Anda di halaman 1dari 1

PENATALAKSANAAN DENGUE

SHOCK SYNDROME
KOMPENSATA/
TERKOMPENSASI
No. Dokumen
Terbitan

SOP

: 168/SOP/yanis/VI/15
: 8 Juni 2015

No. Revisi
: 00
Tgl. Mulai Berlaku : 8 Juni 2015
Halaman
: 1/1
Kepala Puskesmas Srandakan

PUSKESMAS
SRANDAKAN

dr. Rr. Anugrah Wiendyasari


NIP.19781016 200501 2 012
Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Referensi
Alat dan Bahan
Langkah

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait

Dengue Syock Syndrome (DSS) Kompensata/Terkompensasi infeksi Dengue


yang memiliki kriteria tanda : Anak gelisah, takikardi, takipnea, kulit dingin,
tekanan nadi <20 mmHg, waktu pengisian kapiler >2, jumlah diuresis
menurun.

Sebagai Acuan dalam melakukan tatalaksana DSS Kompensata dengan


tepat.
SK Kepala Puskesmas Srandakan No. 36 Tahun 2015 tentang Standar
Layanan Klinis
Permenkes No.5 tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
a. Stetoskop,alat vital sign,senter
b. Tabung dan selang atau masker oksigen, Infus set,abbocath, dan
cairan infus Ringer Lactate, Ambulans
1. Petugas menjelaskan kepada pasien dan atau keluarganya tentang
=
penyakit pasien, penanganan dan rencana perujukan ke Fasyankes
Tingkat Lanjut serta melengkapi informed consent.
2. Petugas memasang oksigen 2-4 lpm dan infus kristaloid Ringer
Lactate (RL) bolus 10-20ml/kgBB dalam waktu 60 menit
3. Petugas memeriksa ulang tanda syok setelah bolus kristaloid, jika
syok sudah teratasi maka IVFD diturunkan menjadi 10ml/kgBB
selama 1-2 jam dan jika tanda vital stabil dilanjutkan penurunan
IVFD bertahap 7,5,3,dan 1,5ml/kgBB/jam
4. Apabila syok tidak teratasi setelah bolus kristaloid pertama, dan
hasil pemeriksaan hematokrit meningkat, berikan bolus RL 1020ml/kgBB selama 10-20 menit dan segera berkoodinasi dengan
Fasyankes Tingkat Lanjut untuk perujukan
5. Petugas melakukan perujukan pasien menggunakan ambulans
dengan monitoring kondisi dan vital sign, infus dan oksigen
terpasang.
6. Petugas mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan
catatan perawatan pasien.
Kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai prosedur akan berpengaruh
pada hasil pemeriksaan dan kesembuhan pasien
1. IGD/Ranap
2. Klinik Umum
1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai