Anda di halaman 1dari 10

METABOLISME AIR, VITAMIN DAN MINERAL

Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai
makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan,
hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini,
makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk
mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme)
senyawa atau komponen dalam sel hidup.. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal
lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam penawaracunan atau detoksifikasi,
yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat
dikeluarkan dari tubuh.
I.

METABOLISME VITAMIN
Definisi vitamin adalah sebuah kelompok dari nutrisi-nutrisi yang harus dalam susunan

makanan (i.e lingkungan yang bersifat kimia) dari suatu organisme. Ada beberapa fungsi vitamin
dalam sitem biological tanpa beberapa tipe pada aktivasi metabolisme atau sambungan untuk
sebuah ko-fungsional spesies (misalnya enzim), harus mengalami yang namaya konversi
metabolik.
Metabolik transformasi dari bentuk nutrisi-nutrisi pada banyak vitamin kedalam bentuk
yang aktif dalam metebolisme harus termasuk modifikasi substantive pada struktur kimia vitamin
dan/atau kombinasinya dengan golongan metabolikal penting lainnya. Selanjutnya, beberapa
vitamin diaktifkan ke fungsi golongan mereka, factor yang dapat memengaruhi aktivasi
metabolisme vitamin dapat dalam pengaruh efekasi nutrisi.
1. Metabolism Vitamin A
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil,
bersama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus halus, ester
retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efesien
diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian karetonoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma
sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan
bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh
kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati merupakan tempat
penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang diangkut
oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disentesis oleh hati. Pengambilan retinol oleh berbagai
sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membran yang spesifik oleh RBP. Retinol
kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian diikatkan pada Celluler Retinol Binding-

Protein (CRBD) dan RBP kemudian dilepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal
dan dalam sel epitel sebagai asam retinoat.
2. Metabolisme Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin mudah larut dalam air, sehingga didalam usus halus mudah diserap kedalam
mukosa. Didalam sel epitel mukosa usus thiamin diphosphorylasikan dengan pertolongan ATP
dan sebagai TPP dialirkan oleh vena portae kehati. Thiamin dieskresikan didalam urine pada
keadaan normal, eskresi ini parallel terhadap tingkat konsumsi, tetapi pada kondisi defisien
hubungan parallel ini tidak lagi berlaku.
3.

Metabolisme Vitamin B2 (Riboflavin)


Riboflavin bebas terdapat didalam bahan makanan dan larut didalam air, sehingga mudah

diserap dari rongga usus kedalam mukosa. Didalam sel epithel mukosa usus, riboflavin bebas
mengalami phosphorylasi dengan pertolongan ATP dan sebagai FMN dialirkan melalui vena
portale kehati.
4.

Metabolisme Vitamin C
Vitamin C mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas

usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorsi adalah 90% untuk
konsumsi diantara 20 dan 129 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram pada absorsi sebanyak
16% . Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah dalam jeringan
adrenal, pituitari, dan retina.
5.

Metabolisme vitamin D3
Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar ultraviolet dari 7-

dehidrokolesterol. Vitamin D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-hidroksi kolikasiferol
{25(OH)D3} yang lima kali lebih aktif dari pada vitamin D3. Bentuk {25(OH)D3} adalah bentuk
vitamin D yang banyak di dalam darah dan banyaknya bergantung konsumsi dan penyingkapan
tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif adalah kolsitriol atau 1,25-dihidroksi kolekalsiferol
{1,25(OH)2D3} yang 10 kali lebih aktif dari vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh gnjal.
Kalsitriol pada usus halus meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang
meningkatkan mobilisasinya. Sisntesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor didalam
serum. Hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah, tampaknya
merupakan perantara yang merangsang produksi {1,25(OH)2D3} oleh ginjal. Jadi tarf konsumsi
kalsium yang rendah tercermin dalam taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan
mempengaruhi sekresi PTH dan peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat dari
makanan mempunyai pengaruh yang sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.

6.

