KONTAMINASI MAKANAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Higiene Sanitasi Makanan
Dosen pengampu : Yuni Afriani, S.Gz., MPH
Di Susun oleh:
WELLA ATIKA
NIM: 15120187
Kelas : A.12.4
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
S1- ILMU GIZI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2016/2017 Kontaminasi Pada Makanan Makanan adalah salah satu kebutuhan mendasar dari kehidupan manusia, seiring dengan kemajuan dan perkembangan iptek, budaya serta arus global makanan pun makin bervariasi baik dari segi bentuk maupun pengolahannya. Produsen makanan semakin inovatif untuk menarik minat beli konsumen dengan berbagai cara. Namun sayangnya kini mengkonsumsi makanan tidak hanya memberikan efek positif bagi kesehatan namun kerap kali membahayakan kesehatan dari orang yang mengkonsumsinya salah satunya adalah karena adanya kontaminasi pada makanan. Kontaminasi makanan adalah pencampuran makanan dengan senyawa, zat, dan makhluk hidup berupa mikroorganisme patogen yang kehadirannya pada makanan dapat merusak kualitas dari bahan makananan, menyebabkan penurunan mutu dari bahan makanan, merusak makanan yang harusnya jika dikonsumsi memberikan banyak manfaat baik pada tubuh namun malah meracuni serta mempengaruhi kesehatan dari orang yang mengkonsumsi. Kontaminasi dapat terjadi melalui berbagai cara baik secara langsung, melalui kontaminasi silang yaitu melaui peralatan yang tidak steril, serta kontaminasi ulang yaitu kontaminasi pada makanan yang sudah dimasak namun terkontaminasi karena penyimpanan yang kurang tepat. Terdapat 3 cemaran yang harus dihindari agar tidak terjadi kontaminasi pada makanan: 1. Cemaran fisik Meskipun bukan bentuk cemaran yang dapat selalu memicu terjadinya penyakit, apabila cemaran fisik masuk kedalam organ pencernaan manusia dapat saja membahayakan. Cemaran fisik berupa bentuk cemaran yang kasat oleh mata namun sering kali tak terlihat hingga tertelan bersama makanan contohnya kerikil, pecahan gelas, rambut, bulu binatang, dan masih banyak bentuk cemaran fisik lainnya. Bentuk cemaran fisik yang sering ditemui adalah isi staples, penggunaan staples untuk menutup kemasan makanan adalah salah satu dari bentuk cemaran fisik yang membahayakan. 2. Cemaran kimia Bentuk cemaran berupa zat kimia seperti pestisida, maupun campuran dari zat-zat berbahaya yang digunakan oleh produsen nakal untuk meraih keuntungan misalnya saja formalin, boraks, serta pewarna tekstil yang seharusnya dibuat bukan untuk dicampur pada makanan. Efek dari mengkonsumsi senyawa kimia ini mungkin bisa saja tidak terjadi pada saat ini namun efek biologisnya bisa saja terjadi pada 5 sampai 10 tahun kedepan. 3. Cemaran biologis/mikrobiologis Bentuk cemaran biologis merupakan cemaran yang tidak kasat mata, berupa mikroorganisme patogen seperti bakteri, kuman, maupun jamur yang tumbuh pada makanan dan jika dikonsumsi manusia dapat memicu terjadinya penyakit maupun keracunan. Contohnya adalah penyakit hepatitis A yang dapat ditularkan melalui oral- fecal atau yang biasa disebut foodborne diseases. Untuk terhindar dari terjadinya kontaminasi pada makanan adalah dengan memperhatikan higiene dan sanitasi baik dari penjamah makanan,kebersihan makanan itu sendiri, kebersihan peralatan yang digunakan untuk makan maupun mengolah makanan, serta dengan cara penyimpanan makanan yang tepat. Peran idikator prilaku merupakan salah satu dari banyak faktor yang memepengaruhi keberhasilan dari higienie dan sanitasi. Mulai sekarang kita harus menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Jika dulu hanya asal makan lalu kenyang maka sekarang kita harus lebih mencintai diri kita terutama dengan memperhatikan apa yang kita makan. Kesehatan adalah harta yang paling berharga dengan sehat maka kita dapat melakukan aktivitas dengan lancar tanpa hambatan. Seseorang pernah berkata bahwa diri kita mencerminkan apa yang kita konsumsi. Jika kita mengkonsumsi makanan yang sehat dan bersih maka kita akan terhindar dari terjadinya penyakit yang disebabkan oleh kontaminasi pada makanan