Minggu 2 Data Dan Analisis Tapak
Minggu 2 Data Dan Analisis Tapak
Minggu 2
Pustaka :
1. Hand Out per tatap muka yang merupakan rangkuman dari beberapa sumber.
2. Slide dokumentasi pribadi yang terkait dengan materi kuliah.
3. Ashihara, Yosinobu, Merancang Ruang Luar, 19..
4. Cullen, G, The Concise townscape, terjemahan, ITS, Surabaya
5. Hakim, Rustam, Unsur Perancangan Lansekap, Bina Aksara, 1987.
6. Reid, Grant W., Grafik Lansekap, Erlangga, Jakarta, 1979.
7. Todd, Kim W., Tapak, Ruang dan Struktur, Intermatra, Bandung,
8. Walker, Theodore D., Perancangan Tapak, Detail & Konstruksi, Erlangga, Jkt,
2001
9. White, Edward T., Analisis Tapak, Intermatra, Bandung, 1985.
10. Widajanti, Andjar, Modul : Perancangan Tapak, Jurusan Arsitektur FTSP UMB,
2002 l.
Minggu 2
Analisa Tapak
Analisa Tapak merupakan suatu kegiatan riset praperancangan yang memusat pada kondisi-kondisi yang
ada, dekat dengan potensial pada dan di sekitar sebuah tapak serta merupakan suatu penyelidikan atas
seluruh tekanan, gaya, situasi serta timbal baliknya pada lahan dimana proyek kita akan didirikan.
Peran utama dari analisa tapak dalam perancangan adalah memberi kita informasi mengenai tapak kita
sebelum memulai konsep-konsep perancangan kita sehingga pemikiran dini kita tentang bangunan dapat
menggabungkan tanggapan-tanggapan yang berarti terhadap kondisi-kondisi luar.
Persoalan tapak antara lain : lokasi, ukuran, bentuk, kontur, utilitas, tata wilayah, garis sempadan, lalu lintas,
pemandangan ke dan dari tapak dll. Sebagai arsitek kita perlu mengetahui persoalan tersebut agar dapat
merancang sebuah bangunan yang berhasil tidak hanya memenuhi pertanggungan jawab internal tapi juga
eksternal, serta mengantisipasi persoalan dan potensi sekarang maupun masa yang akan datang (White:6).
Secara diagramatis sebagai berikut :
I. TAHAPAN PERANCANGAN TAPAK
Tahapan Perancangan Tapak dapat digambarkan sebagai berikut (Andjar W. 2002 : minggu ke 1) :
1. Tentukan Sasaran-sasaran
Sasaran-sasaran yang ingin dicapai baik oleh klien maupun pemakai produk perancangan. Arsitek
bersama klien bertanggung jawab mengidentifikasikan sasaran-sasaran.
2. Analisa Program
Merupakan pemrograman arsitektur yang dikembangkan bersamaan dengan analisa tapak.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
3. Analisa Tapak
Meliputi kegiatan analisa dengan mempertimbangkan aspek-aspek pembentuk tapak.
4. Konsep Perancangan
Merupakan perumusan konsep untuk memenuhi sasaran-sasaran awal dan program.
5. Perancangan Tapak
Keterkaitan antara ruang luar dan ruang dalam agar memenuhi persaratan program.
Mencakup seluruh perwujudan fisik dari rancangan kita baik interior maupun eksterior
seperti dinding, lantai, langit-langit, struktur, peralatan mekanik, furniture, penerangan,
jendela, pitnu, dll.
2. Pemakai
Meliputi semua orang yang memiliki bangunan tersebut, yang bekerja dan memelihara di
dalamnya, klien, langganan dalam bangunan, pengguna, tetangga atau yang sekedar
lewat di depannya.
3. Tautan
Meliputi semua kondisi , situasi, pengaruh-pengaruh, dan tekanan-tekanan pad tapak
yang telah ada sebelum pembangunan bangunan tersebut.
Yang penting kita harus memahami bagaimana ketiga pihak tersebut saling mempengaruhi
satu sama lain. Dalam merancang tapak atau menempatkan bangunan pada tapak tidak
mungkin tanpa melakukan perubahan kondisi yang ada, namun kita harus menentukan apa
yang dipertahankan, diperkuat, ditekankankan, dikurangi, digubah dan dihilangkan.
Sehingga kita akan selalu mewariskan tapak yang keadaannya lebih baik dari pada saat kita
mendapatkannya pertama kali.
III. DATA TAPAK
Jika kita berharap untuk melakukan analisa tapak yang cermat, terdapat beberapa hal yang
harus kita ingat mengenai data tapak yang harus kita kumpulkan yaitu (White : 11-15):
1. Harus mengunjungi tapak agar dapat merasakan spirit jiwa tapak.
2. Memahami data tapak terhadap dimensi waktu masa lalu. Masa kini dan masa yang akan
datang.
3. Perlu memandang pada lapisan persoalan tautan berkutnya di luar persoalan=persoalan
yang kita tuju.
4. Harus dapat merekam informasi apa yang keras (tidak dapat ditawar) seperti batas tapak,
ketentuaan hokum, daerah tapak dan letak utilitas maupun data lunak (kondisi tapak yang
dapat dirubah atau yang tidak secara mutlak harus diarahkan atau ditanggapi dalam
rancangan) seperti pemandangan, lingkungan, kebisingan. Namun pada beberapa kondisi
ada data keras yang dapat dirubah menjadi data lunak seperti kontur, tata wilayah, garis
sempadan dan pepohonan walaupun harus memperhatikan ketentuan yang berlaku.
5. Memahami skala proritas dari informasi yang dikumpulkan dan direkam, misalnya sesuatu
memiliki nilai yang besar dan harus diselamatkan, diperkaya dan diperkuat atau apakah
sesuatu hal adalah sangat negative dan harus dihilangkan atau dihindarkan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Menggambarkan seluruh pola-pola pergerakan kendaraan dan pejalan kaki di atas dan
disekitar tapak.
8. Utilitas
Meliputi tipe, kapasitas, dan lokasi dari seluruh utlitas yang berada pada, berdampingan
dengan dan dekat dengan tapak seperti listrik, gas saluran air kotor, air bersih dan telepon.
Sistem utilitas ada yang di atas tanah dan ada yang di dalam tanah, keduanya perlu data
ukuran, dll.
9. Pancaindra
Meliputi aspek visual, pendengaran, perabaan, dan penciuman pada tapak dari dank ke
tapak.
10.
Meliputi suatu analisis atas lingkungan sekitar tapak berupa aspek non fisik seperti cultural,
psikologik, perilaku, dan sosiologis
11.Iklim
Meliputi seluruh kondisi iklim yang yang berhubungan seperti curah hujan, salju,
kelembaban, variasi suhu sepanjang bulan dan dalam setahun, angina, matahari, sklus
bencanaalam.
Secara diagramatis poin 1-11dapat dilihat pada buku Analisa Tapak, karangan Edwart T. White
hal 16-20.
IV. IMPLIKASI-IMPLIKASI BAGI PERANCANGAN
Analisa tautan adalah suatu pengantar kepada perancangan bagi tautan. Analisa tersebut
melibatkan pengetahuan akan apa yang harus kita lakukan dengannya dari segi tapak sebelum
menerapkannya pada tata wilayah tapak. Analisa tautan haruslah berupa suatu penyelidikan
akan kondisi-kondisi yang ada maupun yang diproyeksikan yang menganggap tidak ada
bangunan baru pada tapak sehingga ketika mulai merancang tapak kita tidak bingung apa yang
sebenarnya ada di sana sekarang dengan apa yang kita inginkan ada di sana atau harapkan
untuk meletakkan di sana.
Berikut adalah beberapa contoh implikasi perancangan oleh situasi yang dapat menyebabkan
suatu ruang atau kegiatan ditempatkan pada rencana tapak. (White, 1985 : 21-24)
a. Konsep tata wilayah tapak diilhami oleh suatu
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
2. Mengumpulkan data
Dengan sumber yang baik dan akurat.
3. Membuat diagram
Dapat terpisah, terpadu maupun penggabungan, tergantung keparluannya. Lihat lebih detail
buku White hal 40-120.
4. Mengorganisasikan Diagram-Diagram
Ada beberapa cara dalam mengorganisasikan diagram yang dapat digunakan untuk pengaturan
informasi antara lain :
Kategori Subjek
Kuantitatif-Kualitatif
Umum-Khusus
Kepentingan Nisbi
Urutan penggunaan
Saling ketergantungan
Contoh secara diagramatis Lihat lebih detail buku White hal 121--125.
5. Menafsirkan Diagram
Penafsiran atas diagram-diagram adalah usaha kita untuk menunjukkan makna terhadap apa
yang telah kita jumpai tentang tapak kita. Kita tengah mencoba untuk mengubah data menjadi
informasi tapak.
Penafsiran adalah dimana kita membaca diagram-diagram dan membiarkannya memberi
kepada kita sesuatu tentang apa yang dapat kita duga ketika kita benar-benar memulai pada
konseptualisasi rancangan. Terlampir beberapa contoh langkah-langkah dalam menanggapi
persoalan-persoalan dalam tapak. White, 1985 : 126-152)
Dengan menggabungkan kembali persoalan-persoalan tapak secara kreatif akan menciptakan
informsi tapak yang memiliki makna dan memberi kepada kita potensi untuk tanggapantanggapan dan pemecahan-pemecahan yang kreatif pula.
Selamat Belajar
Pustaka :
1. Hand Out per tatap muka yang merupakan rangkuman dari beberapa sumber.
2. Ashihara, Yosinobu, Merancang Ruang Luar, 19..
3. De Chiara, Joseph dan Lee E Koppelmen, Standart Perencanaan Tapak,Erlangga, Jakarta1990.
4. Hakim, Rustam, Unsur Perancangan Lansekap, Bina Aksara, 1987.
5. Reid, Grant W., Grafik Lansekap, Erlangga, Jakarta, 1979.
6. Todd, Kim W., Tapak, Ruang dan Struktur, Intermatra, Bandung,
7. Walker, Theodore D., Perancangan Tapak, Detail & Konstruksi, Erlangga, Jkt, 2001
8. White, Edward T., Analisis Tapak, Intermatra, Bandung, 1985.
9. Widajanti, Andjar, Modul : Perancangan Tapak, Jurusan Arsitektur FTSP UMB, 2002l.