DKI JAKARTA
WAKALA AMIRAH
WAKALA FATHIR
WAKALA AL WAQIF
WAKALA AL BAROKAH
WAKALA HIDAYAH
WAKALA ADI MAULANA
WAKALA RADYA
WAKALA DINAR DIRHAM ALBANA
WAKALA NUSA DINAR
WAKALA AL FAQI
WAKALA RIZQY
WAKALA AKBAR
WAKALA DINAR WAY - PS MINGGU
WAKALA AHYMNA
WAKALA ITMAM
WAKALA DINAR WAY - KEB. BARU
WAKALA AZZAHRA
WAKALA OSAMA BIN MIRZA
WAKALA FAIRUZ
WAKALA BABUSSALAM
WAKALA CITRA DINAR
WAKALA NURUL ISLAM
WAKALA DINAR KITA
BANTEN
WAKALA DD - AL WAKID
WAKALA KAFFAH
WAKALA ALBANA TANGERANG
WAKALA NUR AN NIMAH
JAWA BARAT
WAKALA AFIAT
WAKALA SAUQI
WAKALA DINAR DIRHAM BOGOR
WAKALA ANNISA
WAKALA AMALA BANDUNG
WAKALA SUNAN GUNUNG JATI
SUMATERA
WAKALA DINAR ZAKATI
WAKALA BAITUL DINAR
SULAWESI
WAKALA ANUGRAH
SINGAPURA
WAKALA TUMASIK
AUSTRALIA
WAKALA DINAR WAY
MALAYSIA
WAKALA KUALA LUMPUR
JAWA TENGAH
WAKALA AMALA
WAKALA GRIYA DINAR SEMARANG
WAKALA GRIYA DINAR SOLO
WAKALA GHURABA
JAWA TIMUR
WAKALA DINAR DIRHAM SURABAYA
WAKALA NUSYA
WAKALA METRO
WAKALA JEMBER
WAKALA DINAR WAY MALANG
BALI
WAKALA AMALA BALI
KALIMANTAN
WAKALA AL FATIH
KEPULAUAN RIAU
WAKALA IBUMAS
WAKALA NURUL ISLAM
Buletin Muamalat
Buletin Muamalat
8
Membayar zakat bukanlah asing bagi umumnya kita. Tapi, banyak di antara kita yang tidak
memahami persis rukun zakat ini, yang benar-benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah, sallalahu alayhi wa sallam. Maka, marilah kita buka kembali ketetapan fikih yang dituntunkan oleh
para fuqaha, dengan fokus pada ketentuan zakat harta (mal) dan, yang serupa dengannya,
zakat perniagaan. Sedangkan zakat komoditas lain, yakni hasil pertanian/perkebunan dan hewan, sudah jelas ketetapannya karena dibayarkan dengan komoditas (ayn) itu sendiri.
Ulama mengajari kita bahwa seluruh ketentuan syariat yang berkaitan dengan harta, termasuk
untuk zakat, hanya ditetapkan dalam nuqud. Nuqud berarti Dinar emas atau Dirham perak.
Sampai detik ini, kita semua mentaati ketetapan nisab ini, hanya ditakar dengan Dinar emas
(20 Dinar) dan Dirham perak (200 Dirham). Namun, ketika membayarnya kita abaikan syariatnya, menggantinya dengan uang kertas (rupiah, dolar, ringgit, dsb), dan meninggalkan Dinar
emas atau Dirham perak. Padahal, menurut ke-empat madhhab utama, membayar zakat mal
dengan uang kertas, tidak dapat dibenarkan.
Imam Syafii, dalam kitabnya Risalah (1987:165) menyatakan:
Rasulullah memerintahkan pembayaran zakat dalam perak, dan kaum Muslim mengikuti
presedennya dalam emas, baik berdasarkan [kekuatan] hadits yang diriwayatkan kepada
kita atau berdasarkan [kekuatan] analogi bahwa emas dan perak adalah penakar harga
yang digunakan manusia untuk menimbun atau membayar komoditas di berbagai negeri
sebelum kebangkitan Islam dan sesudahnya.
Selain mengatakan alat pembayaran harus dengan Dinar emas atau Dirham perak, Imam
Syafii juga menegaskan logam-logam selainnya, tidak terkena zakat. Ia mengatakan,
Manusia memiliki berbagai [jenis] logam lain seperti kuningan, besi, timbal yang tidak pernah
dibebani zakat baik oleh Rasulullah maupun para penerusnya. Logam-logam ini dibebaskan
dengan dasar [pada kekuatan] preseden dan kepada mereka, dengan analogi pada emas
dan perak, tidak seharusnya dibebani zakat, karena emas dan perak digunakan sebagai
standar harga di semua negeri, dan semua logam lainnya dapat dibeli dengan keduanya
dengan dasar kadar berat tertentu dalam waktu tertentu pula.
Dari pernyataan itu, kita pahami bahwa nisab dan alat bayar zakat barang niaga pun, telah
2 Dinar - 8.500 gr
Emas 22 karat, 91.7%
Diameter: 26 mm
1 Dinar - 4.250 g
Emas 22 karat, 91.7 %
Diameter: 23 mm
2 Dirham - 5.950 gr
Perak murni, 99.95 %
Diameter: 26 mm
1 Dirham - 2.975 gr
Perak murni, 99.95 %
Diameter: 25 mm
Baitul Mal
Nusantara
Keunikan BMN adalah santunan dan bantuan yang dibagikan kepada
fakir miskin berupa dirham perak dan dinar emas, yang berdampak
ganda. Pertama, dengan dirham perak dan dinar emas, ekonomi
rakyat kuat dan stabil untuk jangka panjang. Kedua, dengan pasar
rakyat, masyarakat membelanjakan dirhamnya, ekonomi rakyat
khususnya di daerah miskin, dapat digerakkan.
Program baru kami adalah GARNISSUN (Gerakan Nasional Infak
Sedekah Sedirham untuk Penguatan Ekonomi) BANGSA.
Sedekah Dirham dan Dinar ini dimanfaatkan untuk:
Santunan Sosial Tunai
Secara khusus, koin-koin Dirham yang diserahkan melalui BMN
dibagikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa di sekitar, dan
bersamaan dengan, pasar rakyat (Festival Hari Pasaran Dirham Dinar
Nusantara).
Permodalan Usaha bagi Dhuafa
BMN memberi bantuan dana bergulir berupa modal untuk dhuafa
baik untuk produksi maupun perdagangan, mulai dari 10 Dirham-5
Dinar, dalam bentuk pinjaman tanpa syarat.
Wakaf Produktif dan Sarana Niaga
BMN juga menerima wakaf Dirham dan Dinar untuk keperluan
permodalan usaha produktif dan penyediaan sarana niaga bagi kaum
dhuafa.
Wakaf Imarah
Imarah adalah Kawasan Terpadu kegiatan sosial yang didanai dari
aktivitas komersial yang tak terpisahkan darinya. Dalam Imarah
dibangun pertokoan, pasar, masjid, madrasah, dll. Sebagian besar
atau seluruh pendapatan usaha di situ dikembalikan dan digunakan
untuk membiayai layanan sosial pada masyarakat.
Tebar Sejuta Dirham
(untuk Masjid/Mushola, Panti Asuhan, dll)
Penyerahan Dirham/Dinar ke rumah ibadah dan lembaga sosial lain
bukan saja membantu materi tapi juga mengedukasi tentang pengamalan sunnah bermuamalat, dengan alat tukar Dirham/Dinar
Kiranya Bapak/ Ibu dapat membantu program di atas dengan menyalurkan sedekah, infak, dan wakaf tunai kepada kami, kirimkan ke Rek
BCA No 7150500405 KCP Nusantara a.n Ricky Rachadi, atau langsung
diserahkan ke kantor BMN. Sumbangan berupa rupiah akan dikonversi
ke Dirham/Dinar. Kurs Dirham perak ( April 2010) adalah sekitar Rp
32.500/dirham, Dinar sekitar Rp 1.450.000/dinar. Atas bantuannya
kami ucapkan terima kasih.
Baitul Mal Nusantara (BMN)
Jl. M Ali no 2 Rt 003/Rw 04. Kel Tanah Baru - Kota Depok 16426.
Telp. 77560717752699 email: abdarrahman@bmnusantara.org.