Direktorat Jenderal Ke t e n a ga l i s t r i k a n 2 0 1 5 2 0 1 9
Direktorat Jenderal
Ket enagalistrikan
2015 2019
Kat a Pe n ga nt a r
E
nergi listrik merupakan kebutuhan dasar manusia
modern. Seluruh kehidupan kita saat ini sangat
bergantung pada kebutuhan listrik yang cukup
dan handal. Seiring meningkatnya konsumsi
listrik, kebutuhan pasokan listrik di Indonesia terus
meningkat. Berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi rata-
rata sekitar 6,7% per tahun (sesuai RPJMN 2015-2019), maka
Indonesia membutuhkan tambahan kapasitas pembangkit rata-
rata 7 GW per tahun dan tambahan jaringan transmisi rata-rata
9.000 kms per tahun.
Hingga akhir tahun 2014, rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 84,35%. Angka
ini meningkat 17,20% dibandingkan tahun 2010 yang baru mencapai 67,15%.
Sedangkan kapasitas pembangkit tenaga listrik mengalami penambahan
sebesar 17.405 MW dibandingkan tahun 2010 sebesar 36.180 MW. Pemerintah
secara berkesinambungan juga berupaya untuk memperbaiki bauran energi
pembangkitan tenaga listrik dengan menekan secara maksimal penggunaan
BBM dalam bauran energi pembangkitan tenaga listrik. Realisasi pemakaian
bahan bakar minyak (BBM) menurun dari 22% pada tahun 2010 menjadi
9,70% pada tahun 2014.
I r. Jarman, M.Sc.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan
vi R e n c a n a S t r a t e g i s
Daftar Isi
I II
Kata Pengant a r Pe nd a hu l u a n 1 V i s i , M i s i , Tu j u an
ii d a n S a s a ra n
St rate g i s 1 7
Daftar Isi i v I.1. Tugas dan Fungsi Ii.1. Visi Dan Misi 17
Direktorat
Jenderal Ketena Ii.2. Tujuan 18
galistrikan 2
Ii.3. Sasaran Strategis
I.2. Kondisi Umum dan 25
Capaian Sub Sektor
Ketenagalistrikan
4
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 vii
III IV
Arah Kebi j a k a n , Ta r ge t K i ne r j a La m p i ra n 97
Strategi, Ke ra n g k a d a n Ke ra n g k a
Regulasi d a n Pe nd a n a a n 9 1
Kerangka
Kelembaga a n 6 3
Lampiran-4
Rencana Pembangunan
Pembangkit, Transmisi, Gardu
Induk Tahun 2015-2019
109
Lampiran-5
Matriks Bidang Pembangunan
Rpjmn 2015-2019
Matriks K/L Rpjmn 2015-
2019 159
viii R e n c a n a S t r a t e g i s
Daftar Gambar
19 Gambar II1 Skema Penyelesaian Tantangan dengan Penetapan Tujuan, Sasaran dan Strategi
27 Gambar II4 Peta Sebaran Target Rasio Elektrifikasi 2015-2019 Wilayah Sumatera
28 Gambar II5 Peta Sebaran Target Rasio Elektrifikasi 2015-2019 Wilayah Jawa Bali
29 Gambar II6 Peta Sebaran Target Rasio Elektrifikasi 2015-2019 Wilayah Kalimantan
30 Gambar II7 Peta Sebaran Target Rasio Elektrifikasi 2015-2019 Wilayah Sulawesi
30 Gambar II8 Peta Sebaran Target Rasio Elektrifikasi 2015-2019 Wilayah Nusa Tenggara
31 Gambar II9 Peta Sebaran Target Rasio Elektrifikasi 2015-2019 Wilayah Maluku dan Papua
34 Gambar II11 Rencana Penambahan Per Jenis Pembangkit Wilayah Sumatera 2015-2019
37 Gambar II13 Rencana Penambahan Per Jenis Pembangkit Wilayah Jawa-Bali 2015-2019
39 Gambar II15 Rencana Penambahan Per Jenis Pembangkit Wilayah Kalimantan 2015-2019
39 Gambar II16 Rencana Penambahan Pembangkit Wilayah Maluku & Nusa Tenggara 2015-2019
40 Gambar II17 Rencana Penambahan Per Jenis Pembangkit Wilayah Maluku & Nusa Tenggara
2015-2019
42 Gambar II19 Rencana Penambahan Per Jenis Pembangkit Wilayah Sulawesi 2015-2019
43 Gambar II20 Rencana Penambahan Per Jenis Pembangkit Wilayah Sulawesi 2015-2019
44 Gambar II21 Rencana penambahan Per Jenis Pembangkit Wilayah Papua 2015-2019
56 Gambar II26 Rencana Pengembangan Jaringan Transmisi Sistem Maluku & Nusa Tenggara
2015-2019
65 Gambar III1 Kebijakan Umum Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral
69 Gambar III5 Rencana Pengembangan Gardu Induk Wilayah Sumatera Tahun 2015-2019
70 Gambar III8 Rencana Pengembangan Gardu Induk Wilayah Maluku & Nusa Tenggara 2015-
2019
76 Gambar III17 Grafik Rencana Pengembangan kapasitas Gardu Distribusi di Wilayah Sumatera
77 Gambar III18 Grafik Rencana Pengembangan kapasitas Gardu Distribusi di Wilayah Jawa Bali
77 Gambar III19 Grafik Rencana Pengembangan kapasitas Gardu Distribusi di Indonesia Timur
81 Gambar III21 Grafik Rencana Program Penyambungan dan Pemasangan Instalasi Listrik Gratis
D a f t a r Ta b e l
5 Tabel I1 Capaian Indikator Kinerja Prioritas Nasional Bidang Energi Sub Sektor
Ketenagalistrikan pada RPJMN Tahun 2010-2014
18 Tabel II1 Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja KESDM Tahun 2015-2019
25 Tabel II5 Target 2015 - 2019 Penyediaan Akses dan Infrastruktur Energi
26 Tabel II6 Rencana Rasio Elektrifikasi per Provinsi di Indonesia tahun 2016 - 2019
78 Tabel III1 Rencana Program Listrik Perdesaan pada APBN-P 2015 per Wilayah (1/2)
79 Tabel III2 Rencana Program Listrik Perdesaan pada APBN-P 2015 per Wilayah (2/2)
95 Tabel IV3 Daftar Anggaran Program/Kegiatan Pokok dari Tahun 2015 - 2019
xii R e n c a n a S t r a t e g i s
I
Pe n d a hu l u a n
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 1
S
ebagaimana Undang-Undang (UU) No. 17/2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Pan
jang Nasional (RPJP) Tahun 2005-2025, terdapat
4 tahap pelaksanaan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 5 tahunan.
Masing-masing periode RPJMN tersebut memiliki tema atau
skala prioritas yang berbeda-beda. Tema RPJMN tahun 2015-
2019 atau RPJM ke-3, adalah: Memantapkan pembangunan
secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan
keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis Sum
ber Daya Alam (SDA) yang tersedia, Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas, serta kemampuan Iptek. Dalam
rangka menwujudkan tema tersebut, maka RPJMN tahun
2015-2019 telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor
2 Tahun 2015 pada 8 Januari 2015.
Gambar I-1
Tema RPJMN dalam RPJMN RPJMN RPJMN RPJMN
RPJPN 2005-2025
01 02 03 04
RPJMN RPJMN RPJMN RPJMN
2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024
Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan
Sekretariat
Direktorat Jenderal
Sub Direktorat
Sub Direktorat Kerjasama Sub Direktorat
Perlindungan Lingkungan Bagian Hukum
Ketenagalistrikan Harga & Subsidi Listrik
Tenaga Listrik
Sub Direktorat
Sub Direktorat Sub Direktorat
Usaha Penunjang
Listrik Pedesaan Perlindungan Konsumen Listrik
Ketenagalistrikan
Jabatan Fungsional
4 R e n c a n a S t r a t e g i s
Tabel I1
Capaian Indikator
No Indikator Kinerja Target 2014 Realisasi 2014 Capaian
Kinerja Prioritas
Nasional Bidang
Energi Sub Sektor
Ketenagalistrikan pada 3.000 MW 3.813 MW
RPJMN Tahun 2010- 1 Pembangunan Pembangkit 127%
per tahun per tahun
2014
Jambi Babel
80,70% 95,53%
Jakarta
99,61%
Jateng
88,04% Kalsel
83,75%
Sumbar Sumsel
80,14% 76,38%
Sulteng Malut
75,58% 90,52%
Papua
Sulbar Sulut
Barat
74,11% 85,53%
82,28%
Gorontalo
74,65%
Sultra
Sulsel 66,78%
85,05%
Tabel I2
Tahun
Target dan Realisasi
Rasio Elektrifikasi
Rasio Elektrifikasi
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar I-4
Pertumbuhan
Penjualan Tenaga
Listrik
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 9
Gambar I-5
Kapasitas Terpasang
Pembangkit Tenaga
Listrik Tahun 2010-
2014
2.560
2.426
1.867
1.350
1.024
2009 - 2014
Gambar I-7
Proyek 10.000 MW
Tahap II
12 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gas bumi
25,0% 21,0%
23,4%
23,6% 24,1%
Tabel I3
Pembangunan No Infrastruktur Satuan 2010 2011 2012 2013 2014
Infrastruktur Listrik
Non-Pembangkit
Tahun 2010-2014 1 Transmisi kms 100 1.670 1.377 1.299 2.525
Jaringan distribusi
4 kms 3.406 17.570 11.311 12.637 9.543
(LISDES)
Gambar I-9
Susut Jaringan
80
Triliun Rupiah
58,11
60
40
20
0
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar I-11
Perkembangan BPP
dan TTL
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 15
5 4,28
3,93 3,91
Miliar US$
0
2010 2011 2012 2013 2014
16 R e n c a n a S t r a t e g i s
II
V i s i , M i s i , Tu j u a n d a n
S a s a ra n St rat e g i s
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 17
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan, yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya mari
tim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandas
kan negara hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional; dan
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
3. Terwujudnya subsidi energi yang 8. Mewujudkan subsidi energi yang lebih tepat sasaran 1
lebih tepat sasaran dan harga yang
kompetitif
5. Terwujudnya manajemen dan SDM 10. Mewujudkan manajemen dan SDM yang profesional 6
yang profesional serta peningkatan 11. Meningkatkan kapasitas iptek 3
kapasitas iptek dan pelayanan 12. Meningkatkan kualitas informasi dan pelayan bidang 3
bidang geologi. geologi
TOTAL 12 29
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 19
Tabel II2
Target 2019 Penyedia Sasaran-3 : menyediakan akses dan infrastruktur energi
an Akses dan Infra
struktur Energi
No Indikator Kinerja Target 2019 Satuan
a. Rasio Elektrifikasi 97 %
b. Infrastruktur Ketenagalistrikan
Gambar II2
Mekanisme
Perhitungan Tariff
Adjustment sesuai
Permen 31/2014
Gambar II3 Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
Pola Penerapan Tariff 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
Adjustment
Data 1 Data 2 Data 3 Data 4 Data 5 Data 6 Data 7 Data 8 Data 9 Data 10 Data 11 Data 12 Data 1
Tabel II4
Investasi Sub Sektor Sasaran-9 : meningkatkan investasi sektor esdm
Ketenagalistrikan
Target
Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
b. Infrastruktur Ketenagalistrikan
Tabel II5
Target 2015 - 2019
II.3. SASARAN rumah tangga secara keseluruhan.
Adapun data Rumah Tangga secara
Penyediaan Akses
dan Infrastruktur
STRATEGIS keseluruhan adalah mengacu pada
Energi
Sasaran merupakan kondisi yang sensus BPS. Sedangkan data yang
diingin dicapai oleh Direkorat dipergunakan untuk menghitung
Jenderal Ketenagalistrikan setiap rumah tangga yang sudah menikmati
tahun. Sasaran ditetapkan berdasar tenaga listrik mengacu pada sensus
kan tujuan yang ingin dicapai selama BPS meliputi pelanggan PLN dan
5 tahun. Sasaran strategis Direktorat non PLN.
Jenderal Ketenagalistrikan KESDM
selama 5 tahun mulai 2015-2019 Perkembangan rasio elektrifikasi
adalah sebagai berikut: secara nasional dari tahun ke ta
hun mengalami kenaikan. Rasio
elektrifikasi pada tahun 2015 di
1. Sasaran-3 : Menyediakan
rencanakan sebesar 87,35% dan
Akses dan Infrastruktur
ditargetkan tahun 2019 menjadi se
Energi
besar 97%.
a. Rasio Elektrifikasi
Rasio elektrifikasi didefinisikan se Berikut Rencana Rasio Elektrifikasi
bagai perbandingan antara jumlah per Provinsi di Indonesia tahun 2016
rumah tangga yang sudah me sampai dengan 2019 :
nikmati tenaga listrik dengan jumlah
26 R e n c a n a S t r a t e g i s
Tabel II6
Rencana Rasio
Elektrifikasi per Provinsi
di Indonesia tahun
2016- 2019
Berikut target rasio elektrifikasi tahun 2015-2019 per provinsi pada masing-
masing pulau utama:
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 27
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Sumut Jambi
99,37% 96,42%
98,12% 93,7%
96,68% 90,78%
95,02% 87,64%
93,15% 84,3%
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
90,45%
98,21%
87,24%
83,82% 97%
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II4
Peta Sebaran Target
Rasio Elektrifikasi
2015-2019 Wilayah
Sumatera
28 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar II5
Peta Sebaran Target
Rasio Elektrifikasi
2015-2019 Wilayah
Jawa Bali
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
86,74%
94,78% 85,64%
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 29
Gambar II6
Peta Sebaran Target
Rasio Elektrifikasi
2015-2019 Wilayah
Kalimantan
93,16%
90,92%
83,5% 86,91%
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
30 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gorontalo Sulut
Gambar II7 Sulteng
97,74%
Peta Sebaran Target 94,9% 94,69%
95,72%
Rasio Elektrifikasi 91,46% 91,1%
93,5%
2015-2019 Wilayah 87,82% 87,32%
91,07%
Sulawesi 83,96% 83,32%
88,42%
79,9% 79,11%
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Sulbar
94,53%
87,01% 90,87%
82,94%
78,65%
Sultra
92,39%
87,69%
82,79%
2015 2016 2017 2018 2019 77,68%
72,36%
Sulsel
97,61%
95,52%
93,23%
88,01%
Gambar II8
Peta Sebaran Target
Rasio Elektrifikasi
2015-2019 Wilayah
Nusa Tenggara
NTB NTT
92,75% 90,14%
88,24% 84,32%
83,52%
78,59% 78,29%
73,45% 72,05%
65,60%
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 31
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Maluku
96,82%
94,33%
91,65%
88,75%
85,64%
3000
2066
2000
1398
1302
932
1000
0
2015 2016 2017 2018 2019
Tabel II7
Daftar Kapasitas MPP No Sistem Kelistrikan Provinsi Kapasitas (MW)
tiap Provinsi
5 Nias Sumut 25
6 Bangka Bangka 50
34 R e n c a n a S t r a t e g i s
3000
2000
1000
0
PLTA
PLTG
PLTGU
PLTM
PLTP
PLTS
PLTU
Kapasitas
(MW)
457
1618
1280
284
790
11
6888
Gambar II12
Rencana penambahan
Pembangkit Wilayah
Jawa-Bali Tahun 2015- 14000
2019
12054
12000
10000
8000
MW
6000
5170
4000
2968
1905 1722
2000
0
2015 2016 2017 2018 2019
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 35
Pada sistem Jawa Bali terdapat beberapa proyek pembangkit strategis berskala
besar yang direncanakan sebagai berikut :
PLTU Jawa Tengah (2x950 MW): Proyek ini sangat strategis, merupakan pro
yek kelistrikan pertama yang menggunakan skema Kerjasama Pemerintah
dan Swasta (KPS) dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 jo Per
aturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010, dibutuhkan sistem pada 2017 dan
2018, tapi karena pembebasan lahan belum tuntas, maka COD mundur men
jadi tahun 2019.
PLTU Indramayu (2x1.000 MW): Proyek ini sangat strategis, relatif dekat de
ngan pusat beban di Jabodetabek. Dibutuhkan sistem pada tahun 2019, Di
harapkan dengan adanya program pembangunan pembangkit 35 GW dalam
5 tahun kedepan, masalah pembebasan lahan dan perizinan dari Pemda
dapat diselesaikan, sehingga diharapkan COD tahun 2019.
PLTU Jawa-1 (1.000 MW): dikembangkan sebagai ekspansi dari IPP yang
telah beroperasi dengan titik koneksi ke GITET Mandirancan.
36 R e n c a n a S t r a t e g i s
Rencana penam
bahan Per Jenis 14000
Pembangkit Wila
yah Jawa-Bali 12000
Tahun 2015-2019
10000
MW
8000
6000
4000
2000
0
PLTA
PLTB
PLTGU
PLTGU/MG
PLTM
PLTMG
PLTP
PLTU
PS
Kapasitas
(MW)
157
50
5000
1900
279
254
335
15154
1090
800
Gambar II14
Rencana penambahan
705
Pembangkit Wilayah 700
Kalimantan Tahun
2015-2019 606 604
600
521
500
401
MW
400
300
200
100
0
2015 2016 2017 2018 2019
38 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar II15
Rencana penambahan
Per Jenis Pembangkit
1800
Wilayah Kalimantan
1600
Tahun 2015-2019
1400
1200
MW
1000
800
600
400
200
0
PLTD
PLTG
PLGU
PLTM
PLTMG
PLTU
Kapasitas
(MW)
10
840
35
15
201
1736
600
Gambar II16
Rencana
penambahan 500 486
Pembangkit
Wilayah Maluku
& Nusa Tenggara 400
Tahun 2015-2019
MW
300 282
251
195
200
99
100
0
2015 2016 2017 2018 2019
40 R e n c a n a S t r a t e g i s
300
200
100
0
PLTG
PLTGU
PLTM
PLTMG
PLTP
PLTU
Kapasitas
(MW)
50
150
57
475
50
531
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 41
600
437
400
200
35
0
2015 2016 2017 2018 2019
800
600
400
200
0
PLTG
PLTGU
PLTM
PLTMG
PLTP
PLTU
Kapasitas
(MW)
450
900
176
230
40
1436
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 43
100
84
MW
80
60
40 40
40
20
0
2015 2016 2017 2018 2019
150
MW
100
50
0
PLTA
PLTM
PLTMG
PLTU
PLTU-Bi
Kapasitas
(MW)
20
25
205
150
10
2. Pembangunan Transmisi
Sistem kelistrikan yang ada di kepulauan Indonesia belum sepenuhnya
terintegrasi pada jaringan transmisi tenaga listrik, pada Desember 2014 terdapat
total 178 sistem kelistrikan di seluruh Indonesia.
Tabel II9
Daya
Daftar Sistem DMP BP
No Wilayah Sistem Terpasang
Kelistrikan di Indonesia (MW) (MW)
(MW)
per 31 Desember 2014
Bengkayang 4.88 2.87 2.50
Ketapang 37.57 26.15 24.25
Khatulistiwa 283.79 214.50 212.7
Nanga Pinoh 8.81 6.80 6.43
Daya
DMP BP
No Wilayah Sistem Terpasang
(MW) (MW)
(MW)
Daya
DMP BP
No Wilayah Sistem Terpasang
(MW) (MW)
(MW)
Daya
DMP BP
No Wilayah Sistem Terpasang
(MW) (MW)
(MW)
Daya
DMP BP
No Wilayah Sistem Terpasang
(MW) (MW)
(MW)
Daya
DMP BP
No Wilayah Sistem Terpasang
(MW) (MW)
(MW)
Batam
13 Batam 431.60 405.60 253.4
(1 Sistem)
SBST 4,135.00 2,216.99 1,996.04
14 P3BS (2 Sistem)
SBU 2,348.10 1,398.40 1,365.40
Batang Asai 0.77 0.45 0.00
Ipuh Baru 8.85 5.40 0.00
Kota Bani 8.60 5.34 3.45
Kuala Tungkal 25.97 15.00 6.27
15 S2JB (9 Sistem) Manna 13.81 9.07 0.00
Muko Muko 17.46 9.10 5.84
Pelanuhan Dagang 5.25 3.17 1.68
Sungai Lokan 1.34 0.92 0.00
Teluk Agung 0.85 0.50 0.00
Balai Selasa 21.40 10.70 5.52
Sumbar
16 Mentawai/Tua Pejat 6.01 3.46 1.41
(3 Sistem)
Sungai Penuh 25.22 17.00 12.11
Nias Selatan 11.61 6.25 2.60
Sumut
17 Nias Utara 27.80 18.85 10.00
(3 Sistem)
Pulo Tello 0.81 0.43 0.22
Bagan Siapi api Isolated 10.20 6.61 4.51
Bengkalis 24.27 16.30 10.59
Dabo Singkep 4.44 3.75 2.32
Kuala Enok 2.64 0.97 0.35
Lubuk Dalam/P. Kerinci 1.23 1.05 0.00
Pasir Pangaraian 18.00 18.00 10.50
Pulau Kijang 2.94 0.50 0.36
Ranai 6.20 3.70 3.35
Rengat-Siberida-Air Molek 54.36 29.98 24.48
WRKR
18 Selat Panjang 18.75 10.60 6.09
(18 Sistem)
Siak Indrapura 11.00 10.00 4.85
Sungai Apit/Siak Indrapura 2.50 0.30 0.00
Sungai Guntung 4.40 1.55 0.00
Tanjung Batu 11.40 6.30 3.45
Tanjung Pinang 96.68 51.70 41.10
Tanjung Uban 8.22 7.72 5.93
Tembilahan 26.39 11.88 11.37
Tanjung Balai Karimun/
44.18 22.50 14.70
Bukit Carok
Jawa Bali
19 Jawa & Bali 31,377 19,674 18,547
(1 Sistem)
50 R e n c a n a S t r a t e g i s
Pada periode 2015 - 2019 pengem hulu dan permintaan daya di sisi
bangan pembangunan jaringan hilir secara efisien. Disamping itu ju
transmisi tenaga listrik berupa ga sebagai usaha untuk mengatasi
pembangunan Transmisi dengan bottleneck penyaluran dan perbaikan
tegangan 500 kV dan 150 kV di tegangan pelayanan.
sistem Jawa - Bali serta tegangan
500 kV, 275 kV, 150 kV dan 70
Rencana pengembangan jaringan
kV di sistem Indonesia Timur dan
transmisi di Indonesia hingga tahun
Sumatera. Pembangunan sistem
2019 diproyeksikan 46.688 kms,
transmisi secara umum diarahkan
dengan perincian pada tabel berikut:
kepada tercapainya kesesuaian an
tara kapasitas pembangkitan di sisi
Gambar II22
Rencana penambahan
Jaringan Transmisi
Indonesia Tahun 2015- 14000
2019 11805
12000
10986
10721
10000
7759
8000
kms
6000 5417
4000
2000
0
2015
2016
2017
2018
2019
6 (enam) Provinsi yaitu: Sumatera kms; 4.002 kms; 2.912 kms; 3.478
Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, kms; 3.250 kms, jadi total rencana
Sumatera Selatan dan Lampung penambahan kapasitas pembangkit
melalui SUTT 150 kV kecuali antara dari tahun 2015-2019 yaitu sebesar
Lahat (Provinsi Sumatera Selatan) 19.305 kms.
dan Kiliran Jao (Provinsi Sumatera
Barat) terhubung melalui SUTT
Pengembangan transmisi di
275 kV (walaupun saat ini SUTT
Sumatera akan membentuk transmi
tersebut masih dioperasikan dengan
si back-bone 500 kV yang menya
tegangan 150 kV). Sistem Sumbagsel
tukan sistem interkoneksi Sumatera
merupakan gabungan antara sistem
pada koridor timur. Pusat-pusat
kelistrikan di Provinsi Sumatera Barat
pembangkit skala besar dan pusat-
dan Riau (Sumbar-Riau) dengan
pusat beban yang besar di Sumatera
sistem di Provinsi Sumatera Selatan,
akan tersambung ke sistem transmisi
Jambi, Bengkulu dan Lampung
500 kV ini. Transmisi ini juga akan
yang mulai diintegrasikan sejak
mentransfer tenaga listrik dari
2004. Kemudian pada 2006, sis
pembangkit listrik di daerah yang
tem Sumbagut dan Sumbagsel telah
kaya sumber energy primer murah
terhubung melalui SUTT 150 kV.
(Sumbagsel dan Riau) ke daerah
pusat beban yang kurang memiliki
Rencana pengembangan jaringan sumber energy primer murah
transmisi di Sumatera yang dibu (Sumbagut). Selain itu transmisi 500
tuhkan dalam kurun tahun 2015- kV juga dikembangkan di Sumatera
2019 berturut-turut sebesar 5.663
Gambar II23
Rencana kms
Pengembangan 5663
Jaringan Transmisi 6000
Sistem Sumatera Tahun
2015-2019 5000
4002
4000
3478
3250
2912
3000
2000
1000
0
2015
2016
2017
2018
2019
52 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar II-24
Rencana Pengem
bangan Jaringan kms
Transmisi Sistem 3701
Jawa-Bali Tahun 2015- 4000
2019
3500
3000
2602
2500
2101
2000
1553
1249
1500
1000
500
0
2015
2016
2017
2018
2019
54 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar II25
Rencana
Pengembangan kms
Jaringan Transmisi
Sistem Kalimantan 3000
Tahun 2015-2019
2530
2500
2075
1910
2000
1500 1128
1000
500 240
0
2015
2016
2017
2018
2019
Gambar II26
Rencana Pengem
bangan Jaringan
Transmisi Sistem kms
Maluku & Nusa 1600
1402
Tenggara Tahun 2015-
2019 1400
1200
937
1000
800
600
400
230
250
200
55
0
2015
2016
2017
2018
2019
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 57
Gambar II27
Rencana Pengem
bangan Jaringan
Transmisi Sistem
Sulawesi Tahun 2015- kms
1945
2019
2000
1775
1800
1600
1400
1200
892
1000
800
600
320
400
200
54
0
2015
2016
2017
2018
2019
58 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar II28
Rencana Pengembang kms
244
an Jaringan Transmisi
Sistem Papua Tahun
250
2015-2019
200
150
100
60
60
50
0
2015
2016
2017
2018
2019
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 59
Gambar II29
Energi Primer BBM
Tahun 2015-2019
10
%
8.85
9
8
6.97
7
6
5
4.566
4
3
2.08
2.04
2
1
0
2015
2016
2017
2018
2019
60 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar II30
Rencana Subsidi Listrik
Tahun 2015-2019
89,41
90
80,6
80 74,9
69,76
70 66,15
60
Triliun Rp
50
40
30
20
10
0
2015 2016 2017 2018 2019
Gambar II31
Rencana Subsidi Listrik
Tahun 2015-2019
salah non teknis. Besar kecilnya susut jaringan mencerminkan efisiensi dalam
pengelolaan penyaluran tenaga listrik. Semakin kecil susut jaringan, semakin
tinggi efisiensi penyaluran tenaga listrik dan sebaliknya. Dengan susut yang
kecil, berarti semakin sedikit energi listrik yang hilang dan semakin banyak ener
gi listrik yang dapat disalurkan/dijual kepada konsumen.
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 61
Gambar II32
Rencana Investasi
Ketenagalistrikan Tahun
2015-2019
25
20,37 19,57
20
Miliar US$
16,38 15,89
15 11,22
10
0
2015 2016 2017 2018 2019
62 R e n c a n a S t r a t e g i s
III
A ra h Ke b i j a k a n , St rat e g i ,
Ke ra n g k a Re g u l a s i d a n
Ke ra n g k a Ke l e m b a g a a n
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 63
K
ementerian ESDM merupakan Kementerian
yang memiliki lingkup tugas cukup luas, men
cakup bidang migas, ketenagalistrikan, mine
ral dan batubara, serta energi baru, terbarukan
dan konservasi energi. Selain itu, juga termasuk
bidang kegeologian, penelitian dan pengembangan, pendidikan
dan pelatihan, pengawasan dan dukungan manajemen dan
teknis lainnya. Berbeda halnya dengan negara lain seperti di
Arab Saudi misalnya, dimana lingkup tugas ESDM dikelola oleh
lebih dari 1 Kementerian, dan bahkan di India dikelola oleh 6
Kementerian.
Amanah Pasal 33 UUD 1945 bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam konteks penguasaan ke
kayaan bumi oleh negara, Pemerintah berperan sebagai penyelenggara pe
nguasaan tersebut dengan fungsi: penetapan kebijakan, pengaturan, perizinan,
pembinaan, pengawasan (monitoring dan evaluasi), pelaksanaan pembangunan.
Namun sesungguhnya, tugas utama sektor ESDM yang paling penting adalah
bagaimana menjamin penyediaan energi dan mineral sesuai kebutuhan dalam
negeri dengan harga yang terjangkau dan tetap memperhatikan lingkungan.
Khusus untuk energi, tantangannya adalah bagaimana mewujudkan peningkat
an ketahanan energi atau bahkan kemandirian energi, sehingga kondisi energi
Indonesia tidak rentan dengan gejolak luar negeri.
64 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar III1 mengoptimalkan pengaturan dan ba Arah kebijakan sektor ESDM berda
Kebijakan Umum gaimana mengoptimalkan demand sarkan UU Energi ditekankan pada 3
Pengelolaan Energi dan
Sumber Daya Mineral side. Dari supply side management, sisi yaitu: supply side management,
terus dilakukan upaya-upaya eks demand side management, dan ke
plorasi termasuk optimasi dan di bijakan harga. Sejak awal tahun 2000
versifikasi produksi, sedangkan dari kebutuhan energi semakin mening
demand side management, lebih kat, dan sebaliknya pasokan energi
mengutamakan diversifikasi peman khususnya minyak bumi cenderung
faatan energi dan efisiensi energi menurun, sehingga demand side
yang melibatkan peran serta dan management mendapat perhatian
kesadaran masyarakat pengguna lebih untuk dikendalikan. Upaya
energi. konservasi pada demand side ha
rus menjadi fokus perhatian, sambil
melakukan diversifikasi agar pe
Sebagaimana amanat Pasal 11 ayat
nyediaan dan konsumsi energi tidak
2 UU No. 30 Tahun 2007 tentang
selalu mengandalkan minyak bumi.
Energi, maka telah diterbitkan PP No
Sedangkan arah kebijakan pengelo
79/2014 tentang Kebijakan Energi
laan mineral diutamakan untuk lebih
Nasional yang merupakan kebijakan
memberikan nilai tambah dan per
pengelolaan energi yang berdasarkan
tumbuhan industri dalam negeri.
prinsip berkeadilan, berkelanjutan,
dan berwawasan lingkungan guna
terciptanya kemandirian energi dan Menurut International Energy Agency
ketahanan energi nasional. (IEA), ketahanan energi merupakan
66 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar III2
Konsep Ketahanan
Energi
Kehandalan
(Ketersediaan &
Infrastruktur)
Ketahanan
Energi
Harga Lingkungan
akses terhadap energi yang mema bidang energi, mulai dari biaya
dai, terjangkau dan dapat diandal eksplorasi, produksi dan distribu
kan, termasuk ketersediaan sumber si, hingga biaya yang dikenakan
daya energi, mengurangi ketergan ke konsumen.
tungan pada impor, penurunan 4. Acceptability, penggunaan ener
gangguan terhadap lingkungan, gi yang peduli lingkungan (Darat,
persaingan dan pasar yang efisien, Laut dan Udara), termasuk peneri
menggantungkan pada sumber daya maan masyarakat.
setempat yang bersih lingkungan,
dan energi yang terjangkau dan adil.
Mengukur ketahanan energi
Indonesia dapat dilakukan dengan
Untuk melihat ketahanan energi sua melihat sejauh mana kekuatan
tu negara ada 4 hal yang dapat diu Indonesia terhadap 4 hal tersebut. 4
kur yaitu 4A: Hal tersebut, tercermin pada Bab I ini
1. Availability, ketersediaan sumber yang berisi antara lain pembangunan
energi baik dari domestik maupun sektor ESDM 5 tahun kebelakang
luar negeri. beserta potensi sumber daya energi
2. Accessibility, kemampuan untuk dan mineral yang dimiliki. Namun
mengakses sumber energi, infra juga perlu dilihat bagaimana posisi
struktur jaringan energi, termasuk energi dan mineral Indonesia pada
tantangan geografik dan geo tataran global sebagai salah satu in
politik. dikator ketahanan dan kemandirian
energi.
3. Affordability, biaya investasi di
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 67
1. Proyek pembangkit listrik 42,9 GW yang terdiri dari proyek baru sebesar
35,5 GW dan proyek yang sedang berjalan sebesar 7,4 GW, dengan rincian
sebagai berikut:
Tambahan Kapasitas
MW 3.782 4.212 6.389 9.237 19.319
Pembangkit
Gambar III3
Pembangunan Kapasitas terpasang MW 57.367 61.579 67.968 77.205 96.524
Pembangkit Listrik
35.000 MW
Catatan: Kapasitas terpasang pembangkit tahun 2014 sebesar 53.585 MW
Sumatera: 8,75 GW Kalimantan: 1,87 GW Sulawesi: 2,70 GW Maluku: 0,28 GW Papua: 0,34 GW
Sumatera: 2,57 GW Kalimantan: 0,97 GW Kalimantan: 0,47 GW Maluku: 0,05 GW Papua: 0,07 GW
Indonesia: 42,93 GW
Jawa - Bali: 20,91 GW Nusa Tenggara: 0,70 GW
On Going: 7,37 GW
68 R e n c a n a S t r a t e g i s
19.305 kms 210 Transmisi 7.883 kms 68 Transmisi 7.297 kms 91 Transmisi
46.687 kms 732 Transmisi 11.185 kms 349 Transmisi 1.017 kms 15 Transmisi
Gambar III4
Sebaran Jumlah dan
Kapasitas Transmisi
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 69
Gambar III5
Rencana Pengem MVA
bangan Gardu Induk
8680
Wilayah Sumatera
9000
8010
Tahun 2015-2019 8000
7000
6216
6000
5000
4500
5000
4000
3000
2000
1000
0
2015
2016
2017
2018
2019
Gambar III6
Rencana Pengem MVA
bangan Gardu Induk 18000
16456
16230
Wilayah Jawa-Bali
Tahun 2015-2019 16000
13700
14000
11617
12000
10000
8080
8000
6000
4000
2000
0
2015
2016
2017
2018
2019
70 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar III7
Rencana Pengem
bangan Gardu Induk
Wilayah Kalimantan
MVA
1370
Tahun 2015-2019 1400
1200
1000
820
690
720
800
600
310
400
200
0
2015
2016
2017
2018
2019
Gambar III8
Rencana Pengem MVA
bangan Gardu Induk 500
460
Wilayah Maluku & Nusa
440
Tenggara Tahun 2015- 450
400
2019 400
350
280
300
260
250
200
150
100
50
0
2015
2016
2017
2018
2019
Gambar III9
Rencana Pengem MVA
bangan Gardu Induk 1690
Wilayah Sulawesi 1800
Tahun 2015-2019 1600
1400
1200
1000
770
730
800
560
600
400
400
200
0
2015
2016
2017
2018
2019
Gambar III10
Rencana Pengem MVA
240
bangan Gardu Induk 250
Wilayah Papua Tahun
2015-2019
200
150 120
100
40
50
0
2015
2016
2017
2018
2019
Gambar III11
Target Konsumsi Listrik
per Kapita 2015-2019
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 73
Gambar III12
Grafik Rencana
Pengembangan
Distribusi di Indonesia
35
30
25
20
Ribu
kms
15
10
5
0
2015
2016
2017
2018
2019
Jaringan
TM
15.6
16.5
16.5
16.5
17
Jaringan
TR
13.2
13.3
13.5
13.8
14.3
Total
28.8
29.8
30
30.3
31.3
74 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar III13
Grafik Rencana
Pengembangan
Distribusi di Wilayah 9
Sumatera 8
7
6
Ribu
kms
5
4
3
2
1
0
2015
2016
2017
2018
2019
Jaringan
TM
3.4
3.4
3.7
3.8
3.9
Jaringan
TR
3.9
3.7
3.9
3.8
4
Total
7.3
7.1
7.6
7.6
7.9
Gambar III14
Grafik Rencana
Pengembangan
Distribusi di Wilayah 14
Jawa-Bali 12
10
Ribu
kms
8
6
4
2
0
2015
2016
2017
2018
2019
Jaringan
TM
6.8
7.5
6.9
6.8
7.1
Jaringan
TR
5
5.5
5.2
5.4
5.6
Total
11.8
13
12.1
12.2
12.7
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 75
Gambar III15
Grafik Rencana
Pengembangan
Distribusi di Wilayah 12
Indonesia Timur
10
6
Ribu
kms
0
2015
2016
2017
2018
2019
Jaringan
TM
5.4
5.6
5.9
5.9
6
Jaringan
TR
4.3
4
4.4
4.5
4.7
Total
9.7
9.6
10.3
10.4
10.7
76 R e n c a n a S t r a t e g i s
Gambar III16
Grafik Rencana
TrafoDDistribusi
Trafo
istribusi
Pengembangan
kapasitas Gardu 4.4
4.3
Ribu
MVA
Distribusi di Indonesia
4.2
4.1
4.2
4.3
3.885
4
3.8
3.6
2015
2016
2017
2018
2019
Gambar III17
Trafo Distribusi
Grafik Rencana
Pengembangan
Trafo
Distribusi
kapasitas Gardu 0.595
0.6
Distribusi di Wilayah 0.6
Ribu
MVA
Sumatera
0.55
0.5
0.5
0.5
0.5
0.45
2015
2016
2017
2018
2019
Gambar III18
Grafik Rencana
TrafoDDistribusi
Trafo
istribusi
Pengembangan
kapasitas Gardu 2.7
2.8
2.8
Ribu
MVA
Distribusi di Wilayah
2.495
2.6
2.7
Jawa Bali 2.6
2.4
2.2
2015
2016
2017
2018
2019
Gambar III19
Trafo Distribusi
Grafik Rencana
Pengembangan
Trafo
Distribusi
kapasitas Gardu
Distribusi di Indonesia 1.5
Ribu
MVA
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 79
Gambar III20
Rasio Desa Berlistrik (%)
Grafik rencana
peningkatan rasio
100
elektrifikasi
99,5
99
98,5
98
Gambar III21
Grafik rencana program
Listrik Murah & Hemat
penyambungan dan
pemasangan instalasi
listrik gratis
100000
80000
60000
40000
20000
0
2015
2016
2017
2018
2019
Listrik
Murah
dan
Hemat
121399
93333
93333
93333
93333
Tabel III3 Modal cq PTSP melalui Kepmen bitkan 2 Peraturaan Menteri terkait
Harga Patokan Tertinggi ESDM No. 4270 K/70/MEM/2014 penggunaan tanah, baik secara
Pembelian Tenaga
Listrik tentang PNS dipekerjakan pada langsung maupun tidak langsung,
BKPM. yaitu Permen ESDM No. 38 Tahun
2013 tentang Kompensasi Atas
Tanah, Bangunan dan Tanaman
4. Koordinasi pembinaan &
di bawah Ruang Bebas SUTET/
pengawasan usaha, mencakup:
SUTT dan Kepmen ESDM No.
P
enyelesaian permasalahan la
2186.K/2014 tentang Penugasan
han: Koordinasi yang lebih in
Khusus Kepada PT PLN (Persero)
tensif dengan instansi terkait (a.l.
Dalam Rangka Mempercepat
Kementerian Lingkungan Hidup
Proses Pengadaan Tanah Untuk
dan Kehutanan, Kementerian
Penyediaan Tenaga Listrik.