Metabolisme Vitamin E
Pada tahun 1922, diketemukan suatu zat larut lemak yang dapat menegah keguguran dan

sterilitas pada tikus. Vitsmin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak gndum dan
dinamakan tokoferol. Semarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan vitamin E biasa digunakan
untuk menyatakan setiap campuran tokoerol yang aktif secara biologik.
Fungs vitamin E:

Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus
hidroksil.

Melindungi asdama lemak jennuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi
radikal bebas.

Sebanyak 20-80 % tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk misel. Absorsi
tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak rantai panjang tidak jenuh
ganda. Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam sistem limfe dilakukan oleh kilo micrn
untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokofeol diangkut oleh very low-density
lipoprotein/VLDL masuk kedalam plasma, sedangkan sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan
melalui empedu. Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor sel-sel perifer lowdensity lipoprotein/LDL dan masuk ke membran sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian sel
dimana produksi radikal bebas paling banyak terbentuk, yaitu di mitokondria dan retikulum
endoplasma.
II. METABOLISME AIR
Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi. Mempengaruhi
disosiasi makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70% terdiri dari air. Hampir
semua reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Secara umum air berfungsi sebagai
bahan pelarut dalam tubuh. Air berguna untuk melakukan proses metabolisme dalam tubuh seperti
pencernaan, ekskresi, penguapan, dan lain-lain.
Air merupakan komponen utama protoplasma, darah dan limfa, sehingga air berfungsi juga
untuk mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke luar tubuh, serta mengangkut nutrisi ke
seluruh tubuh. Kita memerlukan 2,5 liter air setiap harinya, karena setiaphari badan kita kehilangan
lebih dari 2,5 liter. Air keluar dari tubuh melalui air kencing, bersama feses, keringat, dan berupa
uap air dari paru-paru. Kebutuhan air dalam tubuh dapat diperoleh dari air minum, makanan, buah,
dan sayuran.
Air Tubuh Total
a. Cairan ekstraseluler :

Plasma terdapat di dalam darah

Cairan interstitiel. Menggenangi sel dalam jaringan. Plasma dan cairan interstitiel saling
bercampur lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi, prosesnya adalah fisikokimia

Cairan pada jaringan ikat padat, tulang kartilago, jaringan pengikat. Pertukaran air &
elektrolit lambat. Tulang itu terlihat padat tetapi sebenarnya ada pertukaran air dan
elektrolit.

b. Cairan interseluler :
Cairan transseluler, termasuk cairan interseluler. Cairan yang terbentuk aktivitas sekretoris
dari kelenjar ludah, pankreas, hati, empedu, dll.
-

Asupan & Hilangnya air tubuh keduanya harus sama atau seimbang. Jika tidak maka akan
terjadi dehirasi dan overhidrasi

Asupan air : Makanan (makanan yang mengandung air) & air metabolik (air yang yang
dihasilkan oleh oksidasi tubuh berasal dari proses katabolisme)

c. Hilangnya air :
Kulit (menjaga suhu tubuh), paru, ginjal, usus. Masukan air 2.500 ml/hari, air minum 1.2001.500 ml/hari, makanan 770-1.000 ml/hari, air metabolik (air yang dihasilkan metabolisme dalam
tubuh) tergantung pada laju metabolik masing-masing. Jumlah masukan air tergantung pada
aktifitas fisik seseorang.
Di dalam tubuh manusia, cairan akan terdistridusi ke dalam 2 kompartemen utama yaitu
cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF). Cairan intraselular adalah cairan yang
terdapat di dalam sel sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua
kompartemen ini dipisahkan oleh sel membran yang memiliki permeabilitas tertentu. Hampir 67%
dari total badan air (Bodys Water) tubuh manusia terdapat di dalam cairan intrasellular dan 33%
sisanya akan berada pada cairan ekstrasellular. Air yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini
kemudian akan terdistribusi kembali kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial
(ISF) dan cairan intravaskular (plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan ekstraselular
ini akan terdapat pada sela-sela sel (cairan interstisial) dan 25%-nya akan berada pada plasma
darah (cairan intravaskular).
Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan
Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat
dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan kedua kompartemen
ini memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan (osmolality) pada
kedua kompartemen juga akan berbeda.
Komposisi elektrolit cairan tubuh
Cairan interstisiel, elektrolit cairan interstisiel sama dengan plasma kecuali protein. Protein
plasma berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama albumin, sebagai pengangkut
albumin. Jumlah air tubuh kira-kira tetap, distribusi berubah-ubah. Gerakan/perpindahan
diarahkan ke arah tekanan osmotik. Tekanan osmotik dikarenakan ada perbedaan konsentrasi.
Bahan yg terdapat dlm cairan tubuh :
1. Elektrolit terutama K dan Na
Na dan K mempengaruhi retensi dan distribusi air tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh perubahan
kadar elektrolit dan tekanan osmotik pada masing-masing sisi.
Na = tulang punggug cairan ekstraseluler
K = tulang punggug cairan intrsaseluler

