1. Eritrosit
Eritrosit yang ditemukan dalam urin biasanya berukuran 7 mikron dengan jumlah normal 0-3
sel/LPK. Apabila eritrosit yang ditemukan lebih dari 5 sel/LPK sudah abnormal
2. Leukosit
Lekosit berbentuk bulat, berinti, granuler, berukuran kira-kira 1,5 2 kali eritrosit atau 12 mikron.
Jumlah lekosit sebanyak 4 atau 5 per LPK umumnya masih dianggap normal.
3. Silinder Eritrosit
Silinder eritrosit bersifat granuler dan mengandung hemoglobin dari kerusakan eritrosit.
4. Silinder Leukosit
5. Silinder Hialin
Silinder hialin homogen (tanpa struktur), tekstur halus, jernih, sisi-sisinya parallel, dan ujungujungnya membulat. Silinder hialin dapat dilihat bahkan pada pasien yang sehat. Sedimen urin normal
mungkin berisi 0 1 silinder hialin per LPL
6. Silinder Lilin (Waxy Cast)
Silinder lilin adalah silinder tua hasil silinder granular yang mengalami perubahan degenerative lebih
lanjut.
7. Silinder Granular
Silinder yang mengandung tetes-tetes oval lemak atau oval berasal dari sel tubulus yang mengalami
degenerasi lemak.
Inti besar bulat, sitoplasma sepertiekor, berasal dari ureter, pelvis dan prostat
10. Kristal sulfadiazine
Kristal sulfonamide biasanya berwarna kuning dan sering menyerupai Kristal asam urat. Kristal sulfa
yang mudah larut dalam aseton dan menunjukkan tesdextrine / asam sulfat positif
12. Kristal Tirosin
Tirosin tampak sebagai jarum yang tersusun sebagai berkas atau mawar dan kuning.
Kristal bilirubin memiliki jarum atau granula berwarna kuning-coklat dan melekat pada permukaan.
14. Kristal Kolestrol
Kristal kolesterol tampak regular atau irregular ,transparan, tampak sebagai pelat tipis empat persegi
panjang dengan satu (kadang dua) dari sudut persegi memiliki takik.
15. Oval Fat bodies
Sel epitel tubulus terisi tetesan lemak yang berada dalam lumen tubulus (lipoprotein yang menembus
glomerulus).
16. Kristal Triple Fosfat
Kristal terlihat berbentuk prisma empat persegi panjang seperti tutup peti mati (kadang-kadang juga
bentuk daun atau bintang), tak berwarna dan larut dalam asam cuka encer.
Kristal kalsium oksalat bervariasi dalam ukuran, tak berwarna, dan bebentuk amplop atau halter.
Adanya 1 5 ( + ) kristal Ca-oxallate per LPL masih dinyatakan normal, tetapi jika dijumpai lebih
dari 5 (++atau +++) sudah dinyatakan abnormal.
18. Kristal Asam Urat
Kristal karbonat kalsium berbentuk spherules-halter kecil ditemukan dalam urin basa. Karena
ukurannya yang kecil, mereka sering disangka bakteri. Bakteri tidak birefringent. Kristal-kristal larut
dalam asam asetat.
Amoniumurat (atau biurat) :warna kuning-coklat, bentuk bulat tidak teratur, bulat berduri, atau bulat
bertanduk.
22. Sel Ragi
Ragi adalah kontaminan / infeksi jamur sejati. Ragi memiliki kecenderungan bertunas.
23. Candida
Candida adalah salah satu jamur yang hidup di daerah intim pada manusia, candida ini dalam bentuk
tunas.
24. Sel Epitel
Sel epitel berinti satu, ukurannya lebih besar 2-3 kali dari leukosit, bentuk berbeda yang berdasarkan
tempat asalnya.
Sel epitel skuamosa umumnya dalam jumlah yang lebih rendah dan berasal dari permukaan kulit atau
dari luar uretra. Signifikansi utama mereka adalah sebagai indicator kontaminasi.
26. Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis adalah parasit menular seksual yang dapat berasal dari urogenital laki-laki dan
perempuan. Ukuran organism ini bervariasi antara 1-2 kali diameter leukosit.
27. Kristal Leusin
Leusin muncul-muncul berminyak bola dengan radial dan konsentris striations. Kristal leucine
dipandang sebagai bola kuning dengan radial konsentris.
28. Kristal Kalsium Fosfat
Kristal amorf sering berkaitan dengan urine alkali yang paling sering ditemui adalah Kristal amorf
fosfat yang tidak dapat dibedakan Kristal amorf uraturin asam. Kristal menghasilkan endapan putih
disetiap dasar centrifuge.
Normal
++
+++
++++
Eritrosit/LPK
0-3
4-8
8-30
Lebih dari 30
penuh
Leukosit/LPK
0-4
5-20
20-50
Lebih dari 50
penuh
Silinder/Kristal/LPL
0-1
1-5
5-10
10-30
Lebih dari 30
Keterangan :
Khusus untuk kristal Ca-oxallate : + masih dinyatakan normal; ++ dan +++ sudah dinyatakan
abnormal.
Dalam pemeriksaan urin digunakan di bawah mikroskop dengan perbesaran rendah menggunakan
lensa obyektif 10X per lapang pandang lemah (LPL) atau low power field (LPF) untuk
mengidentifikasi benda-benda besar seperti silinder dan kristal. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan
dengan perbesaran menggunakan lensa obyektif 40X, disebut lapang pandang kuat (LPK) atau high
power field (HPF) untuk mengidentifikasi sel (eritrosit, lekosit, epitel), ragi, bakteri, Trichomonas,
filament lendir, sel sperma.
Daftar Pustaka :
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/urinalisis-1.html
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/urinalisis-2-analisis-mikroskopik.html
pada 8 Maret 2015
https://drdjebrut.wordpress.com/tag/urinalisis/
diakses
http://monicashari.blogspot.com/p/gambar-gambar-epitel-dan.html
https://dwipoenya.wordpress.com/2011/01/10/macam-macam-sediment-pada-urin/
pada 8 Maret 2015
http://nattalegawa.blogspot.com/2009_09_18_archive.html
jtptunimus-gdl-s1-2008-aliahmadig-240-2-bab2.pdf
diakses
http://periksalaboratorium.blogspot.com/2014/03/jenis-mikroskopik-kristal-urine.html
pada 9 Maret 2015
http://labpatologiklinik.blogspot.com/2010/10/urinalysis-sedimen.html
diakses