Anda di halaman 1dari 69

ANGGOTA KELOMPOK

Amilia Nur Fadhila (18/430641/PT/07796)


Dindha
Gustya Amalia R (18/430669/PT/07824)
Luthfiya Ainun
Rieska Ayu Bella P (18/430697/PT/07852)
Yuanita Nuhainoor (18/428128/PT/07782)
DASAR-DASAR GENETIKA

Penentuan Jenis Kelamin


Tentang Gen
Sidik Jari

Prinsip Dasar Pewarisan


Sifat
Dasar-dasar Rekayasa
Sintesis Protein Genetika
DASAR-DASAR GENETIKA
GEN

Gen merupakan faktor keturunan


yang terdapat dalam kromosom,
yaitu didalam Kromomer atau
Nukleosom dari Kromomer ( W.
Johanssen, 1909)
 Fungsi gen
1. Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu
2. Menyampaikan informasi genetika kepada generasi berikutnya
3. Sebagai penentu sifat yang diturunkan
GENOM

Secara keseluruhan kumpulan gen-gen yang terdapat di dalam


setiap sel individu organisme disebut dengan genom. Dengan kata
lain, genom suatu organisme adalah kumpulan semua gen yang
dimiliki oleh organisme tersebut pada setiap selnya.
KROMOSOM
Chrome artinya berwarna dan some artinya badan. Kromosom=
badan yang menyerap warna. Terdapat pada nukleus. Dapat diamati
dalam pembelahan mitosis maupun miosis
a. Struktur kromosom

Kromosom terdiri atas sentromer dan lengan kromosom.


Sentromer tidak mengandung gen dan merupakan tempat
melekatnya kromosom. Lengan kromosom merupakan bagian yang
mengandung gen. setiap lengan terdapat benang halus yang dipilin.
b. Bentuk kromosom
1. Metasenrtrik
2. Submetasentrik
3. Akrosentrik
4. Telosentrik
c. Jumlah kromosom

Pada sel somatis(sel tubuh), jumlah kromosom umumnya


genap. Terdiri atas 2 set kromosom(diploid,2n) dari induk jantan
dan betina.

Pada sel gamet (sel kelamin), hanya memiliki setengah dari


jumlah kromosom sel tubuh
d. Tipe Kromosom

1. Autosom

Pada manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah,


memiliki 44 autosom. Selebihnya 2 kromosom adalah kromosom kelamin

2. Gonosom

Jumlahnya sepasang pada sel somatis. Terdapat 2 jenis gonosom yaitu


X dan Y. Gonosom X menentukan jenis kelamin betina sedangkan Y
menentukan jenis kelamin jantan. Susuna gonosom wanita XX sedangkan
jantan XY
KROMATID
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi
kromosom. Kromatid masih melekat satu sama lainpada bagian
sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema.
NUKLEOTIDA

Sebuah nukleotida adalah molekul yang tergabung


dalam rantai untuk membentuk DNA dan RNA kitra.
Sekelompok nukleotida membentuk link terstruktur yang
berisi informasi genetik kita.
NUKLEOSIDA

• Nukleosida adalah senyawa yang mengandung basa nitrogen


terikat dengan deoksiribosa atau gula ribosa. Biasanya
konsumsi makanan yang mengandung asam nukleat yang
kaya memungkinkan hati untuk menghasilkan nukleosida
DNA

DNA atau Deoxyribonucleic Acid adalah suatu polimer yang tersusun bberulang-
ulang
Suatu nukleotida tersusun atas:
• A. Gula deoksiribosa
• B. Basa nitrogen yakni purin dan pirimidin
• C. Asam fosfat dapat berumlah satu(mono) dua (di), atau tiga (tri)
Model DNA Double Helix berupa pita spiral yang saling berpilin.

• Utas ganda DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling


berpilin

• Strukturnya meliputi:

1. gugus gula fosfat merupakan kerangka molekul dan terdapat


pada bagian luar

2. Basa nitrogen pada untaian nukleotida berikatan pada basa


nitrogen untaian lainnya.
PRINSIP DASAR PEWARISAN SIFAT
MONOHIBRID

1. Kasus dominansi penuh

Persilangan pada kasus dominansi penuh akan terjadi apabila sifat


gen yang satu lebih kuat dibandingkan dengan sifat gen yang lainnya.
Akibatnya, sifat gen yang lebih kuat itu dapat menutupi sifat gen yang
lemah.
2. Kasus dominansi tidak penuh (Intermediet)
Persilangan pada kasus intermediet terjadi apabila sifat dari
kedua gen sama-sama kuat. Jadi, tidak ada gen yang bersifat dominan
ataupun resesif.

Hasil :
• Perbandingan fenotip =
Merah:Merah Muda:Putih
1:2:1

• Perbandingan Genotip =
MM:Mm:mm
1:2:1
DIHIBRID
• F2 = bulat kuning (B_K_),
Berlaku Hukum II bulat hijau (B_kk), kisut
kuning (bbK_), kisut hijau
Mendel karena pada (bbkk).
saat pembentukan F2,
gen di dalam gamet yang • Perbandingan fenotip
= bulat kuning : bulat hijau :
tadinya mengalami kisut kuning : kisut hijau
pemisahan kemudian = 9 : 3 : 3 : 1.
akan bergabung secara
bebas.
Memperhatikan dua sifat
beda atau lebih.
RESPIROK
• Perkawinan resiprok merupakan perkawinan kebalikan dari yang dilakukan semula.
Perkawinan resiprok membuktikan induk jantan dan betina mempunyai kesempatan
yang sama dalam pewarisan sifat.

• Ilustrasi :
M = merah, m = putih
P : Jantan (MM) x Betina (mm)
F1 : Mm
F2 : MM, Mm, mm

P : Betina (MM) x Jantan (mm)


F1 : Mm
F2 : MM, Mm, mm
TESTCROSS
• Testcross adalah persilangan antara individu F1 dengan parentalnya yang
homozigot resesif. Tujuan dari testcross adalah untuk mengetahui genotip
F1 apakah homozigot atau heterozigot.

• Ilustrasi:
M : Merah / m : putih
P : MM x mm
F1 : ?
Testcross : ? x mm
- Jika ada Mm dan mm, maka F1 = Mm
- Jika MM saja, maka F1 = MM
- Jika mm saja, maka F1 = mm
BACKCROSS
• persilangan antara individu F1 dengan salah satu parentalnya, baik yang
homozigot dominan atau homozigot resesif.
• Setelah dilakukan backcross dapat diketahui bahwa individu yang
fenotipnya sama belum tentu memiliki genotip yang sama. Dari backross
dapat juga diketahui fenotip induknya apakah dominan atau resesif.
• Ilustrasi :
T : Tinggi / t : rendah
P : TT x tt
F1 : Tt
Backcross : Tt x TT atau Tt x tt
KEDOMINAN
1. Dominan penuh
• Dominan penuh merupakan sifat dari suatu gen yang mampu menutupi gen lain
(resesif) sehingga gen lain tersebut tidak muncul.
• Misalnya M = merah dan m = putih,
jika M adalah gen dominan penuh maka hasil F 1nya, yaitu Mm akan berwarna
merah

2. Dominan tidak penuh


• Dominan tidak penuh merupakan sifat dari suatu gen yang tidak dapat menutupi
gen lain secara penuh, sehingga dihasilkan individu perpaduan antara kedua
induknya.
• Misalnya M = merah dan m = putih,
hasil F 1nya, yaitu Mm akan berwarna merah muda yang merupakan perpaduan
antara merah dengan putih
EPISTASIS DAN HIPOSTASIS
• Epistasis dan Hipostasis adalah peristiwa dengan dua faktor yang
bukan pasangan alelnya dapat memengaruhi bagian yang sama dari
suatu organisme. Namun, pengaruh faktor yang satu menutup
ekspresi faktor lainnya.
• Contoh :
Pada penyilangan gandum berkulit biji hitam (HHkk) dengan
gandum berkulit biji kuning (hhKK), ternyata 100% pada F1 berkulit
biji hitam. Tentukan rasio fenotif F2-nya?
ALEL GANDA
• Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-
beda satu sama lain.
• Gen yang memiliki alel lebih dari satu
• Contoh alel ganda :
Pewarisan Golongan Darah
ALEL KODOMINAN
• Sepasang alel yang dalam keadaan heterozigotik tidak menghasilkan
sifat intermedier tapi membentuk sifat baru.
• Contoh:
Warna bulu pada kuda
CT CT = rambut merah
CW CW = rambut putih
CT CW = rambut coklat
• P : CTCW x CRCw
(coklat) (coklat)
F1 CTCT = kuda merah
CTCW = kuda coklat
CTCW = kuda coklat
CWCW = kuda putih
ALEL LETAL
• Gen yang menyebabkan kematian pada suatu individu yang
memilikinya.
• Terdapat 3 macam gen letal, yaitu :
1. Letal Dominan
2. Letal Resesif
3. Letal pada manusia
1. LETAL DOMINAN
2. LETAL RESESIF
3. LETAL PADA MANUSIA
KRIPTOMERI
• Kriptomeri adalah peristiwa munculnya karakter gen dominan lainnya. Jika
gen dominan berdiri sendiri, karakternya akan tersembunyi (kriptos).
Interaksi antargen dominan akan menimbulkan karakter baru.
• Contoh :
Persilangan antara Linnaria maroccana warna merah dan
Linnaria maroccana warna putih.
SINTESIS PROTEIN
TRANSKRIPSI
Transkripsi yaitu proses penyalinan kode-kode genetika yang ada pada
urutan DNA menjadi molekul RNA. Dan merupakan bagian dari rangkaian
ekspresi gnetik yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan
nukleotida pada salah satu untaian molekul DNA digunakan sebagai
cetakan untuk sintesis molekul RNA yang komplemeter.

Molekul RNA yang berperan ada 3:


a. Mrna (mesengger RNA)
b. tRNA (transfer RNA)
c. rRNA (ribosomal RNA)
TAHAP –TAHAP TRANSKRIPSI
1. INISIASI
Inisiasi adalah tahap mulai dimana RNA polimerase berikatan ke
promoter, untai-untai DNA membuka, dan polimerase menginisiasi
sintesis RNA di titik mulai pada untai cetakan.
2. Elongasi
Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini
kemudian menyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah
5´ ke 3´.
Pada tahap elongasi ini, RNA mengalami pertumbuhan
memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA.
Adenin berpasangan dengan urasil dan guanin dengan sitosin.
3. Terminasi
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari
daerah promoter berakhir di daerah terminator. Setelah transkripsi
selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti semula dan RNA
polymerase segera terlepas dari DNA.
Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah mRNA yang baru. Pada
sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan
sebagai mRNA.
TRANSLASI
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik
oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Translasi menjadi
tiga tahap (sama seperti pada
transkripsi)yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi
Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein
yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses
translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga
membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh
GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip
dengan ATP.
TAHAP-TAHAP TRANSLASI
1. Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen
yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino
pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom.
mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma
didatangi oleh ribosom, kemudian mRNA masuk ke
dalam “celah” ribosom.
Ketika mRNA masuk ke ribosom, ribosom
“membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan
untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya
Sebagai catatan ribosom yang datang untuk mebaca
kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa
ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk
rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah
“mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”.
Dengan demikian, proses pembacaan kodon dapat
berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca
ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa
antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA
masuk ke celah ribosom.
Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan
perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan
kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom
dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA
ribosomal.
2. Elongasi

Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino


ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin).
Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon
II.

Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA


berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam
ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan
serine membentuk dipeptida.
Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG,
segera diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin.
tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan
dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida.

Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung


di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna
dirangkai menjadi polipeptida.
Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan
antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino
yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan
kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam
amino.

Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim,
yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan
polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi
berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom. Triplet
basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA.
Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino
melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi.
Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi
protein.
Perbedaan proses transkripsi dan translasi:
Sub Tahap Transkripsi Translasi

Inisiasi RNA polimerase di t-RNA di start kodon


promoter

Elongasi Pembentukan m-RNA oleh Penerjemahan kodon m-RNA


DNA sense oleh t-RNA

Terminasi RNA polimerase di


t-RNA di stop kodon
terminator
DASAR-DASAR REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika adalah pembentukan kombinasi materi genetik yang
baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor
sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami
perbanyakan di dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai
sel inang.
Teknik pembuatan DNA Rekombinan(DNA yang akan
disisipkan)

1. Teknik mengisolasi DNA


2. Memotong DNA
3. Menggabung/menyambung DNA
4. Memasukkan DNA ke dalam sel hidup(vektor)
5. Vektor bekembang dengan sisipan DNA yang
direkayasa
Komponen yang terlibat dalam rekayasa genetika
antara lain:
1. Plasmid
merupakan molekul DNA berantai rangkap dan
berbentuk cincin. Berperan sebagai
vektor(kendaraan) untuk mentranser gen asing
2. Enzim
enzim yang berperan sangat penting adalah enzim
pemutus(retriksi endonuklease) dan enzim
perekat(ligase)
SIDIK JARI
Sidik jari merupakan hasil cetakan yang di ambil
dari guratan pada jemari tangan, telapak tangan,
maupun jemari serta telapak kaki. Setiap orang
memiliki guratan sidik jari yang khas dan berbeda satu
sama lain.
Fungsi sidik jari :

• Memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-
benda lebih erat
• Keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik
jari persis sama
• Identifikasi DNA dapat dimanfaatkan untuk mengetahui hubungan
biologis antar individu dalam sebuah keluarga
Bentuk Pokok Sidik Jari

a. Loop (Sangkuatan)
Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang
dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis
bayangan yang ditarik antara delta dan core, berhenti atau cenderung
berhenti kearah sisi semula.

b. Arch (Busur)
Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya
datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang
lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik ditengah-tengah.

c. Whorl (Lingkaran)
Whorl adalah bentuk pokok sidik jari, mempunyai 2 delta dan sedikitnya satu
garis melingkar di dalam pattern area, berjalan didepan kedua delta.
PENENTUAN JENIS KELAMIN
• Banyak tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi dan hewan-hewan bersifat
hermafrodit, artinya mahluk-mahluk itu dapat menghasilkan gamet-
gamet jantan maupun betina. Perbedaan seks pada m.ahluk-mahluk
ini biasanya disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
A. Faktor lingkungan, yang biasanya ditentukan oleh keadaan fisiologis.
B. Faktor genetik, yang ditentukan oleh komposisi dari kromosom
karena bahan genetik terdapatnya di dalam kromosom
Tipe-tipe jenis kelamin
1. Tipe XY
A. Pada lalat buah Drosophila melanogester
• Inti sel tubuh lalat buah Drospohila hanya memiliki 8 buah kromosom saja,
sehingga mudah sekali diamati dan dihitung.
• Delapan buah kromosom itu dibedakan atas :
a. Enam buah kromosom (atau 3 pasang) pada lalat jantan maupun betina
dan bentuknya sama. Karena itu, kromosom-kromosom ini
disebut autosom (kromosom tubuh), disingkat dengan huruf A.
b. Dua buah kromosom (atau 1 pasang) disebut kromosom kelamin (seks
kromosom), sebab bentuknya ada yang berbeda pada lalat ♂ dan ♀.
Kromosom kelamin dibedakan atas :
• 1) Kromosom X yang berbentuk batang lurus.
Lalat betina memiliki 2 kromosom X.
• 2) Kromosom Y yang sedikit membengkok pada salah satu
ujungnya. Kromosom Y lebih pendek daripada kromosom X.
Lalat jantan memiliki sebuah kromosom X dan sebuah
kromosom Y.
2. Pada manusia

Sel tubuh manusia mengandung kromosam yang


terdiri dari 44 atau 22 pasang autosom dan satu pasang
kromosom kelamin. Pada wanita, kromosom kelamin
berupa XX. Sedangkan pada pria,kromosom kelamin
berupa XY
• Terjadinya anak perempuan adalah ketika spermatozoa
pembawa kromosom X berhasil membuahi sel telur wanita
(yang merupakan pembawa kromosom X), Sedangkan
ketika spermatozoa pembawa kromosom Y yang berhasil
membuahi sel telur wanita maka hasilnya adalah anak laki-
laki.
3. Pada Hewan Mamalia
Penentuan jenis kelamin hewan mamalia juga
menggunakan tipe XY, Sehingga hewan betina berkromosom
kelamin XX dan hewan jantan berkromosom XY

4. Pada tumbuhan
Tumbuhan yang hanya memeiliki benang sari saja disebut
tumbuhan jantan (XY), sedangkan tumbuhan yang memiliki
putik saja disebut tumbuhan betina (XX). Contohnya adalah
tanaman salak (Salacca edulis)
2. Tipe XO
Tipe ini berlaku untuk banyak serangga, contohnya adalah
belalang. Belalang betina memiliki dua kromosom XX, sedangkan
belalang jantan hanya memiliki satu kromosom saja, yaitu X (sehingga
disebut XO).

3. Tipe ZW
burung, kupu-kupu, dan beberapa jenis ikan mengikuti tipe ini. Di
sini yang hetero adalah betina, sedangkan yang jantan homogametik.
Tujuan dari tipe ZW ini adalah untuk menghindari kekeliruan dengan
tipe XY. Contoh : burung betina adalah ZW sedangkan burung jantan
adalah ZZ.
4. Tipe ZO

Pada unggas, kromosom betina bersifat heterogametik tetapi


hanya memiliki sebuah kromosom saja (ZO), Sedangkan unggas jantan
homogametik ZZ

5. Tipe Ploidi

Beberapa serangga dapat melakukan partenogenesis, artinya


dari satu sel telur dapat terbentuk mahluk baru tanpa didahului
pembuahan oleh spermatozoa. Contohnya : lebah madu ( Apis sp)

Anda mungkin juga menyukai