Perhubungan, Kementerian Da
Perizinan: koordinasi dalam rang
lam Negeri, Pemerintah Daerah,
ka penyederhanaan perizinan
BPN), dan pendekatan kepada
yang bukan kewenangan KESDM.
masyarakat untuk negosiasi har
ga. Menteri ESDM telah mener
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 83
SKTM
SKLTM JTR
No Section ke GD Trafo GD (MVA)
(kms) (kms)
(kms)
1 P. Tidung Kecil - P. Karya 16,51 0,34 1x630 kVA (P. Karya) 3,20
b. Tahap 3 jalur utara, adalah penyambungan SKLTM radial dari pulau Tidung
Besar ke pulau-pulau di sebelah utara
Tahap 3
Taha p 2
Tah ap 1
Gambar III22
Rencana Pembangunan Kabel Laut di Kepulauan Seribu
86 R e n c a n a S t r a t e g i s
KEK di
Kaltara
KEK Sei Mangkei
KEK di KEK Morotai
1 Kalbar 15 KEK Bitung
8
6
11 KEK Palu 9
Sorong
4 5
2 KEK MBTK
KEK Tanjung 13
Api-Api
12 KEK di KEK di Maluku
Sulsel Merauke
3
7
KEK Tanjung
Lesung KEK 10
KEK di NTT
Mandalika 14
Keterangan
Lokasi KEK yang telah Calon lokasi KEK 2015 - 2019 Calon lokasi KEK 2015 - 2019
ditetapkan sampai 2014 (sudah disebutkan kabupatennya) (disebutkan nama provinsi)
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 87
Layanan Khusus L
IV
Ta r ge t K i n e r j a d a n
Ke ra n g k a Pe n d a n a a n
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 91
Target
No Indikator Kinerja Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Rasio Elektrifikasi % 87 90 93 95 97
3 Infrastruktur ketenagalistrikan:
a. Penambahan kapasitas pembangkit MW 3.782 4.212 6.389 9.237 19.319
b. Penambahan penyaluran tenaga listrik kms 11.805 10.721 10.986 7.759 5.417
4 Instalasi penyediaan tenaga listrik yang Laik
operasi
a. Persentase Pembangkit % 90 90 90 90 90
b. Persentase Penyaluran % 90 90 90 90 90
5 Konsumsi Listrik per Kapita kWh 914 985 1.058 1.129 1.200
6 Persentase Susut Jaringan Tenaga Listrik % 8,9 8,7 8,55 8,45 8,39
7 Pangsa Energi Primer BBM untuk Pembangkit % 8,85 6,97 4,66 2,08 2,04
Tenaga Listrik
9 Investasi sub sektor ketenagalistrikan Miliar US$ 11,2 16,4 20,4 19,6 15,9
Tabel IV1
Target kinerja tahun
IV.2. KERANGKA terbarukan dan hilir migas serta pe
ngolahan dan pemurnian mineral.
2015 - 2019
PENDANAAN Investasi swasta dan pendanaan
1.INVESTASI DAN PENDANAAN APBN tersebut akan berdampak
pada pencapaikan kedaulatan ener
Sumber pendaan pembangunan
gi dan penerimaan negara yang
sektor ESDM utamanya dari in
pada gilirannya akan mendorong
vestasi swasta dan selebihnya dari
pertumbuhan ekonomi dan pemba
APBN. Dalam melaksanakan pem
ngunan nasional. Perkiraan investasi
bangunan 5 tahun kedepan, arah
sektor ESDM tahun 2015-2019 dari
pembangunan lebih kepada infra
swasta dan APBN sekitar Rp 273
struktur ketenagalistrikan, energi
miliar dan Rp 104 triliun.
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 93
Gambar IV-1
Indikasi kerangka
pendanaan sektor
esdm tahun 2015-
2019
Tabel IV2
Investasi sektor ketena
Target
Indikator Kinerja Satuan
galistrikan 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
Tabel IV3
Daftar anggaran pro
gram/kegiatan pokok
dari tahun 2015-2019
Program Pengelolaan Ditjen Ketenaga 4.386,3 5.233,8 5.092,0 5.172,2 5.460,2 25.344,5
Ketenagalistrikan listrikan
3 Kegiatan Pembinaan Direktorat Teknik 28,0 25,9 27,3 29,2 29,7 140,1
Keselamatan dan Lingkungan
dan Lingkungan Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan serta
Usaha Jasa Penunjang
Tenaga Listrik
L a m p i ra n
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 97
L A M P I RAN - 1
L A M P I RAN - 2
1 RPermen tentang Tata Cara 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 Pengaturan tata cara permohonan
Permohonan Penetapan Tarif tentang Ketenagalistrikan persetujuan/penetapan tariff tenaga listrik
Tenaga Listrik, Harga Jual 2. PP Nomor 14 Tahun 2012 untuk izin usaha penyediaan tenaga listrik
Tenaga Listrik dan/atau Sewa tentang Kegiatan Usaha yang diterbitkan oleh Menteri
Menyewa Jaringan Dalam Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
Penyediaan Tenaga Listrik untuk sebagaimana telah diubah
Kepentingan Umum dengan PP Nomor 23 Tahun
2014
2 RPermen tentang Pasal 24 Undang-Undang Penetapan dan pemberlakuan standarisasi
Pemberlakuan SNI Wajib Bidang Nomor 20 Tahun 2014 tentang bidang Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaiaan dalam hal
berkaitan dengan kepentingan
keselamatan, keamanan,
kesehatan, atau pelestariaan
fungsi lingkungan hidup
kementeriaan berwenang
menetapkan pemeberlakuan SNI
secara wajib dengan Peraturan
Menteri atau Peraturan Kepala
Lembaga Pemerintah Non
Kementeriaan dengan mengacu
kepada:
1. UU Nomor 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan
2. UU Nomor 20 Tahun 2014
tentang Standardisasi dan
Penilaiaan Kesesuaiaan
3. PP Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
sebagaimana telah diubah
dengan PP Nomor 23 Tahun
2014
3 RPermen tentang Aturan 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 Peraturan, persyaratan dan standard untuk
Sistem Jaringan Tenaga Listrik tentang Ketenagalistrikan menjamin keamanan, keandalan serta
Kalimantan 2. PP Nomor 14 Tahun 2012 pengoperasian dan pengembangan jaringan
tentang Kegiatan Usaha transmisi tenaga listrik di sistem Kalimantan
Penyediaan Tenaga Listrik
sebagaimana telah diubah
dengan PP Nomor 23 Tahun
2014
4 RPermen tentang Pedoman UU Nomor 30 Tahun 2009 Pedoman berkaitan dengan Tata cara
Penyusunan Rencana Umum tentang Ketenagalistrikan Penyusunan RUK
Ketenagalistrikan
5 RPermen tentang Ruang Bebas 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 Ruang bebas dan jarak beban minimum
dan Jarak Bebas Minimum pada tentang Ketenagalistrikan merupakan batasan yang wajib dipenuhi
Saluran Udara Tegangan Tinggi 2. PP Nomor 14 Tahun 2012 sebagai pedoman bagi penanggungjawab
(SUTT) Arus Searah (SUTTAS) tentang Kegiatan Usaha usaha dan/atau kegiatan dalam
dan Saluran Udara Tegangan Penyediaan Tenaga Listrik pembangunan SUTT dan SUTET serta
EkstraTinggi (SUTET) Arus Bolak sebagaimana telah diubah menentukan obyek kompensasi tanah,
Balik dengan PP Nomor 23 Tahun bangunan dan tanaman di bawah SUTT
2014 atau SUTET
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 103
6 RPermen tentang Tata Cara 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 Dalam rangka AFTA, telah disepakati saling
Keberterimaan Sertifikat Produk tentang Ketenagalistrikan keberterimaan hasil uji dan sertifikat produk
dan Laporan Hasil Uji Produk 2. PP Nomor 14 Tahun 2012 untuk peralatan listrik dan elektronika antar
Peralatan Tenaga Listrik dari tentang Kegiatan Usaha negara ASEAN Rancangan Permen tersebut
Negara ASEAN Penyediaan Tenaga Listrik untuk mengatur mekanisme keberterimaan
sebagaimana telah diubah sertifikat produk dan hasil uji tersebut oleh
dengan PP Nomor 23 Tahun Lembaga Sertifikasi Produk dalam negeri
2014 terhadap sertifikat produk dan laporan hasil
uji dari negara Asean lain
7 RPermen tentang Keselamatan 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 Dalam rangka AFTA, telah disepakati saling
Ketenagalistrikan tentang Ketenagalistrikan keberterimaan hasil uji dan sertifikat produk
2. PP Nomor 14 Tahun 2012 untuk peralatan listrik dan elektronika antar
tentang Kegiatan Usaha negara ASEAN Rancangan Permen tersebut
Penyediaan Tenaga Listrik untuk mengatur mekanisme keberterimaan
sebagaimana telah diubah sertifikat produk dan hasil uji tersebut oleh
dengan PP Nomor 23 Tahun Lembaga Sertifikasi Produk dalam negeri
2014 terhadap sertifikat produk dan laporan hasil
uji dari negara Asean lain
8 RPermen tentang Perubahan 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 Jaringan Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali
Aturan Jaringan Sistem Tenaga tentang Ketenagalistrikan
Listrik Jawa Bali 2. PP Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
sebagaimana telah diubah
dengan PP Nomor 23 Tahun
2014
9 RPermen tentang Perubahan 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 Jaringan Sistem Tenaga Listrik Sumatera
Aturan Jaringan Sistem Tenaga tentang Ketenagalistrikan
Listrik Sumatera 2. PP Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
sebagaimana telah diubah
dengan PP Nomor 23 Tahun
2014
10 RPermen tentang Penetapan 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 Penetapan dan Pemberlakuan
dan Pemberlakuan Standar tentang Ketenagalistrikan Standar Kompetensi Tenaga Teknik
Kompetensi Tenaga Teknik 2. PP Nomor 14 Tahun 2012 Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
sebagaimana telah diubah
dengan PP Nomor 23 Tahun
2014
11 RPermen tentang Tarif Tenaga 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan PT PLN
Listrik yang Disediakan PT PLN tentang Ketenagalistrikan (Persero)
(Persero) 2. PP Nomor 14 Tahun 2012
tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
sebagaimana telah diubah
dengan PP Nomor 23 Tahun
2014
104 R e n c a n a S t r a t e g i s
12 RPermen tentang Aturan Sistem 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 Peraturan, persyaratan dan standard untuk
Jaringan Tenaga Listrik Sulawesi tentang Ketenagalistrikan menjamin keamanan, keandalan serta
2. PP Nomor 14 Tahun 2012 pengoperasian dan pengembangan jaringan
tentang Kegiatan Usaha transmisi tenaga listrik di sistem Sulawesi
Penyediaan Tenaga Listrik
sebagaimana telah diubah
dengan PP Nomor 23 Tahun
2014
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 105
L A M P I RAN - 3
Tahun
Indikator Satuan Total Keterangan
2015 2016 2017 2018 2019
RENSTRA 3,782 4,212 6,389 9,237 19,319 42,939 Disamakan dengan RUPTL
4 Penambahan Penyaluran Tenaga Listrik KMS RPJMN 11,805 10,721 10,986 7,759 5,417 46,688
RENSTRA 11,805 10,721 10,986 7,759 5,417 46,688 Disamakan dengan RPJMN
5 Kapasitas Gardu Induk MVA RPJMN 11,853 11,694 11,959 8,732 6,390 50,628
RENSTRA 26,666 21,353 26,420 20,510 13,850 108,799 Disamakan dengan RUPTL
RUPTL - - - - -
7 Pangsa Energi Primer BBM untuk Pembangkit % RPJMN 8.85 6.97 4.66 2.08 2.04
Tenaga Listrik
RUPTL 11.41 9.32 5.33 2.72 1.75
RUPTL - - - - -
RENSTRA 66.15 69.76 74.90 80.60 89.41 381 Untuk Tahun 2015 disamakan
dengan APBN-P 2015 se-
dangkan Tahun 2016-2019 di
samakan dengan RPJMN
9 Konsumsi Listrik per Kapita kWh RPJMN 914 985 1,058 1,129 1,200
RUPTL - - - - -
10 Investasi Sub Sektor Ketenagalistrikan Miliar US$ RPJMN 7.19 7.61 6.71 9.97 7.73 39.21
RENSTRA 11.22 16.38 20.37 19.57 15.89 83.43 Disamakan dengan RUPTL
11 Panjang Jaringan Distribusi KMS RPJMN 28,082 29,800 30,000 30,300 31,301 149,483
RENSTRA 28,800 29,800 30,000 30,300 31,300 150,200 Disamakan dengan RUPTL
12 Kapasitas Gardu Distribusi MVA RPJMN 3,885 4,100 4,200 4,300 4,300 20,785
RENSTRA 3,885 4,100 4,200 4,300 4,300 20,785 Disamakan dengan RPJMN
13 Program Instalasi Listrik Gratis untuk Nelayan RTS RPJMN 93,323 93,333 93,333 93,333 93,333 466,655
dan Rakyat Tidak Mampu Yang Menerima
Program Listrik Gratis
RUPTL 93,000 93,000 93,000 93,000 93,000 465,000
RENSTRA 121,399 93,333 93,333 93,333 93,333 494,732 Untuk Tahun 2015 disamakan
dengan APBN-P 2015
sedangkan Tahun 2016-2019
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9
L A M P I RAN - 4
KAPASI-
PULAU/
No PROVINSI PENGEMBANG JENIS NAMA PROYEK TAS COD
KEPULAUAN
(MW)
1 Jawa-Bali Bali PLN PLTMG Pesanggaran 50.0 2015
KAPASI-
PULAU/
No PROVINSI PENGEMBANG JENIS NAMA PROYEK TAS COD
KEPULAUAN
(MW)
KAPASI-
PULAU/
No PROVINSI PENGEMBANG JENIS NAMA PROYEK TAS COD
KEPULAUAN
(MW)
106 Jawa-Bali Jawa Timur PLN PLTGU Grati Add-on Blok 2 150.0 2016
107 Jawa-Bali Jawa Timur PLN PLTGU Grati 150.0 2017
108 Jawa-Bali Jawa Timur PLN PLTGU Jawa-3 800.0 2018
109 Jawa-Bali Jawa Timur PLN PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 2 500.0 2017
110 Jawa-Bali Jawa Timur PLN PLTU Tj. Awar-awar 350.0 2016
111 Jawa-Bali Jawa Timur Swasta PLTM Lodoyo 9.5 2017
112 Jawa-Bali Jawa Timur Swasta PLTM Pacet 1.5 2019
113 Jawa-Bali Jawa Timur Swasta PLTM Balelo 4.3 2019
114 Kalimantan Kalbar PLN PLTG Mobile PP Kalbar 100.0 2016
115 Kalimantan Kalbar PLN PLTM Melanggar 0.5 2018
116 Kalimantan Kalbar PLN PLTM Kembayung 2 2.5 2018
117 Kalimantan Kalbar PLN PLTM Mahap 1.3 2018
118 Kalimantan Kalbar PLN PLTM Jitan 3.4 2018
119 Kalimantan Kalbar PLN PLTM Kalis 3.0 2018
120 Kalimantan Kalbar PLN PLTM Kembayung 1 4.5 2019
121 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Sintang 7.0 2015
122 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Pantai Kura-Kura (FTP1) 27.5 2016
123 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Pantai Kura-Kura (FTP1) 27.5 2016
124 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Parit Baru (FTP1) 50.0 2016
125 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Parit Baru (FTP1) 50.0 2016
126 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Sintang 7.0 2016
127 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Sintang 7.0 2016
128 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Ketapang 10.0 2016
129 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Ketapang 10.0 2016
130 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Parit Baru (FTP2) 50.0 2017
131 Kalimantan Kalbar PLN PLTU Parit Baru (FTP2) 50.0 2018
132 Kalimantan Kalbar Swasta PLTD Ketapang CPO 10.0 2017
133 Kalimantan Kalbar Swasta PLTG Kalbar Peaker 100.0 2019
134 Kalimantan Kalbar Swasta PLTU Ketapang (IPP) 6.0 2015
135 Kalimantan Kalbar Swasta PLTU Ketapang (IPP) 6.0 2015
136 Kalimantan Kalbar Swasta PLTU Ketapang Biomassa 10.0 2017
137 Kalimantan Kalbar Swasta PLTU Kalbar-1 100.0 2018
138 Kalimantan Kalbar Swasta PLTU Kalbar-1 100.0 2018
139 Kalimantan Kalsel PLN PLTG Mobile PP Kalselteng 100.0 2016
140 Kalimantan Kalsel PLN PLTG Mobile PP Kalselteng 100.0 2016
141 Kalimantan Kalsel PLN PLTG Kalsel Peaker 1 200.0 2017
142 Kalimantan Kalsel PLN PLTU Kotabaru 7.0 2015
143 Kalimantan Kalsel PLN PLTU Kotabaru 7.0 2015
144 Kalimantan Kalsel PLN PLTU Kalselteng 2 100.0 2019
145 Kalimantan Kalsel Swasta PLTU Kalsel (FTP2) 100.0 2018
146 Kalimantan Kalsel Swasta PLTU Kalsel (FTP2) 100.0 2019
147 Kalimantan Kaltara PLN PLTMG Tanjung Selor 15.0 2016
148 Kalimantan Kaltara PLN PLTMG Malinau 6.0 2017
149 Kalimantan Kaltara PLN PLTMG Nunukan 2 10.0 2018
150 Kalimantan Kaltara PLN PLTU Tanjung Selor 7.0 2015
151 Kalimantan Kaltara PLN PLTU Tanjung Selor 7.0 2015
152 Kalimantan Kaltara PLN PLTU Malinau 3.0 2016
153 Kalimantan Kaltara PLN PLTU Malinau 3.0 2016
154 Kalimantan Kalteng PLN PLTG Bangkanai (FTP2) 70.0 2017
155 Kalimantan Kalteng PLN PLTG Bangkanai (FTP2) 70.0 2017
156 Kalimantan Kalteng PLN PLTMG Bangkanai (FTP2) 140.0 2016
157 Kalimantan Kalteng PLN PLTU Pulang Pisau (FTP1) 60.0 2015
158 Kalimantan Kalteng PLN PLTU Pulang Pisau (FTP1) 60.0 2015
159 Kalimantan Kalteng PLN PLTU Kuala Pambuang 3.0 2016
160 Kalimantan Kalteng PLN PLTU Kuala Pambuang 3.0 2016
161 Kalimantan Kalteng PLN PLTU Sampit 25.0 2018
162 Kalimantan Kalteng PLN PLTU Sampit 25.0 2018
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 113
KAPASI-
PULAU/
No PROVINSI PENGEMBANG JENIS NAMA PROYEK TAS COD
KEPULAUAN
(MW)
KAPASI-
PULAU/
No PROVINSI PENGEMBANG JENIS NAMA PROYEK TAS COD
KEPULAUAN
(MW)
KAPASI-
PULAU/
No PROVINSI PENGEMBANG JENIS NAMA PROYEK TAS COD
KEPULAUAN
(MW)
KAPASI-
PULAU/
No PROVINSI PENGEMBANG JENIS NAMA PROYEK TAS COD
KEPULAUAN
(MW)
KAPASI-
PULAU/
No PROVINSI PENGEMBANG JENIS NAMA PROYEK TAS COD
KEPULAUAN
(MW)
KAPASI-
PULAU/
No PROVINSI PENGEMBANG JENIS NAMA PROYEK TAS COD
KEPULAUAN
(MW)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
597 Sumatera Jambi PLTA Merangin Sungai Penuh 150 kV 110 2015
600 Sumatera Jambi New Aur Duri 2 pi incomer (Aur Duri- 150 kV 30 2015
Sei Gelam)
601 Sumatera Jambi Muara Sabak Inc. 1 Pi ( Payo Selincah 150 kV 122 2015
- Aur Duri )
602 Sumatera Jambi Muara Bulian Sarolangun 150 kV 130 2015
603 Sumatera Jambi Sarolangun Muara Rupit 150 kV 80 2017
604 Sumatera Jambi New Aur Duri (Uprate) Sei Gelam (Uprate) 150 kV 20 2018
605 Sumatera Jambi Payo Selincah Sei Gelam 150 kV 20 2018
606 Sumatera Jambi Kasang Inc. 2 Pi (Payoselincah- 150 kV 10 2018
Sei Gelam)
608 Sumatera Jambi Muara Sabak Kuala Tungkal 150 kV 109 2018
609 Sumatera Jambi Tebo Inc. 2 Pi (Muara Bungo- 150 kV 1 2016
Muara Bulian)
612 Sumatera Bengkulu Pekalongan Pulo Baai 150 kV 90 2016
613 Sumatera Bengkulu Tess Arga Makmur 70kV 70 kV 160 2015
614 Sumatera Bengkulu PLTU Bengkulu Arga Makmur 150kV 150 kV 40 2018
615 Sumatera Bengkulu PLTU Bengkulu Pulo Baai 150 kV 160 2018
616 Sumatera Bengkulu Pekalongan PLTP Hululais 150 kV 120 2019
617 Sumatera Bengkulu Manna Bintuhan 150 kV 140 2018
618 Sumatera Bengkulu Kambang Muko-Muko 150 kV 220 2019
619 Sumatera Bengkulu Muko-Muko Arga Makmur 150 kV 360 2019
620 Sumatera Bengkulu Pulau Baai PLTU Bengkulu 150 kV 160 2019
623 Sumatera Sumsel Kenten Inc. 2 Pi ( Talang Kelapa 150 kV 1 2015
- Borang )
624 Sumatera Sumsel Betung Sekayu 150 kV 70 2015
626 Sumatera Sumsel Gandus Inc. 2 Pi (Keramasan - 150 kV 20 2015
Talang Kelapa)
631 Sumatera Sumsel Lahat PLTU Keban Agung 150 kV 70 2015
633 Sumatera Sumsel Tanjung Api-Api Mentok/Bangka Land- 150 kV 20 2017
ing Point
634 Sumatera Sumsel Mariana Kayu Agung 150 kV 60 2016
635 Sumatera Sumsel Lubuk Linggau Tebing Tinggi 150 kV 150 2015
636 Sumatera Sumsel Kayu Agung Gumawang 150 kV 90 2016
637 Sumatera Sumsel Tugumulyo Inc. 2 Pi (Kayu Agung - 150 kV 40 2016
Gumawang)
638 Sumatera Sumsel Jakabaring Inc. 2 Pi (Keramasan - 150 kV 1 2015
Mariana)
639 Sumatera Sumsel Pendopo Inc. 2 Pi (Lahat - Sim- 150 kV 40 2016
pang Belimbing)
640 Sumatera Sumsel Muara Dua Martapura 150 kV 92 2017
641 Sumatera Sumsel Martapura Inc. 2 pi (Baturaja-B. 150 kV 2 2016
Kemuning)
642 Sumatera Sumsel PLTP Lumut Balai GITET Lumut Balai 150 kV 44 2017
643 Sumatera Sumsel Gandus GIS Kota Barat 150 kV 6 2017
644 Sumatera Sumsel Keramasan GIS Kota Barat 150 kV 6 2017
645 Sumatera Sumsel Kenten GIS Kota Timur 150 kV 12 2017
646 Sumatera Sumsel Boom Baru GIS Kota Timur 70 kV 1 2017
647 Sumatera Sumsel GIS Kota Barat GIS Kota Timur 150 kV 5 2017
650 Sumatera Lampung Menggala Kotabumi 150 kV 58 2015
651 Sumatera Lampung Menggala Seputih Banyak 150 kV 120 2016
652 Sumatera Lampung Pagelaran Kota Agung 150 kV 80 2015
653 Sumatera Lampung Bukit Kemuning Liwa 150 kV 80 2015
654 Sumatera Lampung Pagelaran Gedong Tataan 150 kV 60 2017
655 Sumatera Lampung Gedon Tataan Teluk Ratai 150 kV 60 2017
656 Sumatera Lampung Kalianda Ketapang 150 kV 90 2017
657 Sumatera Lampung Gumawang Mesuji 150 kV 160 2015
658 Sumatera Lampung Mesuji Dipasena 150 kV 152 2017
659 Sumatera Lampung Sukarame Inc. 2 Pi (Sutami-Natar) 150 kV 2 2016
660 Sumatera Lampung Sukarame Jatiagung 150 kV 16 2016
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 129
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
PULAU/ PANJANG
No PROVINSI DARI KE TEGANGAN COD
KEPULAUAN (kms)
TOTAL 46,687
134 R e n c a n a S t r a t e g i s
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
KAPASITAS
No. PROVINSI NAMA GARDU INDUK TEGANGAN COD
(MVA)
TOTAL 108,789
D i r e k t o r a t J e n d e r a l K e t e n a g a l i s t r i k a n 2 0 1 5 - 2 0 1 9 159
L A M P I RAN - 5