Anda di halaman 1dari 33

RSD MAYJEND

HM RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

PENGGUNAAN TUTUP KEPALA


No. Dokumen
446/1341.b-RSD/35-LU/1/2012

Tanggal terbit

No. Revisi

Halaman

III

1/1

Ditetapkan oleh :
Direktur RS

03-01-2012

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Dr. Septi Dwi Putra


NIP. 1968 09232001 221 005
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Memakai topi dari kain yang rapi sehingga dapat mengurangi


kontaminasi
Agar tidak terjadi kontaminasi dari pasien ke perawat / dokter, dari
perawat / dokter ke pasien atau dari petugas ke makanan.
1. Tutup kepala dipakai di ruang kamar bedah, kamar bersalin,
ruang ICU dan Ruang Steril
2. Tutup kepala digunakan selama dalam tugas
1.
2.
3.
4.
5.

Persiapan Alat : tutup kepala dari bahan kain


Siapkan tutup kepala sesuai kebutuhan
Rapikan rambut/ ikat/ lipat, lalu gunakan tutup kepala
Rapikan dan masukkan sisa-sisa rambut yang masih tampak
Ikat tutup kepala sedapat mungkin pas dengan lingkaran kepala

Kamar Operasi, Kamar Bersalin, dan Ruang ICU

RSD MAYJEND
HM RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

PENGGUNAAN MASKER
No. Dokumen

Revisi

Halaman

446/2/sop/kep/35-LU/V1/2012

III

1/1

Tanggal terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Ditetapkan oleh :
Direktur RS

03-01-2011

Dr. Septi Dwi Putra


NIP. 1968 09232001 221 005
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Tindakan menutupi hidung dan mulut yang berfungsi untuk


melindungi sistem pernapasan untuk sekali pakai saat melakukan
pekerjaan yang beresiko kontaminasi melalui udara
1. Melindungi selaput lendir hidung, mulut, selama melakukan
tindakan dan perawatan yang memungkinkan terjadinya percikan
darah dan cairan tubuh lainnya termasuk tindakan ortopedic atau
perawatan gigi
2. Melindungi dari infeksi yang ditularkan lewat udara
3. Masker sebagai alat pelindung
4. Masker digunakan saat di kamar operasi
6. Persiapan Alat : masker dari bahan kain (sintetis) yang berpori
atau masker disposible
7. Pelaksanaan:
a. Cuci tangan sebelum menggunakan masker
b. Kenakan masker hingga hidung dan mulut tertutup
c. Masker hanya digunakan saat berada di ruang perawatan
pasien atau dalam kamar operasi. Gunakan masker steril
khusus untuk tindakan steril
d. Gunakan masker maksimal 24 jam tetapi dapat diganti bila
tercemar atau lembab
e. Masker sekali pakai dibuang bersama
sampah medis,
masker kain dicuci bersama linen terinfeksi
Ruang perawatan, Rawat Inap, Kamar Operasi,
Kebersihan

Loundry, Bagian

RSD MAYJEND HM
RYACUDU
KAB.LAMPUNG UTARA

PENGGUNAAN SARUNG TANGAN

No. Dokumen

Revisi

Halaman

445/1341.b-RSD/35-LU/1/2012

III

1/1

Tanggal terbit

Ditetapkan oleh :
Direktur RS

03-01-2011

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Dr. Septi Dwi Putra


NIP. 1968 09232001 221 005
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PETUGAS

PROSEDUR

Salah satu alat pelindung diri yang berfungsi untuk melindungi


kontak kulit pada bagian tangan termasuk jari-jari untuk sekali
pakai saat melakukan pekerjaan yang beresiko kontaminasi
melalui kontak kulit

Petugas dapat melakukan resusiitasi pada bayi baru lahir


Menurunkan angka kematian bayi
Seluruh petugas yang ada diruang kebidanan dan ruaang
neonatus
1

Selimuti bayi dengan handuk/kain yang diletakkan di atas


perut ibu, bagian muka dan dada bayi tetap terbuka

Letakkan bayi ditempat resusitasi

Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu


kepala sedikit ekstensi dengan mengatur tebal
handuk/kain ganjal bahu yang telah disiapkan

Bersihkan jalan nafas dengan menghisap lender pada


mulut sedalam <5cm dan kemudian hidung bayi<3cm

Keringkan bayi (dengan sedikit tekanan) dan gosokgosok dada perut punggung bayi sebagai rangsangan
taktil untuk merangsang pernafasan. Ganti kain yang
basah dengan kain yang bersih dan kering. Selimuti
bayi dengan kain yang bersih dan kering. Biarkan

muka dan dada terbuka.


6

Mereposisikan kepala bayi dan nilai kembali usaha


napas

Bila menangis kuat atau bernapas spontan,


lakukan asuhan bayi baru lahir
Bila tetap tidak bernapas atau megap-megap
maka lakukan ventilasi

