Anda di halaman 1dari 4

Panel Change Over Switch

belajardariartikel.blogspot.co.id

Sebelum saya masuk ke topik utama, saya ingin merinci terlebih


dahulu secara singkat tentang ATS/AMF.
Pengertian
ATS merupakan singkatan dari kata Automatic Transfer switch, alat
ini berfungsi untuk memindahkan koneksi antara sumber tegangan
listrik satu dengan sumber tegangan listrik lainnya secara automatis.
Karena fungsi tersebut ATS sering juga disebut dengan Automatic COS
(Change Over Switch)
Sedangkan AMF adalah singkatan dari kata Automatic Main Failure.
Alat ini berfungsi untuk menyalakan mesin genset jika beban yang di
layani kehilangan sumber energy listrik utama/PLN. Saya tidak
paham kenapa alat ini dinamakan demikian karena menilik dari
namanya AMF samasekali tidak menunjukkan fungsinya secara tepat,
itu menurut saya.
Dari penjelasan singkat diatas dapat diketahui fungsi alat ini, yaitu
sebuah alat yang berfungsi menylakan genset jika sumber listrik
utama mati/padam (dilakukan oleh AMF) dan menghubungkan
daya/listrik yang dihasilkan oleh genset terhadap beban (dilakukan
Oleh ATS). Di dalam panel ATS/AMF terdapat beberapa rangkaian
relai yang terdiri dari beberapa blok yang memiliki fungsi dan tugas
masing masing. Antra lain;

1.Relai detector Sumber daya Utama.

Relai ini berfungsi untuk memberikan informasi kondisi sumber


listrik utama (hidup atau mati) kepada rangkaian relai relai start/off
engine dan ATS untuk di proses pada tahap selanjutnya.

2.Relai detector Daya Genset


Relai detector ini berfungsi untuk memberikan informasi kondisi
tegangan/daya genset kepada rangkaian relai relai start/off engine
dan ATS untuk di proses pada tahap selanjutnya.

3.Blok start/stop engine, berfungsi untuk menyalakan mesin genset.

Blok ini bekerja berdasarkan masukan dari relay detector tenaga


listrik utama dan detector daya genset. Jika tegangan listrik utama
maka blok ini akan menyalakan mesin genset dan jika tegangan
listrik utama/PLN telah menyala kembali, maka genset akan
dimatikan secara automatis. Blok ini juga bekerja sama dengan blok
ATS. Genset hanya akan dimatikan jika ATS sudah menghubungkan
beban dengan sumber utama/PLN .

4.Blok ATS/COS

Selain seperti yang dijelaskan pada paragraf ke dua, blok ATS bekerja
sama dengan blok start/stop engine. Yang paling penting disini
adalah, block ATS harus menghubungkan masing sumber tegangan
utama dan atau tegangan dari genset hanya saat yang tepat.
Demikian lah kira kira prinsip kerja dari panel ATS dan AMF.
Pada kenyataannya saat ini ada dua jenis panel ATS dan AMF yang
beredar di pasaran, Jenis pertama adalah panel konvensional dan
panel digital.
Panel ATS / AMF konvensional
Merupakan panel yang dibuat menggunakan relai relai mekanik dan
beberapa timer sehingga memiliki banyak kekurangan jika dilihat
dari segi keandalannya. Selain itu, panel konvensional akan terdapat
banyak sambungan kabel kabel sehingga sangat menyulitkan dalam
perbaikan jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen.
Bicara tentang keandalan, panel konvensional umumnya tidak
dilengkapi dengan sensor sensor kondisi mesin sehingga panel ini
tidak dapat mematikan mesin jika terjadi gejala kerusakan.
Sebenarnya bisa saja panel ini dilengkapi dengan sensor sensor
kondisi mesin dan fungsi lainnya, namun akan sangat banyak sekali
relai dan pengawatan yang perlu ditambahkan. Satu satunya
kelebihan panel ATS/AMF konvensional adalah harganya yang
relative murah.
Panel ATS/AMF digital
Merupakan produk dari pabrikan yang memiliki keandalan yang
sangat jauh lebih baik dibandingkan dengan panel konvensional.
Keandalan yang saya maksud adalah fitur fitur yang berfungsi untuk
menjaga dan mengontrol kondisi mesin selalu berada dalam keadaan
yang baik sehingga kemungkinan mesin mengalami rusak parah dapat
dihindari. Jika dengan panel konfensional mesin tidak akan mati saat
terjadi gejala kerusakan atau gejala masalah lain, kecuali setelah
menekan tombol emergency, namun tidak dengan panel digital.
Sehingga dengan panel ATS /AMF digital diharapkan gejala kerusakan
awal dapat ditangani dengan tepat sebelum kerusakan yang lebih
besar benar benar terjadi. Kemudahan lainnya adalah fitur
antarmuka pada panel digital sangat membantu kita untuk
memasukkan parameter parameter kontrol dan disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna. Dengan segala fitur dan kelebihan panel digital
ini maka wajar saja jika pabrikan membanderol dengan harga yang
tinggi.
Diluar dua macam panel ATS/AMF yang saya sebutkan diatas, pada
kenyataannya ada satu jenis panel lain yang beredar di pasaran saat
ini, yaitu panel ATS/AMF yang dibangun dengan tulang punggung
sebuah PLC ataupun Smart Relay (versi sederhana dari PLC).
ATS/AMF dengan tulang punggung PLC/smart relay sangat
menguntungkan para produsen karena proses pembuatan yang lebih
gampang dan sedikit kabel serta ruang yang terpakai, namun
sayangnnya fitur yang tersedia sangat terbatas dan hampir sama
dengan panel konfensional. Disinilah banyak konsumen yang 'kecele'
karena mendengar kalimat “panel ATS/AMF dengan PLC/Smart relay”
padahal fitur yang ditawarkan dan fungsi yang dapat dilakukan panel
tersebut tidak jauh beda dengan panel konvensional (berbasis rele).
Ketidak tahuan konsumen ini yang menyebabkan para perakit panel
tidak berniat menambahkan fitur fitur lain pada panel mereka.
Berdasarkan fakta diatas, tiba tiba pikiran saya tertuju pada sebuah
panel ATS/AMF dengan tulang punggung Smart relay dengan fitur
yang sama atau bahkan lebih dari kemampuan panel ATS/AMF digital
buatan pabrik. Saya akan coba merencang sebuah panel dengan
tulang punggung smart relay ZELIO dan akan saya posting di blog ini
pada lain waktu.

  ©Belajar dari Artikel

Anda mungkin juga menyukai