Anda di halaman 1dari 5

Lampiran: Cara Pemilihan Dredger yang tepat

Dengan hormat,
Melalui kesempatan ini kami sebagai agen di Indonesia dari produk Beaver Cutter Suction Dredger
(CSD), Royal IHC (IHC Holland BV) Pabrikan kapal keruk (dredger) asal Belanda yang produknya telah
dipakai juga di Waduk Wilingi dan Wonogiri bermaksud menyampaikan informasi singkat mengenai
pemilihan kapal keruk yang tepat untuk penggunaan di waduk-waduk di Indonesia.
Cara Pemilihan Kapal Keruk yang tepat ditentukan oleh 3 hal sebagai berikut :
I.
II.
III.

Tipe Soil/Sedimentasi
Kedalaman Pengerukan (dredging depth)
Jenis bahan bakar/ energi yang digunakan

I. Tipe Soil/Sedimentasi
Tipe soil/ sedimentasi bervariasi antara lain sebagai berikut:
Tipe Soil/ Sedimentasi
Fine Sand (pasir halus)
Medium Sand
Coarse Sand
Coarse Sand and Gravel
Gravel

Decisive Grain Size


100m
235 m
440 m
1.3 mm
7 mm

Situ Density
1900 kg/m3
1950kg/m3
2000 kg/m3
2100 kg/m3
2200 kg/m3

Selain dari besaran material sedimen yang akan dikeruk, tipe soil yang bervariasi juga menentukan
tipe dredger yang akan digunakan, walaupun jenis sedimen yang ada berbeda-beda untuk setiap
tempat dan seringkali satu tempat memiliki beberapa jenis sedimen dari silt (lumpur) sampai dengan
coarse sand (pasir), kami mengklasifikasikan sedimen yang ada dari sifat cohesivenya, sedimen di
tabel diatas biasanya tercampur dengan tanah, apabila tanah tersebut lengket dan liat maka plain
suction tidak dapat digunakan, (plain suction adalah proses dimana sebuah pompa menyedot
melalui pipa inlet dan tanah sekitarnya mulai masuk kedalam pipa inlet karena sifat tanah yang halus
dan freeflow), apabila jenis tanah adalah lengket (liat) maka pipa inlet dapat tersumbat sehingga tipe
cutter atau wheel suction dredger merupakan alternatif yang lebih baik.
Apabila tanah bersifat lebih lengket (sticky) seperti tanah liat (clay) maka alternatif terbaiknya
adalah wheel suction dredger yang jenis pisaunya lebih sesuai untuk pekerjaan ini. Apabila dredging
dilakukan di dalam kedalaman 18 30 mtr wheel dredger biasanya menjadi pilihan yang lebih baik
daripada cutter suction karena sideway torsional force di ladder cutter suction menjadi terlalu tinggi
sehingga tidak efisien. Namun, wheel dredger memiliki harga jual yang lebih tinggi dari cutter
suction, sehingga pemilihan harus tepat agar dapat menghemat biaya.
Kesimpulan:

Gunakan Cutter Suction Dredger untuk Sand, slit dan clay


Gunakan wheel suction untuk pengerukan yang lebih dalam

PT Gistec Prima

Gunakan wheel suction dredger untuk sticky clay

Gambar 1. Pemakaian Plain Suction Dredger (PSD), Cutter Suction Dredger (CSD) dan Wheel Suction Dredger (WSD)

II. Kedalaman Pengerukan (Dredging depth)


Selain dari jenis tanah dan sedimentasi, hal lain yang perlu diperhatikan adalah kedalaman (dredging
depth) dari tempat pengerukan. Proses dredging didominasi oleh performa sedot dari dredge pump.
Dalam pekerjaan pengerukan yang lebih dalam, tanah berat dan tanah yang banyak mengandung
sedimen akan mengakibatkan dredge pump mulai bermasalah. Dalam hal kedalaman melebihi 18
meter, pompa bawah air di suction ladder harus digunakan, agar dapat mengimbangi dengan
kesulitan pekerjaan. Dalam hal kedalaman 14 s.d 18 meter, pompa bawah air tidak mutlak
diperlukan, namun penggunaanya akan menambah penyedotan tanah sedimen sehingga akan
menaikan produktifitas penyedotan sedimen.

Standard Spud

Gambar 2. Contoh wheel dan cutter dredger pada kedalaman 14 meter

Direct Driven Submersible Pump-DDSP (Pompa mekanis langsung bawah air)

PT Gistec Prima
Untuk kedalaman diatas 18 meter, maka mutlak digunakan tambahan pompa hisap bawah air.
Pompa hisap bawah air harus dijalankan dengan hubungan mekanis langsung (direct mechanical
connection) agar tidak kehilangan kekuatan. Beberapa contoh yang menggunakan hydraulic
powered underwater pumps menunjukan power loss yang cukup besar (lebih dari 20%) dan juga
berbahaya terhadap lingkungan. Karena biaya bahan bakar merupakan pengeluaran terbesar dari
dredging, maka power loss sangatlah merugikan, sehingga direct driven atau electrically driven
submersible pump-lah yang harus digunakan.
Direct driven dapat digunakan dengan cara meletakkan mesin utama in line dengan underwater
pump dihubungkan dengan pivoting gearbox. Pompa bawah air yang ditempel dengan mesin utama
tidaklah ideal karena konfigurasi mesin diesel dredger biasanya tidak sesuai dengan kebutuhan
underwater pump, dan lagi dengan posisi yang miring dan dudukan yang longgar, membuat mesin
tidak dapat bekerja secara optimal, sehingga pivoting gearbox sangat diperlukan agar mesin tetap
pada operasi optimumnya, ditambah lagi pivoting gearbox sudah teruji sebagai alat yang effisien
untuk melakukan pekerjaan pengerukan ini.
Alternatif lain adalah menggunakan electrically driven submerged dredge pump, sehingga
walaupun kehilangan tenaga sedikit lebih tinggi dari direct driven submerged dredge pump, namun
loss tenaga berada pada kisaran yang 10% sehingga masih dianggap solusi yang baik

Gambar 3. Pivoting Gearbox untuk underwater


dredge
pump
III.
Bahan
Bakar atau

energi yang digunakan

Electro driven dredger


Banyak dredger digunakan untuk keperluan pengerukan bendungan/waduk yang biasanya sebagian
atau seluruhnya merupakan pembangkit listrik tenaga air. Ini berarti tenaga listrik yang tersedia
sangat banyak, ditambah lagi kebanyakan waduk atau bendungan berada di daerah yang terpencil
sehingga sulit untuk dijangkau supply bahan bakar (diesel) secara terus menerus sehingga dredger
dengan penggerak listrik merupakan solusi yang ideal. Penggunaan Listrik dalam jangka panjang
memiliki biaya yang jauh lebih rendah daripada diesel, karena sebagian besar biaya operasi adalah
untuk bahan bakar, dengan penggunaan dredger listrik, maka biaya operasional yang lebih hemat.

PT Gistec Prima
Dengan penggunaan mesin listrik, motor listrik dapat dipasang di ladder sebagai driver dari mekanis
langsung (direct driven) kepada underwater pump.

Gambar 4. Electric deep water reservoir dredger

Electric driven dredger dapat menggunakan langsung listrik dari power station yang terdapat pada
pembangkit listrik, transformer di dalamnya memastikan bahwa tenaga yang masuk sesuai dengan
kondisi optimal pengoprasian dredger. Terdapat juga opsi generator listrik (genset diesel) yang dapat
digunakan apabila infrastruktur listrik belum siap. Investasi dredger listrik biasanya lebih tinggi
namun biaya pengoprasiannya jauh lebih rendah.
Kesimpulan

Gunakan electrical driven dredger di area terpencil untuk menghemat biaya bahan bakar
pada pengoprasiannya

Demikian sedikit informasi dari kami, mengenai pemilihan dredger yang baik.
Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa dredger yang baik adalah dredger yang sesuai
dengan jenis pekerjaan. Sehingga pada jenis kapal keruk berikut ini, kami memberikan beberapa opsi
dan modul yang dapat disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
Adapun tipe-tipe produk tersedia untuk pengerukan waduk yang ada pada kami adalah sebagai
berikut
1. Beaver 45, Cutter Suction Dredger, dengan kedalaman bervariasi antara 10m s.d. 18m,
2. Beaver 45DDSP, Cutter Suction Dredger , dengan kedalaman bervariasi antara 18m s.d. 85m,
3. Beaver 45DDSP, Wheel Suction Dredger, dengan kedalaman 18 m s.d. 85 m,

PT Gistec Prima
4. Beaver 600c, cutter suction dredger, dengan kedalaman bervariasi antara 8 s.d. 10 m
5. Beaver 300SE, Cutter Suction Dredger, dengan kedalaman bervariasi antara 6m s.d. 10m,
Demikian informasi dari kami, untuk penjelasan lebih lanjut dapat langsung menghubungi kami.

Anda mungkin juga menyukai