Cairan PDF
Cairan PDF
Pendahuluan
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses
dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan
perubahan yang tetap dalam berespons terhadap
stressor fisiologis dan lingkungan.
Anak mempunyai kerentanan khusus terhadap
keseimbangan cairan, terutama BBLR, neonatus,
obesitas, atau dalam keadaan sakit.
Pembahasan
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit
dalam tubuh diatur oleh :
1. Ginjal
2. Kulit
3. paru-paru
4. Gastrointestinal
5. sistem endokrin (hormonal) ADH,
aldosteron, prostaglandin, dan
glukokortikoid.
ml/kg berat
jam
badan
250-300
80-100
1 tahun
1150-1300
120-135
2 tahun
1350-1500
115-125
4 tahun
1600-1800
100-110
10 tahun
2000-2500
70-85
14 tahun
2200-2700
50-60
18 tahun
2200-2700
40-50
Dewasa
2400-2600
20-30
Usia
3 hari
Komposisi elektrolit
Kompisisi elektrolit dalam plasma sebagai berikut:
Natrium
: 135-145 m Eq/L
Kalium
: 3,5-5,3 m Eq/L
Klorida
: 100--106 m Eq/L
Bikarbonat arteri : 22-26 m Eq j L
Bikarbonat versa : 24-30 m Eq/ L
Kalsium
: 4-5 m Eq/L
Magnesium
: 1,5-2,5 m Eq/L
Fosfat
: 2,5-4,5 mg/ 100 ml
Penatalaksanaan Cairan
Cairan Pemeliharaan/ Rumatan
Kebutuhan cairan dan elektrolit serta glukosa
ini berfungsi untuk mengganti kehilangan air
tubuh lewat urin, feses, paru dan keringat.
Cairan rumatan tidak dimasukkan untuk
mengganti kehilangan cairan tidak normal
seperti diare, muntah atau bilas intestinal.
Pembagian Cairan
Kristaloid
Kristaloid bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi
sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam
pembuluh darah dalam waktu yang singkat (relatif
sebentar di intravaskuler), dan berguna pada pasien
yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat
dan NaCl 0,9%.4,8
D5
Normal
Saline
D5 NS
D5 NS
D5 NS
Ringers
Laktat
D5 RL
Tonisitas Na+
Cl-
K+
Ca2+
Glukosa
Laktat
(mosml/ (mEq/L)
(mEq/L)
(mEq/L)
(mEq/L)
(mEq/L)
(mEq/L)
L)
Hipotoni
s
(253)
Isotonis
(308)
Isotonis
(330)
Hiperton
is (407)
Hiperton
is (561)
Isotonis
(273)
Hiperton
is (525)
50
154
154
38,5
38,5
50
77
77
50
154
154
50
130
109
28
130
109
50
28
Koloid
Koloid ukuran molekulnya (biasanya protein)
cukup besar sehingga tidak akan keluar dari
membran kapiler, dan tetap berada lama dalam
pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan
dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah.
Contohnya adalah albumin dan steroid.
Produksi
Tipe
Plasma
protein
Human plasma
rata
Serum
consered 50.000
human albumin
Dextran
Leuconostoc
D 60/70
mesenteroid B
512
60.000
70.000
Gelatin
Hidrolisis
kolagen
binatang
35.000
2-3 jam
450.000
6 jam
Starch
Polyvinyl
pyrrolidone
dari -
Modifien
gelatin
Urea linked
Oxylopigelatin
hydroxy ethyl
BM
rata- Waktu
50.000
25.000
paruh
4-5 hari
6 jam
Indikasi
a. Pengganti
volume
b. Hiponatremia
c. Hemodilusi
a. Hemodilusi
b. Gangguan
mikrosirkulasi
(stroke)
Substitusi volume
1. Substitusi
volume
2. Hemodilusi
Substitusi volume
Koloid alami
Koloid alami yaitu fraksi protein plasma 5% dan
albumin manusia ( 5 dan 2,5%). Dibuat dengan
cara memanaskan plasma atau plasenta 60C
selama 10 jam untuk membunuh virus hepatitis
dan virus lainnya.
Fraksi protein plasma selain mengandung albumin
(83%) juga mengandung alfa globulin dan beta
globulin.
Koloid sintesis
Dextran
Hydroxylethyl Starch (Heta starch)
Gelatin
Dehidrasi.
Dehidrasi sering dikategorikan sesuai dengan
kadar konsentrasi serum dari natrium menjadi
isonatremik (139-150 mEq/L), hiponatremik (<139
mEq/L) atau hipernatremik (>150 mEq/L).
Dehidrasi isonatremik merupakan yang paling
sering terjadi (80%), sedangkan dehidrasi
hipernatremik atau hiponatremik sekitar 5-10%
dari kasus.
Anamnesis
Kehilangan cairan:
Muntah, diare, perdarahan, luka bakar, drainase bedah
(seberapa banyak dan/atau seberapa sering).
Masukan cairan:
Jenis cairan, berapa banyak, dan bagaimana keberhasilannya.
Produksi urin.
Pemeriksaan fisik
Status mental, nadi, frekuensi nadi, tekanan darah, membran
mukosa, turgor kulit, warna kulit, perabaan perifer, dan
capillary refill time.
Laboratorium
Kimia serum, hematokrit, urin lengkap.
Pemberian cairan :
6 jam I = D + M atau 8 jam I = D + M
(menurut Guillot)
18 jam II = D + M atau 16 jam II = D +
M (menurut Guillot)
Kesimpulan
Kasus dehidrasi akan lebih sering terjadi pada bayi
karena kecepatan metabolismenya dan luas
permukaan tubuhnya yang relatif besar sehingga
perlu penanganan yang lebih intensif untuk
perawatan cairan dan elektrolitnya.
Terapi cairan digunakan untuk mengganti kekurangan
air dan elektrolit, untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi, mengatasi syok dan mengatasi kelainan yang
ditimbulkan karena terapi yang diberikan.
Terima Kasih
Terima kasih