Gabung SK Obat

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

Jln. Raya Randualas Telp.08123406616 email : pkmkare@ymail.com
MADIUN 63182
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS KARE KABUPATEN MADIUN
NOMOR : 445/III.8.OO78/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN OBAT

KEPALA UPT PUSKESMAS KARE,
Menimbang
a. Bahwa obat yang tersedia di Puskesmas dikelola

secara efisien untuk
memenuhi kebutuhan
pasien;
b. Pengelolaan obat mempertimbangkan kebutuhan
dan keselamatan pasien;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Penanggung
Mengingat
Jawab
Pelayanan
Obat
UPT.
Puskesmas Kare tahun 2016.

1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 116 tambahan lembaran Negara Nomor
4431);
Kesehatan (Lembaran Negara tahun 2009 Nomor
140 tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentang
Pedoman
Penyusunan
Standart
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun
2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;

6. Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 Tentang
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
: Penanggung jawab pelayanan obat di UPT Puskesmas

Kare adalah seorang Tenaga Asisten Apoteker
sesuai dengan kompetensinya;
KEDUA
Dokumentasi
prosedur
dan
pencatatan
kegiatan
merupakan proses dalam menentukan perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pada program di
di UPT Puskesmas Kare.
Ditetapkan di Madiun
pada tanggal : 2 November 2016
KEPALA UPT PUSKESMAS KARE
KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA
TEMBUSAN Keputusan ini disampaikan kepada :
Yth `: 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.OO79/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT
Menimbang
a. bahwa obat yang tersedia di Puskesmas dikelola

memenuhi kebutuhan
pasien;
b. pengelolaan obat mempertimbangkan kebutuhan
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
penyediaan
Mengingat
obat
yang
menjamin
ketersediaan
Obat UPT. Puskesmas Kare tahun 2016.

4431);

2012
tentang
Pedoman
Penyusunan
Standart

2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
KEDUA
dihitung berdasarkan pemakaian obat selama 12 bulan;

: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat
dan apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan atau

terdapat kesalahan dalam Keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA

Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.OO80/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PELAYANAN OBAT 24 JAM

Menimbang
a. bahwa obat yang tersedia di Puskesmas dikelola

memenuhi kebutuhan
pasien;
b. pengelolaan obat mempertimbangkan kebutuhan
c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut
di atas maka perlu ditetapkan keputusan kepala
Puskesmas tentang pelayanan obat 24 jam UPT.
Mengingat

4431);
2012
tentang
Pedoman
Penyusunan
Standart

2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
Menentukan pelayanan obat 24 jam yang dilakukan oleh

perawat atau bidan di luar jam kerja yang namanamanya tercantum didalam lampiran;
KEDUA

KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA
Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.OO81/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PERSYARATAN PETUGAS YANG BERHAK MEMBERI RESEP

Menimbang
: a. bahwa
Puskesmas
bertanggung
jawab
untuk
mengidentifikasi petugas dengan pengetahuan dan

pengalaman
sesuai
persyaratan
dan
yang
juga
diijinkan berdasarkan lisensi, sertifikasi, undangundang atau peraturan untuk pemberian obat;
b. bahwa dalam situasi emergensi, Puskesmas perlu
mengidentifikasi petugas tambahan yang diijinkan
untuk memberikan obat;
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
Persyaratan Pemberi Resep Obat UPT. Puskesmas

Kare tahun 2016.
Mengingat

4431);
3. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahu n
2012
tentang
Pedoman
Penyusunan
Standart

2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
: Petugas pemberi resep obat adalah tenaga medis,

perawat/bidan yang diberi kewenangan khusus sesuai
dengan tupoksi dan sudah mendapatkan pelimpahan
wewenang;
KEDUA
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

dan apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan
atau terdapat kesalahan dalam Keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA

Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.OO82/SK/402.102.17/2016
TENTANG
FORMULARIUM PUSKESMAS KARE

