Anda di halaman 1dari 4

cattery.co.

id

Genetik Warna dan Pola Dasar pada Kucing


- Cattery.co.id
Banyak diantara catlovers yang sering bertanya, jika saya mengawinkan kucing warna A dengan
warna B, maka akan menjadi warna apa bayi kucingnya. Pada pembahasan kali ini cattery.co.id
akan membahas genetik warna dan pola dasar pada kucing. Silakan disimak catlovers!
Gagasan Dasar Genetika Warna Pada Kucing
Ketika kita memulai belajar mengenai genetika warna dan pola dasar pada kucing, maka kita
akan menemukan bahwa kucing hanya memiliki 2 warna dasar saja. Hanya 2 warna?? Yups,
hanya 2 warna saja. Warna tersebut adalah Hitam atau Merah (juga sering kita sebut dengan
Orange).
Sebelum membahas lebih jauh tentang warna, hal yang selanjutnya harus kita pahami adalah
DNA. Setiap makhluk hidup yang kompleks seperti manusia, hingga bakteri yang sederhana,
semuanya memiliki DNA dalam selnya. DNA pada dasarnya adalah sejenis biomolekul yang
menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap organisme. Instruksi-instruksi
genetika ini berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme
tersebut. Dengan kata lain, DNA adalah blueprint dari seluruh organisme.
DNA sangat panjang dan rumit, oleh karena itu biasanya DNA akan dipecah-pecah menjadi
potongan kecil yang disebut dengan Kromosom. Salah satu jenis kromosom adalah kromosom
seks. Pada jenis kelamin betina kromosomnya memiliki kode XX, sedangkan pada jantan adalah
XY. Setiap orang tua akan menyumbangkan satu salinan DNA mereka kepada keturunannya, dan
itu menjelaskan mengapa dua anak bisa memiliki gen yang berbeda. Karena betina hanya
memiliki kromosom X, jadi mereka hanya dapat mewariskan kromosom X. Sedangkan Jantan
bisa menurunkan kromosom X atau Y, sehingga ayah lah yang menentukan jenis kelamin
keturunannya.

contoh penurunan kromosom seks


pada jantan dan betina
Sekarang kita kembali pada konsep warna Hitam dan Merah. Gen yang yang menentukan hal-hal
yang membedakan kucing, seperti panjang bulu dan warna mata, ditemukan pada kromosom,
namun BUKAN pada kromosom seks. Sedangkan gen warna hitam dan merah pada bulu kucing
ditemukan kromosom seks, tepatnya di kromosom X. Karena jantan hanya memiliki satu
kromosom X, maka mereka hanya dapat menjadi warna hitam atau merah tidak bisa memiliki
kedua warna tersebut. Sedangkan di sisi lain, betina memiliki dua kromosom X, jadi mereka
dapat memiliki dua salinan hitam, dua salinan merah, ATAU satu salinan warna hitam dan merah.
Satu salinan warna hitam dan merah ini lah yang merupakan dasar untuk yang apa yang kita
sebut sebagai Warna Dasar Ketiga, yaitu Tortoiseshell (Tortie).
Gen Dominan dan Resesif
Masih ingin belajar tentang genetik warna dan pola dasar pada kucing? Selanjutnya kita akan
belajar tentang istilah Dominan dan Resesif. Catlovers masih ingat bahwa DNA memiliki
dua salinan dari setiap gen dalam sel. Terkadang, kedua salinan dari gen tersebut persis sama
(Homozigot). Namun, ketika dua salinan gen tersebut berbeda (Heterozigot), seringkali salah
satu gen mampu menekan gen yang lain, sehingga gen yang tertekan tersebut tidak bisa
berfungsi. Gen yang menekan gen yang lain disebut dengan gen Dominan. Sedangkan gen
yang ditekan sehingga tidak berfungsi disebut dengan gen Resesif. Agar gen resesif dapat
terlihat, maka mereka harus ada pada kedua salinan DNA (yaitu, kedua gen tersebut adalah
resesif, tidak ada gen dominan yang hadir dalam DNA tersebut).
Warna hitam dan merah pada kucing bersifat dominan. Sehingga pada kucing betina, kita dapat
menemukan dua gen yang bersifat dominan yang disebut dengan co-dominan. (Ingat! gen
warna hanya terdapat pada kromosom X, sehingga hanya kucing betina lah yang bisa memiliki 2
gen warna).

karena gen warna terdapat


pada kromosom X, maka hanya kucing betina saja yang dapat memiliki dua warna dominan
hitam dan merah.
Gen Modifikasi
Sekarang, kita akan masuk lebih jauh lagi. Selain warna dominan hitam atau merah, atau warna
Tortoiseshell pada kucing, ada juga gen yang lain yang dapat mengubah atau memodifikasi
warna hitam atau merah. Gen modifikasi ini tidak terletak pada kromosom X ataupun kromosom
Y. Berikut ini adalah list gen-gen tersebut.
Gen Resesif:
Dilute
Pointed (Himalayan)
Chocolate
Gen Dominan:
Tabby
Bicolor
Shaded/Smoke/Shell

Silver/Golden
White
Ingat, bahwa gen ini tidak terletak di kromosom X atau Y, sehingga gen modifikasi ini tidak
terkait dengan seks (jenis kelamin) kucing. Jadi baik jantan dan betina sama-sama memiliki dua
salinan dari setiap gen modifikasi ini. Semoga penjelasan dasar ini dapat membantu catlovers
untuk memahami genetik warna dan pola dasar pada kucing.
(rbb)

Anda mungkin juga menyukai