PEMBAHASAN
(Anynomous,1997).
foto sintesa. Proses ini adalah sumber dari semua bahan bakar fosil.
Prosesn Helioelectrical. Reaksi Helioelectrical yang utama adalah
radiasi
matahari
dan
Selain itu energi panas matahari juga berperan penting dalam menjaga kehidupan
di bumi ini. Tanpa adanya energi panas dari matahari maka seluruh kehidupan di
muka bumi ini pasti akan musnah karena permukaan bumi akan sangat dingin dan
tidak ada makluk yang sanggup hidup di bumi.
Gambar 2. Silikon
Ketika diletakkan silikon n-type dengan silikon p-type, maka setiap sel
photovoltaic ini memiliki minimal satu medan listrik. Tanpa medan listrik maka
sel tidak akan bekerja, dan pada fase ini antara silikon n-type dan silikon p-type
sedang melakukan ikatan. Dan kemudian elektron pada slilikon n-type akan
mencari hole pada silikon p-type untuk ditempati elektron tersebut.
Sebelumnya silikon ini memiliki muatan yang netral. Elektron lebih pada
phospor akan diseimbangkan oleh proton. Ketika hole dan elektron digabung jadi
satu dalam sambungan antara n-type dan p-type maka kenetralan dari silikon ini
akan terganggu. Pada sambungan akan membentuk suatu campuran elektron dan
akhirnya keseimbangan tercapai lagi dan akan terbentuk suatu medan elektrik
yang memisahkan kedua sisi tersebut.
A = n-type ; B = p-type
Medan elektrik ini bekerja seperti dioda, membiarkan (bahkan mendorong)
elektron untuk mengalir dari sisi P ke sisi N, dan elektron hanya memiliki satu
arah.(Alpensteel.com)
Listrik yang yang dihasilkan sel photovoltaic
Ketika cahaya dalam hal ini adalah photon (satuan energi dalam cahaya)
mengenai sel surya, maka energinya akan membebaskan pasangan elektron dan
hole.
Setiap photon dengan energi yang cukup secara normal akan
membebaskan elektron, dan akan menghasilkan hole bebas juga. Apabila hal ini
terjadi cukup dekat dengan medan listrik, atau jika elektron bebas dan hole bebas
masih berada pada range pengaruhnya, maka medan listrik ini akan mengirimkan
elektron pada sisi N dan hole pada sisi P. Hal ini akan mengakibatkan kenetralan
8
terganggu, dan jika disediakan alur arus luar, maka elektron akan mengalir
sepanjang alur, kembali ke asalnya yaitu sisi P untuk bersatu dengan hole yang
dikirim oleh medan listrik. Elektron yang mengalir ini akan menghasilkan arus
sedangkan medan listrik akan menghasilkan tegangan. Dengan kedua unsur arus
dan tegangan tersebut, akan didapatkan power.(Alpensteel.com)
A = n-type ; B = p-type
. Semua sel photovoltaic mempunyai paling tidak dua lapisan semi
konduktor seperti itu, satu bermuatan positif dan satu bermuatan negatif. Ketika
cahaya bersinar pada semi konduktor, lading listrik menyeberang sambungan
diantara dua lapisan menyebabkan listrik mengalir, membangkitkan arus DC.
Makin kuat cahaya, makin kuat aliran listrik.Sistem photovoltaic tidak
membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk beroperasi. Sistem ini juga
membangkitkan listrik di saat hari mendung, dengan energi keluar yang sebanding
ke berat jenis awan. Berdasarkan pantulan sinar matahari dari awan, hari-hari
mendung dapat menghasilkan angka energi yang lebih tinggi dibandingkan saat
langit biru sedang yang benar-benar cerah (Greenpeace.org)
Struktur Sel Surya
Sesuai dengan perkembangan sains & teknologi, jenis-jenis teknologi sel
surya pun berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya
generasi satu, dua, tiga dan empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun
sel yang berbeda pula (Jenis-jenis teknologi surya akan dibahas di tulisan Sel
Surya : Jenis-jenis teknologi). Dalam tulisan ini akan dibahas struktur dan cara
kerja dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu sel surya berbasis
material silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja sel
surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan tipis).
10
11
tipe-n
mempunyai
kelebihan
elektron
(muatan
negatif)
12
kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole
bergerak menuju kontak positif menunggu elektron datang, seperti diilustrasikan
pada gambar dibawah.
