Pengaruh Temperatur Terhadap Terjadinya
Pengaruh Temperatur Terhadap Terjadinya
1, November 2009
ISSN : 2085-8817
Abstrak
Kavitasi merupakan fenomena perubahan phase uap dari zat cair pada fluida yang mengalir. Perubahan tersebut dapat
diakibatkan turunnya tekanan maupun naiknya temperatur. Kavitasi dapat terjadi di suction pompa, sudu pompa
maupun di pipa. Indikasi kavitasi adalah timbulnya gelembung-gelembung uap, suara bising maupun vibrasi. Efek
kavitasi pada pompa adalah turunnya unjuk kerja (performance). Akibat lanjutan kavitasi pada casing dan sudu
menimbulkan lubang-lubang (pitting) pada dinding casing maupun permukaan sudu. Pada penelitian ini divariasikan
temperature fluida yang diduga berpengaruh terhadap terjadinya kavitasi pada sudu pompa sentrifugal. Untuk
mengetahui terjadinya kavitasi parameter yang digunakan untuk mengamati adalah angka Thoma (p), visualisai dengan
Gambar yang terdeteksi. Semakin tinggi temperatur, maka semakin besar kemungkinan terjadinya kavitasi pada sudu.
Hal ini juga terjadi dengan semakin turunnya tekanan hisap. Intensitas kavitasi dapat dilihat dengan perubahan
distribusi tekanan arah radial, angka kavitasi (p ), visualisasi dengan Gambar.
Abstract
Cavitation is a phenomenon of the change to vapor phase from liquid in liquid flow. The change can be resulted from
the reduced pressure and also raised temperature. Cavitation can be happened in pump suction, pump impeller and also
in pipe. Cavitation indications include the formation of vapor bubbles, noise and vibration. Cavitation effects on pumps
are decreasing of work performance, casing and impeller pump pitting. The research was performed using a centrifugal
pump with following variations : suction pressure, temperature, capacity and impeller rotation. These variations are
conjectimed having effects on cavitations in a centrifugal pump impeller. Methods used to indicate cavitations are
Tahoma number (p), visualization with picture..
Keywords: centrifugal pump, impeller, cavitations, cavitations number, visualization, vibration.
1. PENDAHULUAN
Dalam dunia industri, perhotelan, pertanian,
maupun rumah tangga, pompa merupakan salah satu
komponen yang paling penting dalam hal
pendistribusian cairan (terutama air). Dalam memompa
cairan, pompa sentrifugal memegang peranan yang amat
penting, karena paling banyak penggunaannya.
Karena banyaknya penggunaan tersebut, maka
dibutuhkan pompa sentrifugal yang unjuk kerjanya
memadai. Unjuk kerja pompa sentrifugal ditandai
dengan besarnya efisiensi, head, dan kapasitas pompa
tersebut apabila digunakan dengan daya yang sama.
21
ISSN : 2085-8817
22
ISSN : 2085-8817
2( p i p v )
u1
(2)
dimana:
i
pi
pv
u1
Ps,Ts
Z a s s Z s H ls
2g
2g
R2
(5)
1 p
V
V
s
s
(3)
1 p V 2
n R
ps
p
v
a s Z s H ls
2g
(6)
2
H s Ha
vs
H z H ls
2g
(7)
Dimana Hs : tekanan statik yang dibaca pada
pressure gage dan sisa energi dalam bentuk head
kecepatan.
Total Head pada sisi hisap adalah:
(4)
H hisap H s
Dari persamaan 3 dan 4 menunjukkan terjadinya
peningkatan tekanan fluida dari R1 menuju R2. Fluida
yang masuk ke dalam pompa dengan arah axial
dibelokkan secara tegak lurus mengikuti lengkung sudu.
Hal ini mengakibatkan efek percepatan fluida kearah
gaya putar dengan putaran sudu dan terkumpul di
volute/diffuser yang kemudian fluida meninggalkan
pompa. Daerah discharge dari pompa mengumpulkan
fluida yang akan meninggalkan impeller.
Fenomena kavitasi berkaitan dengan tinggi tekanan
hisap (suction head) pompa. Tinggi tekanan hisap (Hsv)
merupakan tinggi tekan total ekuivalen pada sumbu
pompa yang telah dikurangi dengan tekanan uap
jenuhnya. Tinggi tekan total ekuivalen didasarkan pada
tekanan statis yang ada di suction dan kecepatan aliran
pada daerah tersebut. Tekanan statis dapat dibaca
v hisap
2g
(8)
dimana: v s vhisap
Jika persamaan (7) digabung dengan persamaan (8)
akan dihasilkan:
Hhisap= Ha Hz - Hls
(9)
Hhisap Hvp = Ha Hz Hvp Hls
(10)
Jadi,Hsv = Ha Hz Hvp Hls
(11)
dimana :
Hsv : net positive suction head
Ha : tinggi tekan akibat tekanan
absolut pada
permukaan cairan dimana
pompa melakukan
penghisapan. Hal ini merupakan tekanan atmosfer
bila tangki tersebut terbuka, atau merupakan
tekanan absolut bila pompa mengisap dari tanki
yang tertutup.
23
ISSN : 2085-8817
Bak Penampungan
Flow Meter
Valve 2
Pompa
Vakum
Preser gage 3
Valve 1
Preser gage 1
2. Metode Penelitian
Level Air
Preser gage 2
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
Tangki Hisap
Termo
Meter
Pompa sentrifugal
P9
P10
P11
P12
P13
P14
Heater
24
Head pd ps gH
(12)
Dimana:
pd = tekanan discharge (N/m2)
ps = tekanan hisap (N/m2)
= massa jenis air (kg/m3)
H = tinggi manometer discharge terhadap referensi (m)
Variasi yang dilakukan pada penelitian ini antara lain:
Temperature hisap (oC) 30, 45, 60
ISSN : 2085-8817
20
19
18
tekanan hisap 0 cmHg
17
16
14
25
30
35
40
45
50
55
60
65
tem peratur oC
25
ISSN : 2085-8817
0,8
h e a d k o e f is i e n ( )
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,0
10
12
14
16
18
20
22
24
angka kavitasi ()
Daftar Acuan
Gambar 10. Grafik hubungan antara angka kavitasi
dengan head koefisien.
26
ISSN : 2085-8817
27
ISSN : 2085-8817
28