2. Bahan organik dgn molekul besar (protein)


Penting dlm pertukaran air antara darah & cairan interstitiel. Terutama pemindahan air dari
kompartemen yg satu ke lainnya (bukan air tubuh total).
3. Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino)
Tidak penting dlm pengaturan distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.
4. Senyawa organik lain
III. METABOLISME MINERAL
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan
bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Mineral merupakan bagian
dari tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat
sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium
adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon
tiroksin. Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai
kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh
diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa,
membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot
dan saraf terhadap rangsangan.
Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.

Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.

Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada 100 mg/hari.

3.1 Mineral Makromolekul


a.

Metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3 hingga 7 gram sehari) diabsorpsi, terutama di

dalam usus halus. Natrium yang diabsorpsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang
diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Di sini natrium disaring dan dikembalikan ke lairan
darah dalam jumlah yang cukup mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium
yang jumlahnya mencapai 90-99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran
natrium ini diatur oleh hormon aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium
darah menurun. Aldosteron merangsang gunjal untuk mengabsorpsi kembali natrium. Dalam
keadaan normal, natrium yang dikeluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang
dikonsumsi. Jumlah natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan rendah bila konsumsi
rendah.
Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft body
tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular
(ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada
cairan intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu 3 mmol/L.

b.

Metabolisme Fosfor (P)


Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah

dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor yang berasal dari air
susu ibu sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari susunan
makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa.
Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa usus halus
dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin D.
sebagian besar fosfor di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganik atau sebagai
fosfolipida. Kdar fosfor di dalam darah diatur oleh hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh
kelenjar paratiroid dan oleh hormon kalsitonin. Kedua hormon tersebut berinteraksi dengan
vitamin D untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, serta
jumlah yang dibebaskan dan disimpan di dalam tulang.
Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam serelia tidak dapat
dihidrolisis, oleh karena itu tidak dapat diabsorpsi. Faktor-faktor makanan lain yang menghalangi
absorpsi fosfor adalah Fe++, Mg++ , asam lemak tidak jenuh dan antasid yang mengandung
alumunium, karena membentuk garam yang tidak larut air

c.

Metabolisme Kalsium (Ca)

Metabolisme : absorbsi memerlukan protein pengikat kalsium yang diatur oleh vitamin D,
hormon paratiroid dan kalsitonin.

d.

Metabolisme Magnesium (Mg)


Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan

intraseluler. Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium
dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam darah
pada manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksirekasi biologi termasuk reaksi-rekasi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lipd,
protein dan asam nukleat serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA. Sebagian
besar reaksi ini terjadi dalam mitokondria sel.
Di dalam cairan sel ekstraseluler magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontrak, atot,
dan pembekuan darah. Dalam hal ini peranan magnesium berlawanan dengan kalsium. Kalsium
merangsang kontraksi otot, sedangkan magnesium mancegah. Kalsium menyebabkan ketegangan
saraf, sedangkan magnesium melemaskan saraf.
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan bantuan alat
angkut aktif dan secara difusi aktif. Di dalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam
bentuk ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan
magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium melalui urin. 21 gr
dalam tubuh, 70% bersama kalsium Ca & P dalam tulang. Lainnya di jaringan lunak & cairan

tubuh. Diperoleh dari padi-padian, kacang, coklat, seafood, ASI. Alkohol meningkatkan hilangnya
Mg dari tubuh. Kekurangan Mg timbulkan gangguan fungsi otot dengan tremor, kejang.
Kebutuhan laki-laki 200 700 mg/hari.

e.

Metabolisme Kalium (K)


Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+ ATPase,

keseimbangan asam basa. Metabolismenyadiatur oleh aldosteron.


Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di dalam cairan
intrasellular (ICF) dengan konsentrasi 150 mmol/L. Sekitar 90% dari total kalium tubuh akan
berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total kalium tubuh akan terdistribusi ke dalam
ruangan vascular yang terdapat pada cairan ekstraselular dengan konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol
/L. Konsentrasi total kalium di dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2g/kg berat badan. Namun
jumlah ini dapat bervariasi bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan
massa otot (muscle mass). Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.
Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan cairanelektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama dengan kalsium (Ca ) dan natrium
(Na ), kalium akan berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir
sama dengan natrium, kalium juga merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh.
Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin serta keringat.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang
dimakan diekskresi melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat
dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya
menyaring, mengabsorpsi kembali, dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron.
Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme
pertukaran di dalam tubuh ginjal.
3.2 Mineral Mikromolekul
a. Metabolisme Besi (Fe)
Di dalam tubuh manusia Fe akan :

Diangkut sebagai transferin;

disimpan sebagai feritin atau hemosiderin;

hilang pada sel-sel yang terlepas dan melalui perdarahan.


Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan

hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa
fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat pengankut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh,
sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di
dalam jaringan tubuh.
Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi di lambung besi
dibebaskan dari ikatan organik, seperti protein. Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi
mejadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di lambung dengan adanya HCl dan vitamin

C yang terdapar di dalam makanan. Absorpsi terutama terjadi di bagian atas usus halus
(duodenum) dengan bantuan alat angkut-protein khusus.
b. Metabolism Flourin
Flour di alam dapat ditemukan di tanah, di air maupun di udara, selain juga ditemukan pada
tanaman. Flour merupakan elemen paling elektronegatif dari semua elemen kimia, maka secara
alamiah tidak pernah dijumpai dalam bentuk elemen tersendiri. Kombinasi secara kimiawi dalam
bentuk flourides, fluorine adalah dalam urutan ke-17 dari susunan elemen, dan keberadaannya
merupakan 0,016-0,09 % dari tanah yang di permukaan. Di daerah pegunungan, kandungan flour
dalam tanah relative rendah.
Flour berfungsi mencegah karies gigi dengan meningkatkan daya tahan email,
remineralisasi lesi-lesi karies dini dan sebagai bahan anti bakteri. Meningkatkan kekerasan tulang
( fluoroapatit ) dan gigi.
Fluor dalam kadar rendah, sesuai dengan rendahnya kadar fluor dalam cairan jaringan,
akan menyatu dengan kristal apatit selama periode pembentukan gigi. Setelah klasifikasi gigi
selesai, tapi sebelum erupsi, lebih banyak lagi fluor di serap oleh permukaan email yang berkontak
dengan cairan jaringan. Akhirnya, setelah erupsi dan selama hidup, email terus menyerap fluor
dari lingkungan sekitarnya. Pada saat ini penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email
misalnya apakah email tersebut sehat atau tidak, atau apakah proses etsa atau karies telah
menyebabkannya lebih porus karena larutnya substansi interprismata. Meningkatnya keporusan
email akan memudahkan difusi dan penyerapan flournya. Pada gigi yang baru erupsi emailnya
juga akan menyerap fluor lebih banyak daripada email yang telah matang.
c. Metabolisme Yodium (I)
Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu sebanyak kurang lebih
0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. sekitar 75% iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid,
yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin tetraiodotionin (T4), dan triiodotionin (T3).
Iodium dengan mudah diabsorpsi dalam bentuk iodida. Ekskresi dilakukan melalui ginjal,
jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Di dalam darah, iodium terdapat dalam bentuk bebas dan
terikat protein. Manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg iodium, 70-80% di antaranya berada
dalam kelenjar tiroid. Penangkapan yodida oleh kelenjar tiroid dilakukan untuk memelihara
transpor aktif yang dinamakan pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh hormon yang
merangsang tiroid dan hormon Tirotrofin yang dikeluarkan oleh hipotalamus yang dikeluarkan
oleh darah ke sel-sel sasaran dan hati; di dalam sel-sel sasaran dan hati tirkosin dipecah dan bila
diperlukan yodium kembali digunakan. Iodium disimpan didalam tiroid sebagai tiroglobulin.
Dalam sal.pencernaan iodium bahan makanan dikonversi menjadi I- (mudah
diserap) bergabung dengan pool iodide intra / ekstraseluler iodium ke kelenjar tiroid untuk
disimpan setelah mengalami peroksidasi akan melekat dengan tirosin dari tiroglobulin.

