Anda di halaman 1dari 4

PEMASANGAN VENTILATOR

No. Dokumen :

No. Revisi :

Halaman :

Ditetapkan
Tanggal terbit

Direktur

PROSEDUR
TETAP
dr.H.M.Faiz, Sp.THT-KL
Pengertian

NPP. 01.129.04.05
1. Ventilator adalah suatu alat system bantuan nafas
secara

mekanik

yang

di

desain

untuk

menggantikan/menunjang fungsi pernafasan.


2. Pemasangan Ventilator adalah suatu cara
pemasangan alat sistem bantuan nafas
secara

mekanik

untuk

menggantikan/menunjang

fungsi

penafasan, mulai dari proses setting sampai


perawatan pasien dengan ventilator.

Tujuan

1.

Memberikan kekuatan mekanis pada sistem


paru

untuk

mempertahankan

ventilasi

yang

fisiologis.
2.

Memanipulasi air way pressure dan corak


ventilasi untuk memperbaiki efisiensi ventilasi dan
oksigenasi.

3.

Mengurangi kerja miokard

dengan jalan

mengurangi kerja nafas.


Kebijakan

Surat keputusan Direktur NO/ 03.B/ DIR


SK/ RSI.DS/2/2016 Tentang pelayanan unit
rawat inap

lantai dua

RSI Darus Syifa

Benowo Surabaya.

Prosedur

INDIKASI PEMASANGAN VENTILATOR


1

A.

Respiratory Rate lebih dari 35 x/menit.

Tidal Volume kurang dari 5 cc/kg BB.

PaO2 kurang dari 60, dengan FiO2 room air

PaCO2 lebih dari 60 mmHg


PERSIAPAN ALAT

Ventilator + Tubing + Humidifier

Air viva (Jackson Rees)

Oksigen sentral

Perlengkapan untuk mengisap sekresi

Air Compressor Central

B.

CARA KERJA
1. Pemasangan Breathing Set
Ventilator :
Dekatkan Breathing Set dengan
Ventilator
Pakai Handshoend steril
Pasang

perlengkapan

(circuit,

humidifier,

ventilator
dan

perlengkapannya)
Isi Humidifier dengan aqua steril
sampai batas Upper
Cek

peralatan

terpasang

dengan

baik

2. Setting Ventilator :
Hubungkan ventilator dengan listrik
Hubungkan

selang

O2

dengan

sumber O2 dan slang air dengan


sumber air kompresor
Tekan tombol ON

Tentukan BB pasien
Lakukan kalibrasi
Setting

ventilator

sesuai

dengan

advis dokter (mis : MODE, CMV,


SIMV, PCV, dll)
Atur TV, Rate, PEEP, FiO2, Ppeak, dll
Atur batas alarm
Bila

ventilator

sudah

berfungsi

dengan baik maka lepas Tet lung dan


sambungkan urogated dengan ujung
ETT
3. Pemantauan :

Buat foto thorax setelah pemasangan


ventilator untuk mengetahui letak ETT dan
komplikasi

yang

terjadi

akibat

pemasangan entilator
Cek Blood Gas

Analisa 1 jam setelah

pemasangan ventilator untuk evaluasi


setting ventilator
Observasi vital sign pasien dan GCS.
4. Perawatan :

Mencuci tangan sebelum dan sesudah


melakukan tindakan, untuk mencegah
infeksi.
Breathing circuit sebaiknya tidak lebih
tinggi dari ETT, agar pengembunan air
yang terjadi tidak masuk ke paru pasien.
Perhatikan permukaan air di humidifier,
jaga jangan sampai habis, air diganti tiap
24 jam.
Fiksasi ETT dengan plester dan harus
3

diganti tiap hari, perhatikan jangan sampai


letak dan panjang tube berubah.
Tulis ukuran dan panjang tube pada flow
sheet
Lakukan fisioterapi nafas dan suctioning
minimal tiap 3 jam atau bila diperlukan
Cegah

terjadinya

kerusakan

trachea

dengan cara :
Tempatkan tubing yang dihubungkan ke
ETT sedemikian rupa sehingga posisinya
berada diatas pasien. Tubing harus cukup
panjang

untuk

memungkinkan

pasien

dapat menggerakkan kepala.


Memberikan posisi yang menyenangkan
bagi pasien, dengan merubah posisi tiap 2
jam. Selain itu perubahan posisi berguna
untuk mencegah terjadinya dekubitus.
Memberi

rasa

aman

dengan

tidak

meninggalkan pasien sendirian.


Teknik mengembangkan cuff :
- Kembangkan

cuff

dengan

udara

sampai tidak terdengar suara bocor.


- cuff dibuka tiap 2 jam selama 15

Unit Terkait

menit .
Instalasi Rawat Intensif

Anda mungkin juga menyukai