Menimbang : a. bahwa obat adalah salah satu unsure penunjang yang
penting dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas;
b. bahwa
dalam
upaya
peningkatan
mutu
pelayanan
kesehatan di Puskesmas perlu diadakan pemilihan jenis

obat yang tepat;
c. bahwa jenis obat terpilih perlu disusun dalam suatu
Formularium yang penggunaanya ditetapkan oleh kepala
Puskesmas Kare;
Mengingat
: 1. Undang-Undang
Nomor
36
tahun
2009
tentang
Kesehatan;
2. Peraturan
Menkes
menteri
/
068
Menggunakan
Kesehatan
Obat
Nomor
2010
Generik
di
HK.02.02
tentang
Kewajiban
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan Pemerintah;
3. Peraturan Menteri Kesehehatan Nomor 30 Tahun 2014
tentang Standar Palayanan Kefarmasian di Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02 / Menkes
/ 523 / 2015 tentang Formularium Nasional;
/ 137/ 2016 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.02.02 / Menkes / 523 / 2015
tentang Formularium Nasional;
/ 320/2015 tentang Daftar Obat Essensial Nasional;
8. Keputusan Kepala Puskesmas Kare Kabupaten Madiun
Nomor
440/C.VIII.SK.040/402.102.618/2016 tentang
Pembentukan Tim Penyusun Formularium Puskesmas
Kare;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kare Kabupaten

Madiun
tentang
Formularium
untuk
Pelayanan
Puskesmas;
KEDUA
Formularium
sebagaimana
dalam
Diktum
Kesatu
Keputusan ini dipakai sebagai pedoman pemilihan obat

untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas, Pustu, dan
Ponkesdes;
KETIGA
Agar dapat senantiasa mengikuti perkembangan dalam

bidang obat secara berkala minimal 1 ( satu ) kali
setahun Formularium Puskesmas perlu disesuaikan;
KEEMPAT
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal 2s November

2016 dan apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan
KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA
Madiun;
DAFTAR
NAMA-
NAMA
PERAWAT
DAN
BIDAN
YANG
PELAYANAN OBAT 24 JAM ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. HERI BUDWIAJI
2. HERI TUGAS
3. BAGUS ARTANTO
4. DWININGSIH
5. ARI WIDYA A
6. PITRIA ARIYANI
7. YUNITA KUSWARDANI
8. SUHARNI
9. SRI UTAMI
10. OCTAVIA MENTARI
MELAKSANAKAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.0084/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PELATIHAN BAGI PETUGAS YANG DIBERI KEWENANGAN MENYEDIAKAN

OBAT TETAPI BELUM SESUAI PERSYARATAN
Menimbang
: d. bahwa
Puskesmas
bertanggung
jawab
untuk

pengalaman
sesuai
persyaratan
dan
yang
juga
e. bahwa dalam situasi emergensi, Puskesmas perlu
c.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana

Pelatihan Bagi Petugas Yang Belum Memenuhi
Persyaratan untuk Pelayanan Obat UPT. Puskesmas
Mengingat
Kare tahun 2016.

Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 116 tambahan lembaran Negara
Nomor 4431);
Kesehatan
(Lembaran
Negara
tahun
2009
Nomor 140 tambahan Lembaran Negara Nomor

5063);
2012 tentang Pedoman Penyusunan Standart
Operasional
Prosedur
Administrasi
Pemerintahan;
2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
: Petugas yang diberi kewenangan untuk menyediakan

obat
tetapi
diusulkan
belum
untuk
memenuhi
mendapatkan
persyaratan
pelatihan
harus
tentang
pelayanan obat;
KEDUA
Persyaratan
Petugas
sebagaimana
dimaksud
Pelayanan
dalam
Kefarmasian
Diktum
PERTAMA
dipergunakan sebagai acuan yang harus diikuti dalam

menentukan
Petugas
Pelayanan
Kefarmasian
di
Puskesmas Kare.

KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA

Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.0085/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT
Menimbang
a. bahwa peresepan, pemesanan, dan pengelolaan

obat dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang
efektif;
b. bahwa perlu ditetapkan dan diterapkan kebijakan
pengelolaan
obat
mulai
dari
proses
analisis
kebutuhan sampai proses pelaporan;

Peresepan, Pemesanan, dan Pengelolaan Obat
Mengingat
UPT. Puskesmas Kare tahun 2016.

4431);

2012
tentang
Pedoman
Penyusunan
Standart

2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
Peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat diatur
dalam SOP;
KEDUA

KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA

Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.0086/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA
Menimbang

efektif;
b. bahwa peresepan obat khususnya psikotropik dan
narkotik harus dilaksanakan pengawasan sesuai
peraturan yang berlaku;
Peresepan
Psikotropika
dan
Narkotika
UPT.
Mengingat

4431);
2012
tentang
Pedoman
Penyusunan
Standart

2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
7. Undang Undang No 35 tahun 2009 tentang
Narkotika;
8. Undang- undang No. 5 Tahun 1997b tentang
Psikotropika.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
Peresepan psikotropika dan narkotika harus dilakukan
oleh dokter dan diatur dalam SOP;

KEDUA

KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA

Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.0087/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA SENDIRI OLEH PASIEN ATAU KELUARGA
Menimbang

efektif;
b.
bahwa
perlu
dilakukan
pengawasan
dan
pencatatan terhadap obat yang dibawa sendiri

oleh pasien atau keluarga;
Penggunaan Obat Yang dibawa sendiri oleh Pasien
Mengingat
atau Keluarga UPT. Puskesmas Kare tahun 2016.

4431);
2012
tentang
Pedoman
Penyusunan
Standart

2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien diatur

dalam SOP;
KEDUA

KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA

Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.0088/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PENANGANAN OBAT KADALUARSA/RUSAK
KEPALA UPT. PUSKESMAS KARE,
Menimbang
a. bahwa agar obat layak dikonsumsi oleh pasien

obat perlu dijaga kebersihan dan keamanannya;
b. bahwa untuk menjamin adanya kebersihan dan
keamanan obat perlu dilakukan proses mulai dari
penyimpanan,
pendistribusian
sampai
penyampaian kepada pasien;

Penanganan Obat Kadaluarsa atau Rusak UPT.
Mengingat

Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Tahun

Nomor 4431);
2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
: Pengelolaan obat kadaluarsa/rusak di Puskesmas Kare

sesuai aturan dari Dinas Kesehatan Kabupaten yang
tertuang dalam SOP;
KEDUA

KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA

Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.0089/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PETUGAS YANG BERHAK MENYEDIAKAN OBAT
Menimbang
: a. bahwa
Puskesmas
bertanggung
jawab
untuk

pengalaman
sesuai
persyaratan
dan
yang
juga
b. bahwa dalam situasi emergensi, Puskesmas perlu
c.c.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana

Petugas
Mengingat
Yang
Berhak
Menyediakan
Obat
UPT.

Tahun

Nomor 4431);
2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
Petugas yang berhak menyediakan obat adalah tenaga

Asisten Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian dan
dibantu oleh tenaga yang diberi kewenangan oleh Kepala
KEDUA
Puskesmas;
KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA

Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE

MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.0090/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PENANGGUNG JAWAB TINDAK LANJUT PELAPORAN
Menimbang
a. bahwa proses pelaporan kesalahan obat adalah

bagian
dari
program
mutu
dan
program
keselamatan pasien di Puskesmas;

b. bahwa kesalahan obat dilaporkan melalui proses
dan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh
Puskesmas;
Penanggung Jawab Tindak Lanjut Pelaporan UPT.
Mengingat

Tahun

Nomor 4431);
2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas


MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
Penanggung jawab tindak lanjut pelaporan kesalahan

pemberian obat diberikan sepenuhnya kepada Tenaga
Asisten Apoteker untuk melaksanakan tindak lanjut
pelaporan apabila ada kejadian kesalahan obat dan
KEDUA
kejadian nyaris cedera;

