Anda di halaman 1dari 3

Lesson Learned

The Patch Adams Movie


Rendy Franata 29116117

Pelajaran yang saya dapatkan dari menonton film Patch Adams adalah tentang
menemukan jati diri. Pasti ada suatu saat kita berada pada posisi menjalani kehidupan
dengan normal tanpa kekurangan suatu apapun namun kita merasa seperti tersesat tidak
tahu arah tujuan hidup itu sendiri. Ketika kita berada pada posisi ini, semua yang kita miliki
terasa tak berarti, kebahagian dan kenyamanan secara batin tidak kita rasakan. Seperti
yang dialami Hunter Patch Adams, dia seperti orang gila, mencoba bunuh diri, tetapi dia
tetap berprasangka baik dan segera mungkin bangkit kembali. Memulai sesuatu dari awal
lagi dengan keadaan yang jauh berbeda dari kondisi kita yang serba kecukupan bukanlah
hal yang mudah, namun pasti bisa dilakukan jika kita ada kemauan. Mencoba hal yang baru
dengan cara keluar dari zona nyaman, keluar dari rasa takut dan keluar dari kemalasan
adalah contoh cara untuk menemukan jati diri kita yang sebenarnya. Kita tidak boleh melihat
suatu permasalahan hanya dari luarnya saja, karena akan ada banyak solusi untuk
menyelesaikannya yang dapat datang dari mana saja tanpa kita perkirakan sebelumnya.
Hanya berfokus pada suatu permasalahan adalah hal buruk yang akan menghambat kita
untuk berkembang.
Kita perlu menjadi pribadi yang fleksibel, mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru
dengan cepat, tidak menjaga jarak dengan orang lain, meskipun orang lain tersebut tidak
memiliki pemahaman yang sama dengan kita. Kemampuan bersosialisasi yang baik sangat
dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat. Memberikan perhatian adalah salah satu hal baik
yang dapat membantu meringankan masalah orang lain, namun belum tentu yang kita
anggap baik, dirasakan baik juga bagi orang lain. Untuk itu kita harus tetap semangat dan
optimis dalam melakukan segala hal asalkan hal tersebut benar dan bertujuan mulia.
Terkadang aneh jika kita memberi perhatian terhadap orang lain, namun tidak direspon
dengan baik bahkan diacuhkan. Itu bukan lah penghambat bagi kita untuk dapat menjadi
manusia yang bermanfaat, justru itu adalah tantangan bagi kita. Untuk membahagiakan
orang lain juga membutuhkan keterampilan dan kemauan yang kuat. Kita tidak harus
menjadi sukses terlebih dahulu untuk bisa melayani orang lain. Berbekal kemauan yang
kuat tentu bisa membuat kita menjadi orang yang berguna. Membantu tidak berarti ketika
orang lain menghampiri kita untuk menjelaskan masalahnya, kemudian kita membantunya.
Membaca perilaku orang lain, kemudian kita lanjutkan dengan perbuatan untuk memberikan
suatu kenyamanan kepadanya tanpa mereka mengetahuinya adalah hal yang sangat terpuji

