Anda di halaman 1dari 18

POROS dengan BEBAN

PUNTIR

jika diperkirakan akan terjadi pembebanan berupa


lenturan, tarikan atau tekanan, misalnya jika sebuah
sabuk, rantai atau roda gigi dipasangkan pada poros,
maka kemungkinan adanya pembebanan tambahan
tersebut perlu diperhitungkan dalam faktor keamanan
yang diambil

DIAGRAM ALIR UNTUK


MERENCAKAN POROS DENGAN
BEBAN PUNTIR

Mulai

1. Daya yang ditransmisikan: P (kW)


Putaran poros : n1 (rpm)

2. Faktor koreksi fc

3. Daya rencana Pd (kW)

4. Momen puntir rencana T (kg mm)


5. Bahan Poros, perlakuan panas, kekuatan tarik B (kg/mm2)
Apakah poros bertangga atau beralur pasak ?
Faktor keamanan Sf1, Sf2
A

A
6. Tegangan geser yang diijinkan a (kg/mm2)
7. Faktor koreksi untuk momen puntir Kt
Faktor lenturan Cb
8. Diameter poros ds (mm)
9. Jari-jari filet dari poros bertangga r (mm)
Ukuran pasak dan alur pasak

10. Faktor konsentrasi tegangan pada poros bertangga ,


pada pasak
11. Tegangan geser (kg/mm2)
B

8
9
12.
No

a Sf2
cb Kt
atau

Ya
13. Diameter poros ds (mm)
Bahan poros, Perlakuan panas
Jari-jari filet dari poros bertangga
Ukuran pasak dan alur pasak

Selesai

Pertama kali, ambillah suatu kasus dimana daya P (kW)


harus ditransmisikan dan putaran poros n1 (rpm) diberikan.

Pd = f c P (kW )
Daya yang harus ditransmisikan
Daya rata-rata yang diperlukan
Daya maksimum yang diperlukan
Daya normal

Pd adalah daya rencana

fc
1,2 2,0
0,8 1,2
1,0 1,5

Jika momen puntir adalah T (kg.mm), maka :


Pd

Sehingga

(
T / 1000)(2n1 / 60)
=
102

Pd
T = 9,74 x 10
n1
5

Bila momen puntir T dibebankan pada suatu


diameter poros ds (mm),maka tegangan geser
(kg/mm2) yang terjadi adalah :
T
5,1T
= 3
= 3
d s / 16 d s

Tegangan geser yang diijinkan a (kg/mm2) untuk pemakaian umum


pada poros dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya a
dihitung atas dasar batas kelelahan puntir adalah 18% dari kekuatan
tarik B (sesuai standar ASME)

Untuk harga 18% ini faktor keamanan diambil sebesar 1/0,18 = 5,6. Harga
5,6 ini diambil untuk bahan SF dan 6,0 untuk bahan S-C dan baja paduan.
Faktor ini dinyatakan dengan Sf1.

Selanjutnya perlu ditinjau apakah poros tersebut akan diberi alur pasak atau
dibuat bertangga, karena pengaruh konsentrasi tegangan cukup besar.
Pengaruh kekasaran permukaan juga harus diperhatikan. Faktor-faktor ini
dinyatakan dengan Sf2 dengan harga sebesar 1,3 sampai 3,0

Dari hal-hal diatas maka besarnya a dapat dihitung dengan :


a = B / (Sf1 x Sf2)

Faktor Koreksi Momen Puntir, Kt


(Standar ASME)
Kt = 1,0 jika beban dikenakan secara halus
Kt = 1,0 1,5 jika terjadi sedikit tumbukan atau kejutan
Kt = 1,5 3,0 jika beban dikenakan dengan kejutan atau
tumbukan besar
Meskipun dalam perkiraan sementara bahwa beban
hanya puntiran saja, perlu ditinjau pula apakah ada
kemungkinan pemakaian dengan beban lentur dimasa
mendatang. Jika memang diperkirakan akan terjadi
pemakaian dengan beban lentur, maka dapat
dipertimbangkan pemakaian faktor Cb yang harganya
1,2 sampai 2,3. (Cb = 1,0 jika tidak ada beban lentur).

Diperoleh rumus untuk menghitung diameter poros ds (mm) :

5,1

d s = K t CbT
a

1/ 3

Diameter poros dapat dipilih dari tabel. Pada


tempat dimana akan dipasang bantalan
gelinding, pilihlah suatu diameter yang lebih
besar dari harga yang cocok didalam tabel untuk
menyesuaikannya dengan diameter dalam dari
bantalan.
Selanjutnya ukuran pasak dan alur pasak dapat
ditentukan dari tabel.
Harga faktor konsentrasi tegangan untuk alur
pasak dan untuk poros bertangga dapat
diperoleh dari diagram Peterson.

Periksalah perhitungan tegangan, mengingat diameter


yang dipilih dari tabel lebih besar dari ds yang diperoleh
dari perhitungan.

Bandingkan dan , dan pilihlah yang lebih besar.


Lakukan koreksi pada Sf2 yang dipilih sebelumnya untuk
konsentrasi tegangan, dengan mengambil a.Sf2 / (
atau ) sebagai tegangan yang diijinkan yang dikoreksi.
Bandingkan harga ini dengan .Cb.Kt dari tegangan
geser yang dihitung atas dasar poros tanpa alur pasak,
faktor lenturan Cb, dan faktor koreksi tumbukan Kt, dan
tentukan masing-masing harganya jika hasil yang
terdahulu lebih besar, serta lakukan penyesuaian jika
lebih kecil.

Tabel Diameter Poros

Ukuran Pasak dan Alur Pasak

Ukuran Pasak dan Alur Pasak

Diagram Peterson

Menentukan

Menentukan

Contoh Soal Poros dengan beban puntir

Contoh Soal Poros dengan beban puntir

Selamat berlatih
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai