• Melalui proses gametogenesis, setiap sel gamet (sperma atau ovum) hanya akan memiliki satu salinan gen untuk
setiap sifat, bisa bersifat dominan atau resesif tapi tidak keduanya. Ketika dua sel gamet bergabung dalam proses
fertilisasi, alel yang dibawa oleh masing-masing gamet akan menyatu dan menentukan ekspresi sifat pada
keturunannya (Karp, 2010; Campbell, 2017).
Contoh: ♂ ♀
BB bb
Spermatogenesis Oogenesis
(diploid --> haploid) (diploid --> haploid)
B b
fertilisasi
Bb
Hitam heterozigot
Perbedaan Genotipe dan Fenotipe
Genotipe Fenotipe
Tidak terlihat oleh panca indera Karakteristik yang dapat diamati
atau terlihat oleh panca indera
Pada suatu sifat, dominan terhadap alelnya Bisa memunculkan variasi lain.
• Gen Letal terdapat dua jenis, yaitu Gen Letal Resesif yaitu gen yang dapat menyebabkan kematian
dan Gen Letal Dominan yaitu gen yang tidak menyebabkan kematian pada embrio, melainkan
dapat membuat cacat.
Jadi, kemungkinan memiliki anak normal adalah 50% normal (25% wanita normal dan
25% laki-laki normal) dan kemungkinan memiliki anak yang menderita buta warna
adalah 50% ( 25% wanita buta warna dan 25% laki-laki buta warna)
Pemeriksaan Kromosom
• Pemeriksaan kromosom dilakukan untuk mendeteksi
kelainan kromosom, untuk membantu mendiagnosis
penyakit genetik, beberapa cacat lahir, dan gangguan
tertentu pada darah.
• Sampel yang digunakan: sampel darah, sampel cairan
ketuban dari seorang wanita yang sedang hamil;
sumsung tulang.
Sumber: Ruangguru
Pengertian Kode Genetik