Anda di halaman 1dari 11

INSTALASI LISTRIK 2

“ LEMBAR JAWABAN UTS ”

OLEH :

Dewi Sri Mulyani Supriadi (1824041025)

KELAS PTE 02
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
April, 2020
1.
• Diketahui ;
Jenis lampu = TL 40W
A = 48m2
N = 24
Φ = 2800 lumen
η = 40%
d = 0,7
• Ditanyakan ;
Intensitas Penerangan (E) ?
• Penyelesaian =
ExA
N = Φxηxd
E x 48
24 =
2800 x 40% x 0,7
1 48 1
= 𝑥
𝐸 2800 𝑥 40% 𝑥 0,7 24
1 48
=
𝐸 18816
48E = 18816
18816
E= 48
E = 392 lux
• Jadi, intensitas penerangan ruangan tersebut adalah 392 lux

2.

• Diketahui ;
P = 9m ; L = 8m; h = 3,5m
Armatur Lampu = TL 2 x 40W
E = 250 lux
n=2
Φ = 65 lm/w (Φ = 40 W x 65 lm/w = 2600 lumen)
η = 50%
d = 0,7
• Ditanyakan ;
Jumlah Armatur (N) ?
• Penyelesaian =
a) Rumus pertama
ExA
N = Φxηxd
250 (9x8)
N=
2600 𝑥 50% 𝑥 0,7
18000
N= = 19,78 (dibulatkan menjadi 20 lampu)
910

Karena digunakan 2 lampu dalam 1 armatur sehingga,


20/2 = 10 armatur/titik lampu

b) Rumus kedua
pxl 9x8 72 72
k= = = = = 1,21
h (p+l ) 3,5 (9+8 ) 3,5 (17 ) 59,5

1,25 x E x A
N = kxΦxηxd
1,25 250 x 72
N = 1,21 x 2600 x 50% x 0,7
22500
N= = 20,43 (dibulatkan menjadi 20)
1101,1

Karena digunakan 2 lampu dalam 1 armatur sehingga,


20/2 = 10 armatur/titik lampu

• Jadi, jumlah armatur ruangan tersebut sebanyak 10 titik armatur.

3.

• Diketahui ;
A = 40m x 10m = 400m2
h = 4,5 m
Jenis Armatur = TL 2 x 40W
Φ = 2800 lumen
E = 300 lx
d = 0,6
• Ditanyakan ;
a) Jumlah Armatur (N) dan pelaksanaannya ?
b) Intensitas penerangan di bidang kerja dalam keadaan baru ()?
• Penyelesaian =
a) Jumah armatur (N)

 efisiensi
pxl 40 x 10 400 400
k= = = = = 1,78
𝐡 (p+l ) 𝟒,𝟓 (40+10 ) 𝟒,𝟓 (50 ) 225
Pada tabel diketahui bahwa :
k1 = 1,5
k2 = 2
η1 = 0,27
η2 = 0,32

Efisiensi penerangan untuk k = 1,21 ditentukan dengan


interpolasi
𝑘−𝑘1
η = η1 + (η2 − η1)
𝑘2−𝑘1
1,78−1,5
= 0,27 + (0,32 - 0,27)
2−1,5
= 0,298
 Lumen armatur
ExA
N=Φ xηxd
300 x 400
N = 2800 x 0,298 x 0,6
120000
N=
500,64
N = 239,693 (dibulatkan menjadi 240 lampu)

Karena digunakan 2 lampu dalam 1 armatur sehingga,


240/2 = 120 armatur/titik armatur

Kemungkinan pelaksanaan : Dengan panjang dan lebar ruangan


40x10m2 dan 120 armatur, pelaksanaannya dapat dibagi 8 deret,
masing-masing 15 armatur.
Daya : Luas ruangan = (120 x 40W) : 400m2 = 12watt/m2
(memenuhi syarat SNI dimana maksimal pencahayaan suatu
industri 15watt/m2)

c) Intensitas Penerangan di bidang kerja dalam keadaan baru ()


ExA
Φ= η
300 x 400
Φ= 0,298
120000
Φ= = 402684,564 lumen
0,298
• Jadi, jumlah armatur pada bangsal pabrik tersebut sebanyak 120 titik
armatur, pelaksanaan 8 deret dengan masing-masing 15 armatur.
Sedangkan intensitas penerangan pada bidang kerja dalam keadaan
baru berjumlah 402684,564 lumen
4.