dan layak ditiru, sebab banyak orang yang tidak mampu mengungkapkan keresahan yang
dialaminya tetapi sebenarnya dia sangat membutuhkan perhatian orang lain.
Lakukanlah semua hal untuk menyenangkan dan membuat orang lain menaruh perhatian
positif kepada kita, namun jangan memaksa orang lain menilai yang kita lakukan sudah
pasti benar dan baik, biarkan mereka menilai dengan cara mereka sendiri. Suatu hal yang
pada dasarnya diniatkan baik tentu akan menghasilkan hal yang baik pula. Jangan menjauhi
orang yang berkepribadian berbeda dengan kita, justru ada kemungkinan kita memiliki
kecocokan dengan orang tersebut. Jangan malu mengakui kalau seseorang lebih baik dari
pada kita, belajar dari mereka tentu akan membuat kita menjadi lebih baik juga.
Ketika kita berada di posisi yang lebih baik daripada orang di sekitar, ini adalah suatu
tantangan apakah kita bisa tetap mawas diri dengan apa yang kita miliki saat itu. Profesi,
jabatan ataupun kedudukan bukanlah suatu penghalang, sosialiasi yang kita bangun tidak
membeda-bedakan dari berbagai aspek tersebut, melainkan untuk tetap menjadi orang yang
dapat berguna bagi orang lain. Buatlah orang senyaman mungkin ketika memiliki keterkaitan
dengan kita, terlebih kepada orang yang nasibnya kurang beruntung atau orang yang hanya
berfokus pada suatu tujuan sehingga lupa akan kebutuhan sosialnya. Sebagai contoh dalam
dunia perkuliahan, secara umum orang akan setuju bahwa pelajaran kuliah sangat penting,
sehingga dalam praktiknya banyak orang yang hanya berfokus pada nilai dan gelar yang
akan didapatkan nanti. Tetapi sangat sedikit orang yang memikirkan untuk apa ilmu yang
didapatkan tersebut. Ternyata ada satu hal yang terlupakan, yaitu proses, proses sering kali
dianggap sebagai beban yang harus segera diselesaikan jika tidak tujuan kita tidak akan
tercapai. Oleh karena itu perlu adanya perasaan bahagia dalam menjalani proses tersebut,
sehingga hasil yang didapatkan pun adalah hasil yang menyenangkan, karena begitu
dinikmati mulai dari proses yang dijalani.
Ketika kita gagal, tentu perasaan frustasi muncul, usaha yang selama ini dilakukan ternyata
sia-sia tidak membuahkan hasil sama sekali, terkadang ini membuat kita gila hingga rela
melakukan hal di luar batas kewajaran. Jangan jadikan keadaan seperti ini sebagai alasan
kita untuk berhenti melakukan kebaikan, suatu kebaikan yang telah kita mulai pasti kebaikan
tersebut akan selalu dirasakan, diingat dan dubutuhkan orang lain. Seperti yang dilakukan
oleh Patch Adams, dia rela bertindak konyol, bertindak tidak sesuai aturan/kaidah yang
berlaku, hanya demi membahagiakan orang lain bahkan yang tidak ia kenal. Karena di
dunia

ini

lebih

banyak

orang

yang

memperhatikan kebutuhan orang lain.

mementingkan

kebutuhannya

dibandingkan

Dari hal tersebut kita akan mendapatkan pelajaran


1. Memperhatikan orang dengan cara meminta perhatiannya
2. Profesi bukan menjadi penghalang bagi kita untuk mendekatkan diri dengan orang
lain
3. Membuat orang nyaman
4. Memberikan suatu kenyamanan kepada orang lain tanpa mereka tahu kalau mereka
membutuhkannya
5. Nilai bukan segalanya
6. Hasil memang yang utama tetapi jangan melupakan prosesnya
7. Jangan hanya berfokus pada suatu permasalahan karena akan menghambat kita
untuk berkembang
8. Belum tentu yang menurut kita baik, baik juga bagi orang lain
9. Tetap semangat dan optimis dalam menjalani segala hal asalkan hal tersebut benar
dan bertujuan baik menurut kita
10. Adaptasi itu penting agar kita bisa diterima
11. Jangan melihat suatu permasalahan dari luarnya saja, karena kita tidak tahu ada
banyak cara untuk menyelesaikannya
12. Jangan memendam perasaan, kalau suka katakan suka begitupun sebaliknya
13. Ada kalanya kita merasa jatuh dan frustasi, tapi ingatlah kita harus tetap
berprasangka baik akan hal tersebut, dan secepat mungkin untuk menjadi bangkit
14. Jangan jadikan suatu masalah sebagai alasan kita untuk berhenti melakukan hal
baik
15. Jangan memaksa orang menilai yang kita lakukan adalah benar, biarkan mereka
menilai dengan cara mereka sendiri
16. Suatu hal yang pada dasarnya berniat baik tentu akan menghasilkan hal yang baik
pula
17. Jangan menajauhi orang yang berkepribadian berbeda dengan kita, justru ada
kemungkinan kita memiliki kecocokan dengan orang tersebut
18. Jangan malu mengakui kalau seseorang lebih baik dari pada kita, belajar dari
mereka tentu akan membuat kita menjadi lebih baik juga
19. Jangan menjaga jarak dengan orang lain
20. Lakukanlah semua hal untuk menyenangkan dan membuat orang lain menaruh
perhatian kepada kita
21. Mencintai itu tidak memandang siapa dia
22. Keluarlah dari zona nyamanmu, keluar dari rasa takut, keluar dari kemalasan
23. Tidak perlu menunggu menjadi sukses dulu untuk melayani orang lain
24.Disaat kita berada di ujung tanduk tidak dapat berbuat apa apa lagi, bahkan gila,
masih ada jalan keluarnya meskipun dengan cara yang bertentangan dan pada
tempat yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai