Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • DSFSD PDF

    Diunggah oleh

    M J Alfithor
    6 tayangan3 halaman

    Judul Asli

    dsfsd.pdf

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    6 tayangan3 halaman

    DSFSD PDF

    Diunggah oleh

    M J Alfithor

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 3

    CONTOH PERHITUNGAN

    BIAYA PENERANGAN LAMPU


    ARUS CAHAYA ( )

    I x Watt

    KUAT CAHAYA ( I )

    KUAT PENERANGAN ( E )

    Watt (Candle)

    ( lux )

    A
    Watt
    m

    ( lumen)

    Cu : Coefisien of Utilization = (50 - 65 ) %


    LLF : Light Loss Factor
    = 0.7 - 0.8
    n = Jumlah lampu
    n = Jumlah lampu
    n=
    ExA
    lampu x LLF x Cu
    A = Luas Ruangan ( m2 )
    Sumber cahaya lampu TL = 50 - 80 lumen / Watt
    Contoh Perhitungan :
    Suatu ruangan kantor berukuran Panjang = 20 m, lebar = 10 m dan tinggi = 3 m,
    memakai lampu TL 4 x 40 Watt.
    Diinginkan kuat penerangan : 1. 1200 lux
    2. 1000 lux
    Berapa daya yang dibutuhkan per m2 (Watt / m2) ?
    Jawab :
    Lampu TL 40 Watt
    Bila sumber cahaya lampu TL diambil 75 lumen / Watt untuk 1 lampu,
    maka besar lumennya :
    = 40 Watt x 75 lumen / Watt
    = 3000 lumen
    Untuk 4 buah lampu TL 40 Watt = 4 x 3000 lumen
    = 12000 lumen
    Jumlah Lampu (n) =

    ExA
    lampu x LLF x Cu

    A (luas bangunan) = 20 m x 10 m
    = 200 m2
    Ambil :
    Cu = 0.6 (60 %)
    LLF = 0.8
    1

    CONTOH PERHITUNGAN
    BIAYA PENERANGAN LAMPU

    1) E 1200 =

    1200 lux x 200 m2


    12000 lumen x 0.6 x 0.8

    240000
    5760
    = 41.67 buah lampu, dibulatkan menjadi 42 buah lampu

    Beban watt lampu yang diperlukan :


    Anggap beban ballast adalah 10 watt
    = N x 4 buah lampu x (40 watt + 10 watt)
    = 42 x 4 x 50 watt
    = 8400 watt
    Luas area = 200 m2
    Watt / m2 = 8400 watt
    200 m2
    = 42 watt / m2
    2) E 1000 =

    1000 lux x 200 m2


    12000 lumen x 0.6 x 0.8

    200000
    5760
    = 34.74 buah lampu, dibulatkan menjadi 35 buah lampu

    Beban watt lampu yang diperlukan :


    = N x 4 buah lampu x (40 watt + 10 watt)
    = 35 x 4 x 50 watt
    = 7000 watt
    Luas area = 200 m2
    Watt / m2 = 7000 watt
    200 m2
    = 35 watt / m2
    Biaya Operasional watt / m2
    - Jam operasional mall : 12 jam (Pkl.10.00 s/d 22.00)
    - LWBP = 8 jam (Pkl 10.00 s/d 18.00)
    Rp. 452 / Kwh
    - WBP = 4 jam (Pkl. 18.00 s/d 22.00)
    Rp. 904 / Kwh
    a. Biaya operasional untuk E = 1200 lux adalah :
    - LWBP = 42 watt/m2 x Rp. 452 x 8 jam = Rp. 151.87
    - WBP = 42 watt/m2 x Rp. 904 x 4 jam = Rp. 151.87 +
    Rp. 303.74 / m2 / hari
    2

    CONTOH PERHITUNGAN
    BIAYA PENERANGAN LAMPU

    b. Biaya operasional untuk E = 1000 lux adalah :


    - LWBP = 35 watt/m2 x Rp. 452 x 8 jam = Rp. 126.56
    - WBP = 35 watt/m2 x Rp. 904 x 4 jam = Rp. 126.56 +
    Rp. 253.12 / m2 / hari

    Anda mungkin juga menyukai