Anda di halaman 1dari 13

PELAPORAN KEUANGAN ETAP DAN NIRLABA, PERBEDAAN SAK

UNTUK ETAP DENGAN SAK, DAN PENERAPAN STANDAR


AKUNTANSI UNTUK ETAP
1.1

Pelaporan Keuangan ETAP dan Nirlaba

1.1.1 Pengertian organisasi dan nirlaba


Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
Suatu organisasi yang mempunyai tujuan utama untuk mendukung beberapa
isu publik atau kepedulian terhadap kepentingan umum yang tidak berkaitan
dengan aspek komersial seperti masalah kemanusiaan maupun bencana alam,
pendidikan, seni, politik, agama, riset, atau hal lain yang relevan.
Umumnya dasar pengelolaan sebuah organisasi harus meliputi aspek aspek
sebagai berikut:
Wajar
Transparan
Akuntabilitas
Responsif
Inovatif
Komunikatif
SAK ETAP adalah Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas
Publik yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada
tanggal 19 Mei 2009. SAK ETAP diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan
yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
Karena adanya perubahan approach dan basis pengakuan yang terdapat pada
SAK umum yang berbasis IFRS, maka bagi organisasi nirlaba di Indonesia, secara
umum direkomendasikan untuk menggunakan SAK ETAP sebagai dasar
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 45.
Secara umum aktivitas organisasi nirlaba mencakup sebagai berikut;

Operasional
Proposal ke donor
Hibah
Budget
Uang muka
Biaya program
Biaya overhead/secretariat
Pertanggung jawaban, dll
Investasi
Tanah, bangunan
Peralatan kantor dan computer
Pendanaan
Setoran dari donator

Pengaturan perlakuan akuntansi untuk Organisasi Nirlaba secara khusus


diatur dalam PSAK Umum (PSAK non-ETAP) yaitu PSAK 45 mengenai
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Sedangkan standar akuntansi yang
berlaku khusus untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan
yaitu SAK ETAP tidak mengatur mengenai akuntansi untuk entitas koperasi dan
entitas nirlaba tersebut. Atau dengan kata lain, PSAK 45 bukan merupakan bagian
dari SAK ETAP.
Kriteria SAK ETAP secara umum apabila jika sebuah laporan keuangan;
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
Sedangkan entitas memiliki akuntabilitas publik yang signifikan jika sebuah
laporan keuangan;
Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau dalam proses
pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek
Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam
posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi tersebut.
Laporan keuangan menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan yang dimaksud pada SAK ETAP ini meliputi;
Neraca ( laporan posisi keuangan )
Laporan laba rugi ( laporan aktivitas )
Laporan perubahan ekuitas
Laporan arus kas

Catatan atas laporan keuangan

1.1.2 Kebijakan dan estimasi akuntansi dan kesalahan


Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik
tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangannya. Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian jumlah
tercatat aset atau kewajiban atau jumlah konsumsi periodik suatu aset yang berasal
dari pengujian status sekarang dari, dan ekspektasi manfaat ekonomi dan
kewjiban masa mendatang terkait dengan aset dan kewajiban.
Kesalahan periode lalu adalah kelalaian dan kesalahan pencatatan dalam
laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari
kegagalan untuk menggunakan atau kesalahan penggunaan informasi yang andal.
1.1.3 Persediaan menurut SAK ETAP;
Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
Dalam proses produksi untuk kemudia dijual
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
1.1.4 Kewajiban atau penerapan SAK ETAP terhadap persediaan
Entitas harus mengukur nilai persediaan pada nilai mana yang lebih rendah
antara biaya

perolehan dan harga jual dikurangi biaya

untuk

menyelesaikan dan menjual


Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biaya pembelian, biaya
konversi, dan biaya lainnya yang terjadi sampai persediaan siap digunakan
Biaya konversi persediaan meliputi biaya yang secara langsung terkait
dengan unit yang diproduksi

1.1.5 Pendapatan menurut SAK ETAP;


Pendapatan diukur berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima
atau masih harus diterima, dan tidak termasuk diskon penjualan dan
potongan volume.
Pada umumnya pendapatan ada karena adanya akibat dari transaksi atau
kejadian sbb;
Penjualan barang
Pemberian jasa
Kontrak konstruksi
Penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti
dan deviden.
1.1.6 Penurunan nilai aset menurut SAK ETAP;
Ada tiga kejadian yang mengakibatkan penurunan nilai aset;
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dibentuk sesuai
estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih
Penurunan persediaan dinilai berdasarkan harga jual dikurangi biaya untuk
menyelesaikan dan menjual
Jumlah kerugian penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi
sesuai periode terjadinya.
1.1.7 Pajak penghasilan menurut SAK ETAP;
Pajak penghasilan termasuk seluruh pajak domestik dan luar negeri
sebagai dasar penghasilan kena pajak
Entitas harus mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode
berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar.
1.1.8 Mata uang pelaporan menurut SAK ETAP;

Mata uang fungsional adalah mata uang utama dalam arti substansi
ekonomi yaitu mata uang utama yang dicerminkan dalam kegiatan operasi
entitas
Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan entitas untuk
membukukan transaksi
Mata uang pencatatan harus sama dengan mata uang pelaporan
Jika entitas menggunakan mata uang selain mata uang lokal, maka mata
uang pelaporan tersebut harus merupakan mata uang fungsional.
Untuk sedikit ilustrasi mari lihat laporan keuangan untuk organisasi nirlaba
sbb;

1.2

Perbedaan Standar Akuntansi untuk ETAP dengan SAK UMUM dan

IFRS

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik


(SAK ETAP) digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa
akuntabilitas publik adalah :
a. Entitas yang tidak punya akuntabilitas publik secara signifikan
b. Entitas yang menerbitkan laporan keuangan tidak untuk kepentingan
umum bagi pengguna eksternalEntitas yang punya akuntabilitas publik
signifikan juga dapat menggunakan SAK ETAP jikaotoritas berwenang
membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.SAK ETAP sudah
berlaku sejak 1 Januari 2011.
Perbedaan antara SAK ETAP dengan PSAK UMUM antara lain:
1. Pada penyajian Laporan Keuangan tidak menyajikan aset keuangan,
investasi property berdasarkan nilai wajar, asset biologic diukur dengan ha
rga perolehan dannilai wajar, kewajiban jangka panjang yang ada bunga
nya, asset dan kewajiban pajakyang ditangguhkan, serta non controlling
interest.
2. Pada penyajian Laporan Laba Rugi, SAK ETAP menggunakan judul
Laporan LabaRugi, sedangkan PSAK umum menggunakan judul Laporan
Laba RugiKomprehensif.
3. Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan perbedaan nya terletak pada
pengungkapanmodal dalam SAK ETAP tidak sama dengan pengungkapan
modal dalam PSAKumum.
4. Laporan Arus Kas pada SAK ETAP arus kas aktivitas operasi
menggunakan metodetidak langsung dan tidak mengatur arus kas mata
uang asing.
5. Tidak adanya peraturan mengenai Laporan Keuangan Konsolidasi dan
terpisah dalam SAK ETAP.
6. Mengenai kebijakan akuntansi, estimasi dan kesalahan dalam SAK ETAP
antaralain pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, konsistensi dan
perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi serta tidak
adanya kesalahan mendasar dan laba rugi luar biasa.
7. Dalam Instrumen Keuangan Dasar SAK ETAP ruang lingkupnya adalah
investasi pada efek tertentu, serta klasifikasikan trading, held to maturity
dan available for sale

8. Investasi pada perusahaan asosiasi dan entitas anak dalam SAK ETAP
ruang lingkupnya adalah asosiasi dan entitas anak, mengunakan metode
akuntansi metode biaya untuk entitas asosiasi dan metode ekuitas untuk
entitas anak.
9. Metode yang digunakan pada Property Investasi pada SAK ETAP adalah
metode biaya sedangkan PSAK adalah metode nilai wajar.
10. Aset Tetap pada SAK ETAP tidak menggunakan

pendekatan

komponenisasi,revaluasi dapat dilakukan jika sesuai dengan peraturan


pemerintah, tidak perlumereview nilai sisa.
11. SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalam neraca yang
tidakmemenuhi definisi aset atau kewajiban dengan mengabaikan apakah
pos-pos tersebutmerupakan hasil dari penerapan matching concept
12. Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dan kewajiban, atau
penghasilan dengan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK
ETAP.
SAK UMUM vs SAK ETAP
SAK UMUM
Penyajian
Laporan Dengan adanya ED PSAK 1
Keuangan
di masa depan penyajian
laporan keuangan mengikuti
IFRS
dengan
perubahan
antara lain,
Tidak ada lagi pos
luar biasa pada neraca
Laba
Rugi
komprehensive
Cash flow metode
langsung (dianjurkan),
dan tidak langsung.
Aset Tetap dan Properti 1. Memberikan
pilihan
Investasi
metode biaya atau revaluasi
untuk aset tetap.
2. Metode Fair value untuk
properti investasi.
Aset Tidak Berwujud

Saat
ini
berwujud
selama 20th.

SAK ETAP
Minimum pos yang harus ada
di neraca lebih sedikit.
Silent terhadap pos
luar biasa
Laporan laba rugi
(tanpa
harus
menyajikan laba rugi
komprehensive)
Cash flow dengan
metode tidak langsung

Aset tetap, properti investasi


menggunakan metode biaya
kecuali
ada
ketentuan
pemerintah
yang
mengharuskan
model
revaluasi diterapkan.
aset
tidak - Aset tidak berwujud
diamortisasi
diamortisasi selama 10th.
- Pengukuran

Instrumen Keuangan

Persediaan

ED PSAK 19 (Terbit 2011)


Aset
tidak
berwujud
dengan masa manfaat tak
terbatas, tidak diamortisasi.
- Ruang lingkup: aset dan
kewajiban keuangan,
- Diklasifikasikan pada nilai
wajar melalui laporan laba
rugi, dimiliki hingga jatuh
tempo, tersedia untuk dijual,
pinjaman dan pinjaman
yang diberikan.
- Impayment menggunakan
incurred loss concept.
- Derecognition
- Hedging dan derivatif.
LIFO tidak lagi diijinkan
(PSAK 14 revisi 2008)

Penurunan nilai Aset

Laporan
Konsolidasian

Sewa

Biaya Pinjaman

- Ruang lingkup kecuali;


persediaan, aset yang timbul
dari kontrak konstruksi, aset
pajak tangguhan, aset yang
timbul
dari
manfaat
pensiun.
- Penurunan
nilai
non
persediaan.
- Penurunan
nilai
unit
penghasil kas dan goodwill.
Keuangan Diatur dalam PSAK 4
Menggunakan metode ekuitas
(entitas asosiasi) dan metode
konsolidasi penuh untuk
entitas anak.
- Mengatur perjanjian yang
mengandung sewa.
- Klasifikasi berifat principle
based.
- Laporan keuangan lessee
dan lessor

Komponen biaya pinjaman


Pengakuan dan kapitalisasi

menggunakan
biaya.

metode

Ruang lingkup; investasi


pada efek tertentu
- Klasifikasi trading, held
to maturity, dan available
for sale. Hal tsb mengacu
pada PSAK no 50 (1998).
- Jauh lebih sederhana
dibanding ketentuan PSAK
50 dan PSAK 55 (revisi
2006)
LIFO tidak diijinkan
Ketentuan
lainnya
sama
dengan PSAK
- Ruang lingkup yang
meliputi semua jenis aset
kecuali aset yang timbul
dari manfaat pensiun.
- Tidak
mengatur
penurunan nilai goodwill.
- Ada tambahan penurunan
nilai untuk pinjaman yang
diberikan dan piutang yang
menggunakan PSAK 31.
Tidak Diatur
Bila memiliki investasi atas
asosiasi maupun subsidiary
menggunakan metode ekuitas
( on line cosolidation).
- Tidak mengatir perjanjian
yang mengandung sewa
( psak 8)
Klasifikasi
sewa;
kombinasi IFRS for SMEs
dan SFAS 13 (rule based)
- Laporan keungan lessee
dan lessor menggunakan
PSAK
30
(1990):
Akuntansi Sewa
Biaya pinjaman langsung
dibebankan.
10

Imbalan Kerja

Pajak Penghasilan

1.3

biaya pinjaman
Menjelaskan:
- Imbalan
kerja
jangka
pendek
- Imbalan pasca kerja, untuk
manfaat pasti menggunakan
PUC (Prject Unit Credit)
- Imbalan jangka panjang
lainnya
- Pesangon pemutusan kerja
- Imbalan berbasis ekuitas
- Menggunakan deffered tax
concept
- Penagkuan dan pengukuran
pajak kini
- Pengakuan dan pengukuran
pajak tangguhan

Tidak termasuk imbalan


berbasis ekuitas
- Untuk
mafaat
pasti
mengunakan PUC dan jika
tidak bisa, menggunakan
metode
yang
disederhanakan.

Menggunakan tax payable


concept.
- Tidak ada pengakuan dan
pengukuran
pajak
tangguhan.

Penerapan Standar Akuntansi untuk ETAP


SAK ETAP diperuntukkan bagi entitas yang umumnya tidak memiliki

kewajiban menyajikan laporan keuangan sempurna seperti yang dibutuhkan


oleh investor di pasar modal, karena kebutuhan informasi dan variasi pengguna
laporan keuangan mereka lebih sederhana daripada entitas dengan akuntabilitas
publik. Selain itu kebanyakan entitas tanpa akuntabilitas publik adalah usaha kecil
dan menengah yang umumnya mengalami keterbatasan sumber daya untuk
mengikuti aturan dalam SAK Umum yang cukup rinci dan kompleks dalam
menyusun laporan keuangan. Untuk itu, SAK ETAP hadir bagi entitas tersebut
untuk menghemat biaya penyusunan laporan keuangan tanpa menghilangkan
keandalan informasi laporan keuangan bagi para penggunanya.
Kekurangan dari penggunaan SAK ETAP utamanya berasal dari
berkurangnya informasi yang dihasilkan. Pengaturan yang lebih sederhana dalam
SAK ETAP menjadikan laporan keuangan entitas yang menerapkannya akan
relatif kurang informatif dibandingkan entitas yang menerapkan SAK Umum.
Namun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP tentunya tetap dapat
menggambarkan kondisi entitas yang sebenarnya jika diikuti secara menyeluruh.

11

Selain itu, penggunaan SAK ETAP juga membatasi pilihan entitas dalam
perlakuan akuntansi untuk beberapa pos atau transaksi, seperti aset tetap yang
tidak ada pilihan untuk menggunakan model revaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2015. Modul Chartered Accountant-Pelaporan


Korporat. Jakarta

https://www.academia.edu/9072219/Perbedaan_SAK_ETAP_dengan_PSAK_umum

http://www.himatansi.org/news172-sak-umum-vs-sak-etap-html

http://keuanganlsm.com/perbedaan-sak-etap-dengan-psak/

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/PENERAPAN%20ETAP.pdf

https://tsetyaernawati.wordpress.com/2012/04/05/rangkuman-isi-sak-etap/

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Endra%20Murti%20Sagoro,
%20S.E.,M.Sc./Bahan%20Belajar%20Akuntansi%20UMKMK%20(SAK%20ETAP).pdf

12

http://hobiakuntansi.blogspot.co.id/2015/04/perbedaan-sak-etap-dengan-psak.html

staff.blog.ui.ac.id/martani/2015/11/02/sak-etap-detil/

13

Anda mungkin juga menyukai