025 - Wella Atika - EBP

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

EVIDENCE-BASED PRACTICE IN NUTRITION AND DIETETICS

“ANALISIS PICO”

Disusun oleh:
WELLA ATIKA
NIM: P1337431323025

PROGRAM STUDI PROFESI DIETISIEN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2023
Analisis PICO
Penelitian yang akan dilakukan yaitu untuk melihat pengaruh perilaku membaca label
informasi gizi pada pasien obesitas terhadap pengetahuan dan perilaku membaca label gizi.
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM).
Konsumsi natrium, gula, lemak jenuh dan lemak trans yang berlebihan dan tidak sesuai anjuran
dapat membahayakan kesehatan. Selain itu ketidakseimbangan antara pemasukan dan
pemakaian energi menyebabkan terjadinya obesitas. Salah satu pesan umum gizi seimbang
(PGS) yang dikeluarkan Kemenkes yaitu untuk membiasakan membaca label pada kemasan
Pangan. Label informasi gizi (Nutrition Facts) merupakan salah satu bagian dari label pangan
yang menyediakan informasi nilai gizi serta dibuat dengan tujuan agar konsumen dapat
memilih makanan dan minuman kemasan yang dikonsumsi .
Problem Intervensi Perbandingan Hasil Akhir
Obesitas Membaca label Tidak membaca label Ada hubungan
Informasi gizi informasi gizi terhadap
pengetahuan, perilaku
kesehatan dan
kualitas makan

Kata Kunci yang digunakan untuk mencari artikel:


Obesity AND reading nutrition facts AND knowledge OR behaviour OR quality diet

Berikut ini 3 atikel yang didapatkan dan dipilih setelah melakukan analisis PICO dan
melakukan penelusuran kata kunci:

Journal 1
Do nutrition labels influence healthier food choices? Analysis of label viewing behaviour
and subsequent food purchases in a labelling intervention trial
Appetite, Volume 121, 1 February 2018, Pages 360-365. https://doi.org/10.1016/j.appet.2017.11.105
Summary:
Saat ini belum banyak penelitian yang dilakukan tentang bagaimana label gizi
digunakan untuk mempengaruhi perilaku pembeliaan, pilihan dan pola makan. Penelitian ini
merupakan uji coba terkontrol secara acak selama empat minggu untuk mengamati efek dari
label gizi pada pembelian makanan konsumen. Penelitian ini memanfaatkan teknologi ponsel
yang digunakan untuk subjek memindai barcode makanan kemasan dan menerima label yang
dialokasikan secara acak di layar ponsel mereka, dan untuk mencatat pembelian makanan.
Analisis post-hoc terhadap data uji coba dilakukan untuk menilai frekuensi penggunaan label,
penggunaan label menurut kelompok pangan, dan hubungan penggunaan label dengan
kesehatan pada produk makanan kemasan yang dibeli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peserta penelitian (n ¼ 1255) melihat label gizi untuk membeli 66.915 produk kemasan dengan
barcode. Sebanyak 23% peserta melihat label gizi pada produk yang dibeli, dengan frekuensi
yang semakin berkurang dari waktu ke waktu. Subjek cenderung tidak melihat label gula pada
label gizi. Produk yang dilihat peserta label dan kemudian membeli produk tersebut selama
waktu belanja yang sama secara signifikan lebih sehat dibandingkan makanan kemasan yang
labelnya dilihat tetapi produk tersebut tidak dibeli: perbedaan rata-rata skor profil gizi 0,90
(95% CI -1,54 hingga 0,26). Pada penlitian ini, terdapat perbedaan yang signifikan hubungan
antara penggunaan label gizi dan makanan sehat yang dibeli. Penggunaan label gizi mengarah
pada pembelian makanan yang lebih sehat.

Journal 2
Systematic review of the impact of nutrition claims related to fat, sugar and energy
content on food choices and energy intake
BMC Public Health (2019) 19:1296 https://doi.org/10.1186/s12889-019-7622-3

Summary:
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi tingginya kelebihan berat badan dan obesitas
adalah dengan memperhatikan informasi gizi pada makanan dan minuman kemasan. Penelitian
ini bertujuan untuk menilai pengaruh klaim gizi yang berkaitan dengan lemak, gula, dan
kandungan energi pada kemasan produk pada beberapa aspek pilihan makanan untuk
memahami kontribusinya pencegahan kelebihan berat badan dan obesitas. Metode yang
digunakan yaitu dengan melakukan tinjauan literatur sistematis menggunakan database online.
Sebelas penelitian dimasukkan pada penelitian ini, dipilih pada yang mengkaji terkait pengaruh
klaim nutrisi yang berkaitan dengan kandungan lemak, gula, dan energi terhadap hasil yang
berkaitan dengan berat badan dan obesitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klaim nilai
gizi pada label dapat mempengaruhi pengetahuan konsumen berkaitan dengan konsumsi
makanan sehat, dan kesadaran akan kesehatan.

Journal 3
The relationship between food label use and dietary intake in adults: A systematic
review
Appetite. Volume 138, 1 July 2019, Pages 280-291.
https://doi.org/10.1016/j.appet.2019.03.025
Summary:
Pola makan yang buruk, akibat tingginya asupan makanan kemasan ultra-olahan,
semakin diakui merupakan penyebab kesehatan yang buruk. Label pangan memberikan
informasi mengenai kandungan gizi pangan kemasan kepada konsumen, yang dapat
mempengaruhi konsumsi zat gizi seperti energi, lemak, lemak jenuh, lemak trans, natrium dan
gula tambahan. Tinjauan ini bertujuan untuk merangkum bukti terkini mengenai hubungan
antara penggunaan label makanan dan asupan makanan. Pencarian sistematis dilakukan pada
Agustus 2017 menggunakan enam database, dengan hasil 6325. Dua puluh enam penelitian
dimasukkan, termasuk studi cross-sectional (n=20), studi kohort (n=1) dan uji coba terkontrol
secara acak (n=5). Studi dinilai menggunakan penilaian the American Dietetic Association
Quality Criteria. Hasilnya menunjukkan bahwa membaca label gizi berhubungan dengan pola
makan yang lebih sehat, diukur dengan kuesioner frekuensi makanan dan recall 24 jam. Hal ini
dikarenakan dengan membaca label gizi maka konsumen akan tau kandungan gizi didalamnya
sehingga bisa membatasi untuk mengonsumsi makanan kemasan dengan kandungan gizi
energi, lemak, lemak jenuh, lemak trans, natrium dan gula dengan jumlah besar, melebihi
kebutuhan dari konsumen.Selain itu konsumen akan memilih makanan sehat seperti sayur dan
buah dibandikan makanan olahan yang tinggi lemak, gula, dan natrium.

Anda mungkin juga menyukai