KETIGA
perbaikan sebagaimana mestinya;

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam
penetapan
ini
akan
diadakan
perbaikan
sebagaimana mestinya;
KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA

Madiun;
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARE
MADIUN 63182
KEPUTUSAN
NOMOR : 445/III.8.0091/SK/402.102.17/2016
TENTANG
PENYEDIAAN OBAT-OBAT EMERGENSI DI UNIT KERJA
KEPALA UPT. PUSKESMAS KARE,
Menimbang
a. bahwa obat- obat emergensi yang tersedia harus

dimonitor dan aman bila disimpan diluar farmasi;
b. bahwa untuk memonitor hal tersebut diatas perlu
tersedia
prosedur
untuk
mencegah
penyalahgunaan, pencurian, dan kehilangan;

Penyediaan Obat-Obat Emergency di Poli/ Unit
Mengingat
UPT Puskesmas Kare tahun 2016.

Tahun

Nomor 4431);
2015
tentang
Komisi
Akreditasi
Fasilitas

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
Persediaan obat-obat Emergensi di poli/ unit disediakan

oleh Tenaga Teknis Kefarmasian atas permintaan dokter
di poli/unit pelayanan;
KEDUA

KABUPATEN MADIUN
AMAM SANTOSA

Madiun;

Gabung SK Obat

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Gabung SK Obat

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

UPT PUSKESMAS KARE

PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN OBAT

a. Bahwa obat yang tersedia di Puskesmas dikelola

Puskesmas Kare tahun 2016.

Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

Kesehatan Tingkat Pertama;

: Penanggung jawab pelayanan obat di UPT Puskesmas

merupakan proses dalam menentukan perencanaan,

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

UPT PUSKESMAS KARE

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

KEPALA UPT PUSKESMAS KARE,

a. bahwa obat yang tersedia di Puskesmas dikelola

Obat UPT. Puskesmas Kare tahun 2016.

140 tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);

Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

Kesehatan Tingkat Pertama;

dihitung berdasarkan pemakaian obat selama 12 bulan;

Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat

dan apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan atau

TEMBUSAN Keputusan ini disampaikan kepada :

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

UPT PUSKESMAS KARE

PELAYANAN OBAT 24 JAM

a. bahwa obat yang tersedia di Puskesmas dikelola

1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang

Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

Kesehatan Tingkat Pertama;

Menentukan pelayanan obat 24 jam yang dilakukan oleh

: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

UPT PUSKESMAS KARE

PERSYARATAN PETUGAS YANG BERHAK MEMBERI RESEP

mengidentifikasi petugas dengan pengetahuan dan

dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan

Persyaratan Pemberi Resep Obat UPT. Puskesmas

1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang

Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;

Kesehatan Tingkat Pertama;

: Petugas pemberi resep obat adalah tenaga medis,

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

TEMBUSAN Keputusan ini disampaikan kepada :

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

UPT PUSKESMAS KARE

FORMULARIUM PUSKESMAS KARE

KEPALA UPT PUSKESMAS KARE,

kesehatan di Puskesmas perlu diadakan pemilihan jenis

Pembentukan Tim Penyusun Formularium Puskesmas

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kare Kabupaten

Keputusan ini dipakai sebagai pedoman pemilihan obat

Agar dapat senantiasa mengikuti perkembangan dalam

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal 2s November

PELAYANAN OBAT 24 JAM ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

UPT PUSKESMAS KARE

PELATIHAN BAGI PETUGAS YANG DIBERI KEWENANGAN MENYEDIAKAN

mengidentifikasi petugas dengan pengetahuan dan

dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan

Kare tahun 2016.

Nomor 140 tambahan Lembaran Negara Nomor

Kesehatan Tingkat Pertama;

: Petugas yang diberi kewenangan untuk menyediakan

dipergunakan sebagai acuan yang harus diikuti dalam