Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Farmasi Simulasi

Simulasi Pelaksanaan Administrasi, Penatalaksanaan Sediaan dan


Perbekalan Kesehatan di Apotek

Disusun Oleh:
Nama

: 1. Indah Permata Sari

(PO.71.39.0.14.061)
(PO.71.39.0.14.065)
(PO.71.39.0.14.069)
(PO.71.39.0.14.073)
(PO.71.39.0.14.077)

Kelas
Kelompok
Sub Kelompok

2. Mia Riska Rahmawati


3. Nuraini Putri Hamdan
4. Shaqiel Rashauna
5. Yosa Desriza
: Reguler III B
: Ganjil
:1

Tanggal Praktikum

: 30 September 2016

Dosen Pembimbing

: 1. Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt, M.Kes


2. Dra. Sarmalina Simamora, Apt, M.Kes
3. Dr. Drs. Sonlimar Mangunsong, Apt, M.Kes
4. Mona Rahmi Rulianti, S.Farm, Apt, M.Farm
JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


PALEMBANG
2016
Daftar Isi
Halaman Judul..........................................................................................................................1

Daftar Isi...........................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan
i.
ii.
iii.

Latar Belakang.....................................................................................................3
Tujuan Praktikum.............................................................................................3
Manfaat Praktikum............................................................................................3

Bab II Tinjauan Pustaka......................................................................................................4


Bab III Permasalahan.........................................................................................................7
Bab IV Hasil dan Pembahasan............................................................................................8
Bab V Kesimpulan dan Saran.............................................................................................11
Daftar Pustaka..................................................................................................................12
Lampiran.........................................................................................................................13

BAB I
Pendahuluan
I.

Latar Belakang
2

Apotek adalah suatu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran


perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat serta pelaksanaan
administrasi. Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan
sesuai ketentuan perundangan yang berlaku meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan
dan pelayanan obat yang memakai sistem FIFO (first in first out) dan FEFO (first expire
first out). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan
perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan
yaitu pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga
agar dapat di kelola dengan baik. Selain ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, seorang
Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan Asisten Apoteker (AA), juga harus menguasai ilmu
lainnya seperti ilmu pemasaran dan ilmu akuntansi.
Administrasi dalam pengertian sempit yang diartikan tata usaha, yaitu segala kegiatan
yang berkaitan dengan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan
menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap kantor (usaha kerja sama).
Pengelolaan apotek dibidang administrasi dan keuangan, meliputi pengelolaan, pencatatan
uang, barang secara tertib, teratur, dan berorientasi bisnis.
Dari latar belakang ini, maka dibuatlah simulasi mengenai pelaksanaan administrasi,
penatalaksanaan sediaan dan perbekalan kesehatan di apotek, yang memungkinkan
mahasiswa mengetahui dan memahaminya sehingga dapat membantu dalam pekerjaan
kefarmasian nantinya.

II. Tujuan Praktikum


Mengetahui bagaimana alur penatalaksanaan perbekalan farmasi dan administrasinya,
cara pemesanan obat dan menerima faktur serta menghitung HJA untuk obat masuk di
apotek.
III. Manfaat Praktikum
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana alur penatalaksanaan
perbekalan farmasi dan administrasinya, cara pemesanan obat dan menerima faktur serta
menghitung HJA untuk obat masuk di apotek saat nantinya bekerja di suatu instalasi
farmasi.
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Kefarmasiaan
1) Pengertian Obat
3

Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan
atau bagian badan manusia.

2) Obat Keras atau Ethical.


Kadang disebut obat daftar G, Gevaarlijk yang artinya berbahaya. Ada logo
Bulatan Merah dengan huruf K. Obat ini hanya dapat diberikan dengan resep dokter.
3)OTC (Over The Counter) merupakan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter biasa
disebut juga dengan obat bebas yang terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.
4)Obat bebas yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa
resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini
digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan.
5) Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W). yakni obat-obatan yang dalam jumlah
tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran
biru bergaris tepi hitam.
6) Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (UndangUndang No. 35 tahun 2009).
7) Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
8) Prekursor adalah bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan obat yang berada
dalam pengawasan. Pada umumnya prekursor digunakan secara sah/resmi dalam
proses industri dan sebagian besar diperdagangkan dalam perdagangan Internasional.
9) Dosis merupakan kadar dari sesuatu (kimiawi, fisik, biologis) yang dapat
mempengaruhi suatu organisme secara biologis; makin besar kadarnya, makin besar

pula dosisnya. Di bidang kedokteran, istilah ini biasanya diperuntukkan bagi kadar
obat atau agen lain yang diberikan untuk tujuan terapi.
10) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1148/ MENKES/
PER/ VI/ 2011 tentang Pedagang Besar Farmasi yang dimaksud dengan Pedagang
Besar Farmasi, yang selanjutnya disingkat PBF adalah perusahaan berbentuk badan
hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau
bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
11) Menurut Peraturan Pemerintah no. 51 tahun 2009 pasal 1 ayat 13 Apotek adalah
sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker.
B. Administrasi
1) Administrasi
Dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilaksanakan kegiatan
administrasi yang meliputi :
a) Administrasi Umum
Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan dokumentasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pencatatan dan pelaporan terhadap
pengelolaan psikotropika diatur dalam pasal 33 UU No.5 tahun 1997 yakni pabrik
obat, pedagang besar farmasi, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah,
apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter, lembaga penelitian dan
atau lembaga pendidikan wajib membuat dan menyimpan catatan mengenai
kegiatan masing-masing yang berhubungan dengan psikotopika. Laporan
narkotika disampaikan setiap bulan dan pencatatan narkotika menggunakan buku
register narkotika (Hartini dan Sulasmono, 2006).
b) Administrasi Pelayanan
Pengarsipan resep, pengarsipan catatan, pengobatan pasien, pengarsipan hasil
monitoring penggunaan obat.
2) Buku defekta adalah buku yang berguna untuk mencatat kebutuhan di apotek
misalnya berupa obat yang akan atau telah habis.
3) Surat pesanan adalah yang dikirim oleh seseorang ataupun perwakilan organisasi
tertentu kepada penjual maupun jasa yang berisi pesanan untuk membeli sejumlah
barang atau memesan suatu jasa tertentu. Surat Pesanan ini terdiri dan lembaran
wama putih (asli) dikirim ke PBF dan lembaran warna kuning (copy) sebagai arsip.
Pemesanan obat bebas dan obat bebas terbatas dilakukan menggunakan Surat
Pesanan (SP) yang ditandatangani oleh APA yang terdiri dari 2 rangkap Surat
5

Pesanan. Pemesanan obat Narkotika menggunakan 4 rangkap Surat Pesanan (SP)


diantaranya untuk PBF, Dinas Kesehatan, BPOM dan Arsip Apotek. Khusus untuk
Narkotik ditandatangani oleh APA dan dilengkapi dengan nama jelas, nomor izin
kerja, stempel Apotek. Pemesanan obat Psikotropika menggunakan Surat Pesanan
(SP) 2 rangkap, diantaranya untuk PBF dan arsip apotek.
4) Faktur adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang secara kredit ataupun
tunai. Faktur dibagi menjadi dua, yaitu faktur pembelian dan faktur penjualan.
Faktur pembelian adalah bukti transaksi pembelian barang secara kredit. Faktur
pembelian diterima dari pihak penjual. Sehingga faktur pembelian merupakan bukti
ekstern. Sedangkan faktur penjualan yaitu bukti transaksi penjualan barang secara
kredit.
5) Penerimaan obat merupakan salah satu tanggung jawab Apoteker dan Karyawan
yang bertujuan untuk menghindari kesalahan pemesanan. Penerimaan obat harus
disesuaikan dengan Surat Pesanan (SP) dengan menyamakan segala hal yang
terdapat dalam obat yang telah dipesan.
6) Istilah dalam Perhitungan Obat
a) HNA adalah Harga Netto Apotek, merupakan harga (modal) awal apotek dalam
membeli obat dari distributor (PBF atau PBF Cabang).
b) Mark Up (Margin) adalah persen keuntungan, ada yang menetapkan 20% untuk
obat ethical dan 10 % untuk obat OTC sedangkan maksimal keuntungan ialah
35%.
c) PPN 10% adalah Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan untuk setiap
pertambahan nilai dari proses transaksi dari produsen sampai ke konsumen.
d) HJA adalah Harga Jual Apotek, harga yang ditawarkan kepada konsumen setelah
diperhitungkan HNA, PPN 10% dan Mark Up.
HJA = (HNA + PPN 10%) + Mark Up
BAB III
Permasalahan
Berikut ini adalah permasalahan yang ada pada praktikum simulasi kali ini, dimana
kelompok kami menggunakan obat-obat ini.
1. Obat OTC
1) Pyrexin Sirup 60 ml
2) Bodrexin Sirup 60 ml
3) Zamel Sirup 60 ml
4) Curcuma Plus Fruit & Veggie 100 ml
5) Stimuno Sirup 60 ml
6) Lactacyd Liquid 60 cc
6

