Anda di halaman 1dari 44

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

A. Analisis Hasil
Dari hasil kegiatan Januari Mei 2010 di Puskesmas Salaman II,
Berdasarkan SPM (Standart Pelayanan Minimal) ditemukan masalah sebagai
berikut :
Tabel 12. Program Dalam Standar Pelayanan Minimal yang masuk Cakupan
Masalah dan Besar Masalah
PENCAPAIAN MASALAH
BESAR MASALAH
1.

Cakupan Kunjungan bumil 94,87

1.

K1*
2.

Kunjungan

bumil K1*

Cakupan Kunjungan bumil 86,99

2.

K4
3.

Cakupan

5,13

Cakupan

Kunjungan

bumil K4

Cakupan

pertolongsn 89,37

3.

persalinan oleh tenkes

13,01

Cakupan

pertolongsn

persalinan oleh tenkes

4.

Cakupan Kn1*

84,82

4.

Cakupan Kn1*

5.

Cakupan Kn2

87,37

5.

Cakupan Kn2

6.

Cakupan

pemeriksaan 87,27

6.

Cakupan

pemeriksaan

tingkat Oleh Tenkes atau

tingkat Oleh Tenkes atau

terlatih

terlatih

guru

Cakupan pelayan prausila 35,67

Balita yang naik berat 99,15


badannya (N/D)

atau

guru

UKS/dokter kecil
7.

dan usila
8.

12,63

kesehatan siswa SD dan

UKS/dokter kecil
7.

15,18

kesehatan siswa SD dan


atau

12,73

Cakupan pelayan prausila


dan usila

8.

10,63

64,33

Balita yang naik berat


badannya (N/D)

0,85

26

9.

Cakupan Ibu Hamil yang 67,96

9.

diberi 90 tablet Fe

diberi 90 tablet Fe

10. Cakupan bufas mendapat 89,98

10.

kapsul vit A

10,02

11.

Rumah sehat

yang 76,26

12.

Penduduk

59,78
yang

memanfaatkan jamban

Rumah yang mempunyai 28,47

13.

SPAL
14. Jumlah

Cakupan bufas mendapat

40,22

memanfaatkan jamban
13.

32,04

kapsul vit A

11. Rumah sehat


12. Penduduk

Cakupan Ibu Hamil yang

23,74

Rumah yang mempunyai


SPAL

penderita

yang 49,83

14.

diperiksa slide ACD*

71,53

Jumlah penderita yang


diperiksa slide ACD*

15. Cakupan suspek TB paru*

97,69

15.

Cakupan

suspek

50,17
TB

paru*
16. Penemuan kasus TB BTA 47,62

16.

(+)
17.

yang ditangani*

TB

bumil

bumil

Cakupan

52,38
pneumonia

balita yang ditangani*


yang 66,62

18.

mendapat TT1*
19. Jumlah

kasus

BTA (+)

17. Cakupan pneumonia balita 26,54

18. Jumlah

Penemuan

2,31

Jumlah

bumil

yang

mendapat TT1*
yang 56,19

19.

mendapat TT2*

Jumlah

bumil

73,46

33,38
yang

mendapat TT2*

43,81

20. BCG*

85,65

20.

BCG*

21. DPT HB1*

77,99

21.

DPT HB1*

22. Polio 1*

63,16

22.

Polio 1*

23. Polio 4 *

76,56

23.

Polio 4 *

24. Hepatitis B 0 (0 7 hari)

79,43

24.

Hepatitis B 0 (0 7 hari)

14,35
22,01
36,84
23,44

27

20,57

25. Bayi

yang

dapat

ASI 21,97

25.

ekslusif

Bayi yang dapat ASI


ekslusif

78,03

26. Pembinaan dokter kecil

80

26.

Pembinaan dokter kecil

27. Jumlah kasus baru

56,71

27.

Jumlah kasus baru

43,29

= Banyaknya Masalah
= 27

Kelas

= 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 27
= 1 + 3,3 x 1,43
= 5,72 6 kelas

Interval

20

= N besar N kecil / jumlah kelas


= 78,03 0,85/6
= 12,8 13

B. Prioritas Masalah
Dari permasalahan yang ada, ditentukan prioritas masalah berdasarkan metode
Hanlon Kuantitatif dengan 4 kelompok criteria :
28

1. kelompok kriteria A

: Besarnya masalah

2. kelompok kriteria B

: Kegawatan masalah

3. Kelompok kriteria C

: Kemudahan dalam penanggulangan

4. Kelompok kriteria D

: PEARL factor

1. Kriteria A : Besarnya Masalah


Tabel 13. Besarnya Masalah

BESARNYA MASALAH BERDASARKAN


BESARNYA PENCAPAIAN
MASALAH

> 65

52 64 39 - 51

26-38

13 - 25

0 - 12

(10)

(8)

(4)

(2)

(1)

(6)

1.
2

2.

1
2

3.

NILAI

4.

5.

6.

7.

8
1

8.
4

9.

4
1

10.
8

11.

13.

1
8

12.

10

10
29

14.

6
1

15.
8

16.
17.

1
8

10

10
4

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

10

10
2

26.

27.

1. Kriteria B : Kegawatan Masalah


Tingkat Kegawatan dengan bobot 5:
-

Sangat ganas

:5

Ganas

:4

Cukup ganas

:3

Kurang ganas

:2

Tidak ganas

:1

30

Tingkat Urgensi dengan bobot 5:


-

Sangat Mendesak

:5

Mendesak

:4

Cukup Mendesak

:3

Kurang Mendesak

:2

Tidak Mendesak

:1

Tingkat Biaya dengan bobot 5:


-

Sangat Murah

:5

Murah

:4

Cukup Murah

:3

Mahal

:2

Sangat Mahal

:1

Tabel 14. Kriteria B / Kegawatan Masalah

MASALAH KEGANASAN URGENCY BIAYA JUMLAH


1.

2.

3.

10

4.

5.

6.

31

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

10

16.

11

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

12

26.

27.

10

2. Kelompok Kriteria C : Kemudahan Dalam Penanggulangan

32

Pertanyaan yg harus dijawab adalah apakah sumber-sumber & teknologi


yang tersedia mampu menyelesaikan masalah
Makin sulit penanggulangan skor makin kecil
1

Sangat sulit

Sangat mudah

Ditanggulangi

ditanggulangi

Dengan bobot 5, dimana:


- Sangat Mudah

:5

- Mudah

:4

- Cukup Mudah

:3

- Sulit

:2

- Sangat Sulit

:1

Tabel 15. Kemudahan Dalam Penanggulangan Masalah

MASALAH

10

11

12

13

MEAN

1.

4,46

2.

3,46

3.

3,46

4.

3.30

5.

3,46

6.

5,15

7.

2,69

8.

2,53

33

9.

2,46

10.

3,38

11.

1,30

12.

2,38

13.

1,61

14.

1,61

15.

3,38

16.

2,53

17.

1,76

18.

3,30

19.

3,38

20.

4,46

21.

4,46

22.

4,38

23.

4,53

24.

4,46

25.

2,46

26.

3,53

27.

3,23

3. Kelompok Kriteria D : Pearl Faktor


Faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu program
dilaksanakan, faktor-faktor tersebut :
1. Kesesuaian (Propiety)

34

2. Ekonomi murah (Economic)


3. Dapat diterima (Acceptability)
4. Tersedianya sumber (Resources availability)
5. Legalitas tejamin (Legality)

Tabel 16. Analisa Masalah dengan PEARL Faktor

MASALAH

HASIL
PERKALIAN

10

11

12

13

14

15

1
35

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

Setelah nilai A,B,C dan D didapat kemudian dimasukkan dalam formula sebagai
berikut :
Nilai Prioritas Dasar (NPD) = (A + B) x C
Nilai Prioritas Total (NPT)

= (A + B) x C x D

Tabel 17. Penentuan Prioritas Masalah

MASALAH

NPD

Nilai

NPT

Prioritas

PEARL

35,68

35,68

18

31,14

31,14

21
36

38,06

38,06

15

36,3

36,3

17

38,06

38,06

14

51,5

51,5

45,73

45,73

10

20,24

20,24

26

31,98

31,98

20

10

27,04

27,04

22

11

20,8

20,8

25

12

19,04

19,04

27

13

24,15

24,15

23

14

20,93

20,93

24

15

37,18

37,18

16

16

48,07

48,07

17

33,44

33,44

19

18

42,9

42,9

11

19

50,7

50,7

20

49,06

49,06

21

49,06

49,06

22

56,94

56,94

23

40,77

40,77

12

24

49,06

49,06

25

54,12

54,12

26

38,83

38,83

13

27

51,68

51,68

3
37

Tabel 18. Urutan Prioritas Masalah yang di dapat, adalah :

PERINGKAT

MASALAH

Polio 1*

Bayi yang dapat ASI ekslusif

Jumlah kasus baru


Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan

tingkat Oleh Tenkes atau terlatih atau guru


UKS/dokter kecil

Jumlah bumil yang mendapat TT2*

BCG *

DPT HB1*

Hepatitis B 0 (0 7 hari)

Penemuan kasus TB BTA (+)

10

Cakupan pelayan prausila dan usila

11

Jumlah bumil yang mendapat TT1*

12

Polio 4 *

13

Pembinaan dokter kecil

14

Cakupan Kn2

15

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenkes

16

Cakupan suspek TB paru*

17

Cakupan Kn1*

18

Cakupan Kunjungan bumil K1*


38

19

Cakupan pneumonia balita yang ditangani*

20

Cakupan Ibu Hamil yang diberi 90 tablet Fe

21

Cakupan Kunjungan bumil K4

22

Cakupan bufas mendapat kapsul vit A

23

Rumah yang mempunyai SPAL

24

Jumlah penderita yang diperiksa slide ACD*

25

Rumah sehat

26

Balita yang naik berat badannya (N/D)

27

Penduduk yang memanfaatkan jamban

Berdasarkan hasil perhitungan secara Hanlon kuantitatif, dari 27 masalah


di atas Kepala Puskesmas memilih 1 prioritas masalah yaitu Cakupan bayi yang
mendapat ASI eksklusif di Puskesmas Salaman II dari bulan Januari Mei 2010
dengan pencapaian masalah sebesar 21,97% dan besar masalah 78,03% dari target
sebesar 80%.

C. Analisis Penyebab Masalah


Berdasarkan permintaan dan anjuran dari Kepala Puskesmas Salaman II,
kami mengangkat masalah Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif untuk
dianalisa, maka untuk menganalisa penyebab masalah manajemen secara
menyeluruh, digunakan pendekatan sistem yang meliputi input, proses, dan
lingkungan, serta untuk menganalisis penyebab masalah di mutu, maka kami
menggunakan fishbone.

39

Lingkungan

Input

Proses

Output

5M

P1 P2 P3

Simple Problem

Outcome

Complex Problem

Gambar 3. Sistem manajemen mutu


1. Pendekatan Sistem
Tabel 19. Tabel kemungkinan penyebab rendahnya cakupan Cakupan
bayi yang mendapat ASI eksklusif
Komponen
Kekurangan
Kelebihan
INPUT
Man
- Kurangnya jumlah petugas
tenaga

kesehatan

promosi
Money

kesehatan

puskesmas.
adanya dana
belum

bidang

BOK

teralokasi

di
yang
untuk

program penyuluhan promosi


kesehatan (untuk penyiapan
materi, sarana transportasi,
Method

dll).
Tidak ada SOP tentang ANC,
PNC

dan

penyuluhan

pemberian ASI eksklusif.


Belum terlaksananya metode
penyuluhan

ASI

eksklusif

melalui kunjungan rumah.


40

Impa

Machine

Media

promosi

dimanfaatkan

Material

tidak secara

maksimal
Tidak ada alat peraga untuk

penyuluhan ASI eksklusif


Tidak
memiliki
materi

Memiliki Laptop dan


LCD

memadai untuk mengadakan


penyuluhan
Proses

P1

Tidak adanya perencanaan


mengenai

peyuluhan

ASI

eksklusif secara berkala.


-

Tidak

adanya

jadwal

pelaksanaan penyuluhan ASI


eksklusif
P2

Kurangnya

pelaksanaan

promosi kesehatan.
-

Kurangnya motivasi petugas


untuk

selalu

penyuluhan

memberikan
tentang

eksklusif

kepada

ASI
ibu

menyusui.
-

Kurangnya kerjasama lintas


program

dalam

pengembangan

upaya

penyuluhan

ASI eksklusif kepada ibu


P3

menyusui.
Tidak tersedianya laporan
kegiatan tentang penyuluhan
ASI

ekslusif

kepada

ibu

menyusui
-

Belum adanya tindak lanjut


41

Lingkungan

dari hasil evaluasi.


Kurangnya
pengetahuan
masyarakat

tentang

pentingnya ASI ekslusif bagi


bayi dikarenakan kurangnya
frekuensi

penyeleggaraan

penyuluhan

oleh

petugas

kesehatan.
-

Belum

terealisasinya

program pemerintah dalam


penyediaan pojok laktasi.

2. Mutu Pelayanan
Dalam menilai mutu pelayanan puskesmas dilakukan simple
problem dan kompleks problem. Pada simple problem kami menggunakan
Standar Operating Prosedur (SOP). Pada kompleks problem kami
menggunakan observasi dan wawancara kepada pasien terhadap 9 dimensi
mutu.

a. Simple Problem
Tabel 20. Daftar tilik kepatuhan petugas kesehatan terhadap
penyuluhan pemberian ASI Eksklusif (Simple Problem)
No

Kinerja yang dinilai

Ya

Tidak

TB

.
1.

Apakah petugas menyiapkan perlengkapan promosi

kesehatan sesuai dengan standar?

42

2.

Apakah petugas mencuci tangan?

3.

Apakah petugas menyiapkan atau mengatur posisi ibu

+
+

untuk duduk dengan santai?


4.

Apakah petugas menjelaskan perawatan payudara

selama hamil?
5.

Apakah petugas memperagakan perawatan payudara?

6.

Apakah petugas mengajarkan bagaimana cara meneteki +


yang benar?

7.

Apakah petugas mengajarkan cara memerah susu?

8.

Apakah petugas mengajarkan cara penyimpanan susu?

9.

Apakah petugas mengajarkan cara memberikan ASI

yang telah disimpan?


9.

Apakah petugas memberikan contoh cara memberikan

minum ASI tanpa menggunakan dot?


10.

Apakah petugas mengajarkan posisi bayi saat disusui?

CR = Jumlah jawaban ya x 100%


Jumlah ya + tidak
CR = 3 x 100% = 30%
10

Tingkat kepatuhan petugas di puskesmas Salaman II terhadap kegiatan


pemeriksaan pasien sebesar 30%. Hal ini menunjukkan adanya tingkat kepatuhan

43

yang masih rendah dari petugas promosi kesehatan di Puskesmas Salaman II,
khususnya dalam hal penyuluhan ASI eksklusif kepada ibu menyusui

b. Complex Problem
Berikut ini adalah daftar inventarisasi pendapat yang merupakan
masalah berdasarkan instrumen jaminan mutu.
Tabel 21. Daftar pertanyaan dimensi mutu (complex problem)
NO

PERTANYAAN QUESTIONER

1.

