Anda di halaman 1dari 7

E-ISSN - 2477-6521

Vol 4(1) Februari 2019 (192-198)

Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan


Avalilable Online http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membaca Label


Informasi Gizi

Christoper Sinaga, Sintha Fransiske Simanungkalit*


Fakultas Ilmu Kesehatan UPN “Veteran” Jakarta
*
Email Korespondensi : sintha_fs@yahoo.com

Submitted :10-01-2019, Reviewed:30-01-2019, Accepted:12-02-2019


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v4i1.3890

ABSTRAK
Label informasi gizi memiliki peranan penting dalam pemilihan makanan yang sehat (Signal, 2007).
BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional) tahun 2013 menyatakan perilaku membaca label
informasi gizi di Indonesia hanya sebesar 7,9%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-
faktor yang berhubungan dengan perilaku membaca label informasi gizi di Sekolah Menengah
Kejuruan Farmasi Harapan Massa Depok tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif
analitik. Sampel berjumlah 98 responden dengan penarikan sampel menggunakan metode stratified
random sampling. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
perilaku membaca label informasi gizi dengan jenis kelamin (p-value: 0,019) dan sikap (p-value:
0,019). Sementara itu status pekerjaan ayah (p-value: 0,521) dan pengetahuan label informasi gizi (p-
value: 0,172) tidak bermakna. Jenis kelamin dan sikap siswa/i berhubungan dengan perilaku membaca
label informasi gizi. Kesimpulan peneliti sekolah perlu diberikan penyuluhan media cetak, ceramah,
dan diskusi terkait manfaat dan pentingnya membaca label infromasi gizi.

Kata kunci : Label Informasi Gizi; Perilaku; Sikap


ABSTRACT
Nutritional information labels have an important role in the selection of healthy foods (Signal, 2007).
BPKN of year 2013 states the behavior of reading nutrition information labels in indonesia only 7,9%.
This study was conducted to determine the factors associated with reading nutritional information label
behavior in Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Harapan Massa Depok of year 2018. This study used
a cross sectional study design. Sample amounted to 98 respondents taken data with stratified random
sampling methode. Bivariate results showed that there were a significant relationship between reading
behavior of nutrition information label with gender (p-value: 0,019) and attitude (p-value: 0,019).
While the employment status of father (p-value: 0,521) and knowledge of nutrition information label
(p-value: 0,172) was not significant. Gender and student attitude related to nutritional information
label reading behavior. The suggestion from this study was this school can be given counseling through
printed media, lectures, and discussions related to the benefits of reading nutrition information labels.

Keywords: Nutritional Information Label; Behavior; Attitude

LLDIKTI Wilayah X 192


Christoper Sinaga et all| Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membaca Label
Informasi Gizi
(192-198)
PENDAHULUAN bahwa para wanita lebih memperhatikan
Label informasi gizi pada produk label gizi dibandingkan dengan para pria.
makanan kemasan merupakan salah satu Namun ternyata sebaliknya ditemukan juga
informasi nilai gizi yang tertera pada penelitian yang menyatakan bahwa rata-
kemasan bertujuan untuk memilih produk rata perilaku membaca label informasi gizi
makanan kemasan yang sehat sesuai ditemukan lebih tinggi pada laki-laki
kebutuhan konsumen (BPOM, 2005). daripada perempuan (Mediani, 2014).
Pemberian label pangan bertujuan untuk Zahara dan Triyanti (2009)
memberikan informasi mengenai asal, memaparkan penelitian mereka bahwa
keamanan, mutu, kandungan gizi, dan variabel status pekerjaan ayah dan latar
keterangan lain yang benar jelas kepada pendidikan ayah merupakan indikator bagi
masyarakat mengenai setiap produk status ekonomi responden. Sehingga dalam
makanan yang dikemas (Kartika, 2015). hal ini dengan status pekerjaan ayah yang
Membaca label informasi nilai gizi pada tetap dan pendidikan yang baik maka setiap
produk makanan kemasan sangatlah kebutuhan dasar khususnya dalam membeli
penting karena memberi manfaat berupa produk makanan dapat terjamin. Hal ini
informasi kandungan gizi yang tertera pada sejalan dengan penelitian yang dilakukan
label makanan kemasan yang disertakan oleh Asgha (2016) bahwa mereka yang
dengan benar serta mudah dipahami akan memiliki pendapatan yang tinggi karena
memberikan dampak positif konsumen status pekerjaan yang mapan/tetap akan
untuk memilih produk tersebut (Khory dan lebih memperhatikan label informasi gizi
Nurjanah, 2016). untuk pemilihan produk makanan yang
Hasil kajian Badan Perlindungan berkualitas.
Konsumen Nasional (BPKN), pada tahun Penelitian lain juga membuktikan
2007 menjelaskan bahwa hanya 6,7% bahwa mereka yang memahami
konsumen di Indonesia yang pengetahuan gizi, akan lebih
memperhatikan label pada produk pangan memperhatikan zat-zat gizi pada label
kemasan untuk memilih produk makanan makanan kemasan (Darajat dkk, 2016).
tersebut. Penelitan yang sama juga namun Penelitian yang dilakukan oleh Miller dan
di tahun yang berbeda menunjukkan bahwa Cassady (2015) menunjukkan bahwa
36,5% masyarakat Indonesia lebih tertarik konsumen yang sebelumnya memiliki
membaca dan memperhatikan label halal, pengetahuan yang baik lebih sering
tidak sedikit jauh berbeda sebesar 34,9% membaca label informasi gizi. menurut
lebih memperhatikan waktu kedaluwarsa, penelitian tersebut menjelaskan
kemudian sebesar 20,6% memperhatikan pengetahuan mendukung terciptanya
pencantuman nama produk, namun untuk perilaku membaca label informasi gizi.
masalah komposisi makanan dan informasi Sikap dapat menjadi penentu bagi
nilai gizi hanya sebesar 7,9%. Dalam hal ini individu untuk menyatakan perilaku dalam
masyarakat Indonesia masih belum sadar suatu keadaan. Dalam hal ini khususnya
untuk memperhatikan komposisi gizi yang menentukan pemilihan makanan seperti
tertera pada label makanan kemasan kandungan gizi yang terutama lalu diikuti
(BPKN, 2013). oleh harga, rasa, dan kemudahannya (Huda
Penelitian yang dilakukan oleh dan Andrias, 2016). Perilaku membaca
Asmaiyar (2004) menyatakan bahwa label informasi gizi ditemukan pada mereka
sebesar 53,1% responden perempuan yang memiliki sikap baik terhadap
membaca label gizi pada kemasan makanan kesehatan dan label gizi tersebut (Zahara
dibandingkan dengan responden laki-laki dan Triyanti, 2009). Penelitian yang
yang hanya sebesar 19,2%. Hal ini juga dilakukan oleh Shofiyya (2017) dimana
sejalan dengan penelitian yang dilakukan persentase yang tidak memahami isi dari
oleh Oktaviana (2016) yang menjelaskan label informasi gizi yang tertera pada

LLDIKTI Wilayah X 193


Christoper Sinaga et all| Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membaca Label
Informasi Gizi
(192-198)
makanan kemasan cukup tinggi yaitu analisis data univariat untuk mendapatkan
sebesar 61,9%. Hasil dari beberapa hasil gambaran dari setiap variabel bebas dan
penelitian Zahara dan Triyanti (2009), Kim terikat. Kemudian analisis bivariat untuk
dkk (2014), Mediani (2014), Ginting dkk mendapatkan hubungan antara variabel
(2015), dan Darajat dkk (2016) dalam bebas dan terikat mengenai perilaku
perilaku membaca label informasi nilai membaca label informasi gizi. analisis
gizi, penelitian ini bertujuan menunjukkan bivariat dilakukan dengan metode uji chi
bahwa terdapat hubungan antara jenis square dengan nilai ɑ = 0,05.
kelamin, status pekerjaan ayah, Metode penarikan sampel
pengetahuan, dan sikap pada perilaku menggunakan desain stratified method
membaca label informasi gizi. sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian
ini adalah murid kelas X dan XI, mampu
METODE PENELITIAN berkomunikasi dan jujur serta bersedia
Penelitian kuantitatif ini berdesain menjadi responden. Perkiraan proporsi
cross sectional, dilakukan di Sekolah didapatkan dari penelitian sebelumnya
Menengah Kejuruan Farmasi Harapan Darajat dkk tahun 2016, nilai P1 = 11,8%
Massa Kota Depok. Sampel penelitian ini perilaku tidak membaca label informasi gizi
adalah siswa/i kelas X (sepuluh) dan XI bersikap negatif, nilai P2 = 42% perilaku
(sebelas) pada tahun ajaran 2017-2018. tidak membaca label informasi gizi
Kelas XII (Duabelas) tidak diikutsertakan bersikap positif.
karena sedang persiapan ujian kompetensi
keahlian dan ujian nasional. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang digunakan adalah berupa Bivariat
data primer yang didapatkan dari pengisian Berikut tabel hubungan jenis kelamin
instrumen kuesioner oleh responden. dengan perilaku membaca label informasi
Analisis data yang dilakukan berupa gizi siswa/i:

Tabel 1. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Membaca Label Informasi Gizi
Siswa/i
Perilaku Membaca
Label Informasi Gizi
Jenis Kelamin P Value
Baik Kurang Total
n % n % n %
Laki-Laki 10 40,0 15 60,0 25 100,0
Perempuan 11 15,1 62 84,9 73 100,0 0,019
Jumlah 21 21,4 77 78,6 98 100,0

Berdasarkan hasil gambaran meskipun proporsi keseluruhan responden


distribusi populasi responden diketahui lebih sedikit yang berjenis kelamin laki-laki
bahwa proporsi responden berjenis kelamin namun dalam perilaku membaca label
perempuan memiliki persentase sebesar informasi gizi tergolong baik dengan
75,5% lebih banyak dibandingkan persentase 40,0%.
responden yang berjenis kelamin laki-laki Hal ini sama dengan penelitian di
dengan persentase sebesar 24,5%. Oleh negara Korea Selatan juga pada tahun 2010
karena itu dapat dinyatakan bahwa dimana terdapat hubungan jenis kelamin
meskipun proporsi keseluruhan responden dengan perilaku membaca label informasi
lebih banyak berjenis kelamin perempuan gizi (Lee dkk, 2010). Kemudian penelitian
namun dalam perilaku membaca label di negara yang sama namun di tahun yang
informasi gizi tergolong kurang dengan berbeda juga menunjukkan hasil yang sama
persentase sebesar 84,9%. Sementara itu dimana terdapat hubungan yang nyata

LLDIKTI Wilayah X 194


Christoper Sinaga et all| Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membaca Label
Informasi Gizi
(192-198)
antara jenis kelamin dengan perilaku penelitian Oktaviana (2016) menyatakan
membaca label informasi gizi (Kim dkk, bahwa tidak menutup kemungkinan para
2014). Dalam hal ini justru para siswa laki- pebelanja laki-laki juga membaca label
laki yang memiliki perilaku membaca label informasi gizi. sehingga terdapat hubungan
informasi gizi, hal ini sejalan dengan nyata diantara kedua variabel tersebut.

Tabel 2. Hubungan Status Pekerjaan Ayah Dengan Perilaku Membaca Label Informasi
Gizi Siswa/i
Perilaku Membaca Label Informasi
Status Pekerjaan Gizi
Ayah Baik Kurang Total P
n % n % n % Value
Tetap 14 24,6 43 75,4 57 100
Tidak Tetap 7 17,1 34 82,9 41 100 0,521
Jumlah 21 21,4 77 78,6 98 100

Berdasarkan tabel bahwa siswa/i berpendapatan tinggi (status pekerjaan


yang memiliki orang tua khususnya ayah tetap) memang membaca label informasi
dengan status pekerjaan yang tetap gizi tetapi masih merasa sulit dalam
memiliki perilaku baik dalam membaca memahaminya. Sehingga menjadi
label informasi gizi, persentasenya sebesar hambatan bagi mereka untuk membaca
24,6%. Sementara siswa/i yang ayahnya label informasi gizi. Sementara itu
memiliki status pekerjaan yang tidak tetap keseluruhan total para siswa/i yang
berperilaku kurang dalam membaca label memiliki ayah dengan status pekerjaan
informasi gizi dengan persentase sebesar tetap namun berperilaku kurang dalam
82,9%. Nilai p value menunjukkan hasil membaca label informasi gizi berbeda tipis
sebesar 0,521 dimana lebih besar dari 0,05. persentasenya yaitu 75,4% berbanding
Dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat 82,9% dengan status pekerjaan yang tidak
hubungan yang bermakna antara status tetap. Oleh karena itu tidak terdapat
pekerjaan ayah dengan perilaku membaca hubungan yang bermakna diantara variabel
label informasi gizi pada siswa/i. keduanya.
Penelitian oleh Asgha (2016) juga
menunjukkan bahwa mereka yang

Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Label Informasi Gizi Dengan Perilaku Membaca


Label Informasi Gizi Siswa/i
Pengetahuan Perilaku Membaca Label Informasi Gizi
Baik Kurang
Total P
n % n % n % Value
Baik 16 19,0 68 81,0 84 100
Kurang 5 35,7 9 64,3 14 100 0,172
Jumlah 21 21,4 77 78,6 98 100

Berdasarkan tabel bahwa siswa/i pengetahuan label informasi gizi baik


yang pengetahuan label gizinya yang ternyata memiliki perilaku membaca label
kurang ternyata memiliki perilaku informasi gizi yang kurang. Nilai p value
membaca label informasi gizi yang baik menunjukkan sebesar 0,172 dimana >0,05
dengan persentase sebesar 35,7%. artinya adalah pengetahuan label informasi
Sementara siswa/i yang mempunyai gizi tidak memiliki hubungan yang

LLDIKTI Wilayah X 195


Christoper Sinaga et all| Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membaca Label
Informasi Gizi
(192-198)
bermakna dengan perilaku membaca label label informasi gizi namun mereka tidak
informasi gizi pada siswa/i. membaca label informasi gizi, dikarenakan
Hal ini sejalan dengan penelitian perasaan mereka yang biasa saja terkait
yang dilakukan di negara Korea Selatan konsumsi makanan kemasan. Kemudian
pada tahun 2010 menyatakan bahwa pada penelitian ini dapat dinyatakan bahwa
mereka yang mengerti dan memahami meskipun pengetahuan label informasi gizi
tentang label informasi gizi namun tidak siswa/i tergolong baik namun perhatian
terlalu membaca label informasi gizi (Lee siswa/i cenderung mengabaikan label
dkk, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh informasi gizi.
Mediani (2014) juga menunjukkan hasil Oleh karena itu dapat dinyatakan
yang sama yaitu pengetahuan responden bahwa meskipun proporsi keseluruhan
tidak berhubungan nyata terhadap perilaku responden lebih banyak berpengetahuan
membaca label informasi gizi. Hal yang baik tentang label informasi gizi namun
sama juga didapatkan hasil bahwa dalam perilaku membaca label informasi
pengetahuan tentang label pangan tidak gizi tergolong kurang dengan persentase
berhubungan nyata dengan perilaku sebesar 81,0%. Sehingga hal ini
responden dalam membaca label pangan mengakibatkan tidak terdapat hubungan
(Ginting dkk, 2015). Mediani (2014) yang bermakna terhadap kedua variabel
menjelaskan pada penelitiannya bahwa bebas dan terikat tersebut.
meskipun responden mengetahui tentang

Tabel 4. Hubungan Sikap Pada Label Informasi Gizi Dengan Perilaku Membaca Label
Informasi Gizi Siswa/i
Sikap Pada Label Perilaku Membaca Label
Informasi Gizi Informasi Gizi
Baik Kurang Total P Value
n % n % n %
Positif 18 30,0 42 70,0 60 100,0
Negatif 3 7,90 35 92,1 38 100,0 0,019
Jumlah 21 21,4 77 78,6 98 100,0

Berdasarkan tabel di atas bahwa Hal ini sejalan dengan penelitian yang
siswa/i yang mempunyai sikap positif pada dilakukan pada mahasiswa/i di IPB tahun
label informasi gizi ternyata memiliki 2014 dimana sikap responden terhadap
perilaku membaca label informasi gizi yang label informasi gizi berhubungan secara
baik dengan persentase sebesar 30%. nyata pada perilaku membaca label
Sementara itu siswa/i yang mempunyai informasi gizi (Mediani, 2014). Hal yang
sikap negatif pada label informasi gizi sama juga dinyatakan pada penelitian yang
mempunyai perilaku membaca label dilakukan oleh Darajat dkk (2016)
informasi gizi yang kurang dengan menyatakan bahwa sikap pada label
persentase sebesar 92,1%. Nilai p value informasi gizi berhubungan nyata dengan
menunjukkan hasil sebesar 0,019 dimana kepatuhan membaca label informasi gizi.
<0,05 yang artinya adalah terdapat Menurut Mediani (2014) sikap
hubungan yang bermakna antara sikap pada dapat mempengaruhi individu dalam
label informasi gizi dengan perilaku perilaku membaca label informasi gizi.
membaca label informasi gizi. sehingga dalam penelitian ini dapat
Penelitian Zahara dan Triyanti dinyatakan bahwa terdapat hubungan
(2009) menunjukkan bahwa terdapat bermakna antara sikap terhadap perilaku
hubungan yang nyata antara sikap dengan mereka dalam membaca label informasi
kepatuhan membaca label informasi gizi.

LLDIKTI Wilayah X 196


Christoper Sinaga et all| Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membaca Label
Informasi Gizi
(192-198)
gizi. Jika dibandingkan dengan penelitian BPKN Depdag RI, (2013), Hasil Kajian
ini didapatkan hasil yang sama. Badan Perlindungan Konsumen
Nasional (BPKN) di Bidang
SIMPULAN Pangan terkait Perlindungan
Pada penelitian ini dapat Konsumen, Jakarta:
disimpulkan bahwa, perilaku membaca Kementerian Perdagangan.
label informasi gizi pada siswa/i SMKF
Harapan Massa Depok tergolong kurang Darajat N, Bahar H, Jufri NN, (2016),
dengan persentase sebesar 78,6%. Hubungan Kepatuhan Membaca
Kemudian variabel bebas yang Label Informasi Zat Gizi Dengan
berhubungan adalah jenis kelamin dan Kemampuan Membaca Label
sikap pada label informasi gizi. Sementara Informasi Gizi Pada Ibu Rumah
itu variabel bebas yang tidak berhubungan Tangga di Pasar Basah
adalah status pekerjaan ayah dan Mandonga Kota Kendari Tahun
pengetahuan label informasi gizi. 2016, J. Ilmiah Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat (1) (4) :
DAFTAR PUSTAKA 1-11.
Asgha B, (2016), Analisa Penggunaan Ginting AF dkk, (2015), Faktor-Faktor
Label Informasi Nilai Gizi Pada yang Berhubungan dengan
Produk Pangan Oleh Konsumen Kebiasaan Membaca Label
di Kota Semarang, J. Buletin Kemasan Pangan Pada
Studi Ekonomi (21) : 128-134. Mahasiswa FKM USU Medan
Asmaiyar, (2004), Faktor-Faktor yang 2015, Universitas Sumatera
Berhubungan dengan Kepatuhan Utara. Medan.
Konsumen Membaca Label Huda QA dan Andrias DR, (2016), Sikap
Produk Pangan di Pasar dan Perilaku Membaca Informasi
Kebayoran Lama Jakarta Selatan Gizi pada Label Pangan Serta
Tahun 2003, [Tesis], Universitas Pemilihan Pangan Kemasan.
Indonesia, Depok. Media Gizi Indonesia (11) : 175-
Badan Pengawas Obat dan Makanan 181.
Republik Indonesia, (2005), SK Kartika MD. (2015). Pengetahuan Gizi
Kepala BPOM RI No. Sebagai Faktor Dominan
HK.00.06.51.0475 tentang Kebiasaan Membaca Label
pedoman pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada
informasi nilai gizi pada label Mahasiswa S1 Reguler Tiga
pangan. Fakultas Terpilih Di Universitas
Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia Tahun 2015,
Republik Indonesia, (2005), Universitas Indonesia, Depok.
Tentang Pedoman Pencantuman Khory N dan Nurjanah, (2016), Faktor-
Informasi Nilai Gizi pada Label Faktor Yang Berhubungan
Pangan, Jakarta: Kepala BPOM Dengan Konsumsi Makanan
RI. Kemasan Pada Mahasiswa
BPKN Depdag RI, (2007), Hasil Kajian Fakultas Kesehatan Universitas
Badan Perlindungan Konsumen Dian Nuswantoro Kota
Nasional (BPKN) di Bidang Semarang Tahun 2016,
Pangan terkait Perlindungan Universitas Dian Nuswantoro,
Konsumen, Jakarta: Semarang.
Kementerian Perdagangan.

LLDIKTI Wilayah X 197


Christoper Sinaga et all| Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membaca Label
Informasi Gizi
(192-198)
Kim MG dkk, (2014), Association between Mahasiswa, Institut Pertanian
Nutrition Label reading and Bogor, Bogor.
Nutrient Intake in Korean
Adults: Korea National Health Miller LMS dan Cassady DL, (2015), The
and Nutritional Examination Effect of Nutrition Knowledge on
Survey 2007-2009 (KNHANES Food Label Use A Review of The
IV), Korean Journal Family Literature, Appetite (92) : 207-
Medicine (35) : 190-198. 216.

Lee A K, Lee H J, dan Park E (2010), The Oktaviana W, (2016), Hubungan Antara
Effect of Use of Nutrition Karakteristik Individu dan
Labelling on Knowledge and Pengetahuan Label Gizi dengan
Perception of Nutrition Membaca Label Gizi Produk
Labelling and Awarenes of Pangan Kemasan Pada Konsumen
Nutrition Labelling Usefulnes Di 9 Supermarket Wilayah Kota
with among College Students, Tanggerang Selatan, Universitas
Jurnal Korean Social Food Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Science Nutrition (39) : 253-266. Zahara S dan Triyanti, (2009), Kepatuhan
Mediani NV, (2014), Pengetahuan Persepsi Membaca Label Informasi Zat
Sikap dan Perilaku Membaca Gizi di Kalangan Mahasiswa,
Label Informasi Gizi pada Universitas Indonesia, Jakarta.

LLDIKTI Wilayah X 198

Anda mungkin juga menyukai