Gambar 5. Ilustrasi cara kerja sel surya dengan prinsip p-n junction. (Gambar :
sun-nrg.org)
13
serta
sebuah
kolektor
pengumpul
panas
yang
berfungsi
Menunjukan arah aliran air, warna biru adalah air dingin setalah melewati
kolektor bagian bawah akan mengalami pemasanan di gambarkan berwarna
merah. Gambar diatas menunjukan mekanisme kerja pemanas air tenaga surya,
dimana terdapat sebuah pompa yang mengalirkan air dingin masuk melalui bagian
bawah kolektor sehingga berubah menjadi air panas yang keluar melalui bagian
atas kolektor menuju tangki penampungan air panas yang sudah di rancang untuk
mencegah radiasi panas keluar.
Kompor Tenaga Surya;
Kompor tenaga surya adalah perangkat masak yang menggunakan sinar
matahari sebagai sumber energi. Kompor jenis ini tidak menggunakan bahan
bakar konvensional dan biaya operasinya rendah sehingga sangat disayangkan jika
tidak dimanfaatkan. Terdapat tiga prinsip dasar kompor surya yaitu, pemusatan
cahaya matahari, mengubah cahaya menjadi panas dan memerangkap panas.
Kompor dengan prinsip kerja mengubah cahaya menjadi panas menggunakan
bahan panci yang berwarna hitam hal ini dapat meningkatkan efektivitas
pengubahan cahaya menjadi panas. Panci berwarna hitam dapat menyerap hampir
semua cahaya matahari dan mengubahnya menjadi panas, secara mendasar
meningkatkan efektivitas kerja kompor surya. Semakin baik kemampuan panci
menghantarkan panas, semakin cepat kompor bekerja.
15
16
Ada dua jenis kolektor yang biasa digunakan untuk pembangkitan listrik yaitu
kolektor parabolik memanjang dan kolektor parabolik cakram.
17
permukaan bumi, maka gas akan mengalir ke atas melalui tower ini. Aliran
gas/udara tersebut akan memutar turbin gas. Skema sederhana dapat dilihat pada
gambar dibawah.
PLTS di Indonesia
Penerapan PLTS oleh BPPT dimulai dengan pemasangan 80 unit PLTS
(Solar Home System, Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk Lampu
Penerangan Rumah) di Desa Sukatani, Jawa Barat pada tahun 1987. Setelah itu
pada tahun 1991 dilanjutkan dengan proyek Bantuan Presiden (Banpres Listrik
Tenaga Surya masuk Desa) untuk pemasangan 3.445 unit SHS di 15 propinsi yang
dinilai layak dari segi kebutuhan (tidak terjangkau oleh PLN), kemampuan
masyarakat setempat (pembayaran dengan cara mencicil) dan persyaratan teknis
lainnya.
19
Gambar 10. PLTS Kabaena (Sulawesi Tenggara) dengan kapasitas 200 kWp.
Sumber : trooperpergikp.wordpress.com
20
Sistem pemanas air dan pembangkit listrik tenaga panas matahari tidak
efektif digunakan pada daerah memiliki cuaca berawan untuk waktu
yang lama.
Pada musim dingin, pipa-pipa pada sistem pemanas ini akan pecah
mengganggu
dan
21
22
Sumber daya manusia (SDM) di bidang surya termal masih sangat terbatas.
Saat ini, SDM hanya tersedia di Pulau Jawa dan terbatas lingkungan
perguruan.
rumah tangga menggunakan arus AC), dan controller (sebagai pengatur arus)
yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan
memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong.
Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah 2.400 x
(2.400 x 20%) = 2.880 watt.
Dari 2.880 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki baterai)
maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika kita
menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 4 baterai
(65 x 12 x 4 = 3.120 watt).
Dengan mendapatkan 3.120 watt ini, akan didapatkan jumlah panel yang
dibutuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan
ukuran panel yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini kurang lebih
menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 (jam) = 500 watt.
Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di
negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan
rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1
panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan
total panel yang dibutuhkan adalah sejumlah 3.120 watt / 500 watt = 7 panel
(baiknya kita lebihkan).
Kesimpulan
Telah berhasil didapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai
untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang dinyalakan selama 12 jam
sehari dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara
pukul 18.00 s/d 06.00 yakni : 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH
BATERAI 65Ah 12 V.
Mengenai harga, 1 buah panel surya dengan daya 100 wp adalah sebesar
Rp.2.100.000, sehingga total uang yang harus dikeluarkan untuk pembelian panel
surya adalah Rp.14.700.000,-
24