Effectiveness

TB

JUMLAH

a. Apakah dengan adanya puskesmas 2

40%

0%

0%

60%

20%

mampu memberikan informasi kepada


anda sebagai ibu menyusui mengenai
pentingnya ASI eksklusif pada bayi?
b. Apakah petugas pelayanan kesehatan di
puskesmas memberikan himbauan atau
nasehat mengenai ASI eksklusif?
c. Apakah petugas kesehatan mengajarkan
secara

simulasi

tentang

bagaimana

memberikan ASI secara baik dan


benar?
d. Apakah dokter / bidan melakukan
pemeriksaan

payudara

kepada

ibu

menyusui?
e. Apakah
tentang
payudara?

dokter/bidan
cara

menjaga

mengajarkan
kebersihan

44

2.

Access to Service
Geografis
a. Apakah letak puskesmas mudah untuk 5

100%

100%

100%

oleh 5

100%

100%

f. Apakah jalan menuju puskesmas baik 5

100%

100%

100%

100%

100%

b. Apakah petugas menunjukkan sikap 5

100%

100%

dijangkau?
b. Apakah rumah anda dekat dengan
puskesmas?
c. Apakah mudah untuk mendapatkan
transportasi tersebut?
d. Apakah

puskesmas

dilalui

transportasi umum?
e. Apakah letak puskesmas strategis?
(beraspal atau tidak berlubang-lubang
dan tidak berbahaya)?

g. Apakah puskesmas merupakan daerah 5


bebas banjir?
h. Apakah akses jalan menuju puskesmas
lebar?
i. Apakah lalu lintas menuju puskesmas
ramai?
Sosial budaya
a. Apakah bahasa yang digunakan petugas
mudah dimengerti oleh pasien?
bersahabat dan ramah?

c. Apakah petugas menggunakan bahasa


jawa?
Ekonomi

45

a. Apakah puskesmas melayani program 5

100%

100%

100%

a. Apakah petugas di puskesmas sudah 4

80%

100%

80%

100%

60%

80%

a. Apakah anda mendapatkan pelayanan 3

60%

jamkesmas, jamkesda dan askes?


b. Apakah sistem pembayaran mudah
dilakukan?
c. Apakah biaya puskesmas terjangkau
oleh masyarakat?

3.

Interpersonal Relation

menerapkan 5 S (senyum, sapa, salam,


sopan

santun)

selama

memberikan

penjelasan mengenai pentingnya ASI


eksklusif?
b. Apakah dokter selalu meminta ijin
kepada anda setiap akan memeriksa?
c. Apakah dokter mendengarkan keluhan
anda dengan simpati dan empati?
d. Apakah

petugas

kesehatan

selalu

menjaga sikap dan perilaku yang baik?


e. Apakah petugas kesehatan perhatian
kepada anda ?
f. Apakah anda merasa puas dengan
pelayanan petugas?

4.

Efficiency

yang cepat tanpa harus menunggu


lama?
46

b. Apakah sudah ada sistem antrian dalam 5

100%

60%

100%

100%

a. Apakah petugas kesehatan menjelaskan 2

40%

100%

40%

mampu 2

40%

100%

pelayanan kesehatan di puskesmas?


c. Apakah menurut anda tenaga medis
sudah bekerja sesuai bidangnya pada 3
saat jam kerja ?
d. Apakah tenaga medis datang tepat pada
waktunya?
e. Apakah biaya pengobatan dokter di
puskesmas lebih murah daripada biaya
pengobatan dokter di tempat lain?
5.

Safety

mengenai waktu waktu yang tepat


untuk menyusui kepada anda?
b. Apakah petugas kesehatan menjelaskan
cara menyusui bayi dengan benar?
c. Apakah

petugas

menggunakan

alat

kesehatan
proteksi

diri

(misalnya sarung tangan), pada saat


memeriksa anda?
d. Apakah petugas kesehatan mencuci
tangan sebelum dan setelah memeriksa
anda?
e. Apakah

petugas

kesehatan

menjaga kerahasian mengenai keluhan


yang anda ceritakan kepada dokter?
5

6.

Amenities

47

a. Apakah terdapat tempat menyusui di 0

0%

100%

100%

100%

100%

g. Apakah loket antrian telah dipisahkan 0

0%

60%

60%

60%

setiap 3

60%

100%

80%

0%

puskesmas?
b. Apakah ada tempat cuci tangan?
c. Apakah kursi ruang tunggu nyaman?
d. Apakah terdapat tempat sampah?
e. Apakah terdapat tempat parkir?
f. Apakah terdapat kartu antrian?
antara loket jamkesmas, jamkesda,
umum, jamsostek dan askes?
h. Apakah WC bersih?
i. Apakah ruang periksa sudah menjaga
privasi pasien?
7.

Information
a. Apakah

dokter

menjelaskan

tindakan yang akan dilakukan kepada


anda?
b. Apakah

puskesmas

melakukan 0

sosialisasi dan penyuluhan tentang ASI


eksklusif kesehatan secara berkala?
c. Apakah dokter memberikan informasi
dengan jelas atas semua pertanyaan
anda?
d. Apakah ruang tunggu atau periksa
dilengkapi dengan gambar-gambar yang
interaktif mengenai ASI eksklusif?
e. Apakah petugas menjelaskan dengan
benar cara penggunaan obat selama
48

menyusui ASI ekslusif?

8.

0%

a. Apakah dokter mendengarkan keluhan 4

80%

100%

100%

100%

40%

sering

datang 2

40%

diri/berobat

ke
5

100%

100%

100%

100%

Technical Competence

anda mengenai ASI ekslusif dengan


baik?
b. Apakah dokter memeriksa anda dengan 5
teliti?
c. Apakah dokter yang memeriksa pasien
sendiri?
d. Apakah dokter menanyakan identitas
Ibu menyusui dengan lengkap?
e. Apakah dokter memberikan penjelasan
mengenai pentingnya ASI Ekslusif?

9.

Continuity Care
a. Apakah

anda

memeriksakan
puskesmas ini?

b. Apakah anda memiliki kartu berobat?


c. Apakah menurut anda puskesmas ini
sudah dilengkapi dengan catatan medis
yang baik?
d. Apakah menurut anda puskesmas ini
sudah menyimpan catatan medis pasien
dengan baik?
e. Apakah

dokter

anda

selalu

memberitahu kapan anda harus kontrol

49

atau melakukan pemeriksaan ulangan


tertentu seperti cek ulang laboratorium
atau rontgen dsb?
f. Apakah

dokter

anda

selalu

memberitahu bagaimana perkembangan


atau kemajuan pengobatan anda?
g. Apakah

menurut

anda

100%

20%

100%

pelayanan

puskesmas ini semakin baik dari waktu


ke waktu?
h. Apakah puskesmas ini bisa memberikan
surat rujukan atau bahkan merujuk
langsung pasien ke rumah sakit yang
lebih memadai?

Dari analisa penyebab dengan menggunakan pendekatan sistem dan mutu


pelayanan, didapatkan penyebab gabungan dari kedua cara tersebut, antara lain :
1. Kurangnya jumlah petugas tenaga kesehatan bidang promosi kesehatan di
puskesmas.
2. Kurangnya motivasi dari petugas untuk selalu memberikan penyuluhan
tentang ASI eksklusif kepada ibu menyusui.
3. Tidak adanya alokasi dana untuk program penyuluhan promosi kesehatan
(untuk penyiapan materi, sarana transportasi, dll).
4. Tidak ada SOP tentang ANC, PNC dan penyuluhan pemberian ASI eksklusif.
5. Belum terlaksananya metode penyuluhan ASI eksklusif melalui kunjungan
rumah.
6. Media promosi tidak dimanfaatkan secara maksimal
7. Tidak ada alat peraga untuk penyuluhan ASI eksklusif
50

8. Tidak memiliki materi memadai untuk mengadakan penyuluhan


9. Tidak adanya perencanaan mengenai peyuluhan ASI eksklusif secara berkala.
10. Kurangnya kerjasama lintas program dalam upaya pengembangan penyuluhan
ASI eksklusif kepada ibu menyusui.
11. Kurangnya pelaksanaan promosi kesehatan khususnya penyuluhan tentang
ASI Eksklusif
12. Tidak tersedianya laporan kegiatan tentang penyuluhan ASI ekslusif kepada
ibu menyusui
13. Belum adanya tindak lanjut dari hasil evaluasi.
14. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ASI ekslusif bagi bayi
dikarenakan kurangnya frekuensi penyuluhan oleh petugas kesehatan.
15. Belum terealisasinya program pemerintah dalam penyediaan pojok laktasi.
16. Tidak memberikan himbauan atau nasehat mengenai ASI eksklusif
17. Tidak mengajarkan secara simulasi tentang bagaimana memberikan ASI
secara baik dan benar
18. Tidak melakukan pemeriksaan payudara kepada ibu menyusui
19. Tidak mengajarkan tentang cara menjaga kebersihan payudara
20. Belum menerapkan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan santun) selama
memberikan penjelasan mengenai pentingnya ASI eksklusif
21. Belum mendengarkan keluhan anda dengan simpati dan empati, belum
perhatian kepada pasien
22. Pasien belum merasa puas dengan pelayanan petugas

51

23. Pasien tidak mendapatkan pelayanan yang cepat tanpa harus menunggu lama,
menurut pasien tenaga medis belum bekerja sesuai bidangnya pada saat jam
kerja
24. Petugas kesehatan belum menjelaskan mengenai waktu waktu yang tepat
untuk menyusui kepada pasien,
25. Petugas kesehatan belum menggunakan alat proteksi diri (misalnya sarung
tangan) saat memeriksa pasien
26. Petugas kesehatan belum mencuci tangan sebelum dan setelah memeriksa
pasien
27. Tidak terdapat tempat menyusui di puskesmas
28. Loket antrian tidak dipisahkan antara loket jamkesmas, jamkesda, umum,
jamsostek dan askes
29. WC belum bersih
30. Ruang periksa belum menjaga privasi pasien
31. Dokter belum menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
32. Puskesmas tidak melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang ASI eksklusif
kesehatan secara berkala
33. Dokter belum memberikan informasi dengan jelas atas semua pertanyaan
pasien mengenai ASI ekslusif
34. Ruang tunggu atau periksa tidak dilengkapi dengan gambar-gambar yang
interaktif mengenai ASI eksklusif
35. Dokter belum mendengarkan keluhan pasien mengenai ASI ekslusif dengan
baik, dokter belum memberikan penjelasan mengenai pentingnya ASI Ekslusif

52

36. Pasien belum sering memeriksakan diri / berobat ke puskesmas ini dan
menurut pasien pelayanan puskesmas belum ini semakin baik dari waktu ke
waktu.

