Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PEMBAHASAN
5.1 Dasar Penegakkan Diagnosis
Dasar penegakan diagnosis skabies berdasarkan anamnesis dan
pemeruksaan fisik, sebagai berikut :
Terdapat 4 tanda kardinal untuk diagnosis skabies, yaitu
1. Pruritus nokturna
Rasa gatal di malam hari, yang disebabkan aktivitas kutu yang lebih
tinggi dalam suhu lembab. Rasa gatal dan kemerahan diperkirakan timbul
akibat sensitisasi oleh kutu.
2. Penyakit menyerang manusia secara kelompok.
Mereka yang tinggal di asrama, barak-barak tentara, pesantren maupun
panti asuhan berpeluang lebih besar terkena penyakit ini. Penyakit ini
amat mudah menular melalui pemakaian handuk, baju maupun seprai
secara bersama-sama. Skabies mudah menyerang daerah yang tingkat
kebersihan diri dan lingkungan masyarakatnya rendah.
3. Adanya lesi kulit yg khas, berupa papula, vesikel pada kulit atau
terowongan-terowongan di bawah lapisan kulit (kanalikuli) yang
berbentuk lurus atau berkelok-kelok berukuran 1-10 mm. Jika terjadi
infeksi skunder oleh bakteri, maka akan timbul gambaran pustul (bisul
kecil). Kanalikuli ini berada pada daerah lipatan kulit yang tipis, seperti
sela-sela jari tangan, daerah sekitar kemaluan, wajah dan kulit kepala
(pada anak), siku bagian luar, kulit sekitar payudara, bokong dan perut
bagian bawah.
4. Pemeriksaan kerokan kulit secara mikroskopis positif adanya kutu, telur
atau skibala (butiran feses).
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda tersebut
Pada pasien An. F dari hasil anamnesis didapatkan gatal-gatal di
sela-sela jari tangan kanan dan kiri serta di punggung kaki kanan dan kiri
terutama saat malam hari, awalnya kakak pasien terkena penyakit yang
sama, kakak pasien merupakan anak pondok yang mana tertular oleh
temannya yang di pondok sehingga saat pulang ke rumah menularkan ke
adiknya yang tidur satu kamar. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan pada

37

38

daerah sela jari tangan kanan dan kiri serta punggung kaki kanan dan kiri,
terdapat

papula (+) dan vesikel (+) berukuran 1-2 mm. Dari hasil

anamnesis da pemeriksaan fisik ditemukan 3 dari 4 tanda kardinal. Hal ini


menunjukkan duagnosis Skabies bisa ditegakkan pada pasien An. F
5.2 Dasar Rencana Penatalaksanaan
Dasar Rencana penatalaksaan sebagai berikut
1. Melakukan perbaikan higiene diri dan lingkungan dengan :
a. Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama dan alas tidur
diganti bila ternyata pernah digunakan oleh penderita skabies
b. Menghindari kontak langsung dengan penderita skabies
2. Terapi tidak dapat dilakukan secara individual melainkan harus serentak
dan menyeluruh pada seluruh kelompok orang yang ada disekitar
penderita skabies.
Syarat obat yang ideal adalah :
1.

Harus efektif terhadap semua stadium tungau

2.

Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik

3.

Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian

4.

Mudah diperoleh dan harganya murah

Pada pasien An. F diberikan pengobatan sebagai berikut :


1. Permethrin
Merupakan sintesa dari pyrethroid, dan bekerja dengan cara
mengganggu polarisasi dinding sel saraf parasit yaitu melalui ikatan
dengan natrium.11,17 Hal ini memperlambat repolarisasi dinding sel dan
akhirnya terjadi paralise parasit.11,18 Obat ini merupakan pilihan

39

pertama dalam pengobatan scabies karena efek toksisitasnya terhadap


mamalia sangat rendah dan kecenderungan keracunan akibat
kesalahan dalam penggunaannya sangat kecil.11,13 Hal ini disebabkan
karena

hanya

sedikit

yang

terabsorpsi

di

kulit

dan

cepat

dimetabolisme yang kemudian dikeluarkan kembali melalui keringat


dan sebum, dan juga melalui urin.

11,13

Belum pernah dilaporkan

resistensi setelah penggunaan obat ini.13


Permethrin tersedia dalam bentuk krim 5%, yang diaplikasikan
selama 8-12 jam dan setelah itu dicuci bersih.11 Apabila belum sembuh
bisa dilanjutkan dengan pemberian kedua setelah 1 minggu. 13
Permethrin jarang diberikan pada bayi-bayi yang berumur kurang dari
2 bulan, wanita hamil dan ibu menyusui.13 Wanita hamil dapat
diberikan dengan aplikasi yang tidak lama sekitar 2 jam.

11

Efek

samping jarang ditemukan, berupa rasa terbakar, perih dan gatal,


namun mungkin hal tersebut dikarenakan kulit yang sebelumnya
memang sensitive dan terekskoriasi. 11,13
2. Klorfeniramin maleat
Pemberian antihistamin klorfeniramin maleat pada kasus skabies
bertujuan untuk mengrangi rasa gatal pada pasien, dan memberikan
efek sedasi agar tidak mengganggu tidur pasien. Pada anak di bawah 1
tahun tidak dianjurkan, 1-2 tahun 1 mg 2 kali sehari, 2-5 tahun 1 mg
tiap 4-6 jam maksimal 6 mg/hari, 6 -12 tahun 2 mg tiap 4-6 jam
maksimal 12 mg/hari. Pada orang dewasa 4 mg tiap 4-6 jam/hari

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen17 halaman
    Bab Iv
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Nervus Kranialis
    Nervus Kranialis
    Dokumen2 halaman
    Nervus Kranialis
    tiar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Rehab
    Lapsus Rehab
    Dokumen28 halaman
    Lapsus Rehab
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen1 halaman
    Bab Vi
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • B Bloker
    B Bloker
    Dokumen7 halaman
    B Bloker
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • B Blocker
    B Blocker
    Dokumen5 halaman
    B Blocker
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • BAB II Tinjauan Pustaka
    BAB II Tinjauan Pustaka
    Dokumen10 halaman
    BAB II Tinjauan Pustaka
    Riskabawal
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • BAB III Fix
    BAB III Fix
    Dokumen17 halaman
    BAB III Fix
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen5 halaman
    Bab Ii
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Fahmi_Iskandar
    Belum ada peringkat