ANTI HIPERTENSI

(Beta Bloker)
Disusun oleh:
Fahmi Iskandar Aminullah
210.121.0062
Dosen Pembimbing:
Prof. dr. H. M Aris Widodo, MS, Sp.FK, Ph.D

LABORATORIUM ILMU FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2016

Rekomendasi Obat
WHO 2003
Diuretik
Hidroklorotiazid, dll

Beta Blocker
propanolol, atenolol, dll

ACE Inhibitor
captopril, enalapril, dll

Calcium Channel Blocker

amlodipin, nifedipin, dll

Angiotensin Receptor Blocker

candesartan, losartan, dll

Farmakodinamik

Farmakodinamik

Farmakokinetik
Absorbsi
dengan baik diusus, puncak kadar di dalam plasma
tercapai sekitar 1-3 jam

Distribusi
secara cepat dan memiliki volume distribusi yang besar.

Metabolisme
Hepar

Ekskresi
ekskresinya melalui urin dalam keadaan utuh

Efek samping
Bronkhospasme
bradikardia, gangguan kontraktil miokard, dan tangakaki

terasa dingin
peningkatan kadar trigilserida serum dan penurunan HDL.

Interaksi obat
Obat A

Obat B

Efek yang terjadi

digitalis

Beta bloker

digitalis dapat mengontrol tachycardi dengan baik

Verapamil

Beta bloker

dapat menghambat pemecahan metoprolol dan

propanolol, dan juga beta blocker lain yang
dimetabolisme di hati

Simetidin

Beta bloker

menurunkan aliran darah ke hati dan

meningkatkan kadar beta blocker di dalam darah,
terutamanya untuk
yang dimetabolisme di
dalam hati yaitu propanolol

antiinflammasi

Beta bloker

tembakau.

Beta bloker

Beta-blocker menghambat effek anti-inflammasi

dari obat-obat Natrium salisilat, Aminopirin,
Fenilbutazon, Hidrokortison
pemakaian beta-blocker akan memerlukan dosis
yang iebih besar. sebab tembakau bekerja
antagonistik dengan beta-blocker