PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Genetika adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi
kegenerasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya
perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organisme, maka dengan singkat dapat pula
dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari
bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang
mungkin timbul didalamnya.
Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat suatu organisme oleh gen. Suatu sifat yang
dimiliki oleh organisme merupakan hasil metabolisme yang terjadi di dalam sel. Proses
metabolisme dapat berlangsung karena adanya enzim yang berfungsi sebagai katalisator
proses-proses biokimia. Enzim dan protein lainnya diterjemahkan dari urutan nukleotida yang
ada pada molekul mRNA, dan molekul mRNA itu sendiri disintesis berdasarkan utas cetakan
DNA. Gen tersusun dari molekul DNA, sehingga gen menentukan sifat suatu organisme.
Gen dikatakan mempunyai ekpresipitas variabel apabila derajat ekspresi fenotip berbeda
dari satu individu ke individu lainnya. Apabila hadirnya gen yang memiliki ekspresipitas
variabel itu tidak selalu memperlihatkan pengaruh fenotip yang tidak dapat diketahui, maka
gen tersebut dkatakan memiliki penetrasi tak komplit. Namun faktor lingkungan kadang-
kadang juga menimbulkan perubahan fenotip yang tidak herediter. Keadaan demikian dikenal
dengan istilah fenekopi. Kerap kali akibat fenokopi sulit dibedakan daripada akibat adanya
gen mutan.
• Gen
Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi
Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan gen
terdapat dalam lokus, di dalam kromosom.Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil
dari suatu makhluk hidup yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen.
Gen terdiri dari protein dan asaprotein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara
4 – 8 m mikro (Suryo, 1984).
• Transkripsi
Transkripsi adalah proses sintesis RNA dengan template gen-gen yang terdapat dalam
untai DNA. Proses transkripsi berlangsung di dalam nukleus pada sel-sel eukariotik, atau di
dalam sitoplasma pada sel-sel prokariotik. Transkripsi dari setiap gen akan menghasilkan
RNA untai tunggal yang sekuensnya merupakan komplemen dari sekuens nukleotida pada
salah satu untai DNA untai ganda. Untai DNA ini disebut untai template (template strand),
sedangkan untai DNA pasangannya sering disebut untai kode (coding strand). Pada proses
transkripsi DNA template dibaca dari arah 3’ → 5’, sedangkan sintesis RNA berlangsung
dari arah 5’ → 3”.
Enzim utama yang berperan pada proses transkripsi adalah RNA polimerase. Enzim ini
berbeda dengan DNA polimerase karena RNA polimerase tidak memerlukan primer untuk
memulai sintesis untai RNA. Enzim RNA polimerase merupakan enzim dengan
multiaktivitas atau multifungsi, karena itu sering disebut sebagai kompleks enzim. Pada
eukariota telah diketahui 3 macam kompleks enzim RNA polimerase yaitu RNA polimerase
I, II dan III. RNA polimerase I berperan terutama mensintesis 3 macam rRNA (18S; 5,8S;
dan 28S), RNA polimerase II terutama mensintesis mRNA, dan RNA polimerase III terutama
mensintesis tRNA dan 5S rRNA. Dalam sel-sel prokariotik hanya ada satu macam enzim
RNA polimerase. Enzim ini berperan mensintesis ketiga macam RNA, yaitu mRNA, tRNA
dan rRNA.
Aktivitas utama enzim RNA polimerase adalah menambahkan residu-residu
ribonukleotida untuk membentuk rantai RNA. Jadi, sangat mirip dengan DNA polimerase,
enzim ini bekerja membentuk ikatan ester antara gugus fosfat yang terdapat pada C5 suatu
nukleotida dengan gugus hidroksil yang terletak pada C3 nukleotida lainnya yang merupakan
pasangan komplementer dari nukleotida- nukleotida pada DNA template. Kesesuaian
komplementer nukleotida yang baru dengan nukleotida pada templatenya diuji dengan
pembentukan ikatan hidrogen antara basa pada nukleotida baru tersebut dengan basa pada
DNA template. Sebagaimana enzim DNA polimerase, enzim DNA polimerase juga
memiliki berbagai aktivitas lain, sehingga dapat dikatakan RNA polimerase merupakan inti
dari suatu kompleks enzim yang bekerja dalam proses transkripsi. Namun demikian, berbeda
dengan DNA polimerase, enzim RNA polimerase tidak memerlukan primer untuk memulai
polimerisasi. Enzim RNA polimerase juga tidak memiliki aktivitas eksonuklease 3’ → 5’
seperti yang dimiliki oleh DNA polimerase.
• Translasi
Bila dibandingkan dengan transkripsi, translasi merupakan proses yang lebih rumit
karena melibatkan fungsi berbagai makromolekul. Oleh karena kebanyakan di antara
makromolekul ini terdapat dalam jumlah besar di dalam sel, maka sistem translasi menjadi
bagian utama mesin metabolisme pada tiap sel. Makromolekul yang harus berperan dalam
proses translasi tersebut meliputi:
a. Lebih dari 50 polipeptida serta 3 hingga 5 molekul RNA di dalam tiap ribosom,
b. Sekurang-kurangnya 20 macam enzim aminoasil-tRNA sintetase yang akan
mengaktifkan asam amino,
c. Empat puluh hingga 60 molekul tRNA yang berbeda,
d. Sedikitnya 9 protein terlarut yang t erlibat dalam inisiasi, elongasi, dan terminasi
polipeptida.
Translasi atau pada hakekatnya sintesis protein, berlangsung di dalam ribosom, suatu
struktur organel yang banyak terdapat di dalam sitoplasma. Ribosom terdiri atas dua subunit,
besar dan kecil, yang akan menyatu selama inisiasi translasi dan terpisah ketika translasi telah
selesai. Ukuran ribosom sering dinyatakan atas dasar laju pengendapannya selama
sentrifugasi sebagai satuan yang disebut satuan Savedberg (S). Pada kebanyakan prokariot
ribosom mempunyai ukuran 70S, sedangkan pada eukariot biasanya sekitar 80S.
Tiap ribosom mempunyai dua tempat pengikatan tRNA, yang masing-masing dinamakan
tapak aminoasil (tapak A) dan tapak peptidil (tapak P). Molekul aminoasil-tRNA yang baru
memasuki ribosom akan terikat di tapak A, sedangkan molekul tRNA yang membawa rantai
polipeptida yang sedang diperpanjang terikat di tapak P. Secara umum gen prokatiotik
tersusun atas atas tiga bagian utama yaitu daerah pengendali yang disebut promoter, bagian
struktural dan terminator. Promoter adalah bagian gen yang berperan dalam mengendalikan
proses transkripsi dan terletak pada ujung. Bagian struktural adalah bagian yang terletak
pada hilir dari promoter. Bagian inilah yang mengandung urutan DNA spesifik yang akan
ditranskripsi. Terminator adalah bagian gen yang terletak di sebelah hilir dari bagian
struktural yang berperan dalam pengakhiran proses transkripsi.
Seperti pada proses transkripsi, proses translasi dapat dibagi ke dalam tiga tahap: inisiasi,
pemanjangan, dan penyelesaian. Pada tahap inisiasi, ribosom akan menempel pada mRNA
pada daerah yang spesifik. Ribosom mempunyai dua situs penempelan untuk tRNA, yaitu
situs P (peptidil) dan situs A (aminoasil). Bilamana ribosom ini bertemu dengan kodon awal
(AUG pada mRNA), maka tRNA yang membawa metionin akan masuk ke dalam situs P di
dalam ribosom, dan ribosom akan membaca kodon disebelahnya (yang ada di bawahnya).
Sesuai dengan kodonnya, tRNA yang membawa asam amino tertentu akan memasuki situs A.
Proses pemanjangan dimulai saat ribosom bergerak ke bawah (kearah 3'0H). tRNA yang
tadinya berada pada situs P akan keluar dari kompleks ribosom-mRNA sambil memindahkan
asam amino yang dibawanya kepada tRNA yang berada pada situs P yang tadinya berada pada
situs A. Pada saat yang bersamaan situs A menjadi kosong. Situs yang kosong ini akan diisi
oleh tRNA yang membawa asam amino tertentu. Bilamana ribosom ini bergerak lagi ke
bawah sambil membaca kodon berikutnya, tRNA yang berada pada situs P keluar dari situs
tersebut sambil memindahkan polipeptida yang sedang tumbuh yang dibawanya ke pada asam
amino yang dibawa oleh tRNA yang berada pada situs p yang berasal dari situs A. Situs A
akan diisi oleh tRNA yang baru lagi. Ribosom ini akan bergerak terus dengan arah 5'P ke 3'0H
sepanjang mRNA sambil merangkaian asam amino.
Proses penyelesaian atau terminasi ditandai bila ribosom bertemu dengan kodon akhir.
Pada saat ini tidak satupun asam amino yang dirangkaikan sehingga proses sintesis protein
berakhir. Ribosom kemudian berpisah dari mRNA dan terurai menjadi 2 subunit, yaitu sub
unit besar dan sub unit kecil. Selama proses translasi, subunit kecil menempel pada mRNA
sedangkan subunit besar berperan sebagai ternpat tRNA (situs P dan situs A).
KESIMPULAN
Ekspresi gen adalah suatu rangkaian proses penerjemahan informasi genetik, di dalam
bentuk urutan basa pada DNA atau RNA, menjadi protein. Suatu sifat yang dimiliki oleh
setiap organisme yang merupakan suatu hasil metabolisme yang terjadi di dalam sel. Proses
metabolisme ini terjadi disebabkan adanya enzim-enzim yang dapat membantu dalam
katalisator proses-proses biokimia. Ekspresi gen merupakan suatu rangkaian kompleks yang
melibatkan banyak faktor-faktor. Diantaranya satu ciri penting ada pada sistem jasad hidup
yaitu keteraturan sistem. Oleh karena itu dalam ekspresi gen proses regulasi sistem menjadi
bagian mendasar dan penting.
Transkripsi pada dasarnya adalah proses penyalinan urutan nukleotida yang terdapat
pada molekul DNA. Dalam proses transkripsi, hanya salah satu untaian DNA yang disalin
menjadi urutan nukleotida RNA (transkip RNA). Pada prokaryot, RNA polimerase
menempel secara langsung pada DNA di daerah promoter tanpa melalui suatu ikatan dengan
protein lain.
Mekanisme ekspresi gen terlebih dahulu terjadi regulasi yaitu proses pengendalian
ekspresi gen. Barulah setelah itu terjadi proses mekanisme ekspresi gen yang terdiri dari 2
tahap, yaitu transkripsi dan translasi. Ekspresi gen adalah serangkaian proses penerjemahan
informasi genetik dalam urutan basa dan DNA atau RNA dan protein. Ekspresi gen adalah
proses penentuan sifat dari suatu organisme oleh gen. Suatu sifat yang dipunyai oleh suatu
organisme merupakan hasil proses metabolisme yang terjadi di dalam sel. Proses metabolisme
dapat berlangsung karena adanya enzim yang berfungsi sebagai katalisator proses-proses
biokimia.
DAFTAR PUSTAKA