Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA UJIAN PRAKTIKUM

Mata Kuliah Evaluasi Program Promosi Kesehatan

Nama : Ahmad Hasbianor


NIM : 1195061910001
Semester : VI (enam)
Hari/Tanggal : Kamis 11 Agustus 2022
Pengumpula
n
Pengesahan :
Pembuat Laporan, Penilai,
Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah

(Ahmad Hasbianor) (Nurul Hidayah, SKM, M.Kes)


NIM. 11195061910001 NIK. 1166082016091

A. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA AWAL


Berdasarkan hasil jawaban responden maka dilakukan pengolahan data sebagai
berikut:
No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Jumlah
Responden
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3
2 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4
3 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 4
4 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 4
5 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 5
Total 1 2 1 3 1 1 1 0 2 1 2 0 2 1 2 20
% 20 40 20 60 20 20 20 0 40 20 40 0 40 20 40 400

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diketahui beberapa permasalahan
yang terdapat di masyarakat, yaitu:
No Masalah
1 Menurut ibu bayi kurang kenyang kalau hanya diberi ASI saja sampai usia 6
bulan
2 Frekuensi merokok orang tua laki-laki >5 batang dalam sehari
3 Terdapat jentik di tempat penampungan air
4 Anak mencuci tangan dengan sabun setiap setelah BAB
5 Ibu melakukan pantangan makan makanan yang mengandung garam tinggi

C. PRIORITAS MASALAH
Sebagai acuan permasalahan yang akan ditangani berdasarkan tingkat urgensi dan
kemungkinan untuk dilaksanakan maka dilakukan analisis prioritas masalah yang
dilakukan dengan menggunakan metode Delbecq sebagai berikut:

Masalah Kriteria & Bobot Penilaian Nilai Prioritas


Total
Besar Kegawatan Biaya Kemudahan
masalah (8) (6) (7)
(8)
A 2x8=16 2x8=16 1x6=6 2x7=14 52 4
B 3x8=24 3x8=24 4x6=24 2x7=14 86 2
D 5x8=40 4x8=32 3x6=18 3x7=21 111 1
E 1x8=8 1x8=8 2x6=12 2x7=14 42 5
F 3x8=24 2x8=16 1x6=6 2x7=14 60 3
Skala:
1 : Sangat Serius
2 : Relative serius
3 : Serius
4 : Serius sedang
5 : Relative tidak serius
Berdasarkan tabel di atas, prioritas masalah yang akan ditangani adalah:
Terdapat jentik di tempat penampungan air.
D. PEMECAHAN MASALAH
Adapun alternatif pemecahan masalah yang dapat ditawarkan sebagai solusi untuk
menangani permasalahan di atas adalah:
No Pemecahan Masalah
1 PSN (Pemberantasan sarang nyamuk) 3 M Plus (Menguras,mengubur,dam
Memanfaatkan).
2 Membikin poster tentang 3M Plus
3 Melakukan Fogging
4 Memelihara ikan pemakan jentik dikolam atau bak penampungan air
5 Menaburkan bubuk lavarsida ditempat-tempat penampungan air yang sulit
dikuras atau dibersihkan dan daerah yang sulit air
6 Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak

Penentuan prioritas pemecahan masalah perlu dilakukan untuk menentukan


kegiatan apa yang akan dilakukan dan disusun perencanaannya. Analisis prioritas
pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan metode Delbecq sebagai
berikut:

Masalah Kriteria & Bobot Penilaian Nilai Prioritas


Total
Besar Kegawatan Biaya Kemudahan
masalah (8) (6) (7)
(8)
A 4x8=32 3x8=24 4x6=24 2x7=14 94 1
B 2x8=16 2x8=16 3x6=18 2x7=14 64 3
D 2x8=16 1x8=8 3x6=18 2x7=14 56 4
E 1x8=8 2x8=16 2x6=12 2x7=14 50 5
F 3x8=24 3x8=24 2x6=12 2x7=14 74 2
G 1X8=8 1X8=8 3X6=1 2X7=14 48 6
8
Skala:
1 : Sangat Serius
2 : Relative serius
3 : Serius
4 : Serius sedang
5 : Relative tidak serius
6 : Mudah

Berdasarkan tabel di atas, prioritas pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah:
PSN (Pemberantasan sarang nyamuk) 3 M Plus (Menguras,mengubur,dam
Memanfaatkan).

E. RENCANA PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


Perencanaan program promosi kesehatan yang akan dijalankan disusun ke dalam
proposal kegiatan yang secara ringkas disajikan sebagai berikut:
E.1 Judul Program
Sosialiasi tentang Program 3M Plus.

E.2 Latar Belakang


Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang banyak
terjadi pada negara tropis dan subtropis. Hal ini dikarenakan vektor penyakit DBD
yang membawa virus dengue memiliki siklus hidup pada daerah yang beriklim tropis
dan subtropis (Lontaan et al., 2020).
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, terutama Aedes
aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini cepat berkembang dan
menyebabkan hampir 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya. DBD
memiliki gejala serupa dengan demam dengue namun DBD memiliki gejala
lain seperti nyeri ulu hati terus menerus, pendarahan pada hidung, mulut,
gusi, dan ada memar pada kulit vektor (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Virus dengue merupakan penyakit endemik yang muncul sepanjang tahun
terutama pada musim hujan di berbagai daerah tropis dan subtropis
termasuk di Indonesia. Musim hujan merupakan kondisi yang optimal untuk
perkembangbiakan nyamuk, sehingga dapat terjadi peningkatan kasus yang
tinggi dan cepat. Indonesia memiliki iklim tropis sehingga
sangat cocok untuk tempat perkembangbiakan penyakit, terutama penyakit
yang disebabkan oleh vektor (Siregar et al., 2022).
Epidemi telah terjadi di belahan bumi barat selama lebih dari 200 tahun. Dalam
30 tahun terakhir, penularan dengue telah meningkat pesat di sebagian besar negara
tropis di kawasan Amerika (CDC, 2009). Studi lain tentang prevalensi DBD
memperkirakan 3,9 miliar orang berisiko terinfeksi virus dengue dan risiko infeksi
ada di 129 negara dan 70% adalah di Asia. Jumlah kasus demam berdarah yang
dilaporkan ke WHO meningkat lebih dari 8 kali lipat selama dua dekade terakhir, dari
505.430 kasus pada tahun 2000, menjadi lebih dari 2,4 juta pada tahun 2010, dan 5,2
juta pada tahun 2019. Kematian yang dilaporkan antara tahun 2000 dan 2015
meningkat dari 960 menjadi 4032 orang (Bhatt et al., 2013; Brady et al., 2012).
Menurut WHO, Indonesia merupakan negara terbesar kedua dengan kasus DBD
diantara 30 daerah endemis (Siregar et al., 2022)
Program PSN telah diintensifkan sejak tahun 1992. Pada tahun 2000
dikembangkan menjadi 3M Plus yaitu dengan cara menggunakan larvasida,
memelihara ikan dan mencegah gigitan nyamuk. PSN ini ternyata tidak berdampak
secara signifikan. Hal ini karena tidak semua masyarakat terlibat dalam pelaksanaan
PSN (Krianto, 2009). PSN tidak mungkin dapat tuntas dilakukan bila anggota
masyarakat sampai ke lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga tidak melakukannya.
Praktik PSN dikatakan berjalan dengan baik apabila seseorang telah melaksanakan
kegiatan PSN di lingkungan rumahnya secara rutin dan berkesinambungan
(Notoatmodjo, 2007). Keberhasilan pelaksanaan PSN secara berkesinambungan
sangat erat kaitannya dengan Promosi yang dilakukan oleh pihak terkait. Kegiatan
penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat perlu kerja sama dengan lintas sektor
terkait, sepertilembaga swadaya masyarakat dan lembaga pemerintah daerah.
Sasaran kegiatan penyuluhan adalah masyarakat yang berada jauh dari sarana
pelayanan kesehatan. Penguatan sistem kesehatan dan membangun kerja sama lintas
sektor merupkan hal penting dalam mengatasi masalah kesehatan
dimasyarakat(Ramadhani et al., 2019).

E.3 Tujuan
1. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai demam berdarah melalui kegiatan penyuluhan kesehatan.
2. Mengajak seluruh masyarakat agar mencegah munculnya perindukan nyamuk
Aedes aegypti di rumah, dengan cara membasmi setiap jentik yang ditemukan
dan meniadakan genangan air baik di luar maupun di dalam rumah .
E.3 Pokok Program
No Indikator Jabaran
1 Sasaran Masyarakat
2 Waktu Pelaksanaan 13 Agustus 2022
3 Tempat Kegiatan Desa Birayang Surapati
4 Metode Kegiatan Ceramah, penyuluhan, dan tanya jawab
5 Media yang digunakan* Power Point
Keterangan:
*Media yang digunakan berupa media cetak (poster, flyer, leaflet, brosur dan lain-lain) maka
HARUS dilampirkan.

