Anda di halaman 1dari 2

Wakala Induk Nusantara

Jl. M. Ali No. 2 Tanah Baru, Depok Jawa Barat - Indonesia


Tel/ Fax: 021 775 2699 - http://www.wakalanusantara.com

DKI JAKARTA
WAKALA AMIRAH
WAKALA FATHIR
WAKALA AL WAQIF
WAKALA AL BAROKAH
WAKALA HIDAYAH
WAKALA ADI MAULANA
WAKALA RADYA
WAKALA DINAR DIRHAM ALBANA
WAKALA NUSA DINAR
WAKALA AL FAQI
WAKALA RIZQY
WAKALA AKBAR
WAKALA DINAR WAY - PS MINGGU
WAKALA AHYMNA
WAKALA ITMAM
WAKALA DINAR WAY - KEB. BARU
WAKALA AZZAHRA
WAKALA OSAMA BIN MIRZA
WAKALA FAIRUZ
WAKALA BABUSSALAM
WAKALA CITRA DINAR
WAKALA NURUL ISLAM
WAKALA DINAR KITA
BANTEN
WAKALA DD - AL WAKID
WAKALA KAFFAH
WAKALA ALBANA TANGERANG
WAKALA NUR AN NIMAH
JAWA BARAT
WAKALA AFIAT
WAKALA SAUQI
WAKALA DINAR DIRHAM BOGOR
WAKALA ANNISA
WAKALA AMALA BANDUNG
WAKALA SUNAN GUNUNG JATI

WAKALA ADI MAULANA BANDUNG


WAKALA AMANAH
WAKALA AR RAFI
WAKALA RAHMAN
WAKALA AMARIAN
WAKALA AL JABAR
WAKALA MITRA
WAKALA RASHANAH
WAKALA DAFFA
WAKALA AT TAFKIR
WAKALA RADYA JATIWARINGIN
DI YOGYAKARTA
WAKALA GRIYA DINAR

No. II / Jumadil Awal / 1431 H / 002 / Apr-2010

SUMATERA
WAKALA DINAR ZAKATI
WAKALA BAITUL DINAR
SULAWESI
WAKALA ANUGRAH
SINGAPURA
WAKALA TUMASIK
AUSTRALIA
WAKALA DINAR WAY
MALAYSIA
WAKALA KUALA LUMPUR

JAWA TENGAH
WAKALA AMALA
WAKALA GRIYA DINAR SEMARANG
WAKALA GRIYA DINAR SOLO
WAKALA GHURABA
JAWA TIMUR
WAKALA DINAR DIRHAM SURABAYA
WAKALA NUSYA
WAKALA METRO
WAKALA JEMBER
WAKALA DINAR WAY MALANG
BALI
WAKALA AMALA BALI
KALIMANTAN
WAKALA AL FATIH
KEPULAUAN RIAU
WAKALA IBUMAS
WAKALA NURUL ISLAM

Buletin Muamalat

Buletin Muamalat

Diterbitkan setiap Jumat oleh Baitul Mal Nusantara


Redaksi: H. Zaim Saidi, Malik Abdalhaqq, Nurman Kholis, Riki Rokhman, Abdarrahman Rachadi, Sofyan Al Jawi
Bendahara: Anantri Rohmani - Distribusi: Riki Rokhman, Tri Wibowo, Sofyan Al Jawi
Sekretariat: Jl. M. Ali No. 2 Tanah Baru, Depok - Telp: 021-775 2699
E-mail: jurnal@bmnusantara.org - Web: http://www.bmnusantara.org
Sedekah dalam Rupiah: BCA KCP Nusantara No. Rek . 7150 500 405

Bayar Zakat Mal Hanya dengan Dinar-Dirham


H. Zaim Saidi - Pimpinan Wakala Induk Nusantara

8
Membayar zakat bukanlah asing bagi umumnya kita. Tapi, banyak di antara kita yang tidak
memahami persis rukun zakat ini, yang benar-benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam. Maka, marilah kita buka kembali ketetapan fikih yang dituntunkan oleh
para fuqaha, dengan fokus pada ketentuan zakat harta (mal) dan, yang serupa dengannya,
zakat perniagaan. Sedangkan zakat komoditas lain, yakni hasil pertanian/perkebunan dan hewan, sudah jelas ketetapannya karena dibayarkan dengan komoditas (ayn) itu sendiri.
Ulama mengajari kita bahwa seluruh ketentuan syariat yang berkaitan dengan harta, termasuk
untuk zakat, hanya ditetapkan dalam nuqud. Nuqud berarti Dinar emas atau Dirham perak.
Sampai detik ini, kita semua mentaati ketetapan nisab ini, hanya ditakar dengan Dinar emas
(20 Dinar) dan Dirham perak (200 Dirham). Namun, ketika membayarnya kita abaikan syariatnya, menggantinya dengan uang kertas (rupiah, dolar, ringgit, dsb), dan meninggalkan Dinar
emas atau Dirham perak. Padahal, menurut ke-empat madhhab utama, membayar zakat mal
dengan uang kertas, tidak dapat dibenarkan.
Imam Syafii, dalam kitabnya Risalah (1987:165) menyatakan:
Rasulullah memerintahkan pembayaran zakat dalam perak, dan kaum Muslim mengikuti
presedennya dalam emas, baik berdasarkan [kekuatan] hadits yang diriwayatkan kepada
kita atau berdasarkan [kekuatan] analogi bahwa emas dan perak adalah penakar harga
yang digunakan manusia untuk menimbun atau membayar komoditas di berbagai negeri
sebelum kebangkitan Islam dan sesudahnya.
Selain mengatakan alat pembayaran harus dengan Dinar emas atau Dirham perak, Imam
Syafii juga menegaskan logam-logam selainnya, tidak terkena zakat. Ia mengatakan,
Manusia memiliki berbagai [jenis] logam lain seperti kuningan, besi, timbal yang tidak pernah
dibebani zakat baik oleh Rasulullah maupun para penerusnya. Logam-logam ini dibebaskan
dengan dasar [pada kekuatan] preseden dan kepada mereka, dengan analogi pada emas
dan perak, tidak seharusnya dibebani zakat, karena emas dan perak digunakan sebagai
standar harga di semua negeri, dan semua logam lainnya dapat dibeli dengan keduanya
dengan dasar kadar berat tertentu dalam waktu tertentu pula.
Dari pernyataan itu, kita pahami bahwa nisab dan alat bayar zakat barang niaga pun, telah

KOIN DINAR EMAS

2 Dinar - 8.500 gr
Emas 22 karat, 91.7%
Diameter: 26 mm

1 Dinar - 4.250 g
Emas 22 karat, 91.7 %
Diameter: 23 mm

KOIN DIRHAM PERAK

1/2 Dinar - 2.125 gr


Emas 22 karat, 91.7 %
Diameter: 23 mm

ditentukan dengan nuqud, yaitu Dinar emas


atau Dirham perak.

san untuk memberikannya dalam bentuk


aset yakni ayn.

Syekh Muhammad Illysh, Mufti Al Azhar,


mewakili posisi Madhhab Maliki, secara tegas mengharamkan uang kertas sebagai
alat pembayar zakat. Pendapatnya:

Imam Abu Yusuf, fakih dan satu di antara


dua murid utama Imam Abu Hanifah, menulis surat kepada Sultan Harun Al Rashid,
(memerintah 170H/786M-193H/809M), menegaskan keharaman uang selain emas dan
perak sebagai alat pembayaran. Ia menulis:

Kalau zakat menjadi wajib karena pertimbangan substansinya sebagai barang


berharga (merchandise), maka nisabnya
tidak ditetapkan berdasarkan nilai [nominal] nya melainkan atas dasar substansi
dan jumlahnya, sebagaimana pada perak,
emas, biji-bijian atau buah-buahan.
Karena substansi [uang kertas] tidak relevan [dalam nilai] dalam hal zakat, maka
ia harus diperlakukan sebagaimana tembaga, besi atau substansi sejenis lainnya.
Maksudnya, sama dengan Imam Syafii,
(uang) kertas adalah sama dengan besi atau
tembaga, hanya dapat dinilai berdasar beratnya, dan nilainya ditakar dengan nuqud (Dinar atau Dirham). Ketiganya terkena zakat
hanya bila diperdagangkan, dan tidak bisa
dipakai sebagai alat pembayar zakat.
Posisi ulama madhhab Hanafi, bisa kita
lihat dalam buku Seadet-i Ebediyye (Kebahagiaan Tanpa Akhir), Waqf Ikhlas (1993:
22-30). Waqf Ikhlas mengatakan:
Tidak dapat dibenarkan membayarkan
zakat dengan dayn untuk harta [berupa]
ayn atau dayn [janji utang] yang masih
harus dikembalikan. Merupakan keharu-

Haram hukumnya bagi seorang Khalifah


untuk mengambil uang selain emas dan
perak, yakni koin yang disebut Sutuqa,
dari para pemilik tanah sebagai alat pembayaran kharaj dan ushr mereka.
Sebab walaupun koin-koin ini merupakan
koin resmi dan semua orang menerimanya, ia tidak terbuat dari emas melainkan
tembaga. Haram hukumnya menerima
uang yang bukan emas dan perak sebagai zakat atau kharaj.
Dari berbagai kutipan dari empat madhhab di
atas sangat jelas bahwa zakat harta tidak dapat dibayarkan kecuali dengan emas (Dinar)
atau perak (Dirham). Seorang muzaki yang
memiliki harta uang kertas atau turunannya,
terlebih dahulu harus menukarkan uangnya
tersebut dengan Dinar atau Dirham, sebelum membayarkan zakatnya.
CARA MENGHITUNG DAN MEMBAYARKAN ZAKAT MAL
Bila Anda memiliki harta uang kertas atau turunannya (deposito, saham, cek, dsb), harus
Anda takar nisabnya dengan Dinar atau
Dirham. Harta yang dihitung hanyalah yang

2 Dirham - 5.950 gr
Perak murni, 99.95 %
Diameter: 26 mm

1 Dirham - 2.975 gr
Perak murni, 99.95 %
Diameter: 25 mm

telah memenuhi haul-nya, yakni tersimpan


selama setahun. Nisab zakat mal adalah 20
Dinar emas atau 200 Dirham perak. Zakatnya 2.5%-nya.
Untuk mengetahui nilai tukar Dinar emas dan
Dirham perak bisa menghubungi Wakala terdekat dengan rumah Anda atau memantaunya di Harian Umum Republika atau situs
WIN (www.wakalanusantara.com) atau di
situs Warna Islam.com (www.warnaislam.com)
atau di situs Matadunia.com (www.matadunia.
com).
Kewajiban zakat 2.5% dari total harta Anda
yang telah tersimpan selama setahun tersebut kemudian ditukarkan dengan salah satu
mata uang syari ini, Dinar Emas atau Dirham Perak.
Dengan Dinar Emas atau Dirham Perak inilah baru Anda dapat membayarkan zakat.
Bayarkanlah zakat Anda kepada Amir kaum
muslim yang Anda akui dan percaya.
Beberapa institusi, seperti Yayasan Dompet
Dhuafa dan Rumah Zakat Indonesia juga telah sering menerima pembayaran zakat dalam Dinar emas maupun Dirham perak.

1/2 Dirham - 1.4875 gr


Perak murni, 99.95 %
Diameter: 18 mm

1/6 Dirham - 0.496 gr


Perak murni, 99.95 %
Diameter: 15 mm

Baitul Mal
Nusantara
Keunikan BMN adalah santunan dan bantuan yang dibagikan kepada
fakir miskin berupa dirham perak dan dinar emas, yang berdampak
ganda. Pertama, dengan dirham perak dan dinar emas, ekonomi
rakyat kuat dan stabil untuk jangka panjang. Kedua, dengan pasar
rakyat, masyarakat membelanjakan dirhamnya, ekonomi rakyat
khususnya di daerah miskin, dapat digerakkan.
Program baru kami adalah GARNISSUN (Gerakan Nasional Infak
Sedekah Sedirham untuk Penguatan Ekonomi) BANGSA.
Sedekah Dirham dan Dinar ini dimanfaatkan untuk:
Santunan Sosial Tunai
Secara khusus, koin-koin Dirham yang diserahkan melalui BMN
dibagikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa di sekitar, dan
bersamaan dengan, pasar rakyat (Festival Hari Pasaran Dirham Dinar
Nusantara).
Permodalan Usaha bagi Dhuafa
BMN memberi bantuan dana bergulir berupa modal untuk dhuafa
baik untuk produksi maupun perdagangan, mulai dari 10 Dirham-5
Dinar, dalam bentuk pinjaman tanpa syarat.
Wakaf Produktif dan Sarana Niaga
BMN juga menerima wakaf Dirham dan Dinar untuk keperluan
permodalan usaha produktif dan penyediaan sarana niaga bagi kaum
dhuafa.
Wakaf Imarah
Imarah adalah Kawasan Terpadu kegiatan sosial yang didanai dari
aktivitas komersial yang tak terpisahkan darinya. Dalam Imarah
dibangun pertokoan, pasar, masjid, madrasah, dll. Sebagian besar
atau seluruh pendapatan usaha di situ dikembalikan dan digunakan
untuk membiayai layanan sosial pada masyarakat.
Tebar Sejuta Dirham
(untuk Masjid/Mushola, Panti Asuhan, dll)
Penyerahan Dirham/Dinar ke rumah ibadah dan lembaga sosial lain
bukan saja membantu materi tapi juga mengedukasi tentang pengamalan sunnah bermuamalat, dengan alat tukar Dirham/Dinar
Kiranya Bapak/ Ibu dapat membantu program di atas dengan menyalurkan sedekah, infak, dan wakaf tunai kepada kami, kirimkan ke Rek
BCA No 7150500405 KCP Nusantara a.n Ricky Rachadi, atau langsung
diserahkan ke kantor BMN. Sumbangan berupa rupiah akan dikonversi
ke Dirham/Dinar. Kurs Dirham perak ( April 2010) adalah sekitar Rp
32.500/dirham, Dinar sekitar Rp 1.450.000/dinar. Atas bantuannya
kami ucapkan terima kasih.
Baitul Mal Nusantara (BMN)
Jl. M Ali no 2 Rt 003/Rw 04. Kel Tanah Baru - Kota Depok 16426.
Telp. 77560717752699 email: abdarrahman@bmnusantara.org.

Anda mungkin juga menyukai