DATA
DS:
Ibu sang anak
mengatakan jika sang
anak diare tanpa
ETIOLOGI
MASALAH
Makanan terkontaminasi
KEPERAWATAN
Risiko Kekurangan
Volume Cairan
usus)
hari
Melepaskan enterotoksin
DO:
Klien tampak lemah
Intake & output
(haluaran urin)
menurun.
Iritasi
Mukosa
Intestinum
Stimulasi
Meningkatkan
plexus
Terbukanya
mesenterik
Kanal Cl &
Pompa Na
Hiperperistaltik
osmosis air
BU 20x/mnt
Peningkatan sekresi
Air & elektrolit
Ke dalam usus
Diare
Frekuensi BAB meningkat &
Kehilangan cairan aktif
Risiko Kekurangan Volume
Cairan
DS:
Makanan terkontaminasi
Diare
Ibu pasien
mengatakan jika sang
anak diare tanpa
Melepaskan enterotoksin
Iritasi
DO:
Mukosa
BU 20x /menit
Leukosit (+)
Intestinum
Stimulasi
Meningkatkan
plexus
Terbukanya
mesenterik
Kanal Cl &
Pompa Na
Hiperperistaltik
osmosis air
BU 20x/mnt
Peningkatan sekresi
Air & elektrolit
Ke dalam usus
Diare
DO:
Klien mengatakan baru
mengetahui menderita
DM ketika tiba di
rumah sakit.
Di daerah perianal
terdapat luka lecet
Diare
Kulit
Frekuensi BAB meningkat
Iritasi kulit sekitar perianal,
luka lecet
dengan diameter4 cm
berwarna kemerahan.
Kerusakan Integritas
Nomor
1
Diagnosa Keperawatan
Risiko kekurangan volume cairan
5/10/2015
Diare
5/10/2015
Diagnosa
Nama
Risiko kekurangan volume cairan b.d. kehilangan cairan aktif d.d. klien
Diagnosa
Tujuan
Indikator
NOC: Hydration
NO
1
Indikator
Fluid intake
<500
ml/hr
500-
25-30
800
ml/hr
8001100
ml/hr
11001300
ml/hr
1300-
20-25
ml/jam
<10
10-20
li 3-4 s
li 2-3s
1500
ml/hr
Urine Output
>30
Turgor kulit
ml/jam ml/jam
ml/jam ml/jam
Kemba Kemba Kemba Kemba Kemba
li >5s
li 4-5 s
li <2s
No Diagnosa
Nama Diagnosa
Diare b.d. kontaminan dan proses infeksi d.d. BAB tanpa ampas
5x/hari, leukosit (+) pada feses dan BU 20 x/menit
Tujuan
Indikator
Bowel sounds
Stool
soft
formed
1
>20x/
2
3
14-19 9-14
x/hr
x/hr
4
3-8
x/hr
12-14 9-11
x/mnt x/mnt
Cair
lemb
6-8
x/mnt
Lemb
tak
bera
ek
bera
mpas
hr
>15x/
mnt
and Cair
ek
5
<3x/h
r
3-5
x/mnt
padat
sediki
mpas
t
padat
4
5
Diarrhea
Mucus in stool
Lendi
Lendi
Bany
sediki Tidak
r pus
ak
ada
darah
Intervensi
mengalami diare.
Observasi turgor kulit secara teratur.
Monitor kulit di daerah perineum jika terjadi ulserasi dan iritasi.
Ukur keluaran feses.
Timbang BB pasien secara teratur.
Laporkan pada dokter jika terjadi peningkatan frekuensi dan
suara BU.
13. Konsultasikan dengan dokter jika diare tetap berlangsung.
14. Anjurkan makanan rendah serat, tinggi protein dan tinggi kalori.
Manajemen diare menurut MTBS
1. Beri cairan dan makanan sesuai rencana terapi A dan tablet zinc.
Beri cairan tambahan: Banyak oralit/cairan lain yang harus
diberikan setiap kali anak berak (100-200 ml setiap kali berak)
- Meminumkan sedikit-sedikit tetapi sering
- Jika anak muntah tunggu 10 menit.
No Diagnosa
Nama Diagnosa
Tujuan
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama
7x24
jam
2
Intervensi
Rasio BB
1
<3x/hr
<
porsi
-3
2
<3x
Porsi
-2
3
<3x/h
r1
por
si
+3
4
3x/hr
1
5
3x/hr
1
porsi
porsi
lahap
+2
3.
4.
5.
6.
7.