Tanggap Darurat Di Gedung Perkantoran PDF
Tanggap Darurat Di Gedung Perkantoran PDF
1
Ind
p
PEDOMAN
D
DIIR
REEK
KTTO
OR
RA
ATT B
BIIN
NA
AK
KEESSEEH
HA
ATTA
AN
NK
KEER
RJJA
A
K
KE
EM
ME
EN
NT
TE
ER
RIIA
AN
NK
ESSE
EH
HA
AT
TA
AN
NR
KE
RII
22001100
I. Judul
1. OCCUPATIONAL HEALTH SERVICES
2. DISASTER PREPAREDNESS
3. RESCUE OPERATION
Penutup
Kesiapsiagaan Tanggap Darurat di gedung perkantoran
merupakan salah satu upaya pengembangan program
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) perkantoran. Dalam
implementasi manajemen kesiapsiagaan tanggap darurat
secara
berkesinambungan maka diperlukan sekali tahapan perencanaan,
pengorganisasian termasuk pengisian staff, koordinasi, pelaksanaan
dan pengendalian. Selain itu masih diperlukan sarana pendukung
lainnya seperti komunikasi, sarana/prasarana dan transportasi
darurat, dan yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan Top
Manajemen baik berupa komitmen, personil, dana dan partisipasi,
yang mana secara keseluruhan merupakan kunci keberhasilan
dalam mencapai tujuan kesiapan manajemen darurat.
Selain itu untuk terselenggaranya kegiatan ini maka diperlukan
juga dukungan semua pihak yang terlibat, baik para personil
pengelola gedung, penghuni maupun pihak terkait lainnya
dalam upaya pengembangan kegiatan K3 perkantoran di masa
mendatang.
Kata Pengantar
Perencanaan dan persiapan kesiapsiagaan tanggap darurat
merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan keadaaan
darurat secara efektif. Berdasarkan data statistik kejadian kebakaran,
gedung perkantoran (bangunan umum) termasuk rentan terhadap
bahaya kebakaran. Bangunan Gedung Perkantoran
yang selama
ini
relatif dia
nggap aman, sebenarnya dihadapkan berbagai
potensi bahaya seperti kebakaran, gempa, banjir, dan lain-lain.
Potensi bahaya ini dianggap kecil oleh sebagian besar pemilik,
pengelola maupun penghuni bangunan gedung perkantoran,
karena kegiatannya hanya perkantoran, sehingga perencanaan dan
persiapan untuk menghadapi keadaan darurat relatif diabaikan.
Namun, jika terjadi keadaan darurat semua penghuni bangunan
gedung perkantoran mengalami kepanikan dan tidak dapat
merespon atau menanggapi dengan cepat karena kurang atau
bahkan tidak memahami apa yang harus dilakukan.
Sebagaimana setiap akibat pasti punya dampak, maka kondisi
darurat sebagai sebuah akibat juga mempunyai dampak. Tentunya
penanganan keadaan darurat tidak bisa hanya sebatas pada
penanganan pada ketika dan sudah terjadi dan hanya bersifat
sementara, tetapi harus menyentuh substansi dan akar masalahnya.
Oleh karena itu, kondisi darurat harus dipahami sebagai salah satu
proses berkesinambungan dalam keseluruhan pengelolaan resiko
bahaya itu sendiri.
Kepada para tim penyusun dan kontributor pedoman kesiapsiagaan
tanggap darurat di gedung perkantoran, saya ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya, terutama para kontributor sehingga
pedoman ini bisa terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktunya.
78
Sebagai langkah awal, pedoman ini tentu saja masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kepada berbagai kalangan baik
pengguna maupun peminat, kami harapkan berbagai saran
perbaikan untuk penyempurnaan pedoman ini.
ii
77
76
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar......................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................
iii
Tim Penyusun......................................................................................... v
Pendahuluan...........................................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Tujuan ..............................................................................................
C. Sasaran..............................................................................................
D. Manfaat.............................................................................................
E. Ruang Lingkup...............................................................................
F. Dasar Hukum..................................................................................
G. Pengertian ......................................................................................
1
1
5
5
5
5
6
8
11
12
14
23
23
25
37
41
43
Prosedur Darurat..................................................................................
A. Prosedur Darurat Kebakaran ...................................................
B. Prosedur Ancaman Bom ...........................................................
C. Prosedur Gempa ..........................................................................
44
44
57
62
iii
67
68
68
75
Penutup.....................................................................................................
78
C. Evaluasi Protap
Pro
tap tanggap darurat dapat dievaluasi setelah :
1. Simulasi keadaan darurat.
2. Pas
ka kejadian darurat.
3. Perubahan sistem dan struktur yang ada di gedung
perkantoran.
iv
75
Tim Penyusun
Penyusun :
Kontributor :
Menghubungi Posko,
Koordinasi dengan regu-regunya,
Memonitor kesiapan peralatan pemadam
diantaranya: sistem hidrant box, APAR (Alat
Pemadam Api Ringan),
Untuk siaga menunggu perintah selanjutnya bila
diperlukan.
f. Kegiatan Evakuasi :
Koordinator Keadaan Darurat mendapat laporan
api belum dapat diatasi oleh Regu Pemadam dan
diambil keputusan untuk evakuasi total, segera
memerintahkan petugas yang ada di R. Kendali
untuk: Mengumumkan perintah evakuasi.
TEKS 2
73
Pendahuluan
A. Latar Belakang
M
emerintahkan petugas di ruang kendali agar
mengumumkan melalui paging.
Kami ulangi :
TEKS : 1
Perhatian, perhatian kepada seluruh penghuni gedung
bahwa di lantai...... alarm berbunyi. S
eluruh penghuni di
harap tenang petugas tanggap darurat sedang mengecek.
Harap semua penghuni gedung tenang.
Terima kasih.
72
FREK
2004
KD
LN
KORBAN
KERUGIAN
MATI LUKA
(RP)
dalam ribuan
BP
BU
BI
805
358
178
35
65
169
29
63
119.767.710
2005
742
334
157
31
83
127
37
35
144.683.575
2006
902
388
205
40
66
203
17
85
142.992.500
2007
855
380
201
30
82
162
15
63
168.675.120
2008
818
362
191
27
58
180
13
55
213.048.720
2009
681
293
103
46
48
135
38
43
226.011.500
Keterangan :
Sumber : Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Tahun
2009 (data di peroleh sampai bulan Oktober)
Frek = Jumlah Kejadian Kebakaran
Pokok Benda Yang Terbakar :
BP = Bangunan Perumahan
BU = Bangunan Umum
BI = Bangunan Industri
KD = Kendaraan
LN = Lain-Lain
71
70
Sebagai contoh
Skenario Umum :
SIMULASI KEADAAN DARURAT KEBAKARAN DAN
EVAKUASI PADA GEDUNG KANTOR
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PENGANTAR
69
B. Tujuan
C. Sasaran
a. Majikan/pengusaha/pemilik gedung perkantoran
b. Pengelola
tempat kerja di gedung perkantoran.
D. Manfaat
E. Ruang Lingkup
B. Skenario Simulasi
68
F. Dasar Hukum
2.
3.
4.
5. U n d a n g - U n d a n g N o . 2 4 t a h u n 2 0 0 7 t e n t a n g
Penanggulangan Bencana.
6. Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
67
Terjadi Gempa
Ya
Kondisi aman
?
Selesai
Ke Posko darurat,
Koordinasikan dengan koord.
Keamanan, untuk info gempa
susulan
Gempa
susulan ?
Tidak
Tidak
Kembali
ketempat kerja
Ya
Ya
Instruksi evakuasi
ke tempat yang jauh
dari bangunan
Kondisi
aman ?
Tidak
66
3. Regu Medis
3. Regu Medis
Ada Gempa
G. Pengertian
1. Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi
yang menyatu dengan tempat kedudukan baik sebagian
maupun seluruhnya berada di atas atau dalam tanah dan
atau air.