Perhatikan langkah 2-8 dilakukan dalam waktu 30 detik


UNIT TERKAIT

Ruang Kebidanan

RSD MAYJEND
HM RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

STERILISASI
No. Dokumen

Revisi

446/3/sop/kep/35-LU/V1/2012

III

Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Halaman

Ditetapkan oleh :
Direktur RS

03-01-212

Dr. Septi Dwi Putra


NIP. 1968 09232001 221 005
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

UNIT TERKAIT

Suatu tindakan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen


beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran
dengan cara merebus, stoom panas tinggi, atau menggunakan
bahan kimia
1. Mencegah terjadinya infeksi silang
2. Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai
1. Sterilisasi harus dilakukan untuk semua alat-alat yang langsung
kontak dengan aliran darah atau jaringan normal steril.
2. Jenis peralatan yang harus disterilkan :
a. Peralatan yang terbuat dari logam (pinset, gunting, dll)
b. Peralatan yang tebuat dari kaca (tabung kimia, dll)
c. Peralatan yang terbuat dari karet (kateter, sarung tangan,
dll)
d. Peralatan yang terbuat dari ebonite (kanule rectum, canule
trachea, dll)
e. Peralatan yang terbuat dari email (Waskom, dll)
f. Peralatan yang terbuat dari porselen (cangkir, piring, dll)
3. Peralatan yang dibungkus harus diberi label yang jelas dengan
mencantumkan: nama, jenis peralatan, tanggal dan jam
disterilkan. Jika peralatan yang baru disterilkan terbuka, maka
harus disterilkan kembali
Unit Keperawatan Gawat Darurat, Kamar Operasi, Rawat Jalan,
Rawat Inap,

RSD MAYJEND HM
RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

MONITORING TABUNG OKSIGEN


DAN OKSIGEN SENTRAL
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

446/2/sop/kep/35-LU/V1/2012

III

1/1

Tanggal terbit

Ditetapkan oleh :
Direktur RS

03-01-2012
Dr. Septi Dwi Putra
NIP. 1968 09232001 221 005

PENGERTIAN

Suatu tindakan pengawasan terhadap pemberian oksigen baik


menggunakan tabung oksigen maupun melalui oksigen sentral

TUJUAN
Mengawasi pemakaian oksigen dan mencegah habisnya oksigen
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Diberikan pada pasien dengan gangguan ventilasi, difusi dan


perfusi oksigen
1.Persiapan :
a. Tabung oksigen atau oksigen sentral
b. Manometer oksigen
c. Masker/selang oksigen sesuai dengan indikasi
penggunaan
d. Cairan aqua, aquabides atau air matang
2.Pelaksanaan :
a. Periksa batas cairan pada humidifier
b. Periksa kadar oksigen dengan membaca skala pengukur
pada manometer oksigen dan dengan memperhatikan
pergerakan bola manometer oksigen
c. Periksa humidifier dan gelembung udara yang dihasilkan
oleh humidifier setiap 2 jam sekali atau secepat mungkin
saat adanya keluhan dari pasien / keluarga pasien
d. Laporkan pada petugas oksigen apabila tampak gejala
berkurangnya stok pada tabung oksigen dan oksigen
sentral (bola manometer oksigen tidak sesuai dengan
kadar oksigen yang diberikan dan apabila gelembung
udara yang dihasilkan pada humidifier berkurang)
e. Laporkan pada petugas oksigen apabila ada pasien yang
menggunakan oksigen sentral dan laporkan kadar oksigen
yang dibutuhkan
f. Laporkan pada petugas oksigen apabila manometer pada
tabung oksigen menunjukan skala 500 lb/in
g. Dokumentasikan pelaporan pada petugas oksigen dan
tindakan pemberian oksigen pada catatan keperawatan
UGD, OK, Rawat Inap,

UNIT TERKAIT

RSD MAYJEND
HM RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

TERAPI NEBULIZER
No. Dokumen

Revisi

Halaman

446/3/35-LU/V1/2012

III

1/2

Ditetapkan oleh :
Direktur RS
Tanggal terbit

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

03-01-2011
Dr. Septi Dwi Putra
NIP. 1968 09232001 221 005

PENGERTIAN

Suatu upaya untuk membasahi saluran nafas dengan tujuan untuk


mengencerkan dahak
1. Untuk membersihkan saluran nafas
2. Untuk mengencerkan sputum yang terlalu kental
3. Memberikan terapi pengencer dahak yang berfungsi untuk
melembabkan saluran nafas

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Dilaksanakan saat fisioterapis tidak ada atau mendapat


pendelegasian tugas dari dokter, untuk melaksanakan terapi nebulizer
atas pasien, dengan diagnosa:
1. Asma Bronkhial.
2. Bronkho pneumonia.
3. Bronkhitis .
4. Bronkhiolitis.

a.
b.
c.
d.

1. Persiapan Alat:
Mesin/ Alat Nebulizer
Obat
Kassa steril
Alkohol
2. Pelaksanaan:
a. Periksa program terapi pasien
b. Periksa kembali kebersihan sungkup (alat yang menempel
ke mulut)
c. Persiapkan obat dan dosis sesuai instruksi dokter
d. Hidupkan mesin nebulizer dan tes kinerjanya
e. Atur posisi pasien semi fowler
f.Anjurkan pasien untuk menghirup asap yang keluar dari alat
melalui hidung dan dikeluarkan kembali melalui mulut
g. Jika pasien bertambah sesak maka terapi dihentikan
sementara, dan berikan oksigen sesuai instruksi dokter

RSD MAYJEND
HM RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

TERAPI NEBULIZER
No. Dokumen

Revisi

Halaman

446/3/sop/kep/35-LU/V1/2012

III

2/2

h. Terapi dihentikan bila obat habis


i. Bersihkan kembali sungkup yang digunakan dengan kassa
steril dan alcohol
j. Dokumentasikan kegiatan dalam status/ berkas rekam medis
pasien

Unit Keperawatan Poliklinik, Gawat Darurat, Rawat Inap,

RSD MAYJEND
HM RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

TERAPI NEBULIZER
No. Dokumen

Revisi

Halaman

446/3/35-LU/V1/2012

III

1/2

Ditetapkan oleh :
Direktur RS
Tanggal terbit

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

03-01-2011
Dr. Septi Dwi Putra
NIP. 1968 09232001 221 005

PENGERTIAN

Suatu upaya untuk membasahi saluran nafas dengan tujuan untuk


mengencerkan dahak
1. Untuk membersihkan saluran nafas
2. Untuk mengencerkan sputum yang terlalu kental
3. Memberikan terapi pengencer dahak yang berfungsi untuk
melembabkan saluran nafas

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Dilaksanakan saat fisioterapis tidak ada atau mendapat


pendelegasian tugas dari dokter, untuk melaksanakan terapi nebulizer
atas pasien, dengan diagnosa:
1. Asma Bronkhial.
2. Bronkho pneumonia.
3. Bronkhitis .
4. Bronkhiolitis.

e.
f.
g.
h.

1. Persiapan Alat:
Mesin/ Alat Nebulizer
Obat
Kassa steril
Alkohol
2. Pelaksanaan:
k. Periksa program terapi pasien
l.Periksa kembali kebersihan sungkup (alat yang menempel ke
mulut)
m. Persiapkan obat dan dosis sesuai instruksi dokter
n. Hidupkan mesin nebulizer dan tes kinerjanya
o. Atur posisi pasien semi fowler
p. Anjurkan pasien untuk menghirup asap yang keluar dari
alat melalui hidung dan dikeluarkan kembali melalui mulut
q. Jika pasien bertambah sesak maka terapi dihentikan

sementara, dan berikan oksigen sesuai instruksi dokter

RSD MAYJEND
HM RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

TERAPI NEBULIZER
No. Dokumen

Revisi

Halaman

446/3/sop/kep/35-LU/V1/2012

III

2/2

r.
s.
PROSEDUR
t.

UNIT TERKAIT

Terapi dihentikan bila obat habis


Bersihkan kembali sungkup yang digunakan dengan kassa
steril dan alcohol
Dokumentasikan kegiatan dalam status/ berkas rekam medis
pasien

Unit Keperawatan Poliklinik, Gawat Darurat, Rawat Inap,

10

RSD MAYJEND
HM RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN ALAT DEFIBRILATOR


No. Dokumen

Revisi

446/3/sop/kep/35LU/VI/2012

Tanggal Terbit

Ditetapkan Oleh :

Dr. Septi Dwi Putra


NIP. 1968 09232001 221 005

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

1/1

03-01-2012

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN

III

Halaman

Defibrilator adalah alat yang dapat memberikan syock listrik


dengan mengalirkan energi melalui suatu eletroda.
Defibrilator dapat digunakan untuk defibrilasi dan kardioversi.
Sebagai pedoman dalam penerapan langkah - langkah
pemakaian dan pemeliharaan Defibrilator.
Harus ada tenaga terlatih untuk mengomperasikan alat tertentu.
1 Siapkan defibrilator yang telah dihubungkan dengan stop
kontak listrik.
2 Hubungkan tiga elektroda dengan kabel eletroda.
3 Nyalakan defibrilator dengan menekan tombol ON.
4 Tentukan energi yang diperlukan dengan cara memutar
tombol pengatur energi.
5 Paddle diberi jelly secukupnya.
6 Letakan paddle dengan posisi paddle apeks diletakan pada
apeks jantung dan paddle sternum diletakan pada garis
sternal kanan dibawah klavilum kanan.
7 Charge energi, sampai terisi penuh.
8 Bila energi sudah penuh beri aba-aba defibrilasi siap, agar
tidak ada anggota tim yang masih kontak dengan pasien.
9 Kaji ulang gambaran ECG pada layar monitor, tekan tombol
dischage pada kedua paddle sambil menekan kedua
paddle.
10 Kaji ulang gambaran ECG pada layar monitor, perlukah
defibrilasi ulang.
11 Bila sudah selesai digunakan tekan tombol OFF bersihkan
paddle dari sisa jelly dan simpan pada tempatnya, lepaskan
kabel dari stop kontak listrik.
12 Bereskan dan bersihkan kembali alat dan simpan pada
tempatnya.
- ICU
- UGD.

11

RSD MAYJEND HM
RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

RADIOLOGI PADA NEONATUS


No. Dokumen

Revisi
III

Halaman
1/2

446/1/sop/kep/35-LU/V1/2012

Ditetapkan,
Direktur RSD
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Tanggal Terbit
3-1-2012
dr. SEPTI DWI PUTRA
NIP. 19680923 200212 1 005

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit terkait

Prosedur yang harus dilakukan pada pasien yang dirawat dibangsal


perinatal yang memerlukan pemeriksaan foto rontgen.
Melakukan pemeriksaan foto rontgen pada pasien yang dirawat di
bangsal perinatal
Dilakukan pada pasien yang dirawat di bangsal perinatal yang
memerlukan pemeriksaan foto rontgen
1 isi blanko peminatan foto rontgen
2 kirimkan ke instalasi radiologi
3 sesudah dilakukan pemeriksaan foto rontgen tanyakan hasilnya
4 apabila ada keraguan hasil, konsultasikan ke supervisor radiologi
Instalasi Radiologi

12

RSD MAYJEND HM
RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

PEMAKAIAN ALAT DC SYOCK


No. Dokumen

Revisi

446/3/sop/kep/35-LU/1/2012

III

Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
DOKUMEN
TERKAIT

Halaman
1 dari 1

Ditetapkan Oleh :

