Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH STRATIGRAFI

SEJARAH DAN PERANAN STRATIGRAFI

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Ghea Cahya Yulotha (F1D214014)
Lika Rizsyafany (F1D214016)
Adhis Hikmah Tiar (F1D214018)
Seprian (F1D214030)
Latifah Nuraini (F1D214031)
Gema Larian Lidasko (F1D214035)

PRODI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Ilmu geologi selalu berkaitan dengan fosil, serta perlapisan batuan. Kedua

hal tersebut penting untuk mengidentifikasi waktu geologi, dimana waktu geologi
bermanfaat untuk mempelajari kehidupan di masa lampau. Hal-hal di masa
lampau tersebut umumnya berhubungan dengan lingkungan pengendapan,
bagaimana batuan tersebut terendapkan, ataupun bagaimana dahulunya kondisi
pada lingkungan pengendapan tersebut. Semua itu dapat dipelajari dari lapisanlapisan batuan yang terdapat di muka bumi ini.
Lapisan-lapisan tersebut dapat dipelajari dari Ilmu Stratigrafi. Stratigrafi
merupakan salah satu cabang ilmu geologi. Stratigrafi adalah ilmu yang
mendeskripsikan

dan

mempelajari

perlapisan

batuan-batuan,

mengenai

penyebaran, komposisi, ketebalan, umur, keragaman, dan korelasi lapisan batuan


serta pelamparannya.
Sama seperti ilmu-ilmu lainnya, ilmu stratigrafi juga mengalami
perkembangan seiring dengan bertambah canggihnya zaman. Dimulai dari
ditemukannya ilmu pada perlapisan, hingga aplikasi-aplikasi yang dapat
digunakan untuk mempermudah dalam pemahaman suatu lapisan. Untuk itu, agar
dapat lebih memahami ilmu stratigrafi, sejarah perkembangan dari ilmu tersebut
juga sebaiknya dipahami.

1.2.

Rumusan Masalah
1. Apa itu Stratigrafi ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu stratigrafi ?

1.3.

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa memahami pengertian apa itu Stratigrafi

2. Mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan ilmu Stratigrafi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Stratigrafi
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah bumi.
Pengolongan stratigrafi ialah pengelompokan bersistem batuan menurut
berbagai cara, untuk mempermudah pemerian aturan dan hubungan batuan yang
satu terhadap lainnya. Kelompok bersistem tersebut di atas dikenal sebagai Satuan
Stratigrafi. Batas satuan stratigrafi ditentukan sesuai dengan batas penyebaran ciri
satuan tersebut sebagaimana didefinisikan Batas satuan Stratigrafi jenis tertentu
tidak harus berhimpit dengan batas satuan satuan stratigrafi jenis lain, bahkan
dapat memotong satu sama lain

B. Sejarah Stratigrafi
Ilmu stratigrafi muncul untuk pertama kalinya di Britania Raya pada abad
ke-19. Perintisnya adalah William Smith. Ketika itu dia mengamati beberapa
perlapisan batuan yang tersingkap yang memiliki urutan perlapisan yang sama
(superposisi). Dari hasil pengamatannya, kemudian ditarik kesimpulan bahwa
lapisan batuan yang terbawah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa
pengecualian. Karena banyak lapisan batuan merupakan kesinambungan yang
utuh ke tempat yang berbeda-beda maka dapat dibuat perbandingan antara satu
tempat ke tempat lainnya pada suatu wilayah yang sangat luas. Berdasarkan hasil
pengamatan ini maka kemudian Willian Smith membuat suatu sistem yang
berlaku umum untuk periode-periode geologi tertentu walaupun pada waktu itu
belum ada penamaan waktunya. Berawal dari hasil pengamatan William Smith
dan kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang susunan, hubungan dan
genesa batuan yang kemudian dikenal dengan stratigrafi.
Definisi istilah stratigrafi telah dibahas pada pertemuan International
Geological Congress di Copenhagen pada 1960. Salah satu kelompok, yang
sebagian besar merupakan ahli-ahli geologi perminyakan, tidak menyetujui
adanya pembatasan pengertian dan tujuan stratigrafi seperti yang telah
dicontohkan di atas. Bagi para ahli geologi itu, stratigrafi adalah ilmu yang
mempelajari strata dan berbagai hubungan strata (bukan hanya hubungan umur)
serta tujuannya adalah bukan hanya untuk memperoleh pengetahuan mengenai
sejarah geologi yang terkandung didalamnya, melainkan juga untuk memperoleh
jenis-jenis pengetahuan lain, termasuk didalamnya pengetahuan mengenai nilai
ekonomisnya.
Konsep stratigrafi yang luas itu dipertahankan oleh subkomisi tersebut
yang, sewaktu memberikan komentar terhadap berbagai definisi stratigrafi yang
ada saat itu, menyatakan bahwa stratigrafi mencakup asal-usul, komposisi, umur,
sejarah, hubungannya dengan evolusi organik, dan fenomena strata batuan
lainnya.
Pada tahun 1960an, disiplin ilmu stratigrafi masih banyak membahas
tentang penamaan stratigrafi itu sendiri, konsep yang masih klasik adalah
penamaan hubungan litostratigrafi, kronostratigrafi, dan biostratigrafi pada
suatu wilayah, serta korelasinya antar satu wilayah dengan wilayah yang lainnya.

a) Litostratigrafi
Berhubungan dengan litologi atau ciri fisik dari suatu lapisan dan
hubungan satuan-satuan stratigrafinya berdasarkan karakteristik
litologinya.
Kronostratigrafi
Berhubungan dengan umur lapisan batuan dan hubungan waktunya
Biostratigrafi
Merupakan studi tentang batuan berdasarkan kandungan fosilnya

b)
c)

Kemudian masih pada 1960an, pendekatan klasik terhadap stratigrafi


diperbaharui oleh Weller dengan bukunya Stratigrafi Principle and Practice.
Prinsip-prinsip yang ia kembangkan merupak tulang punggung dari stratigrafi
sekarang ini. Kita harus mengerti hubungan antara stratigrafi dengan sistem
pengendapan serta hubungan antara aplikasi stratigradi dengan prinsip
sedimentologi untuk menginterpretasikan lapisan dalam tektonik global.
Pada 1970an, berkembang konsep urut-urutan pengendapan, yang
membahas paket lapisan yang dibatasi oleh ketidakselarasan, yang kemudian
berkembang menjadi disiplin ilmu sekuen stratigrafi.
Selain itu ada pula perkembangan dari stratigrafi yang memberikan
kontribusi penting dalam pembelajaran hubungan fisik stratigrafi, umur, dan
lingkungan dari perlapisan dibawah permukaan serta sedimen di samudera,
yaitu magnetostratigrafi, yang berhubungan dengan ciri fisik magnet dari suatu
batuan sedimen dan batuan vulkanik yang berlapis, dan seismikstratigrafi, yang
merupakan studi stratigrafi dan fasies pengendapan berdasarkan interpretasi data
seismik.
C. Sejarah Penelitian

Geologi:
1839: Pemaparan oleh Jacques Boucher de
Perthes di Paris: Kronologisasi artefak dari sudut pandang seorang
geolog: Stratigrafi di Lembah Somme pada masa Diluvium;

1864: Penelitian awal stratigrafi perbandingan oleh Lartet dan Christy


terhadap lokasi-lokasi penemuan masa Paleolitikum di Prigord.

Arkeologi:
1787: Analisis pelapisan tanah pada penyelidikan terhadap gundukangundukan kubur Indian di Virginia oleh Thomas Jefferson;
1871: Awal ekskavasi di Troya oleh Heinrich Schliemann: Pengembangan
penggalian cara Schliemann dengan profil besar;
1890: Penyelidikan oleh Flinders Petrie di Tell el-Hesi:
kronologi keramikberdasarkan Stratigrafi;
1948: C. Schaeffer: Stratigrafi perbandingan (C.F.A. Schaeffer, Stratigrafi
Perbandingan dan Kronologisasi Asia Barat, 1948)
1973: Pengembangan teoretis oleh [Edward Harris]] (Matriks Harris).

BAB III
KESIMPULAN
1. Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif
serta distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan
batuan untuk menjelaskan sejarah bumi.
2. - Tahun 1960 studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif
serta distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan
-

batuan untuk menjelaskan sejarah bumi.


Tahun 1960an stratigrafi masih banyak membahas tentang penamaan
stratigrafi itu sendiri, konsep yang masih klasik adalah penamaan
hubungan litostratigrafi, kronostratigrafi, dan biostratigrafi pada

suatu wilayah.
masih pada 1960an,

pendekatan

klasik

terhadap

stratigrafi

diperbaharui oleh Weller dengan bukunya Stratigrafi Principle and


-

Practice
Pada 1970an, berkembang konsep urut-urutan pengendapan, yang
membahas paket lapisan yang dibatasi oleh ketidakselarasan, yang
kemudian berkembang menjadi disiplin ilmu sekuen stratigrafi.

DAFTAR PUSTAKA

Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor : Universitas Pakuan (diakses


pada tanggal 03 Februari 2016)
https://kelompok5stratigrafi.wordpress.com/2011/10/29/sejarah-perkembanganstratigrafi/ (diakses pada tanggal 03 Februari 2016)

Anda mungkin juga menyukai