Anda di halaman 1dari 41

Penyuluhan Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat Sebagai Upaya Meningkatkan Capaian


Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Wilayah
Puskesmas Kalampangan Desa Bereng Bengkel Tahun
2019

Aditya Chandra Foresta, S.Ked FAB 118 012


Widi Cahya Utami, S.Ked FAB 118 015
Christianity, S.Ked FAB 118 021
Noor Anisa, S.Ked FAB 118 097
Theresia Bornok Bintang, S.Ked FAB 118 080

Pembimbing:
Ravenalla Abdurahman Al Hakim S.P. S. SKM., MPH
BAGIAN/SMF ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
• Sanitasi  pelayanan dasar yang kurang mendapat perhatian dan belum
menjadi prioritas pembangunan di daerah.
• Upaya atau program kesehatan untuk masyarakat yang dibuat oleh
pemerintah, pada sektor sanitasi adalah program sanitasi total yang berbasis
masyarakat (STBM).
• Program ini terdiri dari lima pilar meliputi
• Stop buang air besar sembarangan (SBS)
• Cuci tangan pakai sabun
• Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga,
• Pengelolaan sampah rumah tangga
• Pengamanan limbah cair rumah tangga.
Permasalahan

Tidak tercapainya upaya pokok puskesmas


Kalampangan tahun 2018 dalam upaya Kesehatan
lingkungan. Berdasarkan wawancara dengan
pemegang program targetnya adalah 100% namun
menurut data tahun 2018 hasil capaian 0 % STBM
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
No. Masalah Pemecahan Masalah
1 Pengetahuan masyarakat masih rendah Penyuluhan pembagian leaflat
mengenai pentingnya jamban,
kebiasaan cuci tangan, saluran
pembuangan air limbah, sumber air
minum dan pengamanan sampah
rumah tangga.
2 Keadaan sosial-ekonomi (rata-rata Pembentukan Kelompok Peduli sanitasi
berprofesi sebagai lingkungan
nelayan)
3 Dukungan dari sektor lainnya Meningkatkan kerjasama lintas sectoral
(kelurahan, kecamatan) masih
Rendah
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH

No Pemecahan Masalah C A R L Nilai Priorias

1 Penyuluhan pentingnya jamban,


kebiasaan cuci tangan, saluran 1 4 3 3 36 1
pembuangan air limbah, sumber air
minum dan pengamanan sampah
rumah tangga

2 Pembentukan Kelompok Peduli


Sanitasi Lingkungan
1 3 3 2 18 2
3 Meningkatkan kerjasama lintas 2 2 3 1 12 3
sectoral
BAB II
TARGET, LUARAN DAN TUJUAN
TARGET DAN LUARAN
TARGET LUARAN
Mengidentifikasi faktor penyebab masalah Memperkuat upaya pembudayaan hidup
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat bersih dan sehat dan mencegah penyebaran
penyakit berbasis lingkungan

TUJUAN KEGIATAN
Demi mencapai target dan luaran tersebut maka dilakukan kegiatan dengan
tujuan sebagai berikut. Mengidentifikasi faktor penyebab masalah Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat di Desa Bereng Bengkel Kecamatan Sebangau tahun 2019.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
MODEL • Model penyuluhan kelompok dengan metode diskusi
dan tanya jawab dan sampling sebanyak 48 kepala
PENDEKATAN keluarga di wilayah kerja Desa Bereng Bengkel

• Sasaran primer  warga di Desa Bereng Bengkel.


SASARAN • Sasaran sekunder  pelaksana program Sanitasi Lingkungan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Kalampangan

LOKASI • Kamis, 12 Desember 2019 Pukul 09.00 – 11.00 di Aula


KEGIATAN Kelurahan Bereng Bengkel

METODE • Media Penyuluhan mengenai lima pilar STBM, pembagian


KEGIATAN Leaflet dan pembagian soal pretest dan posttest. 7
Menajemen kegiatan pada pelaksanaan penyuluhan

Tingkat keberhasilan dari penyuluhan ini :


• Terdapat peningkatan pengetahuan dilihat dari kuisioner
pretest dan posttest.
• Perencanaan waktu ditentukan 9-12 Desember 2019 di
Puskesmas Kalampangan
Planning Proses perencanaan dimulai dari :
Mencari data untuk menentukan masalah diambil satu
masalah yang kemudian diangkat menjadi kegiatan
penyuluhan  dicari solusi dari pemecahan masalah dengan
metode problem tree.

8
PENGORGANISASIAN
PELAKSANAAN EVALUASI
• A. Jangka Pendek
• Pelaksanaan kegiatan ini diselenggarakan
• Diperoleh peningkatan pengetahuan Warga desa
selama 1 hari dan dibagi dalam 4 sesi. Bereng Bengkel tentang STBM dalam jangka waktu 1
minggu.
• Pengisian kuesioner pretest
• b. Jangka Menengah
• Presentasi mengenai materi • Meningkatnya capaian program STBM dalam upaya

• Diskusi dan Tanya jawab. pokok Puskesmas Kalampangan, dalam jangka waktu 1
bulan.
• Sesi terakhir yaitu pengisian kuesioner • c. Jangka Panjang
posttest oleh peserta • Dapat menurukan angka kesakitan dan kematian yang
diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik dan dapat
mendorong terwujudnya masyarakat sehat yang
mandiri, dalam jangka waktu 1 tahun
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perencanaan
Pada perencanaan, proses terdiri dari pengumpulan data, pengajuan proposal, permohonan izin kepala Puskesmas,
survei pendahuluan dengan kuesioner, penentuan cara intervensi, penentuan tempat dan waktu pelaksanaan,
persiapan undangan, serta persiapan alat dan bahan penyuluhan kegiatan

Pengorganisasian
1. Koordinasi dengan pemegang program Sanitasi Lingkungan cukup kooperatif sehingga Permasalahan dapat
teridentifikasi dengan baik melalui data yang diberikan.
2. Kerjasama yang baik antara kepala Puskesmas dan dokter pembimbing Puskesmas yang sangat mendukung kegiatan
penyuluhan ini.
3. Kendala dalam pengorganisasian adalah jumlah pelaksana kegiatan yang hanya berjumlah 5 orang sehingga cukup sulit
dalam pembagian tugas dan medan yang cukup sulit di tempuh menuju tempat dilakukannya Penyuluhan yaitu di Aula
Kelurahan Bereng Bengkel..
PELAKSANAAN
• Kegiatan dilaksanakan di Balai Kelurahan Bereng Bengkel pada hari Kamis, 12
Desember 2019 dari pukul 09.00 WIB s/d 11.00 WIB dan dihadiri oleh 48 Kepala
keluarga atau ibu-ibu yang mewakili selaku peserta.

• Kegiatan dibuka diwakili oleh sambutan dan perkenalan Dokter dilanjutkan Pembagian
kuesioner pretest untuk menilai tingkat pengetahuan responden

• Diberikan penyuluhan dengan menggunakan leaflet. Materi yang diberikan adalah lima
pilar sanitasi total berbasis masyarakat

• Sesi diskusi dan Tanya jawab. Kemudian sesi terakhir kembali dibagikan kuesioner
Posttest kepada responden sebagai bahan evaluasi setelah diberikan penjelasan lebih
lanjut tentang lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat
DISTRIBUSI NILAI PRETEST
DISTRIBUSI NILAI POST TEST
Interpretasi Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest
Nomor Peserta Nilai Interpretasi
Skor Pre Test Nilai Pre Test Skor Post Test Nilai Post Test

1 24 80 26 87 Meningkat
2 28 93,3 30 100 Meningkat
3 28 93,3 30 100 Meningkat
4 28 93,3 30 100 Meningkat
5 11 33 25 83 Meningkat
6 19 63 26 87 Meningkat
7 28 93,3 30 100 Meningkat
8 30 100 30 100 Tetap
9 12 40 24 80 Meningkat
10 23 76 28 93,3 Meningkat
11 27 90 30 100 Meningkat
12 24 80 30 100 Meningkat
13 26 87 28 93,3 Meningkat
14 28 93,3 30 100 Meningkat
15 27 90 30 100 Meningkat
Interpretasi Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest
16 12 40 19 63 Meningkat

17 26 87 30 100 Meningkat

18 5 16 20 67 Meningkat

19 27 90 30 100 Meningkat

20 27 90 27 90 Tetap

21 27 90 27 90 Tetap

22 26 87 27 90 Meningkat

23 22 73 26 87 Meningkat

24 27 90 28 93,3 Meningkat

25 26 87 27 90 Meningkat

26 28 93,3 28 93,3 Tetap

27 27 90 30 100 Meningkat

28 26 87 29 96 Meningkat

29 24 80 25 83 Meningkat

30 26 87 26 87 Tetap

31 24 80 27 90 Meningkat
Interpretasi Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest

32 26 87 28 93,3 Meningkat

33 28 93,3 30 100 Meningkat

34 23 76 23 76 Tetap

35 25 83 30 100 Meningkat

36 28 93,3 28 93,3 Tetap

37 28 93,3 30 100 Meningkat

38 27 90 30 100 Meningkat

39 12 40 20 67 Meningkat

40 24 80 25 83 Meningkat

41 14 46 22 73 Meningkat

42 27 90 30 100 Meningkat

43 18 60 26 87 Meningkat

44 12 40 23 76 Meningkat

45 28 93,3 30 100 Meningkat

46 26 87 28 93,3 Meningkat

47 27 90 30 100 Meningkat

48 28 93,3 30 100 Meningkat

Rata – Rata 23.88 74,3 27,4 91


Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data Hasil uji statistic
menggunakan Shapiro Wilk menggunakan Wilcoxon,
didapatkan nilai p = 0.330 didapatkan P=0.000 yang
artinya terdapat
(pretest) dan p = 0,299
peningkatan yang
(posttest). Nilai p>0.05 signifikan dalam hal
artinya data terdistribusi pengetahuan Kepala
normal.Kemudian keluarga dan ibu-ibu yang
dilanjutkan dengan uji data mewakili sebelum dan

Uji Wilcoxon
menggunakan Wilcoxon. setelah dilakukannya
penyuluhan
Pembahasan

Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan

Penyuluhan ini dapat Kendala dalam


Kendala dalam kegiatan
terlaksana dengan baik kegiatan
akibat ibu-ibu yang
karena adanya penyuluhan ini membawa anaknya sehingga
dukungan dari pihak adalah jumlah perhatian teralihkan dalam
Puskesmas dan
pemegang program.
pelaksana kegiatan memperhatikan pemateri.
yang terlibat sangat Namun dapat diatasi melalui
Kerjasama dari pihak
interaksi dua arah sehingga
Kelurahan Bereng sedikit sehingga
fokus para peserta kembali
Bengkel yang terjalin kesulitan dalam ke materi penyuluhan.
cukup baik. pembagian tugas.
Evaluasi
Nilai Rata-Rata Pre-
Test 74,3

Nilai rata-rata pada


posttest menjadi 91

Nilai p>0.05 artinya data terdistribusi


normal. Kemudian dilanjutkan dengan uji
data menggunakan Wilcoxon

Uji Wilcoxon p=0.00, terdapat perbedaan


yang hasil pretest dan posttest
BAB V
PENUTUP
• Kesimpulan
Telah dilaksanakan kegiatan pelaksanaan program Penyuluhan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat untuk meningkatkan upaya hidup bersih dan sehat,
serta dalam rangka meningkatkan angka pencapaian program upaya cakupan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di wilayah kerja puskesmas Kalampangan
pada tanggal 9 Desember 2019. Kegiatan pelaksanaan program Penyuluhan
diikuti oleh 50 orang. Peserta diberikan pretes dan posttest sebagai evaluasi
kegiatab ini. Setelah data diolah dengan perhitungan uji normalitas data
Shapiro-Wilk lalu dilanjutkan dengan Uji Wilcoxon. Sebesar 0,330 di mana
kurang dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah
menolak Ho atau yang berarti terdapat pengaruh pemberian perlakuan antara
kelompok pretest dan posttest atau kegiatan pemberian materi STBM ini
dapat meningkatkan pengetahuan peserta.
Saran
• 1. Bagi Puskesmas Kalampangan
• a. Menggalakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan kepada
masyarakat.
• b. Perlu mengoptimalkan sarana prasarana berupa tempat sampah yang
tertutup, Pengelolaan sumber air bersih, Tempat Buang Air Besar(BAB)/
Jamban/WC, Serta Sistem Pembuangan Air Limbah rumah tangga.

• 2. Bagi Instansi Pemerintahan Desa Bereng Bengkel


• a. Perlu adanya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat khususnya
yang berkaitan dengan perilaku masyarakat dalam peningkatan kebersihan
lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

• KEMENKES RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
KEMENKES RI, 2014.
• Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya. Profil Kesehatan Kota Palangka Raya tahun 2018. Palangka Raya, 2018.
• Jatriko Bagus, dkk (2015). Identifikasi Faktor Penyebab dan Alternatif Pemecahan Masalah Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat Desa Rempoah Kabupaten Banyumas Tahun 2015. Diakses 16 Desember 2019,
https://jurnal.unimus.ac.id.
• Chaniago Rhama D., Robiwata, M.E., Ciptorini, D., & Handini, K.D. (2018). Analisis Partisipasi Masyarakat
Dalam Program Sanitasi Ttal Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar pertama Stop Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) Di Desa Batuhula dan Desa Telo Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2018.
Diakses 16 Desember 2019, https://journal.respati.ac.id.
• Luman Gaol Era F. (2017). Pelaksanaan Program STBM Melalui Aksi Berjaga Dalam Rangka Meningktakan
Kepemilikan Jamban Keluarga Dan Perilaku BAB Masyarakat Di Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi
Tahun 2017.
• Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat. 2012. Statistik Indonesia Tahun 2012. Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistik.
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Pemberitahuan Pelaksanaan
Penelitian
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Thank You

Anda mungkin juga menyukai