Hormon yang Mengatur Metabolisme Air dan Mineral


Hormon yang berhubungan dengan metabolisme air dan mineral yaitu hormon paratiroid
dan hormon kalsitonin.
a. Hormon paratiroid
Berasal dari kelenjar paratiroid yang terdiri dari empat kelenjar kecil, terletak bilateral pd
ujung atas dan bawah kelenjar tiroid. Hormon paratiroid merupakan rantai polipeptida tunggal
yang terdiri dari 84 asam amino, 34 asam amino pertama merupakan bagian yang penting karena
menentukan aktivitas biologisnya. Hormon paratiroid disintesis dalam kelenjar paratiroid.
Parathormon (PTH) berfungsi untuk mengatur kadar Ca2+ (kalsium) dalam darah,
menurunkan kadar (PO4)3+ dalam darah dan mengendalikan pembentukan tulang.
Bila terjadi kekurangan hormon ini akan menyebabkan: (1). kretinisme pada masa
pertumbuhan. (2). miksodema bila terjadi pada masa dewasa dan (3). batu ginjal dalam pelvis
renalis atau rongga ginjal. Bila terjadi kelebihan hormon ini akan menyebabkan pertumbuhan
morbus basedowi dengan ciri ciri meningkatnya metabolisme tubuh, meningkatnya denyut
jantung, gugup, mudah berkeringat, sulit meningkatkan berat badan, emosional, mata melebar,
lidah terjulur keluar, frekuensi buang air besar meningkat. Kejang otot atau tetani.
b. Hormon Kalsitonin
Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yg berefek hipokalsemik dan hipofosfatemik.
Hormon polipeptida ini terdiri dari residu 32 asam amino yg membentuk rantai tunggal lurus.
Sekresi dan biosintesis kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion Ca2+ plasma, bila kadar ion ini tinggi
maka kadar hormon pun meningkat, dan sebaliknya. Metabolisme kalsitonin manusia terjadi di
ginjal.
Kalsitonin berfungsi untuk menurunkan kadar Ca2+ dalam darah, menurunkan resorpsi
tulang dengan menghambat aktivitas osteoklas dan menghambat absorpsi kalsium di usus halus.
Penghambatan langsung kalsitonin terhadap resopsi tulang oleh sel sel osteoklas dan osteosit
dapat mengakibatkan efek hipokalsemik dan efek hipofosfatemik.

DAFTAR PUSTAKA
Combs, Gerald F. 1991. The Vitamins : Fundamental Aspect in Nutrition and Health. New York:
Cambridge University Press
Lehningher, Albert L. 1995. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama
Purnomo, dkk. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA/M. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
http://ikanpaus09.blogspot.com/2011/07/metabolisme-air-dan-mineral.html. Metabolisme
dan Mineral. 10 Oktober 2013
http://kimfunny.blogspot.com/2010/12/metabolisme-vitamin-dan-mineral.html. Metabolisme
Vitamin dan mineral. 10. Oktober 2013
Irawan, M.A. 2007. Cairan Tubuh, Elektrolit dan Mineral. Pssplab

Air

Anda mungkin juga menyukai