7) Woods Antitusif Sirup 60 ml


8) Konidin Tablet
9) Promedex Sirup 60 ml
10) Elkana Suspensi 60 ml
2. Obat Ethical
1) Cetirizine Sirup
2) Enystin Oral Suspensi
3) Chloramfecot Cream
4) Olmetec Tablet
5) Sofra-Fulle Kasa Obat
6) Domedon Tablet
7) Simvastatin Tablet
8) Piroxicam Kapsul
9) Rhinofed Tablet
10) Cinolon-n Krim
11) Kaltrofen Rectal Suppos

BAB IV
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan simulasi mengenai pelaksanaan administrasi,
penatalaksaan sediaan dan perbekalan kesehatan di apotek simulasi. Telah disebutkan beberapa
obat OTC dan Ethical yang digunakan sebagai contoh untuk simulasinya. Adapun kegiatan
yang telah dilakukan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Pertama, mencari dan memeriksa stok barang/obat yang telah habis di apotek simulasi.
Kemudian mencatat nama obat, jenis sediaannya, dari pabrik mana dan pbf mana.
Lalu, mencatatnya di buku defekta.
Membuat surat pesanan berdasarkan jenis obat dan pbfnya. Pada kelompok kami membuat
tiga jenis surat pesanan obat, yaitu surat pesanan obat biasa, surat pesanan obat ethical dan

surat pesanan obat yang mengandung prekursor.


5. Setelah selesai, meminta ttd ke APA simulasi dan mencap setiap surat pesanan obat yang
ada.
6. Dilanjutkan, dengan cara menerima barang/obat yang baru datang dan fakturnya.
7. Memeriksa faktur dan membuat buku penerimaan barang.
8. Serta menghitung HJA untuk obat tersebut.
A. Obat OTC
7

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama Obat
Pyrexin Sirup 60 ml
Bodrexin Sirup 60 ml
Zamel Sirup 60 ml
Curcuma Plus Fruit & Veggie 100 ml
Stimuno Sirup 60 ml
Lactacyd Liquid 60 cc
Woods Antitusif Sirup 60 ml
Konidin Tablet
Promedex Sirup 60 ml
Elkana Suspensi 60 ml

Pabrik
Meprofrom
PT. Tempo
Novell
Soho
Dexa Medica
Sanofi
Kalbe
Konimex
Interbat
Sanbe

PBF
Kalista Prima
Tempo
Antarmitra Sembada
Parit Padang Global
Anugerah Argon Medika
Anugerah Pharmindo Lestari
Enseval Putera Megatrading
Konimex
Anugerah Pharmindo Lestari
Benteng Arian Pharma

Pabrik
Indofarma
Dankos Farma
Kimia Farma
Pzifer
Sanofi Aventis
PT. Tempo
Hexpharm Jaya
Indofarma
Dexa Medica
Sanbe
Kalbe