2. Bangunan Gedung Perkantoran adalah bangunan
gedung yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatan perkantoran.
3. Darurat adalah suatu keadaan tidak normal/tidak
diinginkan yang terjadi pada suatu tempat/kegiatan
yang cenderung membahayakan bagi manusia, merusak
peralatan/harta-benda atau merusak lingkungan
sekitarnya.
4. Tanggap Darurat adalah tindakan yang dilakukan oleh
orang atau sekelompok orang dalam menghadapi keadaan
darurat.
Tidak
Ada instruksi
?
Selesai
Ya
Pastikan data-data
korban telah
lengkap
Perlu tindak
lanjut terhadap
korban ?
Tidak
Laporkan
data korban kpd
koordinator kemanan
Ya
Ada korban ?
Ya
Persiapkan korban
untuk diserahkan
ke RS. Terdekat
Tidak
Kembalikan peralatan
ke tempat semula
65
2. Regu Evakuasi
2. Regu Evakuasi
Tidak
Ada instruksi
evakuasi ?
Selesai
8. Kesiapsiagaan pada bangunan gedung adalah aktivitasaktivitas yang dirancang untuk meminimalisir kerugian
dan kerusakan, mengorganisir pemindahan penghuni
gedung dari lokasi yang terancam ke tempat yang aman
dan menyelamatkan properti secara efektif.
Ya
Arahkan penghuni
menuju tangga darurat
untuk berkumpul di
Ya
tempat berhimpun,
cegah penggunaan lift
Ada korban ?
Ya
Hubungi Regu
Medis ke TKP
Tidak
64
Berkumpul di tempat
berhimpun , data
jumlah karyawan
Selesai
10
Ya
Jika berada
didalam
Gedung
Adanya Gempa
Tidak
63
C. Prosedur Gempa
TUJUAN
RUANG LINGKUP
62
11
4. Regu Evakuasi
serta kerusakan yang ditimbulkan pun bervariasi dari skala yang
terendah sampai sangat besar. Hal ini menyebabkan perbedaan
dalam karakteristik respon kondisi darurat. Dengan demikian,
kondisi darurat tidak bisa menjadi legitimasi penanganannya
menjadi asal-asalan.
Ketersediaan sumber daya sebesar apapun yang dimiliki tidak akan
cukup untuk merespon keadaan darurat jika tidak direncanakan
dengan baik. Namun, sekecil apapun sumber daya yang dimiliki
akan memberikan arti bila didasarkan pada pemahaman kondisi
yang baik serta perencanaan yang tepat, cepat dan mengena pada
kebutuhan yang paling mendesak untuk segera dilaksanakan.
Dengan demkian kondisi darurat harus ditangani secara
menyeluruh dan berkesinambungan dalam bentuk kesiapsiagaan
tanggap darurat yang diawali dengan perencanaan, kemudian
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasinya.
Untuk menyusun protap tanggap darurat diperlukan berbagai
tahapan pelaksanaan, diawali dengan pembentukan tim penyusun
protap sampai dengan pelaksanaan pelatihan simulasinya.
Mengingat jenjang tingkat bahaya kedaruratan terdiri berbagai
tingkat, maka dalam penyusunan Protap perlu mempertimbangkan
level kedaruratan.
4. Regu Evakuasi
Informasi evakuasi
Tidak
Ada instruksi
evakuasi ?
Selesai
Ya
Arahkan pengunjung /
penghuni menuju tangga
darurat untuk berkumpul
Ya
di tempat berhimpun,
cegah penggunaan lift
Ya
Ada korban ?
Hubung Regu P 3K
ke TKP
Tidak
Periksa lokasi/
pastikan tidak ada orang
yang tertinggal
Berkumpul di tempat
berhimpun , data
jumlah karyawan
61
Berkumpul di
assembly area
AMAN
Adanya indikasi
Bom
Tidak adanya
indikasi Bom
Tidak
Proses
pencarian ?
Panggil Polisi ,
serahkan komando
kepada Polisi /Gegana
Ya
Perlu bantuan
Polisi /Gegana ?
Ya
Tidak
Koordinasikan dgn Komando
Keadaan Darurat & Koord .
Lantai mengetahui kejadian
dan mengambil tindakan
3. Koordinator Keamanan
3. Koordinator Keamanan
Terima laporan
60
Rencanakan untuk
evakuasi dan close
area
Ke poskotis untuk
berkoordinasi
Selesai
13
14
Perintah
Umumkan
evakuasi
Monitor kondisi
Ya
Ada
indikasi
Bom ?
Tidak
Gegana tiba ?
Ya
Proses
Pencarian
Tidak
Adanya Bom ?
Terima laporan
Tidak
Ya
Kondisi aman
?
Monitor kondisi
Perintahkan Koord.
Keamanan menghubungi
Polisi/Gegana
Monitor kondisi
keamanan
Ikuti nprosedur
kebakaran
Bom
meledak ?
Ya
59
Selesai
Laporkan ke
Koordinator Keamanan
Tidak
Melihat adanya
Bom
Adanya Bom
Ya
Catat lokasi
keberadaan Bom
Tidak
58
15
Karyawan Senior.
TUJUAN
RUANG LINGKUP
Tahap 3 : Evaluasi Potensi Bahaya/Penilaian Risiko
57
Tidak
Api padam ?
Sarana posko
pengendalian
kebakaran
tersedia
Tidak
Jalur DPK
bebas
hambatan ?
Kebakaran
Ledakan
Ancaman bom
Huru-hara
Kegagalan teknologi
Ya
Perhatikan jalur mobil
unit DPK bebas
hambatan untuk
memasuki gedung ?
Ya
DPK
memerlukan
bantuan ?
Ya
DPK datang ?
Ya
Tidak
Menerima laporan
Tidak
Ya
Laporkan kondisi
akhir ke Komandan
Keadaan Darurat
Selesai
56
17
Kebakaran
Tempatkan posisi
tunggu instruksi dari
Komando Keadaan
Darurat
Ada instruksi
?
Ya
Bacakan teks darurat
sesuai instruksi
Api padam ?
Ya
Tidak
Laporkan urutan
kejadian ke KR-PL
Tidak
Ada instruksi
evakuasi ?
18
Selesai
Ya
Ke tempat berhimpun,
tunggu instruksi
selanjutnya
55
Terima laporan
dari Koordinator
Keamanan
Tunggu instruksi di
tempat peralatan
terdekat dengan
TKP
Tidak
Ada instruksi
?
Pastikan data-data
korban telah
lengkap
Perlu tindak
lanjut terhadap
korban ?
Tidak
Ya
Ya
Persiapkan korban
untuk diserahkan
ke RS. Terdekat
Tidak
Kembalikan peralatan
ke tempat semula
54
Selesai
Ya
Ada korban ?
Laporkan
data korban kpd
koordinator kemanan
19
Instruksi
selamatkan dokumendokumen
penting ?
Laporkan dokumen
telah diselamatkan kpd
koordinator lantai
20
53
8. Regu Evakuasi
8. Regu Evakuasi
Terima informasi
dari Koordinator
lantai/zona
Skenario simulasi
Evaluasi pelaksanaan
Lampiran :
Daftar personil
Daftar telepon penting
Tidak
Ada instruksi
evakuasi ?
Selesai
Standar teks
Peta bangunan (menunjukkan lokasi-lokasi penting
dan jalur evakuasi)
Ya
Arahkan pengunjung /
penghuni menuju tangga
darurat untuk berkumpul
Ya
di tempat berhimpun,
cegah penggunaan lift
Ada korban ?
Ya
Laporkan
Koordinator lantai/
zona, tunggu
sampai ada bantuan
dari Regu Medis ke
TKP
Ya
Laporkan ke
Koordinator lantai/
zona
Tidak
Data lengkap
?
Tidak
52
Berkumpul di tempat
berhimpun , data
jumlah karyawan
21
Tidak
Kebakaran ?
Ya
Selesai
Menuju ke Posko
dan siaga
menunggu perintah
Tidak
Ada perintah
pemadaman ?
Buat Laporan ke
Koordinator
keamanan
Ya
Ya
Tidak
Api
padam ?
Api padam ?
Tidak
Pendinginan lokasi
kebakaran, dan
menunggu DPK dan
Monitor status api
Ya
Ya
Serahkan
pemadaman kepada
DPK dan bantu
pemadaman
Tidak
22
51
6. Regu Pemadam
6. Regu Pemadam
Alarm
Tidak
Kebakaran ?
Ya
Selesai
Menuju ke Posko
dan siaga
menunggu perintah
Tidak
Ada perintah
pemadaman ?
Buat Laporan ke
Koordinator
keamanan
Ya
Ya
Api
padam ?
Api padam ?
Ya
Tidak
Pendinginan lokasi
kebakaran, dan
menunggu DPK dan
Monitor status api
Ya
Serahkan
pemadaman kepada
DPK dan bantu
pemadaman
Tidak
50
Tidak
23
5. Koordinator Tehnik
1. Komitmen
5. Koordinator Tehnik
Komitmen adalah tekad atau kesanggupan dari pimpinan
puncak yang dituangkan secara tertulis dengan singkat
biasanya berisi kebijakan dan sasaran manajemen puncak
di bidang kesiapsiagaan tanggap darurat. Komitmen
Alarm berbunyi
Cek di control
room
2. Personil
manajemen dapat mengupayakan personilpersonil tersebut sekaligus dengan pola tugas dan
tanggung jawab.
3. D a n a
Untuk melakukan berbagai kegiatan kesiapsiagaan
tanggap darurat diperlukan dana seperti pembinaan
terhadap personil seperti pelatihan peningkatan
kemampuan personil tanggap darurat dan sosialisasi
pemahaman tanggap darurat bagi penghuni gedung,
penyediaan serta biaya perawatan secara berkala sarana/
prasarana, pelaksanaan gladi simulasi secara berkala.
Dukungan dana yang proporsional dan rasional sesuai
dengan jenis program penanggulangan keadaan darurat
sangat diperlukan, agar program penanggulangan
keadaan darurat dapat berjalan dengan baik.
24
Kebakaran ?
Selesai
Ya
Tidak
Instruksi
matikan lift, AC,
listrik , dll?
Ya
Monitor blower
bertekanan
Tidak
Ya
Api padam ?
Normalkan aliran
listrik, lift, AC, dll
49
48
Tidak
Api padam
?
Ke posko
darurat
B. Organisasi Darurat
Organisasi darurat adalah pegelompokan orang-orang serta
penetapan tugas, fungsi, wewenang serta tanggungjawab
masing-masing dengan tujuan terciptanya aktifitas yang
berdaya guna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang
berkaitan dengan kedaruratan.
Tidak
Ya
Tidak
Kebakaran ?
Alarm
4. Koordinator Keamanan
4. Koordinator Keamanan
Perlu
bantuan DPK
& polisi ?
Ya
Tidak
Hubungi ,
Siapkan jalan masuk mobil
Siapkan layout
Ke poskotis untuk
berkoordinasi
Tidak
Pemadaman
dilaksanakan ?
Ya
Monitor kondisi
keadaan
Tidak
Api padam
?
Ya
Selesai
4. Partisipasi
25
26
Tidak
Ya
Perintahkan Koord.
Keamanan menghubungi
DPK dan aparat
Kepolisian
Perintahkan Koordinator
Teknik membacakan
Teks darurat
Api padam ?
Monitor kondisi
kebakaran &
keamanan
Selesai
Ke Posko darurat,
Koordinasikan dengan Koord.
Keamanan & Teknsi,,
Komandan Lantai untuk
tindakan yang diperlukan
Ya
Kondisi
memburuk ?
