Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKHIR: ARTIKEL ILMIAH TELAAH

MODUL PENULISAN ILMIAH


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS
INDONESIA
Kampus UI Depok

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Konsumen


dalam Membaca Label Informasi Zat Gizi dan Pemilihan
Makanan Kemasan

oleh:
Sakurta Harapen Ginting (1306403932)1
Viera Minayu Sasheeta (1306411575)2
1

Program Studi Kesehatan Masyarakat, 2Program Studi Gizi


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Abstrak
Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambaran, tulisan,
kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian dari kemasan pangan (PP No.9 tahun 1999).
Berdasarkan hasil kajian BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional), hanya sekitar
6,7% konsumen di Indonesia yang memerhatikan kelengkapan label produk pangan yang
mereka beli. Metode yang digunakan dalam artikel ilmiah telaahan ini adalah dengan
mengumpulkan beberapa sumber dari jurnal-jurnal yang terpublikasi melalui penjelajahan
internet. Telaah artikel ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
konsumen dalam membaca label informasi zat gizi dan pemilihan makanan kemasan serta
faktor-faktor yang dapat memengaruhinya.
Kata Kunci: label informasi zat gizi, pemilihan makanan kemasan
Abstract
Food label is any information about the food in the form of images, text, a combination of
both, or other form that is included in the food, entered into, affixed to, or is part of the food
packaging (PP # 9 in 1999). According to the results of the study by Badan Perlindungan

Konsumen Nasional (BPKN), food label have been paid less attention from customers in
Indonesia where only 6.7% consumers consider about the label. This research was conducted
by collecting multiple sources of journals that published through internet browsing. This
article study aims to determine the relationship between the level of knowledge in reading the
nutrition label information and the selection of food packaging as well as the factors that can
influence it.
Key Words: nutrition information, food preferences

Pendahuluan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996
tentang Pangan menyatakan bahwa label
pangan adalah setiap keterangan tentang
pangan yang berbentuk gambar, tulisan,
kombinasi keduanya atau bentuk lain yang
disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada atau merupakan bagian
kemasan pangan. Informasi yang bersifat
penting pada suatu label pangan adalah label
informasi komposisi dan nilai zat gizi.
Informasi Nilai Gizi lebih dikenal dengan
sebutan Nutrition Information atau Nutrition
Fact. Selain itu Informasi Nilai Gizi
didefinisikan sebagai daftar kandungan zat gizi
pangan pada label pangan sesuai dengan
format yang ditetapkan. Ditinjau dari segi
kesehatan, informasi nilai gizi bermanfaat dan
sangat diperlukan oleh konsumen khususnya
pada konsumen dengan kondisi medis tertentu
yang memerlukan pengendalian asupan zat
gizi seperti penderita diabetes yang harus
mengatur jumlah asupan kalori atau penderita
hipertensi yang harus mengatur jumlah asupan
natrium dengan memperhatikan jumlah yang
tercantum dalam informasi nilai gizi.
Food and Drug Association (FDA)
tahun 2005 menyatakan 60-80% konsumen di
Amerika membaca label produk pangan
sebelum membeli produk pangan. 30-40% dari
jumlah tersebut mengakui bahwa label produk
pangan merupakan salah satu faktor dalam
pemilihan produk pangan (Philipson, 2005).
Hasil kajian menurut Badan Perlindungan
Konsumen Nasional (2007) masyarakat
Indonesia masih kurang memperhatikan label
produk. Hal ini ditunjukkan dalam hasil
kajiannya yaitu hanya 6,7% konsumen yang
memperhatikan kelengkapan label makanan.
Pada penelitian Asmaiyar (2008) ditemukan
hanya 45% dari 120 responden di pasar
Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang patuh
membaca label pangan. Selain itu di FKM UI
pun masih tergolong rendah dengan hanya
sekitar 39,1% mahasiswa yang patuh
membaca label informasi dan 38,9% patuh

membaca label komposisi. Sedangkan pada


penelitian Devi et al (2013) mengungkapkan
bahwa ada hubungan positif yang kuat antara
tingkat pengetahuan responden tentang label
makanan kemasan dengan praktek pemilihan
makanan kemasan yang ditunjukkan dengan
41,2% responden berpengetahuan baik dan
48,5% memilih makanan dengan benar.
Label kemasan pangan memiliki
informasi yang memudahkan konsumen untuk
memilih produk yang akan dibeli. Namun hal
tersebut juga harus didasari dengan
pengetahuan konsumen tentang label makanan
kemasan. Membaca label pada makanan
kemasan termasuk dalam salah satu dari 13
Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Asp et al dalam Triyanti dan Zahara
(2009) menyatakan bahwa penggunaan label
informasi zat gizi merupakan aktivitas
konsumen
dalam
pencarian
informasi
sebagaimana yang tertera pada kemasan
produk. Tindakan tersebut merupakan proses
yang aktif karena terdiri dari perilaku melihat
sebagai
usaha
pencarian
informasi,
mengevaluasi informasi yang ada sehingga
dapat
dijadikan sebagai
pertimbangan
keputusan
dalam
membeli
makanan.
Drichoutis et al (2006) mengungkapkan ada
beberapa faktor yang diduga mempengaruhi
penggunaan label informasi zat gizi seperti
umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sikap
dan perilaku, pendapatan, status bekerja, status
diet, persepsi rasa, pengetahuan dan motivasi.
Perilaku membaca label ini merupakan
salah satu tindakan promosi kesehatan yang
bertujuan untuk memelihara kesehatan dengan
memulai dari hal kecil yaitu memperhatikan
makanan yang akan dikonsumsi. Telaah artikel
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara tingkat pengetahuan konsumen dalam
membaca label informasi zat gizi dan
pemilihan makanan kemasan serta faktorfaktor yang dapat mempengaruhinya.

Metode
Metode yang digunakan dalam telaah
artikel ilmiah ini adalah studi pustaka dengan
mengumpulkan jurnal-jurnal penelitian dari
internet (web searching). Jurnal yang
dimaksudkan adalah jurnal yang sudah
terpublikasi dan dapat dengan mudah di akses
untuk dibuktikan kebenarannya.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Triyanti dan Zahara pada tahun 2009 di
FKM UI didapatkan data bahwa 39,1%
mahasiswa membaca label informasi zat gizi.
Dari data tersebut ditemukan bahwa variabel
yang berhubungan secara bermakna terhadap
kepatuhan membaca label informasi zat gizi
adalah pengetahuan. Tingkat kepatuhan
membaca label yang masih rendah terjadi
karena tingkat pengetahuan yang rendah yang
diakibatkan oleh adanya hambatan upaya
pencarian informasi seperti ketidaktertarikan
terhadap informasi yang disebabkan oleh
kurangnya
pemahaman
tentang
label.
Informasi yang tertera pada label zat gizi jauh
lebih
banyak
dan
kompleks
serta
menggunakan istilah yang sulit dipahami oleh
masyarakat. Menurut Dricoutis et al (2006)
pengetahuan gizi akan mempermudah
memahami manfaat dan membaca label secara
efisien.
Faktor pengetahuan juga ditunjukkan
dengan penelitian Devi et al (2013) di Pasar
Swalayan ADA Setiabudi Semarang dimana
41,2% responden berpengetahuan baik dan
hanya 10,3% saja yang berpengetahuan
kurang. Sedangkan untuk pemilihan makanan
sebagai
wujud
dari
membaca
label
menunjukkan proporsi 51,5% responden yang
salah dalam memilih makanan sedang 48,5%
nya benar. Dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif
antara tingkat pengetahuan responden tentang
label informasi zat gizi dan pemilihan
makanan kemasan dimana semakin tinggi

tingkat pengetahuan responden semakin baik


pula responden dalam memilih makanan
kemasan. Nagya (1999) menuliskan teori
perilaku konsumen dimana konsumen akan
merasa termotivasi untuk lebih mencari atau
membaca suatu informasi jika konsumen
memiliki keterlibatan yang tinggi dengan
sumber informasi tersebut. Celsi dan Olson
dalam
Nagya
(1999)
mengungkapkan
konsumen yang menghabiskan waktu lebih
banyak
dalam
membaca
informasi
menunjukkan
peningkatan
keterlibatan.
Sumber informasi dapat berdampak positif
pada perilaku konsumen seperti pernah atau
tidaknya konsumen terpapar dengan media
informasi secara langsung dapat meningkatkan
pengetahuan terhadap label.

Kesimpulan
Tingkat pengetahuan dalam membaca label
pangan pada masyarakat berbanding lurus
dengan kesadaran dalam pemilihan makanan.
Faktor lainnya seperti umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, sikap dan perilaku,
pendapatan, status bekerja, status diet, persepsi
rasa, pengetahuan dan motivasi juga turut
mempengaruhi
pengetahuan
mengenai
informasi zat gizi yang didapatkannya.
Masyarakat dengan tingkat pengetahuan yang
cukup tinggi mengenai zat gizi cenderung
memilih makanan dengan bijak dibandingkan
dengan yang kurang memiliki informasi
mengenai zat gizi.
Saran
Pengetahuan tentang membaca label
informasi zat gizi pada dapat ditingkatkan
melalui pengadaan seminar, talkshow dan
diskusi ilmiah. Pengenalan label produk
pangan dan cara membaca serta memahami
informasi yang terdapat di dalamnya juga
perlu dilakukan di masyarakat. Pendidikan ini
dapat dilakukan melalui iklan layanan
masyarakat yang mudah dipahami sehingga
masyarakat menjadi sadar akan pentingnya
4

informasi yang tertera pada suatu produk


makanan yang mereka beli.

Daftar Pustaka
1. Azrimaidaliza dan Purnakarya,
Idral. 2011. Analisis Pemilihan
Makanan pada Remaja di Kota
Padang, Sumatera Barat. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional
Vol.6No.1
2. Badan POM RI. 2009. Informasi
Nilai Gizi Produk Pangan:
Manfaat dan Cara Pencantuman.
Jakarta: Pusat Informasi Obat dan
Makanan.
3. Devi, C Vania et al. 2013. Praktek
Pemilihan Makanan Kemasan
Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tentang Label Produk Makanan
Kemasan, Jenis Kelamin, dan Usia
Konsumen di Pasar Swalayan
ADA Setiabudi Semarang. Jurnal
Gizi Universitas Muhammadiyah
Semarang Vol. 2 No. 2
4. Drichoutis
et
al.
2006.
Consumers Use of Nutritional
Labels: A Review of Research
Studies and Issues. Academy of
Marketing Science Review Vol.
2006 No. 9

5. Mustafa, Annasari et al. 2013.


Faktor Determinan Pemilihan
Makanan Jajanan pada Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Vol. 7 No.
11
6. Ningrum, Sinta. 2010. Hubungan
antara Tingkat Pengetahuan Ibu
tentang Informasi pada Label
Makanan dengan Status Gizi Anak
Usia 1-3 Tahun di Desa Pare,
Selogiri, Wonogiri. Surakarta:
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
7. Purtiantini.
2010.
Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Mengenai
Pemilihan
Makanan
Jajanan
dengan Perilaku Anak Memilih
Makanan
di
SDIT
Muhammadiyah
Al
kautsar
Gumpang Kartasura. Surakarta:
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
8. Triyanti dan Zahara, Siti. 2009.
Kepatuhan
Membaca
Label
Informasi Zat Gizi di Kalangan
Mahasiswa. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Vol. 4 No.2

Anda mungkin juga menyukai