PBF
Indo Global Mandiri
Enseval Putera Megatrading
Kimia Farma
Anugerah Pharmindo Lestari
Anugerah Pharmindo Lestari
Tempo
Merapi Utama Pharma
Indo Global Mandiri
Anugerah Argon Medica
Benteng Arian Pharma
Enseval Putera Megatrading

B. Obat Ethical
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama Obat
Cetirizine Sirup
Enystin Oral Suspensi
Chloramfecot Cream
Olmetec Tablet
Sofra-Fulle Kasa Obat
Domedon Tablet
Simvastatin Tablet
Piroxicam Kapsul
Rhinofed Tablet
Cinolon-n Krim
Kaltrofen Rectal Suppos

C. Surat Pesanan Obat


Dari data pencatatan obat yang telah ada, terdapat 12 PBF berbeda sehingga
dibuat 12 surat pesanan obat beserta 1 surat pesanan obat yang mengandung
prekursor. Terdapat 2 lembar dalam 1 paket surat pesanan obat, masing-masing 1
lembar berwarna putih dan 1 lembar berwarna merah. Lembar berwarna putih
diberikan untuk PBF dan yang lembar merah disimpan sebagai arsip di dalam
apotek.
D. Faktur
Faktur yang diterima berasal dari PBF Dos ni roha yang mengirimkan barang
masuk yaitu obat CDR Fortos Tab Eff 10 sebanyak 2 tube.
E. Laporan Penerimaan Barang
8

F. Menghitung HJA
Menghitung HJA untuk obat yang telah diterima, yaitu CDR Fortos Tab
Effervescent sebanyak 2 tube seharga 31.860 per tube nya. Berikut adalah
hitungannya :
HJA = (HNA + PPN 10%) + Margin 10%
HJA = (31.860 + 3.186) + 3.504,6
HJA = 38.550,6 = 38.600/tube

BAB V
Kesimpulan dan Saran
I.

Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum simulasi pelaksanaan administrasi, penatalaksanaan sediaan
dan perbekalan kesehatan di apotek ini bahwa apa yang mahasiswa pikirkan mengenai
apotek bukan hanya mengenai bagaimana cara menyerahkan obat, memberikan obat dan
tempat pembelian-penjualanan kepada konsumen, melainkan di apotek juga harus
menjalankan administrasi dalam bidang keuangannya, menjalankan manajemen apotek, juga
menata bagaimana sediaan perbekalan farmasi dapat tetap tersedia dan tersimpan dengan
baik sehingga dapat diserahkan kepada konsumen tanpa adanya kendala.

II. Saran
Pada saat membuat surat pesanan, sebaiknya lebih memperhatikan dari mana obat yang
akan dipesan tersebut didistribusikan, apakah dari PBF yang sama, didaerah yang dekat dan
lebih mudah dikenali.

10

Daftar Pustaka

ISO Volume 49 Tahun 2014


http://berbagi-informasii.blogspot.co.id/2012/10/manajemen-farmasi-apotik.html (diakses pada
tanggal 3 Oktober 2016)
http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/pengelolaan-obat-dan-perbekalan.html (diakses pada
tanggal 3 Oktober 2016)
https://id.wikipedia.org/wiki/Obat (diakses pada tanggal 3 Oktober 2016)
http://www.pustakamedis.com/cara-pengelolaan-apotek-menurut-permenkes-ri.html (diakses
pada tanggal 3 Oktober 2016)
http://novirismayanti6.blogspot.co.id/2013/10/pengelolaan-sediaan-farmasi-di-apotek.html
(diakses pada tanggal 3 Oktober 2016)
http://mutiaafdhalita.blogspot.co.id/2014/01/simulasi-apotek.html (diakses pada tanggal 3
Oktober 2016)
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/viewFile/44/35 (diakses pada
tanggal 4 Oktober 2016)
http://muhammadthoha9.blogspot.co.id/2011/11/administrasi-farmasi.html (diakses pada
tanggal 4 Oktober 2016)

11

Lampiran

12

13

Anda mungkin juga menyukai