D. Konfirmasi Penyebab masalah


Setelah dikonfirmasi dengan Kepala Puskesmas Salaman II, maka
didapatkan penyebab masalah antara lain :
1. Kurangnya jumlah petugas tenaga kesehatan bidang promosi kesehatan di
puskesmas.
2. Tidak ada SOP tentang ANC, PNC dan penyuluhan pemberian ASI eksklusif.
3. Kurangnya motivasi dari petugas untuk selalu memberikan penyuluhan
tentang ASI eksklusif kepada ibu menyusui.
4. Tidak adanya perencanaan mengenai peyuluhan ASI eksklusif secara berkala.
5. Kurangnya kerjasama lintas program dalam upaya pengembangan penyuluhan
ASI eksklusif kepada ibu menyusui.
6. Tidak adanya alokasi dana untuk program penyuluhan promosi kesehatan
(untuk penyiapan materi, sarana transportasi, dll).
7. Tidak memiliki materi memadai untuk mengadakan penyuluhan
8. Tidak ada alat peraga untuk penyuluhan ASI eksklusif

53

E. Prioritas Penyebab Masalah


Kedelapan masalah ini dapat pula ditelusuri dengan menggunakan fish
bone analysis seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

54

MATER

MONEY

MAN
Kurangnya

Adanya dana BOK


yang belum
teralokasi untuk
program
penyuluhan
promosi kesehatan
(untuk penyiapan
materi, sarana
transportasi, dll).

motivasi

Kurangnya

jumlah

dari

petugas

petugas

tenaga

selalu

kesehatan

bidang

penyuluhan

untuk

memberikan
tentang

promosi kesehatan di

ASI eksklusif kepada

puskesmas.

ibu menyusui.

Tidak memiliki
materi

yang

memadai untuk
mengadakan
penyuluhan

Cakupan bayi yang


mendapat ASI
eksklusif. 21,97%
dari target SPM 80
% di puskesmas
Salaman II pada

Media promosi tidak


Tidak adanya
dimanfaatkan
secara

Idak

maksimal

mengenai

periode Januari

adanya

perencanaan
peyuluhan
eksklusif

Mei 2010
ASI

secara

Tidak ada SOP


tentang

MACHI

Tidak ada alat

PNC

peraga

penyuluhan

untuk

penyuluhan

pemberian

ASI eksklusif

eksklusif

ANC,
dan
ASI

METHO
LINGKUNG
AN
Gambar 4. Fish BOne

55

F.

Prioritas Penyebab Masalah


Dari hasil intervensi penyebab-penyebab permasalahan yang timbul pada manajemen
dan dimensi mutu puskesmas Salaman II maka dilanjutkan dengan penentuan priporitas
penyebab masalah dengan metode Paired Comparison dan Diagram Pareto.
Penyebab masalah dianalisa dengan Paired Comparison
1. Kurangnya jumlah petugas tenaga kesehatan bidang promosi kesehatan di
puskesmas.
2. Tidak ada SOP tentang ANC, PNC dan penyuluhan pemberian ASI eksklusif.
3. Kurangnya motivasi dari petugas untuk selalu memberikan penyuluhan tentang ASI
eksklusif kepada ibu menyusui.
4. Tidak adanya perencanaan mengenai peyuluhan ASI eksklusif secara berkala.
5. Kurangnya kerjasama lintas program dalam upaya pengembangan penyuluhan ASI
eksklusif kepada ibu menyusui.
6. Tidak adanya alokasi dana untuk program penyuluhan promosi kesehatan (untuk
penyiapan materi, sarana transportasi, dll).
7. Tidak memiliki materi memadai untuk mengadakan penyuluhan
8. Tidak ada alat peraga untuk penyuluhan ASI eksklusif

56

Tabel 22. Paired Comparison

NO 1

TOTA
L

3
4
5
6
7
8

Tabel 23. Tabel Pareto

NO

Penyebab Masalah

% Kumulatif

Kumulatif
1. Tidak ada SOP tentang
ANC,

PNC

penyuluhan

30%

30%

20%

10

50%

15%

13

65%

dan

pemberian

ASI eksklusif
2. Tidak
perencanaan

adanya
mengenai

peyuluhan ASI eksklusif


secara berkala.
3. Kurangnya
lintas

kerjasama

program

dalam
57

upaya

pengembangan

penyuluhan
eksklusif

ASI
kepada

ibu

menyusui.
4. Kurangnya

jumlah

15%

16

80%

10%

18

90%

5%

19

95%

5%

20

100%

petugas tenaga kesehatan


bidang

promosi

kesehatan di puskesmas.
5. Kurangnya motivasi dari
petugas

untuk

selalu

memberikan penyuluhan
tentang

ASI

eksklusif

kepada ibu menyusui.


6. Tidak memiliki materi
memadai

untuk

mengadakan penyuluhan
7. Tidak
dana

adanya
untuk

penyuluhan
kesehatan

alokasi
program
promosi
(untuk

penyiapan materi, sarana


transportasi, dll).

Gambar 3. Diagram Pareto


58

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

N kumulatif

G. Alternatif Pemecahan Masalah


Tabel 24: Alternatif Pemecahan Masalah

NO
1

Penyebab

Alternatif

Tidak ada SOP tentang ANC, PNC dan Menyusun SOP


penyuluhan pemberian ASI eksklusif

Tidak

adanya

perencanaan

mengenai Menyusun

perencanaan
59

peyuluhan ASI eksklusif secara berkala.

mengenai penyuluhan ASI


Eksklusif secara berkala

Kurangnya kerjasama lintas program dalam Menyelenggarakan


upaya

pengembangan

penyuluhan

ASI kerjasama lintas program

eksklusif kepada ibu menyusui.

dalam

upaya

pengembangan
penyuluhan ASI eksklusif
kepada ibu menyusui.
4

Kurangnya jumlah petugas tenaga kesehatan Menambah jumlah petugas


bidang promosi kesehatan di puskesmas.

tenaga kesehatan bidang


promosi

kesehatan

di

puskesmas.
5

Kurangnya motivasi dari petugas untuk Meningkatkan

motivasi

selalu memberikan penyuluhan tentang ASI dari petugas untuk selalu


eksklusif kepada ibu menyusui.

memberikan
tentang

penyuluhan

ASI

eksklusif

kepada ibu menyusui.


6

Tidak memiliki materi memadai untuk Menyusun

materi

mengadakan penyuluhan

untuk

memadai

mengadakan penyuluhan
7

Tidak adanya alokasi dana untuk program Menyusun alokasi dana


penyuluhan

promosi

kesehatan

(untuk untuk program penyuluhan

penyiapan materi, sarana transportasi, dll).

promosi kesehatan (untuk


penyiapan materi, sarana
transportasi, dll).

60

G. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses pengambilan keputusan menggunakan kriteria mutlak dan kriteria keinginan,
dilakukan melalui delapan langkah yaitu:
1. Menetapkan tujuan atau sasaran keputusan
2. Menentukan kriteria mutlak dan kriteria keinginan bagi tercapainya tujuan
3. Menetapkan bobot kriteria keinginan (1-5 )
4. Inventarisasi alternatif yaitu kemungkinan-kemungkinan cara untuk mencapai
tujuan
5. Menguji alternatif-alternatif tersebut kedalam:

Matriks kriteria mutlak:


Alternatif yang tidak lulus segera dikeluarkan sedangkan yang lulus
dilanjutkan ke matriks kriteria keinginan yang ada

Matriks kriteria keinginan


-

pada matriks ini setiap alternatif secara urut diberi nilai tehadap
kriteria keinginan yang ada

angka nilai setiap alternatif tidak melebihi bobot kriteria yang


bersangkutan

alternatif yang memiliki jumlah tertinggi merupakan keputusan


sementara

6. Menetapkan keputusan sementara


7. Inventarisasi konsekuensi, yaitu faktor-faktor penghambat dan pendorong
keputusan sementara
8. Penentu keputusan setelah mempertimbangkan:

Tingginya jumlah alternatf.

Kemampuan untuk mengatasi konsekuensi

Kriteria Mutlak:
- meningkatkan kompetensi petugas
61

- dana sesuai anggaran yang ditetapkan


- waktu
- metode

Kriteria Keinginan:
-

Dana operasional murah

Efektif (waktu)

Teknik pelaksanaan mudah

E. Kriteria Mutlak
Keterangan:
Untuk jawaban YA diberi skor 1, jawaban TIDAK diberi skor 0
L

: LULUS

TL

: TIDAK LULUS

Tabel 25 : Kriteria Mutlak

Alternatif

Kriteria Mutlak
Tenaga

Dana

Waktu

Metode L

perencanaan 1

Menyusun SOP
Menyusun

L/TL

mengenai penyuluhan ASI


62

Eksklusif secara berkala


Menyelenggarakan

kepada ibu menyusui.


Menambah jumlah petugas 1

kerjasama lintas program


dalam

upaya

pengembangan
penyuluhan ASI eksklusif

tenaga kesehatan bidang


promosi

kesehatan

puskesmas.
Meningkatkan

di

motivasi 1

dari petugas untuk selalu


memberikan
tentang

penyuluhan

ASI

eksklusif

kepada ibu menyusui.


Menyusun

materi 1

memadai

untuk

mengadakan penyuluhan
Menyusun alokasi dana 1
untuk program penyuluhan
promosi kesehatan (untuk
penyiapan materi, sarana
transportasi, dll).

63

Tabel 26 : Kriteria Keinginan

Alternatif

Total

Kriteria
Efektif
(30)

1.
2.

445
455

Mudah

Biaya

dilakukan murah

Peran serta Berkesinambun


masyarakat gan
(15)

(25)

(20)

(10)

5x30=15

4x25=10

4x20=80

5x15=75

4x10=40

4x30=12

5x25=12

5x20=10

4x15=60

5x10=50

3.

265

3x30=90

2x25=50

3x20=60

3x15=45

2x10=20

4.

130

2x30=60

1x25=25

1x20=20

1x15=15

1x10=10

5.

200

1x30=30

1x25=25

2x20=40

5x15=75

3x10=30

6.

180

1x30=30

3x25=75

1x20=20

3x15=45

1x10=10

7.