03-01-2011
Dr. Septi Dwi Putra
NIP. 1968 09232001 221 005
DC Syock adalah alat yang dapat memberikan syock listrik dengan
mengalirkan energi melalui suatu eletroda.
Sebagai pedoman dalam pemakaian alat DC Syock guna mencegah
terjadinya kesalahan.
Setiap alat yang digunakan harus dicek kelengkapannya, baik atau
rusak dan perlu dirawat dengan baik.
1. Tempelkan ketiga elektroda, lalu jepitkan elektroda dari pasien
pada kabel.
2. Cek ketiga elektroda, charger permukaan plat harus bersih.
3. Memasukan kabel power ke Stop kontak.
4. Pemasangan ground sistem ke arde.
5. Switch di ON-kan.
6. Atur energi level selector sesuai dengan kebutuhan.
7. Atur grightes sesuai dengan kebutuhan.
8. Atur tebal tipis pulsa sesuai dengan kebutuhan.
9. Selesai dipergunakan, alat disimpan di tempat yang aman.
- Rawat inap.
- OK
- UGD.
- Buku Inventaris UGD

13

RSD MAYJEND HM
RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN ALAT


No. Dokumen
446/3/sop/kep/35-LU/V1/2012

Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT

NEBULIZER
Revisi

Halaman

III

1/1

Ditetapkan Oleh :

03-01-2011
Dr. Septi Dwi Putra
NIP. 1968 09232001 221 005
Nebulizer adalah alat untuk memberikan therapi inhalasi.
Sebagai acuan dalam penerapan langkah - langkah pemakaian alat
nebulizer
Setiap alat yang digunakan harus dicek kelengkapannya, baik atau rusak
dan perlu dirawat dengan baik.
1. Alat Mikro Nebulizer diisi dengan larutan Atroven, Berotec Dan
Bisolvon.sesuai dengan dosis dan diencerkan dengan ml NaCl 0,9%.
2. Sambungkan kabel power ke stop kontak.
3. Hidupkan saklar ON dan cek alat berfungsi atau tidak keluar Off.
4. Pasangkan masker Nebulizer kepada pasien.
5. Apabila obat dalam tabung habis, matikan saklar pada posisi Off.
6. Setelah dipakai alat dibersihkan simpan di tempatnya.
Rawat mondok
UGD
Status pasien
Blangko perbaikan barang

14

RSD MAYJEND
HM RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

PEMAKAIAN ALAT LARYNGOSCOPE


No. Dokumen

Revisi

Halaman

445/3/sop/kep/35-LU/V1/2012

III

1 dari 1

Tanggal Terbit
03-01-2011

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Dr. Septi Dwi Putra


NIP. 1968 09232001 221 005

PENGERTIAN

Ditetapkan Oleh :

Laryngoscope adalah alat yang memberikan penerangan pada


saat tindakan melalui mulut dan tenggorokan.
Laryngoscope dapat digunakan untuk pemasangan ETT.

TUJUAN

Sebagai pedoman dalam pemakaian alat Laryngoscope guna


memperlancar tindakan.

KEBIJAKAN

Setiap alat yang digunakan harus dicek kelengkapannya, baik atau


rusak dan perlu dirawat dengan baik.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT
DOKUMEN
TERKAIT

1. Cek ukuran alat yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan


pasien.
2. Pasangkan lampu Laryngoscop terhadap gagangnya.
3. Siapkan pasien dalam keadaan terlentang dengan posisi
bagian kepala sedikit ekstensi, bukakan mulut dan tekan
daerah Epiglotis.
4. Masukan alat, bagian lampu diarahkan ke bagian tenggorokan
dengan cara bagian atas diputar secara perlahan.
5. Setelah selesai dipergunakan kembali alat dibersihkan dan
simpan di tempat yang aman.
- Rawat mondok.
- UGD.
- OK (Ruang Operasi).
Buku pemakaian alat

15

PENANGANAN REKAMAN ALAT EKG


RSD MAYJEND HM
RYACUDU
KAB.LAMPUNG
UTARA

No. Dokumen

Revisi

446/3/sop/kep/35-LU/VI/2012

III

Tanggal Terbit

Halaman
1 dari 1

Ditetapkan Oleh :

03-01-2011
Dr. Septi Dwi Putra
NIP. 1968 09232001 221 005

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Suatu cara penggunaan dan pemeliharaan alat EKG.


1. Untuk mengetahui gambaran EKG.
2. Agar pasien mendapatkan pelayanan yang baik.
3. Agar alat terpelihara dengan baik.
Harus ada tenaga terlatih untuk mengomperasikan alat tertentu.
1. Bersikan kulit pasien.
2. Pasangkan elektroda dengan mengunakan jelly pada pasien yang
diperiksa.
3. Switch dihidupkan sehingga lampu indikator menyala yang
menandakan alat siap untuk dioperasikan.
4. Atur posisi jarum stylis pada posisi standar (IMV).
5. Atur posisi lead lainnya sampai dengan pemeriksaan selesai.
6. Setelah pemeriksaan atur switch pada posisi Off dan lepaskan kabel
listrik.
7. Simpan kabel.
- ICU.
- Poli Jantung
- Poli penyakit dalam
- Unit haralkes
- UGD

16

DOKUMEN TERKAIT

RSD
RYACUDU
KOTABUMI

Status pasien.
Kalibrasi perbaikan alat.

PERENCANAAN DAN PENGADAAN PERALATAN KESEHATAN


DAN PERALATAN KEPERAWATAN
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

446/III/01/SOP-KEP/38-LU/II/2011

1/1

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi Lampung Utara

Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASION
AL
PROSEDUR

01 Februari 2011

dr. SEPTI DWI PUTRA, MMKes


penata Tk. I,
NIP. 19680923 200212 1 005
PENGERTIA
N
TUJUAN

Suatu proses pemenuhan persediaan peralatan untuk memenuhi


kebutuhan peralatan di ruang perawatan.
Memenuhi kebutuhan peralatan di ruang perawatan.

KEBIJAKAN

Perencanaan pengadaan peralatan dilakukan jika ada kerusakan alat


ataupun jika ada peralatan yang harus dipenuhi di setiap ruang
perawatan.

PROSEDUR

1. Ruangan membuat perencanaan permintaan barang pada formulir


permintaan barang.
2. Formulir permintaan barang yang telah diisi dan ditandatangani
oleh Ka. Ruangan.
3. Formulir permintaan disetujui dan ditandatangani oleh Ka. Bagian
Keperawatan.
4. Formulir permintaan yang telah disetujui Ka. Bagian Keperawatan
dibawa ke Bagian Pelayanan medik untuk diteruskan ke
bendahara barang.
5. Jika barang sudah tersedia, bagian Pelayanan medik memberikan
ke bendahara barang untuk diteruskan kepada user/pemesan.
6. Serah terima barang yang dibutuhkan disertai dengan SBBK (Surat
Bukti Barang Keluar) yang telah ditandatangani oleh kedua belah
pihak.
7. SBBK disimpan dalam map yang telah ditentukan.

UNIT
TERKAIT

1. Unit Keperawatan
2. Bagian Umum

17

RSD
RYACUDU
KOTABUMI

PERENCANAAN DAN PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR, ALAT


TENUN, DAN RUMAH TANGGA
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

446/III/02/SOP-KEP/38-LU/II/2011

1/1

Tanggal Terbit
STNDAR
OPERASIONA
L
PROSEDUR

01 Februari 2011

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi Lampung Utara

dr. SEPTI DWI PUTRA, MMKes


penata Tk. I,
NIP. 19680923 200212 1 005
PENGERTIAN
TUJUAN

Suatu proses pemenuhan persediaan peralatan untuk memenuhi


kebutuhan peralatan di ruang perawatan.
Memenuhi kebutuhan peralatan di ruang perawatan.

KEBIJAKAN

Perencanaan pengadaan peralatan dilakukan jika ada kerusakan alat


ataupun jika ada peralatan yang harus dipenuhi di setiap ruang
perawatan.

PROSEDUR

1. Ruangan membuat perencanaan permintaan barang pada formulir


permintaan barang.
2. Formulir permintaan barang yang telah diisi dan ditandatangani oleh
Ka. Ruangan.
3. Formulir permintaan disetujui dan ditandatangani oleh Ka. Bagian
Keperawatan.
4. Formulir permintaan yang telah disetujui Ka. Bagian Keperawatan
dibawa ke Bagian TU untuk diteruskan ke bendahara barang.
5. Jika barang sudah tersedia, bagian TU memberikan ke bendahara barang
untuk diteruskan kepada user/pemesan.
6. Serah terima barang yang dibutuhkan disertai dengan SBBK (Surat
Bukti Barang Keluar) yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
8. SBBK disimpan dalam map yang telah ditentukan

UNIT TERKAIT

1. Unit Keperawatan
2. Bagian Umum

18

RSD RYACUDU
KOTABUMI

CATATAN FREKUENSI PENGGUNAAN ALAT KHUSUS


No Dokumen

No Revisi :

Halaman

446/III/07.a/SOP-KEP/38-LU/II/2011

1/1

Tanggal terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

01 Februari 2011

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi Lampung
Utara

dr. SEPTI DWI PUTRA,


MMKes
penata Tk. I,
NIP. 19680923 200212 1 005
TUJUAN

KEBIJAKAN
PROSEDUR

Sebagai acuan langkah-langkah pengisian dan pencatatan waktu


dan frekwensi penggunaan alat di ruang perawatan.
Catatan frekwensi penggunaan dilakukan pada alat-alat khusus.

1. Perawat mengisi pada buku catatan alat khusus pada saat


pemakaian.

2. Perawat mengisi frekwensi pemakaian alat khusus setelah


pemakaian.
UNIT TERKAIT

Ruang perawatan

19

20

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT OKSIGEN

RSD RYACUDU
KOTABUMI

No Dokumen

No Revisi :

Halaman

446/III/03 /SOP-KEP/38-LU/II/2011

1/1

Tanggal terbit
01 Februari 2011

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi
Lampung Utara

dr. SEPTI DWI PUTRA,


MMKes
penata Tk. I,
NIP. 19680923 200212 1 005
PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

Oksigen adalah memberikan aliran gas oksigen lebih dari 20%


pada tekanan/atmosfer sehingga konsentrasi oksigen meningkat
dalam darah.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien.
Penggunaan oksigen di setiap ruangan memerlukan persiapan
untuk mengantisipasi kebutuhan oksigen yang mendadak.

1. Pesiapan alat
a.
b.
c.

2.

UNIT TERKAIT

Tabung O2
1 set regulator
Selang oksigen yaitu :
- Kateter nasal
- Kanul Nasal
- Sungkup muka dengan kantong rebreathing
- Sungkup muka dengan kantong non rebreathing
Cara pemberiannya
a. Jelaskan prosedur tindakan pemasangan O2 terhadap
pasien, apabila pasien sadar.
b. Pastikan set regulator sudah tesambung/terpasang ke
tabung O2.
c. Tabung regulator diisi dengan cairan Aquabidest steril
dengan batas yang sudah ditentukan.
d. Pasang selang oksigen ke regulator
e. Pasangkan selang oksigen ke hidung pasien/tergantung
jenis selang.
f. Alirkan oksigen yang diberikan (sesuai dengan advis
dotkter) engan memutar diameter regulator kea rah

Unit Rawat Inap.


Kamar Operasi.
Unit Gawat Darurat.

21

RSD RYACUDU
KOTABUMI

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT SUCTION PUMP


No Dokumen

No Revisi :

Halaman

446/III/ 04/SOP-KEP/38-LU/II/2011

1/1

Tanggal terbit
01 Februari 2011

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi Lampung
Utara

dr. SEPTI DWI PUTRA, MMKes


penata Tk. I,
NIP. 19680923 200212 1 005
PENGERTIAN

TUJUAN

Suction pump merupakan alat untuk meghisap cairan dari dalam


tubuh.
Sebagai acuan dalam penerapan langkahlangkah pemakaian
alat suction pump.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Setiap alat yang digunakan harus di cek kelengkapannya, baik


atau rusak serta dirawat dengan baik.

1. Hubungkan kabel pada sumber listrik.


2. Atur saklar pada posisi on.
3. Atur kekuatan hisapan dengan memutar tombol pengatur ke
kiri atau ke kanan.

4. Perhatikan cairan dalam botol / gelas suction agar tidak


melewati batas maksimum.

5. Setelah selesai digunakan, atur saklar ke posisi off dan

UNIT TERKAIT

6.
7.
8.

lepaskan kabel.
Buang cairan dalam botol dan cuci.
Simpan alat di tempat yang aman.
Bersihkan botol setiap 24 jam sekali.

Unit Rawat Inap.


Kamar Operasi.
Unit Gawat Darurat.

22

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT EKG

RSD RYACUDU
KOTABUMI

No Dokumen

No Revisi :

Halaman

446/III/ 06 /SOP-KEP/38LU/II/2011

1/2

Tanggal terbit
01 Februari 2011

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi Lampung
Utara

dr. SEPTI DWI PUTRA, MMKes


penata Tk. I,
NIP. 19680923 200212 1 005
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

Merekam irama jantung dengan alat elektrokardiografi


Untuk menegakkan diagnosa
Dilakukan pada pasien
1. Dicurigai mempunyai kelainan jantung
2. Setiap pasien diatas usia 40 tahun

1. Persiapan Alat;
a. Alat EKG
b. Kassa/ tissue
c. K-Y/ EKG jelly
d. Kapas Alkohol
e. Bengkok
2. Persiapan Pasien
Beri penjelasan mengenai tindakan dan tujuannya
Atur posisi klien terlentang datar
Bila klien menggunakan ascessoris logam lepaskan, uang
logam dikeluarkan
Perawat cuci tangan
Pertahankan privacy klien
Buka dan longgarkan pakaian atas klien
Dengan menggunakan kapas alcohol, bersihkan daerah
dada, pergelangan tangan dan kedua tungkai di lokasi
pemasangan elektroda, lalu oleskan dengan K-Y atau EKG
jelly
Pasang manset elektroda pada kedua lengan dan tungkai:
warna merah pada tangan kanan, warna kuning pada tangan
kiri, warna hitam pada kaki kanan, dan warna hijau pada kaki
kiri
Memasang elektroda dada untuk merekam precardial lead
dengan cara:
V1 : intercosta ke-4 pada garis sternum kanan
V2 : intercosta ke-4 pada garis sternum kiri
V3 : pertengahan V2 dan V4
V4 : pada mid clavikula
kiri
23
V5 : pada axila sebelah kiri depan
a.
b.
c.

3.
4.
5.
6.

7.

8.

RSD
RYACU
DU
KOTAB
UMI

PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN ALAT EKG
No
Dokumen

No
Revisi :

Halama
n

446/III/06/
SOPKEP/38LU/II/2011

2/2

Tanggal
terbit
STANDA
R
OPERA
SIONAL
PROSE
DUR

01
Februari
2011

UNIT TERKAIT

9. Nyalakan mesin EKG


10. Anjurkan klien untuk tidak melakukan

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD
Mayjend HM.
RyacuduKotabu
mi Lampung
Utara

11.

dr. SEPTI DWI


PUTRA, MMKes
penata Tk. I,
NIP. 19680923
200212 1 005

15.

12.
13.
14.

Unit Rawat Inap.


Kamar Operasi.
Unit Gawat Darurat.

24

pergerakan
Buat rekaman secara berurutan sesuai
dengan pemilihan lead
Bersihkan kembali bekas area
pemasangan elektroda dengan tissue/
kassa
Buang sampah pada bengkok
Buat identitas klien pada hasil rekaman,
meliputi nama, umur, No CM, tanggal,
jam, serta nomor lead
Klien dirapikan, alat-alat dibersihkan
dan dibereskan

25

RSD RYACUDU
KOTABUMI

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN STERILISATOR


No Dokumen

No Revisi :

Halaman

446/III/07/SOP-KEP/38-LU/II/2011

1/1

Tanggal terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

01 Februari 2011

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi
Lampung Utara

dr. SEPTI DWI PUTRA,


MMKes
NIP. 19680923 200212 1 005

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Alat yang digunakan untuk sterilisasi alat-alat kesehatan


yang digunakan di keperawatan.
Untuk menyeterilisasi alat/instrument kesehatan yang
digunakan oleh pasien.
Semua alat/instrument kesehatan yang bersifat invasive
harus dalam kondisi steril dan siap pakai.
1. Gunakan cleaning adapter untuk membersihkan bagian
dalam scope. Letakan scope dalam cairan
desinfektan/glutaraldehyde.
2. Bersihkan suction channel dan air/water chanel secara
bergantian dengan menggunakan cairan desinfektan.
3. Setelah selesai, rendam scope dalam cairan desinfektan
selama 15-20 menit.
4. Keluarkan scope dari larutan tersebut lalu bilas dengan
air bersih yang mengalir untuk
membersihkan/melarutkan sisa-sisa cairan desinfektan
yang menempel pada cover scope.
5. Gunakan cleaning adapter sekali lagi untuk
membersihkan bagian dalam scope dari sisa-sisa cairan
desinfektan dengan menyemprotkan air bersih
bergantian dengan udara hingga bersih dan kering.
6. Keringkan bagian luar scopedengan menggunakan kain
halus hingga benar-benar kering.
7. Keringkan juga suction, air/water button dan forup valve,
kemudian bubuhkan silicon oil pada suction button dan
air/water button lalu pasang kembali pada scope.
8. Hubungkan scope ke processor, switch on processor
dan semua system terkait.
9. Tutup connector water tank dengan jari lalu tekan
air/water button untuk mengeluarkan sisa-sisa air yang
masih tertinggal di dalam scope.
10. Hubungkan dengan suction pump. Tekan suction button
hingga tidak ada air yang tersisa pada suction channel.
11. Keluarkan scope dari processor lalu simpan scope
dalam kondisi tergantung.
- Unit Rawat Inap.
- Kamar Operasi.
- Unit Gawat Darurat.

26

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT TENSIMETER

RSD RYACUDU
KOTABUMI

No Dokumen

No Revisi :

Halaman

446/III/08 /SOPKEP/38-LU/II/2011

1/1

Tanggal Terbit
01 Februari 2011

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi Lampung Utara

dr. SEPTI DWI PUTRA, MMKes


penata Tk. I,
NIP. 19680923 200212 1 005
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Yang dimaksud pemakaian dan pemeliharaan alat tensimeter


ialah suatu cara menggunakan dan memelihara alat
tensimeter yang dipergunakan untuk mengukur tekanan
darah jantung didalam tubuh yang ditunjukkan dengan sistole
dan diastole.
Sebagai pedoman dalam penerapan langkah-langkah
pemakaian dan pemeliharaan alat tensimeter.

Setiap alat yang dipakai harus dicek kelengkapannya, baik


atau rusak dan dirawat dengan baik.

1. Perawat memeriksa balon manset dan sambungkan


dengan selang udara.

2. Perawat memeriksa level air raksa (dalam batas lebel 0).


3. Perawat membuang sisa angin dalam manset.
4. Perawat meletakkan dan mengikatkan manset pada
lengan kanan pasien.

5. Perawat menutup katup pembuang udara pada balon.


6. Perawat memompa beberapa kali sampai level air raksa
menunjukkan 200.

7. Perawat membuka katup pembuang udara perlahan


lahan sambil mendengarkan denyut A. radialis dengan
stateskop dan tentukan level air raksa pada saat detak
pertama dan detak terakhir terdengar.
UNIT TERKAIT

Unit Rawat Inap.


Kamar Operasi.
Unit Gawat Darurat.

27

R
PENGGUNA
S
AN DAN
D
PEMELIHA
R
RAAN ALAT
Y
MONITOR
A
PASIEN
C
U
D
No N Ha
U
Doku o la
K STANDAR
men . ma
O
R n
T 446/III/ e
07.b v 1/1
A
/SOP- i
B
KEP/3 s
U
8MIOPERASIONAL
i
LU/II/2
PROSEDUR
011
1
Ditet
PENGERTIAN
Tangg
apka
al
n
Terbit
oleh
:
01
Dire
Febru
TUJUAN
ktur
ari
RSD
S
2011 Mayj
TA
end
N KEBIJAKAN
HM.
D
Ryac
A
udu
R
Kota
O PROSEDUR
bumi
P
Lam
E
pung
R
Utar
A
a
SI
O
N
AL
dr.
P
SEP
R
TI
O
DWI
S
PUT
E
RA,
D
MMK
U
es
R
pena
ta
UNIT TERKAIT
Tk. I,
NIP.
19680
923
20021
21
005
PE
NG
ER
TIA
N

Monitor
adalah suatu
alat yang
digunakan
untuk
memonitor
keadaan
pasien
secara
keseluruhan
meliputi
irama EKG,
tekanan

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT INFUS PUMP


No Dokumen

No Revisi :

Halaman

446/III/ 05 /SOP-KEP/38LU/II/2011

1/1

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi Lampung Utara

Tanggal terbit
01 Februari 2011

dr. SEPTI DWI PUTRA, MMKes


penata Tk. I,
NIP. 19680923 200212 1 005
Infuse Pump adalah suatu alat untuk mengatur kecepatan tetesan
cairan infus dengan tetap dan akurat sehingga cairan yang masuk
dapat dimonitor dengan baik. Infus pump juga dapat digunakan
untuk memasukkan obat dengan tepat.
Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah pemakaian dan
pemeliharaan alat infus pump.
Setiap alat yang digunakan harus dicek kelengkapannya, baik atau
rusak serta dirawat dengan baik.

1. Cek kelengkapan alat infus pump.


2. Tekan tombol ke posisi on untuk menghidupkan mesin.
3. Siapkan cairan infus dan isi seluruh selang infus dengan
4.
5.
6.
7.
8.
9.

cairan. Perhatikan agar tidak ada gelembung udara dalam


selang.
Selipkan selang yang sudah terisi cairan sesuai dengan
alurnya ke dalam mesin (tanda merah), atur jangan terlalu ketat
pintu penutupnya.
Atur jumlah tetesan sesuai kebutuhan dengan menekan tombol
pengatur.
Tekan tombol start untuk memuai tetesan.
Bila telah selesai, tekan tombol stop dan tekan tombol OK.
Lepaskan kabel dari stop kontak.
Bersihkan alat secara berkala dan simpan kembali pada
tempatya.
Unit Rawat Inap.
Kamar Operasi.
Unit Gawat Darurat.

28

29

RSD RYACUDU
KOTABUMI

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT INKUBATOR


No Dokumen

No Revisi :

Halaman

446/III/07.c /SOP-KEP/38LU/II/2011

1/2

Tanggal terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

01 Februari 2011

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi Lampung Utara

dr. SEPTI DWI PUTRA, MMKes


penata Tk. I,
NIP. 19680923 200212 1 005
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Suatu alat/mesin yang dipakai untuk menyesuaikan suhu bayi


BBLR

1. Berfungsi untuk menstabilkan suhu bayi agar tisak hipotermi


2. Berfungsi untuk menghangatkan bayi
3. Memudahkan perawat mengobservasi bayi.
Untuk semua bayi baru lahir perlu dilakukan penyesuaian suhu
dengan menggunakan incubator.

Instruksi pemakaian incubator YP-100 :


1. Isi tempat penampungan air dengan aquabidest steril sampai
batas pengisian yang berada di samping incubator.
2. Sambungkan stecker dengan aliran listrik.
3. Tekan tombol panel yang ada dibelakng incubator kea rah 1 an
kemudian tekan tombol panel yang ada di depan incubator.
4. Atur suhu sesuai dengan instruksi dengan cara tekan tombol
panel gambar kunci lalu atur angka suhu dengan
menggunakan tombol panah naik danturun untuk
menyesuaikan suhu dan setelah selesai tekan sekali tombol
kunci untuk mengunci dan diamkan hingga hangat 10-15
menit.
5. Alasi tempat tidur dengan pernel dan tinggikan di bagian
kepala.
6. Kemudian setelah didiamkan 10-15 menit masukkan bayi.
7. Observasi air selama penggunaan incubator dan bila telah
sedikit isi kembali dengan aquasteril sampai batas pengisian.
8. Bila ada bayi yang mau fototerapi/blue light tinggal tekan
tombol panel yang berada di atas sebelah kanan incubator tapi
dengan sebelumnya bayi sudah dipersiapkan terlebih dahulu
dengan tutup di bagian mata dan kelaminnya.
9. Setelah selesai bersihkan incubator segera.
10. Matikan incubator bila sudah tidak digunakan lagi.

30

RSD RYACUDU
KOTABUMI

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT INKUBATOR


No Dokumen

No Revisi :

Halaman

446/III/ 07.d /SOP-KEP/38-LU/II/2011

2/2

Tanggal terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

01 Februari 2011

Ditetapkan oleh :
Direktur RSD Mayjend HM.
RyacuduKotabumi Lampung
Utara

dr. SEPTI DWI PUTRA,


MMKes
penata Tk. I,
NIP. 19680923 200212 1 005
Instruksi pemakaian incubator Yon dan YDF 285 :
1. Isi tempat penampungan air dengan aquabidest steril sampai
pengisian yang berada di depan incubator sebelah kiri.
2. Sambungkan stecker dengan aliran listrik.
3. Tekan tombol panel yang ada di depan incubator yang berada
di sebelah kanan yang berwarna merah ke arah on.
4. Atur suhu dengan cara tekan tombol yang berwarna hitam
bertuliskan air temp. set C sesuai dengan suhu yang
diinginkan kemudian diamkan incubator sampai hangat 1015 menit
5. Alasi tempat tidur dengan pernel dan tinggikan dibagian
kepala.
6. Setelah didiamkan 10-15 menit masukkan bayi
7. Observasi air selama penggunaan incubator dan bila telah
sedikit isi kembali dengan aquabidest steril sampai batas
pengisian.
8. Bersihkan incubator segera bila telah selesai digunakan.
9. Matikan incubator segera bila sudah tidak di pakai lagi.
UNIT TERKAIT

1. Dokter
2. Unit Rawat Inap

31

RSD
RYACUDU
KOTABUM
I

PENGGUNAAN DAN
PEMELIHARAAN ALAT
NEBULIZER
No.
Dokumen
446/III/07.d /SOPKEP/38-LU/II/2011

No
Revi
si :

Halama
n
1/1

1
Ditetapkan
oleh :
Direktur RSD
Mayjend HM.
01 Februari RyacuduKota
2011
bumi
Lampung
Utara
Tanggal
terbit

STANDAR
OPERASI
ONAL
PROSEDU
R

Nebulizer adalah alat untuk memberikan


Therapi Inhalasi.

dr. SEPTI
DWI PUTRA,
MMKes
penata Tk. I,
NIP. 19680923
200212 1 005
PENGERTIAN
TUJUAN

Sebagai pedoman dalam


pemakaian alat nebulizer.

penerapan

langkah-langkah

KEBIJAKAN

Setiap alat yang digunakan harus dicek kelengkapannya,


baik atau rusak dan perlu dirawat dengan baik.

PROSEDUR

1. Sambungkan kabel power pada stop kontak.


2. Hidupkan saklar On.
3. Apabila obat dalam tabung habis, matikan saklar pada
posisi Off.

4. Setelah dipakai lalu dibersihkan dan disimpan di tempat


yang aman.32
UNIT TERKAIT

Unit Rawat Inap.


Unit Gawat Darurat

33

Anda mungkin juga menyukai