PEMISAHAN
GOLONGAN I DAN II
Kelompo
IRFA
k 5 APRILIYANTI :
H31111024
IRMA YANI
:
H31113033
ANDI EKA K. :
H31113305
ARISANDI
:
H31113308
SAMPE
L
HCl encer
Residu
Filtrat
Endapan putih
(GOLONGAN I)
H2S
Filtrat
Residu
Pengujian
Golongan III,
IV, dan sisa
(GOLONGAN II)
GOLONGAN I
SAMP
EL
HCl encer
putih
PbCl2
Endapan
putih
Hg2Cl2
Endapan
putih
AgCl
Endapan
putih
H2O (100 0C)
PbCl2
Setelah
melarut
didinginkan
AgCl dan
Hg2Cl2
Endapan
putih
+ NH3
Hg
Endapan
hitam
Ag(NH3)2
+
+ HNO3
AgCl
Endapan
putih
PbCl2
Endapan
putih
Pb+2
+ K2Cr4O2
PbCrO4
Suatu sampel larutan kemungkinan mengandung kationkation Golongan I, untuk memisahkannya terlebih dahulu
ditambahkan dengan 2 mL HCl 2 M.
AgCl putih
Ag+ + Cl-
Hg2Cl2
PbCl2
putih
putih
PbCl2 + K2CrO4
PbCrO4
kuning +
2KCl
PbSO4
putih
Endapan Hg2Cl2 dan AgCl tidak dapat larut dalam air panas.
Dicampurkan 3-4 mL NH3 maka akan terbentuk endapan hitam
HgCl
+ 2NH3 Hg.Hg + Hg(NH2)Cl + NH4+ + ClHg(NH2)Cl
dan2 endapan
Aqua raja mengubah campuran hitam ini menjadi HgCl2. Lalu
merkurium(II) dideteksi dengan larutan SnCl2
2HgCl2 + Sn+2
HgCl2 + Sn+2
AgCl larut dalam NH3 encer, menghasilkan ion kompleks yang larut
[Ag(NH3)2]+. Filtrat kemudian dibagi menjadi tiga bagian:
AgCl + 2NH4
[Ag(NH3)2] + KI
AgI
kuning +
2NH3
Pemisahan kation
Golongan II
Kation-kation golongan II ini didapatkan dari filtrat yang tidak
dapat diendapkan pada analisa pemisahan golongan I. Kation yang
tidak mengendap ini terbagi kedalam dua golongan yakni
2+, Bi3+
3+, Pb2+
2+, Cu2+
2+, dan
golongan II A atau golongan tembaga (Hg2+
2+) dan golongan II B atau golongan arsenik (As 3+
3+, As5+
5+,
Cd2+
3+, Sb5+
5+, Sn2+
2+, dan Sn5+
5+).
Sb3+
Dalam proses analisanya, pertama kali haruslah diadakan pemisahan
antara golongan II A dan golongan II B terlebih dahulu. Pemisahan ini
dapat dilakukan dengan cara amonium polisulfida dan kalium
hidroksida. Pemisahan dengan cara amonium polisulfida dilakukan
untuk mendapatkan kation golongan tembaga. Hal ini dikarenakan
kation yang termasuk kedalam golongan arsenik tidak mengendap
dalam larutan amonium polisulfida. Dengan kata lain, kation golongan
arsenik akan mengendap dengan cara kalium hidroksida. Analisa lebih
lanjut dilakukan untuk memgidentifikasikan kandungan kation yang
terdapat pada tiap golongan tersebut.
Gol. IIA
Hg(NO3)2.2HgS
NaOCl + HCl
SnCl2
Hg2Cl2 , Hg
Bi3+, Cu2+,
Cd2+
NH3
Cu(NH3)42+,
Cd(NH3)42+
K4[Fe(CN)6 ]
KCN +
H2S
CdS
Cu2Fe(CN)6
Bi(OH)3
[Sn(OH)4
]2Bi
PbSO4
K2
CrO4
PbCrO
4
Penambahan
NH3
berlebihan
menghasilkan endapan Bi(OH)3
dan
pembentukan kompleks tetraamina dari
Cu2+ dan Cd2+ yang larut, jika larutan
menjadi biru berarti telah terbentuk ion
kompleks dari tembaga(II) sesuai reaksi:
Bi(OH)3
+ 3NH4+
Bi3+ + 3NH3 + 3H2O
2+
Cu
2+
Cd
+ 4NH3
Cu(NH3)4
2+
(biru)
+ 4NH3
Cd(NH3)4
2+
(tak berwarna)
Larutan
natrium
tetrahidroksostanat(II)
atau
natrium
stanit
dibuat
dengan
menambahkan NaOH pada larutan SnCl2
sampai endapan putih Sn(OH)2
melarut
dengan sempurna.
Uji
ini berdasarkan
223+
2Bi + 3 Sn(OH)
+ 6OH
logam
bismut
menurut
6
2Bi pembentukan
+ 3 Sn(OH)4
reaksi:
Asam
asetat
menguraikan
kompleks
[Cu(NH3)4]2+ yang biru menjadi Cu2+ yang
seterusnya diendapkan oleh
K4[Fe(CN)6]
menurut
reaksi:
2+
2+
+
Cu(NH3)4
2Cu2+ +
+ 4CH3COOH
Fe(CN)6
4-
Cu
+ 4NH4
+ 4CH3COO
Cu2 Fe(CN)6
Cd(NH3)4
+ H2S
CdS
+ 2NH4 + 2NH3
2+
2 Cu(NH3)4
2+
+ 4CN-
Cd(CN)4
+ 10CN
2-
+ 4NH3
3-
2 Cu(CN)4 + (CN)2
+ 8NH3
Cd(CN)4
2-
+ H2S + 2NH3
CdS
+ 2NH4+ + 4CN-
Kuning
Kuning
Orange
HCl encer
Residu
As2S3
As2S5
Kuning
Kuning
Orange
Filtrasi
Sb3+ dan Sn2+
AsO43- + 3Ag+
MgNH4AsO4
Ag3AsO4
(putih)
(coklat)
2 3
Sb+3 didihkan dan alirkan H2S selama 1 menit kedalam filtrat yang panas,
maka terbentuk
3+ Sb2S3
2Sb + 2H2S + 6NH3
Sb2S3 + 6NH4+
Sb+3 didihkan dan alirkan H2S selama 1 menit kedalam filtrat yang panas,
maka terbentuk endapan jingga Sb2S3
2Sb3+ + 2H2S + 6NH3
Sb2S3
+ 6NH4+
Sn4+ + Fe
Sn+2 + Fe2+
2Sb3+ + 3Fe
2Sb + 3Fe2+
Golongan II B