Anda di halaman 1dari 8

ANALISA DATA

DATA
DS:
Ibu sang anak
mengatakan jika sang
anak diare tanpa

ETIOLOGI

MASALAH

Makanan terkontaminasi

KEPERAWATAN
Risiko Kekurangan
Volume Cairan

Virus/bakteri berkembang biak


di saluran cerna (gaster &

ampas 15x sudah 3

usus)

hari
Melepaskan enterotoksin
DO:
Klien tampak lemah
Intake & output
(haluaran urin)
menurun.

Iritasi
Mukosa
Intestinum
Stimulasi
Meningkatkan

plexus

Terbukanya

mesenterik

Kanal Cl &
Pompa Na

Hiperperistaltik

osmosis air
BU 20x/mnt
Peningkatan sekresi
Air & elektrolit
Ke dalam usus
Diare
Frekuensi BAB meningkat &
Kehilangan cairan aktif
Risiko Kekurangan Volume
Cairan

DS:

Makanan terkontaminasi

Diare

Ibu pasien
mengatakan jika sang
anak diare tanpa

Virus/bakteri berkembang biak


di saluran cerna (gaster &
usus)

ampas berlendir lebih


dari 15x selama 3 hari.
Ibu mengatakan

Melepaskan enterotoksin

anaknya diare setelah


makan dan ciki.

Iritasi

DO:

Mukosa

BU 20x /menit
Leukosit (+)

Intestinum
Stimulasi
Meningkatkan

plexus

Terbukanya

mesenterik

Kanal Cl &
Pompa Na

Hiperperistaltik

osmosis air
BU 20x/mnt
Peningkatan sekresi
Air & elektrolit
Ke dalam usus
Diare

DO:
Klien mengatakan baru
mengetahui menderita
DM ketika tiba di
rumah sakit.
Di daerah perianal
terdapat luka lecet

Diare

Kulit
Frekuensi BAB meningkat
Iritasi kulit sekitar perianal,
luka lecet

dengan diameter4 cm
berwarna kemerahan.

Kerusakan Integritas

Kerusakan integritas kulit

Nyeri tekan pada


daerah luka

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal
5/10/2015

Nomor
1

Diagnosa Keperawatan
Risiko kekurangan volume cairan

5/10/2015

Diare

5/10/2015

Kerusakan integritas kulit

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No

Diagnosa
Nama

Risiko kekurangan volume cairan b.d. kehilangan cairan aktif d.d. klien

Diagnosa

tampak lemah dan perubahan haluaran urin.

Tujuan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan


cairan klien terpenuhi dan keseimbangan dipertahankan

Indikator

NOC: Hydration
NO
1

Indikator
Fluid intake

<500
ml/hr

500-

25-30

800
ml/hr

8001100
ml/hr

11001300
ml/hr

1300-

20-25
ml/jam

<10

10-20

li 3-4 s

li 2-3s

1500
ml/hr

Urine Output

>30

Turgor kulit

ml/jam ml/jam
ml/jam ml/jam
Kemba Kemba Kemba Kemba Kemba
li >5s

li 4-5 s

li <2s

Intervensi NIC: Fluid Management


1. Monitor TTV klien.
2. Monitor makanan dan cairan yang masuk serta hitung kebutuhan kalori
klien.
3. Kolaborasi pemberian IV.
Untuk rehidrasi anak >2 bulan yang mengalami diare:
Cairan KAEN 3A atau D% 1/2s.
Jumlah kebutuhan cairan anak menurut rumus perhitungan adalah
1500 ml.
Jumlah tetesan per menit adalah:
4. Monitor status nutrisi klien.
5. Anjurkan intake oral yang adekuat.
6. Dorong keluarga klien untuk membantu pemberian makanan.

No Diagnosa

Nama Diagnosa

Diare b.d. kontaminan dan proses infeksi d.d. BAB tanpa ampas
5x/hari, leukosit (+) pada feses dan BU 20 x/menit

Tujuan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam frekuensi


BAB kembali normal.

Indikator

NOC: Bowel elimination


NO
Indikator
1 Elimination Pattern
2

Bowel sounds

Stool

soft

formed

1
>20x/

2
3
14-19 9-14
x/hr
x/hr

4
3-8
x/hr

12-14 9-11
x/mnt x/mnt
Cair
lemb

6-8
x/mnt
Lemb

tak

bera

ek

bera

mpas

hr
>15x/
mnt
and Cair

ek

5
<3x/h
r
3-5
x/mnt
padat

sediki

mpas

t
padat

4
5

Diarrhea
Mucus in stool

Lendi

Lendi

Bany

sediki Tidak

r pus

ak

ada

darah
Intervensi

NIC: Diarrhea Management


1. Tentukan penyebab diare.
2. Ambil sampel feses untuk kultur jika diare tetap berlangsung.
3. Evaluasi medikasi terkait efek samping terhadap saluran
pencernaan.
4. Ajarkan pasien terkait pengobatan diare.
5. Dorong pasien untuk makan makanan dalam jumlah kecil tapi
sering.
6. Monitor tanda gejala diare.
7. Anjurkan klien untuk melapor kepada tenaga kesehatan jika klien
8.
9.
10.
11.
12.

mengalami diare.
Observasi turgor kulit secara teratur.
Monitor kulit di daerah perineum jika terjadi ulserasi dan iritasi.
Ukur keluaran feses.
Timbang BB pasien secara teratur.
Laporkan pada dokter jika terjadi peningkatan frekuensi dan

suara BU.
13. Konsultasikan dengan dokter jika diare tetap berlangsung.
14. Anjurkan makanan rendah serat, tinggi protein dan tinggi kalori.
Manajemen diare menurut MTBS
1. Beri cairan dan makanan sesuai rencana terapi A dan tablet zinc.
Beri cairan tambahan: Banyak oralit/cairan lain yang harus
diberikan setiap kali anak berak (100-200 ml setiap kali berak)
- Meminumkan sedikit-sedikit tetapi sering
- Jika anak muntah tunggu 10 menit.

- Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.


2. Beri tablet zinc selama 10 hari sejumlah 1 tablet.
3. Lanjutkan pemberian makan.
4. Kapan harus kembali.

No Diagnosa

Nama Diagnosa

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. penurunan


intake makanan d.d. anak N muntah 5 x sehari, nafsu makan
menurun, makanan yang dihabiskan porsi.

Tujuan

Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

selama

7x24

jam

kebutuhan nutrisi klien terpenuhi


Indikator

NOC: Nutritional Status


NO
Indikator
1 Intake Makanan

2
Intervensi

Rasio BB

1
<3x/hr
<
porsi
-3

2
<3x

Porsi
-2

3
<3x/h
r1
por
si
+3

4
3x/hr
1

5
3x/hr
1

porsi

porsi
lahap

+2

NIC: Nutrition Management


1. Kaji jika pasien alergi terhadap makanan tertentu.
2. Kolaborasi dengan ahli gizi terkait jumlah kalori dan jenis

3.
4.
5.
6.
7.

makanan yang dibutuhkan.


Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
Berikan makanan rendah serat, tinggi kalori, tinggi protein.
Berikan informasi terkait kebutuhan nutrisi klien.
Monitor adanya mual muntah.
Timbang BB dan dokumentasikan.

Anda mungkin juga menyukai