MATERI GENETIK
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran diharapkan siswa mampu:
1. Mendeskripsikan struktur, sifat, fungsi dan komponen dari gen, kromosom serta
DNA.
2. Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, kromosom dan DNA dalam
penerapan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup.
3. Menjelaskan struktur dan fungsi kromosom, Gen, DNA, dan RNA
48
Uraian Materi
Pernahkah ada orang yang mengatakan bahwa mata kita mirip dengan ayah atau ibu?
Atau pernahkan kita memperhatikan penampakan fisik beberapa anggota keluarga seperti
warna kulit, tipe rambut, bentuk alis, tinggi badan, dan lain-lain? Adakah persamaan atau
perbedaannya? Secara harfiah, orang tua tidak memberikan secara langsung warna mata,
kulit, bahkan bentuk alisnya. Jadi apa sebenarnya yang diwariskan orang tua kepada anak
atau keturunannya?
Pada zaman dahulu, banyak orang percaya bahwa hanya lingkungan di luar tubuhlah
yang membantu membentuk ciri-ciri calon bayi. Banyak yang mengira bahwa ciri-ciri
keturunan adalah hasil dari pencampuran sederhana cairan yang berasal dari ibu dan ayah.
Ada juga yang berpendapat bahwa beberapa makhluk hidup berasal dari benda atau makhluk
mati seperti belatung berasal dari daging yang membusuk atau katak berasal dari lumpur.
Pada awal abad ke-19, para ilmuwan menyatakan bahwa anak mewarisi ciri-ciri dari
faktor-faktor yang dibawa di dalam sel dari ayah (sperma) dan ibu (telur). Pada tahun 1860-
an, Gregor Mendel menemukan beberapa hukum dasar genetika melalui serangkaian
percobaan persilangan. Setiap individu mempunyai sifat yang beragam. Sifat ini diturunkan
dari induk ke anak melalui perkawinan/ persilangan/ pembastaran. Sifat ini dibentuk oleh
faktor pembawa sifat keturunan yang disebut gen dan terletak dalam inti sel. Untuk sel
prokariot yang tidak berinti, gen terletak pada nukleoid. Gen baru diketemukan oleh Crick
dan Watson pada tahun 1953.
49
Kromosom secara sederhana dapat diibaratkan sebagai untaian manik-manik, dengan
manik-manik sebagai gen. Untaian manik-manik yang serupa dapat menjadi pasangan yang
homolog (Tabel 1). Gen-gen pada posisi (lokus) yang sama di sepasang kromosom yang
homolog akan menentukan sifat makhluk hidup. Sebagai unit hereditas organisme, gen
tersimpan dalam kedudukan tertentu di kromosom berupa rangkaian kode yang kita kenal
sebagai DNA, atau RNA pada beberapa virus. Gen berupa daerah urutan basa nukleotida
baik yang mengkode suatu informasi genetik (ekson) maupun yang tidak mengkode (intron).
Keduanya penting untuk pembentukan suatu protein yang fungsinya diperlukan di tingkat sel,
jaringan, organ atau organisme secara keseluruhan.
Pada manusia terdapat 46 kromosom, artinya pada setiap sel tubuh terdapat 46 buah
kromosom = 23 Pasang. Pada wanita dituliskan sebagai 22AA + XX sedangkan pada pria
yaitu 22AA + XY. Sel kelamin memiliki setengah jumlah kromosom sel tubuh, yang berarti
ovum memiliki kromosom 22A + X dan sperma mengandung 22A + X atau 22A + Y.
Gen merupakan unit terkecil materi genetik dan terdapat dalam setiap lokus yang khas
pada kromosom, terdiri atas seuntai DNA yang menentukan sifat individu melalui
pembentukan polipeptida. Jadi, gen berperan penting dalam mengontrol sifat-sifat individu
yang diturunkan. Sebagai materi hereditas, gen memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai
zarah tersendiri yang ada pada kromosom, menyampaikan informasi genetik dari induk
kepada keturunannya dan mengatur proses metabolisme dan perkembangan.
