Anda di halaman 1dari 16

TOPIK 1

Bearing, Seal & Gasket

Fajry Ahmad Hidayat


DAFTAR
ISI
PENGGUNAAN BEARING, SEAL,& GASKET...................

Fungsi Bearing............................................................................
Tipe Bearing...............................................................................
Jenis-jenis Beban pada Bearing
PENGGUNAAN
BEARING SEAL
& GASKET

FUNGSI BEARING

• Menurunkan gesekan,panas, dan keausan.

• Menahan beban statis yang berasal dari berat shaft dan berat
machine.

• Menahan beban radial dan trust.


• Memungkinkan pemasangan dengan toleransi yang lebih teliti.

• sebagai part yang dikorbankan karena lebih murah mengganti


bearing dari pada mengganti shaft.

TIPE-TIPE BEARING

 Plain Bearing

 Anti friction Bearing

JENIS JENIS BEBAN PADA BEARING

 Beban radial

 Beban trust

 Beban kombinasi

PLAIN BEARING

Plain bearing yaitu bearing yang memiliki permukaan rata pada


bidang geseknya meskipun bentuk bearingnya melengkung seperti
setengah lingkaran. Bahan pembuatan Plain bearing umumnya
terdiri dari beberapa campuran tembaga kuningan yang pada
bagian permukaannya dilapisi dengan logam babit.

Bushing

Bushing merupakan salah satu jenis friction bearing dengan bentuk


melingkar seperti cincin. Bushing ini sejatinya sebuah bantalan yang
digunakan sebagai tempat poros berputar. Sama seperti plain
bearing, bushing umumnya juga terbuat dari campuran tembaga
kuningan yang dilapisi logam jenis babit. Contoh bushing jenis ini
adalah bushing untuk king pin yang ada pada knuckle as roda.

Anti Friction Bearing

Anti Friction Bearing adalah bearing yang bidang geseknya bergerak


secara bergerak secara bergulir, namun bidang gesek permukaan
bearing dengan kompinen mesin yang di sukungnya tidak langsung

2
bersentuhan, melainkan terdapat bantalan lain yang menjadi
rel/dudukan.

Ada dua model bidang gulir yang digunakan pada jenis bearing ini,
yaitu berupa ball (bola) dan roller yang pada umumnya terbuat dari
bahan metal berkualitas tinggi guna menahan gesekan dan tekanan
putar.

Anti friction bearing ini secara garis besar terbagi menjadi dua
macam yaitu ball bearing dan roller bearing, berikut penjelasannya:

Ball Bearing

Ball Bearing adalah bearing yang menggunakan bola baja yang


diletakkan di antara kedua rel yang berfungsi sebagai alur dan
jalannya bola tersebut berputar. Ball bearing ini terbagi lagi menjadi
beberapa tipe yaitu:

 Single Flow Radial Ball Bearing

 Axial Thrust Ball Bearing

 Angular Contact Ball Bearing

 Self Aligning Ball Bearing

Roller Bearing

Roller Bearing adalah bearing yang menggunakan roller baja


(berbentuk seperti tabung silinder) yang juga diletakkan di antara
dua bantalan sebagai bidang gesek. Roller bearing ini terbagi
menjadi beberapa tipe yaitu:

 Cylindrical Roller Bearing

 Flexible Roller Bearing

3
 Needle Bearing

 Tapered Roller Bearing

 Spherical Roller Bearing

 Roller Thrust Bearing

Pelumasan pada bearing

Grease Lubrication

Grease adalah zat lubricant yang berstruktur semi-solid. Grease


dibuat dari minyak mineral atau juga nabati yang dicampur dengan
zat pengental sejenis sabun. Terkadang ditambahkan pula dengan
zat aditive seperti PTFE, grafit, dan molibdenum desulfit, untuk
memperbaiki sifat-sifat pelumasnya.

Grease digunakan pada mekanisme bearing yang hanya


membutuhkan sedikit lubrikasi, dimana tidak perlu menggunakan
oli sebagai lubricant. Ia juga berfungsi untuk mencegah masuknya
kotoran-kotoran masuk ke bearing.

Oil Lubrication

Lubrikasi bearing yang menggunakan oli, dibutuhkan pada mesin-


mesin dengan beban kerja tinggi. Sistem lubrikasi oli juga berfungsi
untuk menyerap panas yang timbul pada area bearing akibat beban
kerja yang tinggi. Selain itu, lubrikasi oli pada bearing juga
digunakan pada mesin-mesin yang memang bekerja pada
temperatur tinggi, seperti feed water pump pada water-steam cycle
yang berfungsi memompa air bertemperatur tinggi dari tangki ke
boiler.

4
Dry Lubrication

Sistem lubrikasi yang ketiga ini tidak melibatkan pelumas berbahan


cair seperti grease dan oli, sistem ini menggunakan material padat
yang dipasangkan langsung pada permukaan gesekan.

Penyebab Kerusakan Bearing

Pemeriksaan bearing dengan teliti dan hati-hati akan menunjukkan


sebab-sebab kenapa bearing tersebut rusak. Berikut ini adalah
sebab-sebab kerusakan bearing dan bagaimana mengenalinya.

Abrasi

Masuknya kotoran dan pasir ke dalam bearing dapat menyebabkan


keausan dini karena kotoran tersebut akan menyebabkan
permukaan bearing menjadi kasar.

Kekurangan Pelumasan

Timbulnya panas merupakan akibat kekurangan pelumasan. Panas


menyebabkan perubahan warna pada permukaan bearing, roller
dan ball. Pada plain bearing, kekurangan pelumasan akan
mengakibatkan goresan, keausan berlebih dan akhirnya akan
menyebabkan keseluruhan bagian bearing mengalami kerusakan.
Sangatlah penting melakukan pelumasan pada pin dan bearing
untuk meyakinkan tidak terjadi keausan.

Galling ;Keausan pada permukaan bearing dengan beberapa


lubang kecil yang disebabkan oleh kurangnya pelumasan

Discoloration;Permukaan bearing berubah warna karena panas.


Mungkin terjadi karena kurangnya pelumasan. Operasi yang terus
menerus dapat menyebabkan lecet dan rontok. Perubahan warna
dapat juga disebabkan bearing disetel terlalu kencang. Hal ini bisa
mengakibatkan overheating.

5
Korosi

Air dan uap akan menyebabkan korosi. Ini terlihat seperti bekas
lubang atau karat. Penanganan yang ceroboh atau penyimpanan
bearing yang tidak benar setelah pencucian dapat menyebabkan
korosi pada permukaan. Bearing harus dilumasi dan dibungkus
dengan kertas yang diberi oli meskipun untuk periode penyimpanan
yang singkat.

Corosion;Karat membuat bekas pada permukaan, atau bagian lain


dari bearing.

Pitting:Permukaan bearing yang berlubang-lubang. Ini merupakan


korosi lanjutan yang disebabkan oleh air atau kelembaban.

Pemasangan yang Salah

Ball dan roller bearing biasanya mempunyai toleransi kesesuaian


pemasangan antara bearing dengan shaft. Ini tidak boleh
berlebihan karena apabila berlebihan inner race akan dipaksa
mengembang dan akan terjadi pembengkokan bearing, yang akan
mengakibatkan kerusakan.

Setiap cacat atau kerusakan pada shaft akan menyebabkan distorsi


pada race. Area yang terdistorsi ini akan kelebihan beban sehingga
kerusakan akan bermula area tersebut. Shaft harus bersih dan
halus agar bearing dapat terpasang dengan tepat. Pemasangan
outer race bearing ke dalam housing juga harus diperhatikan. Shaft
dan housing harus diperiksa terlebih dahulu sebelum pemasangan
bearing.

 Crack Race;Inner race dapat mengalami keretakan jika terlalu


kencang pada shaftnya dan outer race dapat retak jika terlalu
kencang pada housing.

 Fretting;merupakan tanda pengikisan yang disebabkan oleh


pergerakan. Umumnya terjadi ketika bearing terlalu longgar pada
dudukannya atau shaft.

6
Penyetelan yang Salah
Penyetelan yang dilakukan dapat: terlalu longgar, tepat atau terlalu
kencang. Selalu mengacu pada spesifikasi pabrik pembuat untuk
menentukan apakah bearing tersebut harus di pre load atau tidak.
Bearing harus disetel dengan tepat karena jika tidak akan menyebabkan
ball atau roller pecah dan permukaan bearing menjadi tergores.
Penyetelan yang terlalu kencang.Brinelling

 Brinelling dapat terjadi ketika bearing kelebihan beban atau salah


dalam pemasangan, yaitu timbulnya lekukan-lekukan lubang pada
raceway.

 Permukaan yang berlubang-lubang pada bearing disebabkan karena


logam terlalu tertekan yang disebut sebagai kelelahan logam. Ini bisa
disebabkan oleh penyetelan yang terlalu longgar, yang membuat
dampak atau beban kejut pada permukaan bearing. kelebihan beban
pada bearing adalah kemungkinan penyebab lainnya

SEALS

Seal digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang


saling disambungkan terhadap kebocoran cairan, udara, debu, dan
menjaga tekanan. Terdapat dua jenis bentuk seal, yaitu:

• Dynamic Seal digunakan sebagai perapat pada parts yang


bergerak, contoh:

Radial lip seal

Clearance seal

Ring seal

Face seal

Compression packing

Molded packing

Diaphragma seal

7
• Static Seal digunakan sebagai perapat pada parts statis (fixed
parts):

Static O-ring

Metallic gasket

Non metallic gasket

Sealant

Radial lip Seal (Oil Seal)

Radial lip seal digunakan sebagai penyekat untuk pelumas pada


sistem yang memiliki shaft berputar. Radial lip seal ini biasa
disebut juga oil seal. Penyekat atau perapatan (sealing)
berdasarkan perbedaan ukuran antara elemen seal dan diameter
luar shaft merupakan dasar prinsip sealing, juga ditambahkan
spring dibelakang lip seal. Antara lip seal dengan shaft harus
terdapat lapisan film sebagai perapat dan pelumas.Bila lapisan film
terlalu tebal, maka cairan akan bocor tetapi bila terlalu tipis akan
timbul gesekan dan keausan pada lip seal. Tebal tipisnya lapisan
film dipengaruhi oleh tekanan lip seal.Oil seal dibedakan berdasar
bentuk lip seal.

Di bawah ini merupakan gambar lip seal atau oil seal dan bentuk
dasarnya untuk single lip dan double lip.

Macam-macam lip seal adalah:

Single lip seal: lip tidak menggunakan spring loaded. Untuk


sealing cairan kental seperti grease pada shaft dengan kecepatan
lambat.

Single lip spring loaded: spring loaded membantu kerapartan


seal, digunakan untuk sealing cairan dengan viskositas yang rendah
pada shaft kecepatan putar tinggi dan pada daerah yang tidak
berdebu.

Double lip: lip seal menghadap berlawanan arah dengan tambahan


spring loaded pada kedua sisinya. Digunakan sebagai sealing
terhadap cairan pada lip yang dilengkapi dengan spring loaded,

8
sedangkan sisi lip yang lain melakukan sealing terhadap debu atau
partikel.

Dual lip: lip seal menghadap berlawanan arah dan memiliki spring
loaded pada kedua sisinya. Digunakan sebagai sealing terhadap
pelumas kental pada salah satu sisi dan sebagai sealing terhadap
cairan pada sisi yang lain.

Pemasangan oil seal harus diperhatikan untuk mencegah


kerusakan dini atau kebocoran akibat rusaknya lip seal. Lip mudah
sobek dan rusak. Sebelum dipasang seal harap disimpan secara
aman, jauh dari panas dan debu.

Packing

Packing digolongkan menjadi dua tipe yaitu compression packing


dan molded packing.

Compression packing membentuk ketika packing tersebut


dipasang dan tertekan antara alur polos dan housing. Gaya tekan
mengakibatkan packing mengambang sealing terhadap alur pada
poros maupun pada housing. Terdapat tiga jenis compression
packing, yaitu: fabric (serat), metallic dan plastik. Gambar berikut
menunjukkan bentuk compression paking.

Molded packing merupakan dynamic seal, terdiri dari dua tipe


yaitu lip type dan squeeze type. Jenis- jenis lip type adalah
flange, cup, u-cup, u-ring dan v-ring. Jenis squeeze type adalah
o-ring dalam berbagai bentuk. Lip type packing melakukan
sealing karena adanya gaya tekan fluida atau udara yang
menyebabkan lip mengembang. Gambar berikut menunjukkan
contoh pemakaian packing pada piston dan cylinder head dari
hydrolic cylinder.

O- ring

O-ring berfungsi sebagai seal akibat tertekan (squeezed) pada


proses pemasangan. Proses sealing terjadi akibat tekanan cairan
menekan o-ring. Static o-ring memberikan sealing terhadap
komponen statis untuk mencegah cairan fluida atau udara.

9
O-ring Seal

Dynamic o-ring digunakan sebagai sealing terhadap fluida pada


bagian komponen yang saling bergerak.

Terdapat tiga penggunaan o-ring, yaitu:

Reciprocating, bila digunakan sebagai seal piston ring atau sealing


pada sekitar piston rod.

Oscillating bila seal berputar bolak-balik pada derajat yang


terbatas atau seal berputar beberapa kali putaran pada saat proses
sealing.

Rotating, apabila o-ring memberikan sealing terhadap shaft yang


berputar pada dynamic dalam o-ring.

Gasket

Gasket merupakan static, mencegah kebocoran cairan melalui


permukaan bidang kontaknya terhadap komponen yang dirakit.
Faktor utama dalam penggunaan gasket adalah seal material
dapat menyesuaikan bentuk (conform) terhadap
ketidaksempurnaan kontak antara bidang permukaan bentuk gasket
terhadap permukaan kontak.

Gasket Kit

Pada pemasangan gasket sebagai penyekat perlu diperhatikan


besarnya tekanan pada saat pemasangan. Semakin kuat tekanan
diberikan pada gasket tidak berarti akan menghasilkan
kemampuan sealing yang semakin baik.

Tekanan minimum yang diperlukan gasket tergantung pada:

Jenis material gasket

Kemampuan sealing minimum tergantung pada tingkatan jenis


material gasket. Material yang digunakan adalah asbestos cork,
rubber, plastic sand paper atau campuran material tersebut.

Tekanan dalam (internal pressure)

10
Internal pressure cenderung menekan fluida keluar melalui seal
assembly. Hal penting untuk menentukan seberapa besar tekanan
flange diperlukan untuk menekan seal.

Fluida yang di sealing

Viskositas fluida yang terdapat pada tempat dimana gasket


berfungsi sebagai penyekat menentukan tekanan yang diperlukan
untuk mengencangkan gasket.

Width/ thickness ratio

Penurunan kekuatan tekanan terhadap kenaikan ketebalan gasket


sering dengan perbandingan lebar sealing gasket terhadap
kenaikan ketebalan gasket pada saat tidak ditekan. Dengan kata
lain semakin kecil perbandingan antara lebar kotak permukaan
sealing terhadap tebal gasket membutuhkan kekuatan tekan yang
lebih tinggi. Oleh karena itu, gasket memiliki lubang bolt yang
letaknya tidak boleh terlalu dekat terhadap sisi dalam gasket.

Contoh tipe tipe tracker

11
GLOSARIUM

Additive : bahan tambah.

Anti foam : sifat oli untuk tidak mudah berbusa.

Anti Rust / corrosion : sifat oli memisahkan debu dan


mencegah korosi.

Anti wear : sifat oli untuk mencegah keausan.

Ash content : besarnya kandungan debu pada fuel.

Bearing : berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan


serta hilangnya tenaga akibat bagian yang saling berputar.

Belt : Pemindah tenaga melalui kontak antara belt dengan


pulley penggerak dan pulley yang digerakkan.

Boiling point : titik didih dari suatu material.

Bolt : fasteners yang digunakan sebagai pasangan dari nut.

Cetane number : merupakan nilai yang menunjukkkan


kemudahan pembakaran fuel. Cetane number sangat menentukan
kemudahan start dan pembakaran.

Clamp : digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke


pipa logam.

Coolant : zat cair yang digunakan pada circuit pendingin


engine.

Density : berat jenis.

12
Drop point : titik leleh, merupakan titik suhu pada saat grease
mulai mencair akibat panas.

Electrolyte battery : material pada battery yang membuat


material aktif seperti plate dan asam sulfat (sulfuric acid) terjadi
reaksi kimia sehingga battery dapat menghasilkan arus.

Extreme pressure memperbaiki ketahanan oil terhadap tekanan.

Fasteners : pengencang yang digunakan untuk menggabungkan


beberapa parts atau komponen menjadi suatu komponen
assembly.

Flash point : merupakan nilai yang lebih menunjukkan


temperatur penyalaan bahan bakar.

Gasket : mencegah kebocoran cairan melalui permukaan


bidang kontaknya terhadap komponen yang dirakit dan bersifat
static.

Key : pasak, digunakan sebagai lock antara roda sisi atau pulley
tehadap shaft.

Liquid : suatu zat atau material yang berbentuk cair.

Nut : merupakan fasteners dengan aplikasi pemakaian sebagai


pasangan dari bolt.

Pin : digunakan sebagai fasteners pada bagian parts yang


bergerak dan sebagai pengunci (lock) serta sebagai pelurus posisi
parts yang saling disambungkan.

Pour point : menunjukkan temperatur terendah fuel dapat


mengalir.

Pressure : gaya pada satuan luas.

O-ring : berfungsi sebagai seal akibat tertekan (squeezed) pada


komponen.

Oxidation inhibitor : sifat oli terhadap peristiwa oksidasi.

Screw : merupakan salah satu jenis fasteners yang bentuknya


hampir sama dengan bolt atau capscrew, akan tetapi berukuran
kecil.

13
Seal : digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian
yang saling disambungkan terhadap kebocoran cairan, udara, debu,
dan menjaga tekanan.

Snap ring : merupakan pendukung yang berfungsi sebagai lock


penempatan posisi atau penahan (retainer),

Spesific gravity : rapat relatif, merupakan perbandingan


(rasio) dan berat jenis (density) suatu zat cair diperbandingkan
dengan berat jenis air murni.

Stud : merupakan salah satu jenis fasteners berupa steel rod


yang memiliki thread pada kedua ujungnya.

Tensile strength : Kekuatan tarik dari suatu bahan.

Thread : Ulir, thread dibedakan atas thread kasar (coarse


thread) dan thread halus (fine thread).

Viscosity : kekentalan, merupakan ukuran kemampuan suatu


cairan untuk mengalir.

Washer : merupakan cincin penutup yang digunakan antara


bolt ataupun nut terhadap parts atau komponen yang diikat.

14

Anda mungkin juga menyukai