Anda di halaman 1dari 19

ETIKA DALAM PROSES

ASUHAN GIZI TERSTANDAR


M.K BIOETIKA I PERTEMUAN 13
SITI SORAYA, S.GZ., M.SI
Dalam melaksanakan pelayanan kepada
masyarakat, seorang ahli gizi harus
PENDAHULU menerapkan Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT) sesuai dengan kaidah tenaga gizi
AN yang memberikan pelayanan gizi baik di
Puskesmas maupun di Rumah Sakit dan
perlu memahami etika dalam
melaksanakan tugasnya.

APA TUJUAN DARI PAGT ?


Proses Asuhan Gizi Terstandar bertujuan untuk memecahkan masalah
gizi dengan mengatasi berbagai faktor yang mempunyai kontribusi pada
ketidakseimbangan atau perubahan status. Proses ini dilakukan agar
dapat menentukan akar masalah gizi sehingga dapat menetapkan
pilihan intervensi yang sesuai.

ADA BERAPA LANGKAH PENGKAJIAN GIZI ? SEBUTKAN


Pada setiap langkah tersebut diatas unsur etika
harus dilakukan seperti:

Kejujuran Integritas Keadilan


Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan gizi, tenaga gizi pada situasi
tertentu juga harus melakukan kegiatan rujukan kepada sesama ahli gizi
yang lebih kompeten ataupun kepada tenaga kesehatan. Untuk itu
maka mahasiswa perlu mempelajari tentang sistem rujukan yang ada di
Indonesia.

Sistem rujukan sebagai suatu sistem penyelenggaraan pelayanan


kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik
terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal
(dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar
unit-unit yang setingkat kemampuannya).
Etika dalam Proses Asuhan Gizi
Terstandar
• Etika dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah penerapan konsep
benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab serta memerlukan sikap kritis,
metodis dan sistematis dalam melakukan dalam melakukan
pengkajian(asesmen) gizi, diagnosisi gizi, intervensi gizi dan monitoring dan
evaluasi gizi. (Persagi dan AsDi,2011).
• Keberhasilan keselamatan pasien di rumah sakit dapat dilakukan dengan
cara mengidenifikasi pasien dengan benar, berkomunikasi secara efektif,
memberikan diet pasien dengan benar, mencegah kesalahan, dan
mencegah infeksi.
• Ahli gizi harus memperhatikan identitas pasien dan kesesuaian dengan label
diet, berkomunikasi dengan perawat atau tenaga kesehatan lain agar tidak
terjadi kesalahan pelayanan.
Etika dalam melakukan asesmen
gizi
• Yang dimaksud dengan pengkajian gizi atau asesmen gizi ini bukan
hanya mengumpulkan data awal saja namun juga melakukan
pengkajian data ulang serta menganalisis intervensi gizi yang telah
diberikan sebelumnya. Pengkajian gizi merupakan suatu proses yang
didalamnya terdapat kegiatan pengumpulan, verifikasi, dan
interpretasi data yang sistematis dalam upaya mengidentifikasi
masalah gizi serta penyebabnya.

APA TUJUAN KEGIATAN ASESMEN GIZI ?


• Tujuan kegiatan asesmen gizi, adalah untuk mendapatkan informasi
atau data yang lengkap dan sesuai dalam upaya mengidentifikasi
masalah gizi atau faktor lain yang dapat menimbulkan masalah gizi.
• Seperti telah kita ketahui bahwa timbulnya masalah gizi karena
adanya kesenjangan antara asupan gizi dan kebutuhan gizi seseorang.
Perubahan status gizi dapat dilihat dengan menggunakan beberapa
komponen antara lain: pengkajian gizi, meliputi pengukuran
antropometri, pemeriksaan klinis dan fisik, biokimia, riwayat makan
serta riwayat personal.
Dalam melakukan pengkajian gizi perlu
memperhatikan komponen apa saja ?
Sebutkan!
Dalam melakukan pengkajian gizi perlu memperhatikan komponen berikut:
• Pengukuran dan pengkajian data antropometri
• Pengukuran dan pengkajian data antropometri merupakan pengukuran fisik
indivudu.
• Pemeriksaan dan pengkajian data biokimia
• Pemeriksaan dan pengkajian data pemeriksaan klinis dan fisik
• Riwayat makan
• Riwayat personal
TUGAS
PENGUKURAN PENGKAJIAN ETIKA DALAM MELAKUKAN
PENGUKURAN DAN PENGKAJIAN

BB,TB/PB, Tinggi lutut, LLA, Tebal Bandingkan Nilai baku (standar) Etika dimulai sebelum melakukan
lemak, Lingkar Pinggang dan seperti KMS, IMT, Tinggi Lutut,LLA, pengukuran seperti memberi salam
Lingkar panggul Tebal lemak, lingkar pinggang dan lakukan dengan ramah, perkenalan
lingkar panggul diri, mengenal klien, membangun
hubungan, dan memahami tujuan
pengukuran.

Gambarkan pada setiap jenis pengukuran,


pengkajian apa yang harus dilakukan dan etika apa
yang sesuai dengan pengukuran
Etika dalam melakukan diagnose gizi
• Dianosis gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama
masalah gizi yang aktual, dan atau beresiko menyebabkan masalah
gizi. Langkah ini merupakan langkah kritis yang menjembatani
pengkajian gizi dan intervensi gizi.

Diagnosa gizi diuraikan berdasarkan 3 komponen


masalah gizi, sebutkan! Dan sebutkan 3 domain pada
diagnose gizi!
TUGAS
KOMPONEN, PENGELOMPOKAN, DAN PENULISAN ETIKA DALAM MENETAPKAN DIAGNOSIS GIZI
DIAGNOSIS GIZI

Komponen Diagnosis Gizi

Problem Problem menunjukan adanya masalah gizi Digambarkan


dengan perubahan status gizi klien

KOMPONEN, PENGELOMPOKAN, DAN PENULISAN ETIKA DALAM MENETAPKAN DIAGNOSIS GIZI


DIAGNOSIS GIZI

Pengelompokan Diagnosis Gizi Gunakan selalu International Diettetic & Nutrition


Terminilogy (IDNT)
Domain intake Keseimbangan energi seperti hiper/hipometabolisme,
peningkatan/kekurangan kebutuhan intake energi,
kelebihan intake energi
TUGAS

KOMPONEN, PENGELOMPOKAN, DAN PENULISAN ETIKA DALAM MENETAPKAN DIAGNOSIS GIZI


DIAGNOSIS GIZI

Penulisan Diagnosa Gizi Kaitan Problem dan etiologi dihubungkan dengan kata
“berkaitan dengan”
Etiologi dengan sign-symtomdihubungkan dengan kata “
ditandai dengan”

BERIKAN CONTOHNYA!
Etika dalam melakukan
intervensi

• Setelah menetapkan prioritas diagnosis gizi , kemudian dilakukan


intervensi gizi yang terdiri dari 2 (dua) komponen, sebutkan 2
komponen tersebut!
TUGAS

LANGKAH DALAM INTERVENSI GIZI ETIKA DALAM MELAKUKAN

Memilih rencana diet Kegiatan ini dimulai dari merencanakan diet,


menetapkan tujuan dan preskripsi diet.

Teruskan kembali disesuaikan dengan apa


saja yang harus ada di intervensi gizi dan
bagaimana etika dalam melakukannya?
Etika dalam melakukan monitoring dan
evaluasi
• Pada langkah terakhir ini, dilakukan penilaian kembali terhadap
kemajuan klien. Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui respon
klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya.
• Etika yang perlu diperhatikan pada tahap monitoring dan evaluasi
merupakan langkah dan tindakan professional sorang tenaga gizi.
Dimulai dengan memonitor perkembangan klien setelah dilakukan
intervensi gizi, mengukur dan mengevaluasi hasil, sampai pada
dokumentasi hasil monitoring dan pencatatan pelaporan yang rapih
dan sistematik. Dokumen ini juga akan menggambarkan
profesionalisme kita.
TUGAS

LANGKAH DALAM MONITORING DAN EVALUASI ETIKA DALAM MELAKUKAN

Monitoring perkembangan Mengecek apakah intervensi dilaksanakan


sesuai dengan rencana diet

Teruskan kembali disesuaikan dengan apa saja


yang harus ada di monitoring dan evaluasi dan
bagaimana etika dalam melakukannya?
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai