Makalah Kimia Terapan Sabun Cream
Makalah Kimia Terapan Sabun Cream
merupakan cairan yang bewarna coklat tuadan berfungsi sebagai pembersih dengan cirri khas
adanya busa yang banyak.
b. Kaustik Soda
Kaustik soda berfungsi sebagai penetralisir sifat keasaman yang ditimbulkan DDBS. Bahan
ini berbentuk lempengan atau padatan yang tipis. Kaustik soda harus dilarutkan secara perlahanlahan dan hati-hati, karena mempunyai sifat yang cukup keras.
c. Soda Abu
Soda abu berbentuk bubuk dan warnanya putih, fungsinya untuk meningkatkan daya bersih
(sebagai bahan penunjang). Namun penambahan soda abu dengan tujuan untuk menaikkan daya
bersih sabun colek tidak boleh terlalu banyak karena dapat menimbulkan rasa panas ditangan
saat mencuci, oleh karena itu dalam penyusunan formula jumlah abu dibasahi maksimal 7%.
d. Pewarna dan parfum
Kedua bahan ini tergolong sebagai bahan tambahan, meskipun bahan ini tidak akan
mengurangi fungsi sabun colek, tetapi keberadaannya dapat meningkatkan daya tarik terhadap
konsumen. Sabun colek yang bewarna asli coklat muda dan berbau seperti tanah tidak akan
menarik bagi konsumen. Sementara parfum yang paling disukai konsumen adalah aroma jeruk
lemon, pemakaian aroma seperti itu diharapkan dapat menghilangkan bau amis pada peralatan
dapur.
e. Air
Air merupakan bahan pokok dalam pembuatan sabun colek, tanpa air reaksi pembuatan
sabun colek tidak akan sempurna. Disamping itu, air juga dapat mengontrol kekentalan sabun
colek sehingga kekentalannya pas. Air yang digunakan sebaiknya telah mengalami proses
demineralisasi.
f. STTP
STTP yang biasa disebut Sodium Trypoly Phosphat tidak suatu keharusan, boleh
ditambhakan boleh tidak. STTP menimbulkan efek positif yaitu air limbahnya dapat
menyuburkan tanaman. (Muryati, dkk, 2005)
Safonifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika minyak atau lemak dicampur dengan larutan
alkali. Dengan kata lain saponifikasi adalah proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan
mereaksikan asam lemak dengan alkali yang menghasilkan sintesa dan air serta garam karbonil
(sejenis sabun).
Sebelum sabun colek dikemas harus dilakukan control kualitas terhadap kekentalan, potensi
basa, kehalusan, kecepatan mongering dan potensi mengeluarkan cairan.
Lemak dan minyak yang umum digunakan dalam pembuatan sabun adalah trigliserida
dengan tiga buah asam lemak yang tidak beraturan diesterefikasi dengan gliserol masing-masing
lemak mengandung sejumlah molekul asam lemak dengan rantai karbon panjang antara C 12
(asam laurik) hingga C 18 (asam stearak) pada lemak jenuh dan begitu juga dengan lemak tak
jenuh. Campuran trigliserida diolah menjadi sabun melalui proses saponifikasi dengan larutan
natrium hidroksida membebaskan gliserol ( Balysinger, 2004).
Daftar Pustaka
Belysinger, Grace, et aal. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th .et.
Muryati, S. dkk. 2005. Keterampilan Hidup Berbasis Kimia Hijau. Semarang: FMIPA UNNES.
Purnomo, A. 2008. Sri Industri Rumah Tangga: Membuat Sabun Colek. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Tim Kimia Terapan. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Terapan. Padang: FMIPA UNP.