BESAR
2022
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
A. PENDAHULUAN
Meningkatnya jumlah penduduk lansia juga akan mempengaruhi angka beban ketergantungan.
Rasio ketergantungan penduduk tua (old dependency ratio) adalah angka yang menunjukan tingkat
ketergantungan penduduk tua terhadap penduduk usia produktif. Untuk mengurangi beban
ketergantungan ini upaya yang dilakukan agar penduduk lanjut usia bisa hidup mandiri dan tetap
produktif harus ditingkatkan.
B. LATAR BELAKANG
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan kesehatan adalah terjadinya penurunan angka
kelahiran, angka kesakitan, dan angka kematian, serta peningkatan umur harapan hidup penduduk
Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas 2007, Umur Harapan Hidup (UHH) di Indonesia meningkat
dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,6 tahun pada tahun 2010, dan menjadi 72 tahun pada
tahun 2014. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk lansia.
Menurut hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk lansia Indonesia adalah 18,04 juta jiwa
atau 7,6% dari total jumlah penduduk. Dan pada tahun 2025 diperkirakan jumlah penduduk lansia
akan meningkat menjadi 36 juta jiwa.
Secara alami proses menjadi tua mengakibatkan seseorang mengalami perubahan fisik, mental,
spiritual, ekonomi, dan sosial. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lansia adalah
masalah kesehatan sehingga diperlukan pembinaan kesehatan pada kelompok pra-lansia dan lansia
bahkan sejak usia dini. Masalah kesehatan yang dialami oleh lansia adalah munculnya penyakit
degeneratif akibat proses penuaan, gangguan gizi (malnutrisi), penyakit infeksi, serta masalah
kesehatan gigi dan mulut.
Puskesmas sebagai unit terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat maupun perorangan
telah tersedia di semua kecamatan. Sehubungan dengan hal tersebut, Puskesmas diharapkan mampu
melakukan upaya promotive, preventif, kuratif, dan rehabilitatif tingkat dasar bagi lansia. Pelayanan
kesehatan lansia di Puskesmas harus dilakukan secara professional dan berkualitas, paripurna,
terpadu,, dan terintegrasi dengan memperhatikan aspek geriatri pada lansia.
1. VISI :
2. MISI :
a. Menjalin hubungan kerjasama yang harmonis dengan lintas sektoral dan masyarakat dalam
mewujudkan budaya sehat mandiri.
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara terus menerus.
3. TATA NILAI :
I : Integritas
P : Profesional
A : Akuntabel
Si : Sinergi
Vo : Visioner
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menjaga lanjut usia agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun
ekonomis.
2. Tujuan Khusus :
b. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina kesehatan diri sendiri.
c. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam menyadari dan menghayati
kesehatan lansia secara optimal.
E. DASAR HUKUM
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi
Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016 – 2019.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
1. Kegiatan Pokok
Melakukan kerjasama dengan lintas sektor, untuk melakukan edukasi kesehatan dan
pemberdayaan lansia, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup lansia di 5 kelurahan
Kecamatan Sawah Besar.
2. Rincian Kegiatan
3. Berkoordinasi dengan kader lansia di wilayah Kecamatan Sawah Besar untuk jadwal
penyuluhan kesehatan lansia.
1. Lintas Program
2. Lintas Sektor
I. SASARAN
Setiap warga negara Indonesia berusia 60 tahun keatas di masing-masing kelurahan Mangga Dua
Selatan, kelurahan Karang Anyar, kelurahan Pasar Baru, kelurahan Kartini, dan kelurahan Gunung
Sahari Utara.
2022
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Penyuluhan
Kesehatan Lansia
1 √
Kelurahan Mangga
Dua Selatan
Penyuluhan
Kesehatan Lansia
2 √
Kelurahan Karang
Anyar
Penyuluhan
Kesehatan Lansia
3 √
Kelurahan Pasar
Baru
Penyuluhan
4 Kesehatan Lansia √
Kelurahan Kartini
Penyuluhan
Kesehatan Lansia
5 √
Kelurahan Gunung
Sahari Utara
K. PEMBIAYAAN
Jadwal tersebut akan dievaluasi setelah kegiatan selesai dan dilakukan oleh
penanggung jawab program.
2. Pelaporan
Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh Penanggung Jawab Program, apabila terjadi
pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal. Laporan ditujukan kepada kepala Puskesmas dan
tembusan kepada Kasatpel UKM.
1. Pencatatan
Pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan dicatat ke dalam buku catatan kegiatan program.
2. Pelaporan
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai. Apabila ada hal-hal yang perlu diubah
atau diperbaiki, maka akan diadakan revisi untuk tahun berikutnya.
Mengetahui,