E.4 Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Metode Media Waktu
1 Pembukaan:
a. Membuka acara
dengan
mengucapkan
salam Ceramah/Penyuluhan Power Point 10 menit
b. Memperkenalkan
diri
c. Menjelaskan
tujuan kegiatan
2 Penyajian: Ceramah/Penyuluhan Power Point 20 menit
a. Menjelaskan
pengertian
Demam Berdarah
Dengue
b. Menjelaskan
tentang PSN
(Pemberantasan
sarang nyamuk)
No Kegiatan Metode Media Waktu
3M Plus
3 Penutup :
a. Memberikan
kesempatan
untuk tanya
dilakukan, contoh:
jawab
ceramah, diskusi, dan Power Point 10 menit
b. Menyimpulkan
tanya jawab
materi yang telah
disampaikan
c. Menutup kegiatan
dengan salam

E.5 Evaluasi
Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan
kepada responden dengan metode pre-post test. Kuesioner diberikan sebelum
kegiatan program dilakukan (pre-test) dan setelah kegiatan program dilakukan
(post-test). Hal ini dilakukan untuk melihat keberhasilan dari program yang
dilakukan yaitu berupa dampak terhadap sasaran kegiatan.

E.6 Daftar Pustaka


Lontaan, E. A., Pinontoan, O. R., & Maddusa, S. S. (2020). Pelaksanaan Program 3M
Plus Dalam Menanggulangi Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah
Kerja Puskesmas Maesaan Kecamatan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan.
Kesmas, 9(6), 131–136.
Ramadhani, F., Yudhastuti, R., & Widati, S. (2019). Pelaksanaan PSN 3M Plus untuk
Pencegahan Demam Berdarah Dengue (Studi Kasus Masyarakat Desa Kamal).
Gorontalo Journal of Public Health, 2(2), 139.
https://doi.org/10.32662/gjph.v2i2.584
Siregar, D., Sulistiyaningtyas, N. G. A. E., Sitanggang, Y. F., & Tahulending, P. S. (2022).
Menggalakkan Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), 5(3), 711–
717. https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i3.5130

F. KUESIONER EVALUASI PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


Kuesioner Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue
Pre-test
N PERNYATAAN JAWABAN
O BENAR SALAH
1 Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan Oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
2 Nyamuk penular penyakit DBD berkembang biak di air
kotor.
3 PSN DBD sama artinya dengan usaha pemutusan rantai
penularan DBD.
4 PSN DBD terdiri dari 3M Plus.
5 Membiarkan sampah kaleng berserakan termasuk
kegiatan PSN.
JUMLAH

Post-test
N PERNYATAAN JAWABAN
O BENAR SALAH
1 Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan Oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
2 Nyamuk penular penyakit DBD berkembang biak di air
kotor.
3 PSN DBD sama artinya dengan usaha pemutusan rantai
penularan DBD.
4 PSN DBD terdiri dari 3M Plus.
5 Membiarkan sampah kaleng berserakan termasuk
kegiatan PSN.
JUMLAH

G. SIMULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


Berdasarkan hasil jawaban sasaran terhadap kuesioner yang telah diberikan,
diperoleh data sebagai berikut:
No Nilai pre-test Nilai post-test Keterangan
Responde
n
1 2 3 Peningkatan
2 3 3 Tidak terjadi
Peningkatan/penurunan
3 0 3 Peningkatan
4 5 3 Peningkatan
5 1 3 Peningkatan

H. SIMPULAN
Simpulan dari rangkaian program promosi kesehatan yang dilakukan adalah:
1. Perencanaan program promosi kesehatan yang disusun berdasarkan pada
prioritas permasalahan yaitu Terdapat jentik di tempat penampungan air
2. Implementasi program promosi kesehatan yang dilakukan mengacu pada hasil
prioritas pemecahan masalah yaitu PSN (Pemberantasan sarang nyamuk) 3 M
Plus (Menguras,mengubur,dam Memanfaatkan).
3. Hasil evaluasi program promosi kesehatan didapat bahwa sebanyak 5 orang
(100%) mengalami peningkatan pengetahuan sehingga disimpulkan bahwa
program promosi kesehatan telah cukup berhasil

Anda mungkin juga menyukai