Listrik adalah komponen yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari karena selain bermanfaat
untuk penerangan juga dapat digunakan untuk kegiatan produksi yang dapat menunjang ekonomi rakyat
dimana kegunaannya antara lain: dapat menghidupkan pompa, pemanas/pendingin, alat penggiling, alat
pemotong, alat pemipil dan berbagai keperluan lainnya.
Banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN, sehingga sebagai jalan
pintas mereka menggunakan genset baik untuk penerangan maupun kegiatan produksi. Penggunaan
genset tentu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit yakni untuk BBM dan perawatan mesin. Kebanyakan
kegiatan produksi yang menggunakan genset sebagai tenaga listrik mengaku bahwa BBM dan perawatan
mesin menempati urutan pertama dalam biaya produksi. Di samping itu penggunaan genset tidaklah
ramah lingkungan karena dapat mencemari lingkungan, menimbulkan kebisingan dan pemanasan
sekeliling (meningkatkan pemanasan global).
Padahal tanpa kita sadari di sekitar kita tersedia sumber daya yang melimpah dan ramah lingkungan
yang dapat kita manfaatkan untuk membangkitkan energi listrik, salah satunya air yang mengalir dapat
dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Untuk membangun PLTA tidaklah harus dari
air terjun, pada prinsipnya setiap air yang mengalir walaupun alirannya sangat lambat (seperti: sungai
dan selokan) dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik. Hanya saja daya yang dihasilkan tidak selalu
memadai. Untuk itu perlu dihitung potensi daya dengan formula berikut:
P = Q x g x h
Di mana :
P = Daya (kwatt)
Q = Debit Air (m3/detik) yang menyatakan volume air yang mengalir setiap detik
9 =konstanta gravitasi = 9,8 m/detik2
h = ketinggian/head (m) yang diukur secara vertikal dari permukaan sampai shaft (poros) penggerak mula
Pada prinsipnya PLTA terdiri dari 3 bagian utama : penggerak mula, perubah kecepatan (speed reducer)
dan generator.
Penggerak Mula (Prime Mover) adalah bagian berputar yang langsung berhubungan dengan air. Ada 2
jenis penggerak mula yang umum digunakan yakni kincir air dan turbin air. Pemilihan jenis penggerak
mula dalam merencanakan PLTA didasari atas pertimbangan kondisi air pada lokasi pemasangan dan
kapasitas daya yang akan dibangkitkan. Pada daerah air terjun dengan ketinggian (head) rendah atau
daerah sungai (termasuk parit/selokan) penggerak mula yang cocok digunakan adalah kincir air.
Sedangkan pada daerah air terjun dengan ketinggian (head) sedang sampai tinggi yang cocok digunakan
adalah turbin air.
Konstruksi kincir air sederhana terdiri dari dua dinding lingkaran yang mengapit sudu-sudu dan pada
pusat terdapat as (shaft) sebagai sumbu putar. Kincir air dapat dibuat dari bahan: kayu, bambu, plate
besi, dan lain-lain.
Umumnya penggunaan kincir air hanya terbatas pada skala kecil atau sedang saja sedangkan untuk
skala besar turbin airlah menjadi pilihan. Namun demikian kincir air memiliki kelebihan karena biayanya
relatif murah (untuk kapasitas sama), pembuatannya mudah (dapat dikerjakan orang yang keahliaanya
pas-pasan) dan yang lebih menarik lagi untuk pembangkit listrik pada aliran sungai dengan head sangat
rendah penggerak mula yang paling tepat adalah model kincir.
Turbin air adalah model yang lebih canggih dan dapat digunakan untuk pembangkit listrik mulai kapasitas
kecil sampai besar. Selain itu tidak memerlukan banyak tempat untuk pemasangan, terlihat rapi, dan
effisiensi tinggi. Saat ini sudah banyak turbin air yang diproduksi, dan pada type tertentu telah dirangkai
sedemikian rupa dengan generatornya sehingga pemasangannya menjadi lebih mudah. Hanya saja
harga turbin jauh lebih mahal dan hanya bisa dibuat oleh tenaga dengan keahlian khusus atau dibeli dari
pabrik yang mengeluarkannya.
Speed Reducer (perubah kecepatan) adalah alat yang berfungsi untuk merubah (menaikkan atau
menurunkan) kecepatan putaran. Dalam hal ini speed reducer yang diperlukan adalah penaik kecepatan
karena putaran penggerak mula biasanya lambat, oleh karena itu harus dipercepat agar putaran yang
direkomendasikan pada generator dapat dicapai (pada umumnya generator memiliki putaran 1500 rpm).
Kecepatan putaran yang tepat pada sisi generator diperlukan sebagai salah satu syarat agar listrik yang
dihasilkan baik. Bila putaran generator tidak tepat (kurang atau melampui batas yang direkomendasikan)
dapat merusak peralatan listrik dan termasuk generator itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan
perhitungan yang tepat untuk memilih speed reducer pada pembangkit listrik.
Secara garis besar untuk menaikkan kecepatan digunakan 3 macam cara sebagai berikut:
1. Multiple Pulley (Pulley Bertingkat)
Ini adalah model paling sederhana dan biayanya murah akan tetapi menimbulkan kehilangan daya yang
tinggi. Model ini terdiri dari susunan beberapa pulley yang dihubungkan dengan belt. Jumlah tingkatan
(jumlah pulley) dan diameter pulley harus diperhitungkan agar dihasilkan kecepatan putaran yang tepat
pada sisi generator.
Untuk memilih gear box yang tepat untuk pembangkit listrik perlu diperhatikan 3 hal penting:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Membuat Pembangkit Listrik Tenaga
Air, https://www.tribunnews.com/tribunners/2011/04/04/membuat-pembangkit-listrik-tenaga-air.
Penulis: Albert Charlos
Editor: Anita K Wardhani