Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Theodolite
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan
waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolite sudut
yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). (Hidayat, 2012)
Untuk melakukan kegiatan pengukuran salah satu alat bantu yang digunakan
adalah teodolit. Dengan alat bantu teodolit membantu dalam menentukan sistem
koordinat dari suatu lahan dalam dimensi horizontal dan vertikal sehingga
mempermudah praktisi (engineer) dalam proses penggambaran ataupun penentuan
sumbu as bangunan. Alat theodolite terdiri dari dua tipe yaitu theodolite digital
dan manual. Berdasarkan fungsinya kedua alat tersebut mempunyai tujuan yang
sama, salah satunya adalah sebagai alat bantu dalam proses penggambaran peta
situasi pada lokasi tertentu. Akan tetapi perbedaan kedua alat tersebut terletak
pada proses centring (penyetelan) alat dan pembacaan sudut koordinat

.
Gambar 1. Teodolit digital dan manual
Sumber : Andryan, 2011

Dengan adanya teropong pada theodolite, maka theodolite dapat


dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolite sering
digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan/ pekerjaan
pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu
bangunan bertingkat. (Dhany, 2009)

2.2 Bagian Bagian dari Theodolite


Secara umum, konstruksi theodolite terbagi atas dua bagian :
1. Bagian atas, terdiri dari :
a. Teropong / Teleskope;
b. Nivo tabung;
c. Sekrup Okuler dan Objektif;
d. Sekrup Gerak Vertikal;
e. Sekrup gerak horizontal;
f. Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal;
g. Nivo kotak;
h. Sekrup pengunci teropong;
i. Sekrup pengunci sudut vertikal;
j. Sekrup pengatur menit dan detik;
k. Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal.
2. Bagian bawah terdiri dari :
a. Statif / Trifoot;
b. Tiga sekrup penyetel nivo kotak;
c. Unting unting;
d. Sekrup repitisi;
Sekrup pengunci pesawat dengan statif. (Dhany, 2009)
2.3 Macam /Jenis Theodolite
Macam theodolite berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu:
1. Theodolit Reiterasi ( Theodolite sumbu tunggal )
Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap,
sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur. Theodolite yang di maksud
adalah theodolite type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem). (Dhany, 2009)
2. Theodolite Repitisi
Konsruksinya kebalikan dari theodolite reiterasi, yaitu bahwa lingkaran
mendatarnya dapat diatur dan dapat mengelilingi sumbu tegak. Akibatnya dari
konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0, dapat ditentukan kearah
bidikan/ target yang dikehendaki. Theodolite yang termasuk ke dalam jenis ini
adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51
(Zeiss). (Dhany, 2009)
A. Macam Theodolit Menurut Sistem Bacaannya
1. Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis;
2. Theodolite sistem baca dengan Nonius;
3. Theodolite sistem baca dengan Micrometer;
4. Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi;

5. Theodolite sistem baca dengan Digital.


B. Theodolit Menurut Skala Ketelitian
1. Theodolit Presisi (Type T3/ Wild);
2. Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild);
3. Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha);
4. Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild);
5. Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern).
C.

Persyaratan Operasi Theodolit


1. Sumbu harus tegak lurus dengan sumbu (dengan menyetel nivo tabung
dan nivo kotaknya).
2. Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu .
3. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan indeks skala tegak.
4. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu .

Andryan, Suhendra. 2011. Studi Perbandingan Hasil Pengukuran Alat Teodolit


Digital Dan Manual: Studi Kasus Pemetaan Situasi Kampus Kijang.
Terdapat
pada
:
http://researchdashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/C
omTech/Vol.%2002%20No.%202%20Desember
%202011/42%20TS_Andryan%20S%20%20STUDI
%20PERBANDINGAN%20HASIL%20PENGUKURAN%20teodolitOk.pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2016 Pukul 15.00 WIB.
Hidayat, Nursyamsu. 2012. Kerangka Dasar Pemetaan. Terdapat pada :
https://nursyamsu05.files.wordpress.com/2012/04/surveying-session-2kerangka-dasar-pemetaan.pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2016
Pukul 17.00 WIB.
Dhany, 2009. Theodolit Topcon. Terdapat pada : http://theodolit.blogspot.co.id/.
Diakses pada tanggal 19 Oktober 2016 Pukul 16.45 WIB.

Anda mungkin juga menyukai