• Diketahui ;
E = 350 lux
A = 12m x 8m = 96m2
η = 0,4
d = 0,8
• Ditanyakan ;
a) jumlah lampu pijar 150 W, 16 lm/W yang diperlukan (N)?
b) jumlah lampu TL 40 W, 70 lm/W, yang diperlukan (balas 16 W)
(N)?
c) biaya pemakaian listriknya per tahun untuk a dan untuk b.
d) kesimpulan dari c?
• Penyelesaian =
a) Jumlah lampu pijar 150 W, 16 lm/W yang diperlukan (N)?
Φ = 150 W x 16 lm/w = 2400 lumen
ExA
N = Φxηxd
350 x 96
N = 2400 x 0,4 x 0,8

33600
N= = 43,75 (dibulatkan 44 titik lampu)
768

b) Jumlah lampu pijar TL40 W, 70 lm/W, ballast 16w yang


diperlukan (N)?

Φ = 40W x 70lm/w = 2800 lumen


ExA
N = Φxηxd
350 x 96
N = 2800 x 0,4 x 0,8

33600
N= = 37,5 (dibulatkan 38 jumlah lampu)
896
Pemakaian Watt untu lampu TL 40W termasuk ballast 16 Watt
sehingga beban dari jumlah 38 Lampu x 16 Watt = 608 Watt.

c) Biaya pemakaian listriknya paer tahun untuk a dan untuk b.


a. Daya beban = 44 lampu x 15Watt = 660Watt (0,66kW)
Pemakaian/hari = 0,66 kW x 10 jam = 6,6 kWh
Pemakaian/tahun = 6,6 kWh x 250 = 1650 kWh
Pembayaran/tahun = 1650 kWh x Rp.35.- = Rp. 57.750.-

b. Daya beban = 608Watt (0,608 kW)


Pemakaian/hari = 0,608 kW x 10 jam = 6,08 kWh
Pemakaian/tahun = 6,08 kWh x 250 = 1520 kWh
Pembayaran/tahun = 1520 kWh x Rp.35.- = Rp. 53.200.-

d) Dari jawaban yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa


biaya pembayaran yang menggunakan lampu pijar lebih mahal
dibandingkan dengan lampu TL Ini karena Intensitas cahaya atau
tingkat kecerahan lampu pijar hanya sekitar 15 lumen/watt.
Akibatnya, untuk menghasilkan cahaya lebih terang butuh energi
listrik besar. Namun, sebesar apa pun arus listrik yang diberikan,
lebih dari 90% nya diubah jadi panas. Hanya 5 persen listrik yang
diubah jadi cahaya. Itu jelas tidak efisien dan boros listrik.
Dibandingkan dengan lampu TL, panas yang diperlukan untuk
memanaskan filamen agar memancarkan elektron tidak terlalu
besar. Selain itu proses perpendarannya juga tidak memerlukan
energi panas.

5.

• Diketahui ;
Jenis lampu = TL 2 x 65W
A = 8x50 = 400m2
h=5m
Φ = 3100 lumen ; E = 250 lux
d = 0,8
rp = 0,7 ; rw = 0,5
• Ditanyakan ;
a. Jumlah Armatur (N)?
b. Biaya pemakaian setiap tahun (Rp) ?
c. Daya terpasang yang diperlukan?
• Penyelesaian =
Efisiensi =
pxl 8 x 50 400
k=h = = 290 = 1,38
(p+l ) 5 (8+50 )

diketahui bahwa :
k1 = 1,2 η1 = 0,52
k2 = 1,5 η2 = 0,56
Efisiensi penerangan untuk k = 1,21 ditentukan dengan
interpolasi
𝑘−𝑘1
η = η1 + (η2 − η1)
𝑘2−𝑘1
1,38−1,2
= 0,52 + (0,56 - 0,52)
1,5−1,2
= 0,544

a. Jumlah Armatur (N)


ExA
N = Φxηxd
250 x 400
N = 3100 x 0,544 x 0,8

100000
N= = 74,122 (dibulatkan 74 jumlah lampu)
1349,12

Karena digunakan 2 lampu dalam 1 armatur sehingga,


74/2 = 37 armatur/titik armatur

b. Biaya pemakaian setiap tahun


Wtotal = 37 armatur x 20W ballast
= 740 Watt = 0,74 kW
Pemakaian daya perhari = 0,74 kW x 6 jam = 4,44 kWh
Pemakaian daya pertahun = 4,44 kWh x 300 hari = 1332 kWh
Biaya pemakaian pertahun = 1332 kWh x Rp.35.- = Rp.46.620.-

c. Daya terpasang yang diperlukan


Daya penerangan = 740Watt atau 740VA
Jika dikonversi menjadi arus listrik :
Arus = Watt/Volt
= 740 Watt / 220Volt
= 3,3 A
Pengajuan permintaan Daya Listrik yang dianjurkan ke PLN adalah
900VA (4A)
6.

• Diketahui ;
P = 5,5 kW
V = 400V
I = 10,7 A
cos ϕ = 0,88
n = 1.425 rpm
• Ditanyakan ;
a. Arus Starting? ; b. Torsi Starting ?
• Penyelesaian =
a. Arus Starting
Motor di starting pada tegangan nominal, akan mengalir arus
mendekati arus hubung singkat = 7 In. jika slip = 4% = 0,04. Arus
starting antara 5 sampai 6 kali arus nominal motor.
Besarnya arus starting = 10,7 x 5 = 53,5 A
a. Torsi Starting
T = (5252 x P) /n = (5252 x 5500)/1425 = 20270,89
(Tst T ) = (Ist/I )2 · s = (7)2 × 0,04 = 1,96
Besarnya torsi starting = 1,96 kali torsi nominalnya.
= 1,96 x 20270,89 = 39730,94 Nm

7.

• Cara Kerja Pengasutan Starting Bintang-Segitiga


Saat sakelar posisi tuas 0, semua rangkaian terbuka, sehingga motor
dalam kondisi tidak bertegangan. Saat sakelar posisi bintang (tanda Y), L1-
U1; L2-V1, dan L3-W1, sementara W2-U2-V2 dihubungsingkatkan. Ketika
sakelar posisi segitiga (tanda Δ), motor induksi bekerja pada tegangan
normal, arus nominal dan torsi nominal. Belitan stator mendapatkan tegangan
sebesar tegangan phasa ke phasa.

• Besar arus starting dan torsi starting yang dihasilkan.


Pengasutan segitiga-bintang menggunakan sakelar segitiga-bintang. Saat
1 1
hubungan segitiga arus ke stator dari arus start DOL. Torsi starting
√3 3
dari T tarting DOL = 0,65.

8.

Berdasarkan gambar diatas prinsip kerjanya adalah


Dari gambar 1 tersebut coil K1 (A1 dan A2) dihubungkan dengan sumber
listrik 220V yang di kontrol melalui tombol tekan ON dan OFF.
Jika tombol start ditekan sesaai maka akan menghubungkan sumber tegangan ke
coil kontaktor K1, yang mengakibatkan kontak pada kontaktor bergerak. Jika
awalnya pada kondisi NO (terbuka = 13-14, 1-2, 3-4 dan 5-6 maka setelah
kontaktor bekerja kondisi NO tadi akan berubah menjadi NC (terhubung =
terlihat pada gambar 2 diatas)
Tombol OFF dari gambar tersebut merupakan saklar pemutus rangkaian.
Sehingga jika tombol tersebut ditekan sesaat akan memutuskan sumber listrik
coil K1 (kembali pada kondisi Gambar 1). Kontak 13-14 merupakan kontak
bantu yang dipasang untuk mengunci rangkaian. Agar jika tombol start ditekan
sesaat saja dan kemudian dilepas maka kontaktor tetap menyala.

9.
Rangkaian Kontrol :
R

F1

95
OL
96

STOP

13 21 43

START K1 K1 K1

14 22 44

A1
H1 H2
K1
A2

Rangkaian Daya:
10.

Rangkaian Daya:

Rangkaian Kontrol :

Rangkaian hubungan bintang-segitiga menggunakan tiga kontaktor (Q11,


Q13, dan Q15), Dalam menentukan rating fuse yang digunakan mempunyai
faktor pemutusan yang berbeda
• IF = 3x1 (untuk pemutusan cepat)
• IF = 2x1 (untuk pemutusan lambat)

Anda mungkin juga menyukai