100

1x30=30

1x25=25

1x20=20

1x15=15

1x10=10

64

Alternatif pemecahan masalah :


1. Menyusun perencanaan mengenai penyuluhan ASI Eksklusif secara berkala
2. Menyusun SOP
3. Menyelenggarakan kerjasama lintas program dalam upaya pengembangan penyuluhan ASI
eksklusif kepada ibu menyusui.
4. Meningkatkan motivasi dari petugas untuk selalu memberikan penyuluhan tentang ASI
eksklusif kepada ibu menyusui.
5. Menyusun materi memadai untuk mengadakan penyuluhan
6. Menambah jumlah petugas tenaga kesehatan bidang promosi kesehatan di puskesmas.
7. Menyusun alokasi dana untuk program penyuluhan promosi kesehatan (untuk penyiapan
materi, sarana transportasi, dll).

G. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keputusan Sementara
Dari alternatif kriteria mutlak dan keinginan didapatkan hasil sementara yaitu Menyusun
perencanaan mengenai penyuluhan ASI Eksklusif secara berkala dan Menyusun SOP.
Dari analisa alternatif pemecahan masalah, maka diambil keputusan tetap yaitu
Menyusun perencanaan penyuluhan ASI Eksklusif secara berkala

H. POA
Dari keputusan tetap yang telah diambil, disusun rencana kegiatan Penyuluhan ASI
Eksklusif secara Berkala.
Rencana Kegiatan :
65

1. Persiapan
a. Pertemuan dengan kepala tiap program
b. Membentuk tim
c. Menghubungi koordinator semua lintas program
2. Pelaksanaan
a. mengadakan koordinasi pendajwalan
b. ditujukan semua lintas program
c. semua program mampu bekerja sama tiap lintas program
3. Evaluasi kinerja Tim
Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan cakupan
4. Penjadwalan kembali

66

Tabel27. PLAN OF ACTION PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF


DI PUSKESMAS SALAMAN II

Kegiatan

Tujuan

Sasaran

Metode

Biaya

Waktu

Pelaksana

Tempat

Indikator
keberhasilan

Penyuluhan ASI

Memberikan

Warga sekitar

Penyuluhan

Swadana

Senin 12

Petugas

Puskesmas

80 % Ibu

Eksklusif

pengetahuan

puskesmas

dengan

tim dokter

juni 2010

Kesehatan

Salaman II

ibu dapat

kepada warga

Salaman II

doorprize

muda

jam 14.00

bagian

menjawab

tentang ASI

Unissula

17.00

Promosi

pertanyaan

Eksklusif

semarang

Kesehatan

PERSIAPAN
- Menghubungi

Agar semua

Seluruh

Melalui

Dari biaya

Sabtu 5

Petugas

Koordinator

perwakilan

perwakilan lintas

surat

opersional

juni 2010 Kesehatan

tiap program

koordiantor lintas

program petugas

undangan

puskesmas

jam 10.00

penyuluhan

program dapat
menghandiri

Puskesmas

Hadirnya

Salaman II

seluruh

bagian

perwakilan

Puskesmas

Promosi

dari lintas

Salaman II

Kesehatan

program
67

pertemuan
- Mengadakan
pertemuanpertemuan

- Membentuk
TIm

Terjadinya

Seuruh perwakilan

Pertemuan

Dari biaya

Senin 5

Petugas

Puskesmas

Terbentuk

koordinasi

lintas program

langsung

opersional

juni 2010

Kesehatan

Salaman II

koordinasi

perencanaan

petugas

puskesmas

jam 19.00

bagian

perencanaan

mengenai

Puskesmas

selesai

Promosi

mengenai

penyuluhan ASI

Salaman II

Kesehatan

program

semarang

Penyuluhan

Eksklusif

ASI ekslusif
Membentuk
terpadu

Seuruh perwakilan

Pertemuan

lintas program

langsung

Seuruh

petugas
Puskesmas
Salaman II

Senin 5

perwakilan

juni 2010

lintas

jam 19.00

program

- selesai

petugas

Terbentuknya
Puskesmas

tim terpadu

Salaman II

Puskesmas
Salaman II

PELAKSANAAN
-Penyuluhan ASI
Eksklusif

Meningkatkan

Warga sekitar

Penyuluhan

Alokasi

Senin 12

Petugas

Puskesmas

Ibu ibu

pengetahuan ibu

puskesmas

dengan

dana dari

Juni 2010

Kesehatan

Salaman II

memahami
68

ibu tentang

Salaman II

doorprize

APBD

pentingnya ASI

jam 14.30

bagian

pentingnya

17.00

Promosi

ASI Eksklusif

Eksklusif

Kesehatan

EVALUASI
-Tanya jawab

Mengetahui

Warga Warga

Tanya jawab

Alokasi

Senin 12

Petugas

Puskesmas

80% ibu ibu

Salaman II

dapat

dengan ibu ibu

pemahaman Warga sekitar puskesmas

dana dari

juni 2010

Kesehatan

pengajian

sekitar puskesmas

APBD

jam 14.30

bagian

menjawab

sekitar

Salaman II setelah

17.00

Promosi

pertanyaan

puskesmas

diberi penyuluhan

Salaman II

Kesehatan

Salaman II

69

Anda mungkin juga menyukai