Koordinasikan dengan
koord. Keamanan,
Lantai & Teknik
Ya
Tidak
Api padam ?
Ya
Tidak
Tidak
Kebakaran ?
Alarm/Terima
laporan
47
Kondisi
memburuk ?
Koordinasikan
dengan koordinator
keamanan untuk
pemadam lanjut
Tidak
Api padam ?
Instruksi Pemadaman
kepada Regu Pemadam
lantai/zona
Laporkan ke KKD
Ya
Ya
46
Kebakaran ?
Alarm/Terima
laporan
2. Koordinator Lantai/Zona
2. Koordinator Lantai/Zona
Tidak
Ya
Tidak
Perintah :
Regu Evakuasi untuk
evakuasi semua
penghuni lantai dan
Regu Penyelamat
dokunmen
Selesai
27
28
Petunjuk dan pengarahan yaitu memberikan perintahperintah atau instruksi secara cepat kepada bawahan
Pedoman kesiapsiagaan tanggap darurat di gedung perkantoran
Ya
Instruksi
evakuasi ?
Selesai
Tidak
Tidak
Ya
Tetap Bekerja
Tidak
OPERATOR
POMPA PEMADAM
& TANKI AIR
Kebakaran ?
REGU
PENGATURAN PARKIR
OPERATOR AC DAN
VENTILASI
Alarm
REGU PENGAMAN
REGU
PENYELAMAT
DOKUMEN
LANTAI/ZONA
OPERATOR LISTRIK
DAN GENSET
Ya
REGU RESCUE
OPERATOR
LIFT
Alarm Bunyi ?
REGU
EVAKUASI
LANTAI/ZONA
Kebakaran
REGU MEDIS
OPERATOR
R. MONITOR &
KOMUNIKASI
REGU
PEMADAM
LANTAI/ZONA
REGU
PEMADAM
KEBAKARAN
KOORDINATOR
TEKNIK
KOORDINATOR
LANTAI/ZONA
KOORDINATOR
KEAMANAN
Bunyikan alarm/informasikan
kepada Koord. Lantai
KOMANDAN KEADAAN
DARURAT (KKD)
45
Prosedur Darurat
2.
3.
4.
5.
TUJUAN
RUANG LINGKUP
29
Peralatan perseorangan:
4. Baju Pemadam.
1. Megaphone.
2. Self Contain Breathing Apparatus (SCBA).
3. Lampu senter.
5. Tandu.
6. Perkakas alat bantu pemadam (Kapak, linggis dll).
7. Kursi Evakuasi (evachair).
E. Tranportasi Darurat
30
43
3.
Uraian tugas Kelompok Keamanan
a. Koordinator Keamanan
42
c. Regu Pengaman
31
d. Regu Parkir
e. Regu Medis
32
41
Membantu dan memandu menempatkan orangorang yang sedang sakit menuju ke tempat aman
yang terdekat;
f. Regu Penyelamatan
b. Regu Evakuasi :
33
34
39
Sebagai
contoh berikut adalah teks informasi pada berbagai
keadaan yaitu :
c. Operator Lift :
35
e. Operator Listrik/Genset :
36
C. Komunikasi Darurat
Sarana Komunikasi darurat yang diperlukan adalah :
1. Panggilan terbatas
Panggilan yang ditujukan kepada Personil tanggap
darurat petugas saja, dengan berbagai metoda yaitu :
Telpon biasa.
Panggilan tersebut melalui telepon yang terpasang
ditempat petugas yang termasuk didalam organisasi
keadaan darurat tersebut.
Handy talki
Tanda panggilan dari pesawat HT pada frekwensi
tertentu yang dibawa oleh petugas.
2. Panggilan umum
Untuk pemberian informasi darurat ke semua penghuni
bangunan baik dalam gedung maupun, media yang
bisa digunakan sistem alarm atau tanda bahaya. maka
diperlukan tanda bahaya umum tersebut dibunyikan
37