50
Kegiatan sel dikendalikan oleh gen di dalam inti. Pengendalian ini dilakukan dengan
menyusun materi tertentu yang sesuai dengan pola gen untuk membentuk suatu rantai asam
amino (polipeptida). Polipeptida tersebut difungsikan menjadi enzim yang akan mengatur
reaksi metabolisme dalam sel. Walaupun demikian, gen-gen dapat diumpamakan dalam satu
deretan berurutan dan teratur pada benang kromosom.
Gen dominan (diberi simbol dengan huruf kapital) selalu muncul sebagai sifat yang
nampak. Gen resesif (diberi simbol dengan huruf kecil) hanya bisa muncul sebagai sifat yang
nampak bila berpasangan dengan gen yang resesif lagi. Jadi, genotip AA atau Aa akan
muncul sebagai fenotip A. Sedangkan gen a hanya akan muncul sebagai fenotip a bila
genotipnya aa. Organisme yang mempunyai dua gen sama pada satu lokus (AA atau aa)
disebut homozigot, sedangkan yang mempunyai pasangan gen alternatif (Aa) disebut
heterozigot. Gen alternatif (A atau a) disebut alel.
Diagram Kromosom
Homolog
Sebuah alel merupakan
aa Bb
Genotip Homozigot Heterozigot
bentuk alternatif atau varian
sebuah gen yang dapat berada
Resesif B = dominan
Status Gen pada suatu lokus kromosom.
B = resesif
Fenotip a B Alel berbeda menghasilkan
variasi dalam pewarisan sifat
seperti warna rambut, golongan darah atau warna mata seperti terlihat pada gambar 2 yang
menunjukkan adanya varian gen untuk warna mata lalat buah Drosophila sp.
51
DNA adalah suatu polimer yang dibangun dari empat jenis monomer berbeda
dinamakan nukleotida. Informasi yang dimiliki gen diwariskan dalam bentuk urutan
nukelotida spesifik masing-masing gen. DNA (deoxyribo-nucleic acid) merupakan
persenyawaan kimia penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik dari
sel khususnya atau dari makhluk hidup dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi
berikutnya. DNA merupakan suatu polimer nukleotida berupa rantai ganda yang berpilin
(double heliks).
Molekul nukleotida penyusun DNA terbentuk dari gula deoksiribosa, basa nitrogen, dan
gugus fospat (gambar 3). Basa nitrogen terdiri atas basa purin yakni adenin (A) dan guanin
(G) serta basa pirimidin yaitu sitosin (C) dan timin (T). A selalu berpasangan dengan T
sedangkan C selalu berpasangan dengan G. Nukleotida diibaratkan sebuah tangga dimana
“Anak tangga” adalah susunan basa nitrogen ( A – T dan C – G) sedangkan kedua “ibu
tangga” adalah gula deoksiribosa dan molekul fosfat. Model DNA pertama kali dibuat pada
tahun 1953 oleh James D. Watson dari Amerika Serikat dan Francis Crick dari Inggris,
seperti terlihat pada gambar 3 di bawah ini.
Replikasi DNA adalah suatu tahapan penggandaan DNA yang terjadi sesaat sebelum
pembelahan sel (interfase tahap sintesis DNA). Replikasi dilakukan dalam upaya membentuk
DNA yang sama pada sel hasil pembelahannya. Ada 3 teori terkait model replikasi DNA,
yaitu teori konservatif, teori semi konservatif dan teorii dispersif (gambar 4)
52
Gambar 5. Model Replikasi DNA
RNA merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari polinukleotida
penyusun DNA. RNA hanya terdiri dari satu rantai. Gula pentosa yang menyusun RNA
adalah gula ribosa. Basa nitrogen penyusunnya tersusun atas purin (adenine dan guanine)
serta pirimidin yang berupa sitosin dan urasil (U). RNA dibentuk oleh DNA di dalam inti sel.
