GRAVIMETRI
KELOMPOK V
IRFA A. : H31111024
IRMA YANI : H31113033
ANDI EKA K. : H31113305
ARISANDI
: H31113308
Oleh karena itu, maka pada pengukuran yang dilakukan harus diperhatikan
kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan. Kesalahan pada analisis kuantitatif
bukan hanya terjadi pada pengukuran saja, melainkan juga dapat terjadi pada
pekerjaan lain selama analisis cuplikan berlangsung (cth: pembuatan larutan,
pengenceran, penyaringan endapan, pengaturan pH, pengamatan perubahan warna,
dll).
Hal-hal pokok yang penting mengenai kesalahan dalam analisis dapat dilakukan
penilaian mengenai ketepatan dan ketelitian hasil suatu analisis.
Nilai rata-rata
Nilai rata-rata dari sekelompok nilai hasil pengukuran yang diulang N
kali diperoleh dengan jalan menjumlahkan semua nilai-nilai tersebut
dan kemudian membagi jumlah itu dengan jumlah kali pengamatan.
Persamaan diatas berlaku untuk nilai N yang tidak besar. Jika N besar (tak
hingga) maka nilai rata-rata diberi simbol (nilai rata-rata teoritis). Nilai
rata-rata umumnya tidak tepat sama dengan dengan . Melainkan
pendekatan dari . Pendekatan ini semakin baik, apabila jumlah
pengukuran N semakin besar.
Deviasi (D)
Nilai dari deviasi D dapat dipakai sebagai ukuran
dari ketelitian hasil pengukuran. Akan tetapi
ukuran ketelitian yang lebih akurat dipakai
sebagai ukuran dari ketelitian secara statistika
yaitu deviasi rata-rata dan deviasi standar.
Deviasi
Standar (s)
Deviasi rata-rata (d), dalam analisis kuantitatif
sering dipakai sebagai ukuran dari ketelitian
hasil pengukuran. Jika jumlah pengukuran N
mendekati tak terhingga (N ) maka nilai
d .
GRAVIMETRI
Analisis Gravimetri
aA + rR
AR
a
r(s)
AB + xH2O
Cu+2 + 2 e
Cu
(s)
METODE PENGENDAPAN
Secara umum dinyatakan dengan persamaan :
aA + pP
AaPp
Ca2+ + C2O42-
CaC2O4 (s)
Stoikhiometri
Mempunyai tingkat kestabilan yang tinggi
Faktor gravimetrinya kecil
Kaki tiga
Statif
Penjepit buret
Krus
Statif corong
Tang krus
dan lain-lain
Statif corong
dan lain-lain
Alat lainnya
Pipet volumetri
Desikator
PENYIAPAN LARUTAN
PEREAKSI PENGENDAP
SENYAWA ANORGANIK
SENYAWA ORGANIK
REAGEN
Dimetil Glioksilim
Nikel
-nitroso--naftol
Kobalt
Kupferon
-benzoin oksima
Tionalidin
Asam Quinal
Natrium Tetrafenilboron
Kalium
Benzidine
Sulfat
Tetrafenilarsonumklorida
Pengendapan
Partikel
hasil
proses
pengendapan
ditentukan oleh proses nukleasi dan
pembentukan nukleus.
Dalam analisa gravimetri harus selalu
diupayakan agar didapat endapan yang
murni dan partikelpartikelnya cukup besar
sehingga mudah disaring dan dicuci.
Pembentukan partikel endapan terjadi
dalam larutan yang lewat jenuh.
Langkah pertama terjadi partikel-partikel
nukleus.
Kation dan anion dalam larutan bertambah
dengan nukleus-nukleus itu dan melekat
Pengaruh pH
Pengaruh
Hidrolisis
.
Penyaringan
o
o
o
o
Perhitungan
Faktor gravimetri dapat dihitung bila rumus kimia analit dari endapan
diketahui dengan tepat. Dua hal yang perlu diingat pada penentuan
faktor gravimetri yaitu :
1) Berat
molekuler
atau
berat
atom
analit
yang
ditetapkan
Contoh:
0,6025 gram sampel garam klorida dilarutkan dalam air dan kloridanya
diendapkan dengan menambahkan perak nitrat berlebih. Endapan perak
klorida disaring, dicuci, dikeringkan dan ditimbang. Ternyata beratnya
0,7134 gram. Hitunglah persentase klorida dalam sampel.
Reaksinya:
Kesalahan
gravimetri
yang
sering
adalah
terjadi
pada
pembentukan
metode
endapan,
analisis
pemurnian
pembentukan
endapan
kadang
dalam
contoh
proses
pemurnian
(pencucian
endapan),
dengan
terjadi
kelebihan
pemijaran
sehingga
terjadi
akan
karbondioksida
mengalami
selama
penyerapan
pendinginan
air
atau
sehingga
gas
hasil