Terdapat beberapa tipe RNA berdasarkan fungsinya di dalam proses sintesis protein,
yaitu messenger RNA (mRNA) berfungsi membawa informasi genetik dari DNA berupa
pesan dari inti sel ke ribosom di sitoplasma, transfer RNA (RNA pembawa asam amino
dalam bentuk aminoasil tRNA) yang akan mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi
asam amino di ribosom serta ribosomal RNA (rRNA) sebagai tempat pembentukan protein.
53
Tahap-tahap sintesis protein dibagi menjadi 2 yaitu transkripsi dan translasi.
a. Transkripsi
3) Pita DNA yang berfungsi sebagai cetakan RNA disebut rantai sense (template) dan
yang bukan cetakan disebut antisense
4) Pita RNAd dibentuk sepanjang pita DNA cetakan dengan urutan basa nitrogen yang
komplementer dengan basa nitrogen cetakan DNA.
5) Pita RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA templat segera
meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom, tempat sintesis protein dalam
sitoplasma. Pita RNA menempatkan diri pada leher ribosom.
6) RNA yang ada dalam sitoplasma bersiap-siap untuk berperan dalam proses translasi
(sintesis protein).
b. Translasi
1) RNAd dan RNAt setelah sampai di ribosom selanjutnya tiga basa nitrogen pada
antikodon RNAt berpasangan dengan tiga basa nitrogen pada kodon RNAd. Misalnya
AUG pada kodon RNAd berpasangan dengan UAC pada antikodon RNAt, sehingga
asam amino diikat oleh RNAt adalah metionin. Dengan demikian nama asam amino
merupakan terjemahan dari basa-basa nitrogen yang ada pada RNAd.
2) Ribosom dengan RNAd bergerak di sepanjang kodon satu persatu, Sebuah asam amino
ditambahkan pada rantai polipeptida.
3) Asam amino yang pertama (metionin) segera lepas dari RNAt kembali ke sitoplasma
untuk mengulang fungsinya dengan cara yang sama. RNAt berikutnya datang untuk
berpasangan dengan kodon RNAd berikutnya.
Peristiwa sintesis protein secara ringkas dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini.
54
Gambar 7. Sintesis Protein
Kode Genetik
Kode genetik, yaitu instruksi berupa kode-kode yang menentukan macam protein yang
akan dibuat. Instruksi melalui kode genetik berupa kodon pada RNA tersebut ditranskripsi
dari DNA dengan bantuan RNA polimerase. Kodon berupa triplet, yaitu terbentuk dari 3
basa yang non overlapping, artinya susunan 3 basa pada kodon tidak dibaca ulang sebagai
kodon berikutnya (tumpang tindih). Kodon bisa bersifat degenerate yang berarti 1 asam
amino mempunyai kodon lebih dari satu, serta universal, artinya kode yang sama berlaku
untuk semua makhluk hidup.
Ciri khas protein ditentukan oleh jumlah asam amino, macam, dan urutan asam amino
yang membangunnya. Umumnya terdapat 20 macam asam amino di alam yang akan
membentuk protein sebagai kodon yang tersusun dari 4 macam basa nitrogen berjumlah 64.
Dengan demikian terdapat kodon-kodon sinonim (degenerate), artinya satu asam amino
dikode lebih dari satu kodon.
55
Gambar 8. Kode Genetik
Rangkuman
Setiap individu mempunyai sifat yang beragam. Sifat ini diturunkan dari induk ke
keturunannya melalui perkawinan/ persilangan/ pembastaran. Sifat ini dibentuk oleh faktor
pembawa sifat keturunan yang disebut gen. Gen terletak dalam inti sel, yaitu pada
kromosom. Gen baru diketemukan oleh Crick dan Watson pada tahun 1953. Gen,
kromosom dan DNA merupakan materi genetik, yang berkaitan dengan proses pewarisan
sifat.
Ekspresi gen terjadi melalui proses sintesis protein yang merupakan suatu proses
komplek, termasuk di dalamnya penerjemahan kode-kode pada RNA menjadi polipeptida.
Sintesis protein melibatkan DNA, RNA, ribosom, asam amino, dan enzim. Sintesis protein
terdiri dari dua tahap yaitu transkripsi dan translasi.
56