Anda di halaman 1dari 1

Laporan Kasus

Sri Mulyani*, Pepi Budianto **


*Peserta Didik PS Dokter Spesialis Saraf FK Universitas Sebelas Maret / RSUD Dr. Moewardi Surakarta
**Staf Pengajar Laboratorium IP Saraf FK Universitas Sebelas Maret / RSUD Dr. Moewardi Surakarta

LATAR BELAKANG
Subdural hematom adalah perdarahan yang terjadi diantara
duramater dan arachnoid. Insiden subdural hematom 1,7-18 per
100.000 orang. Tujuh puluh tujuh persen kasus dengan riwayat
trauma dan 41% pada pasien dengan terapi antikoagulan atau
antiplatelet oral. Banyak penelitian menyatakan perdarahan
merupakan komplikasi antikoagulan. Perdarahan meningkat 2 kali
pada pasien dengan warfarin. Pada atrial fibrilasi, warfarin
meningkatkan resiko perdarahan mayor 0,3-0,5 % pertahun.

LAPORAN KASUS
Seorang wanita usia 32 tahun, dibawa ke RS Dr Muwardi, dengan
keluhan nyeri kepala hebat sejak 1 minggu dan disertai muntah.
Tidak berkurang dengan obat. Normal pada pemeriksaan
neurologi. Pada pemeriksaan EKG didapatkan atrial fibrilasi
normal ventricular respon. Laboratorium didapatkan PT 28,5 detik,
APTT 31,5 detik dan INR 2,890. Pada CT scan polos menunjukan
lesi hiperdens pada regio parietal kanan dan menyebabkan midline
shift. Pasien mempunyai riwayat penyakit mitral stenosis dan
sedang dalam pengobatan warfarin sejak 18 bulan yang lalu. Pada
pasien ini dilakukan craniotomy burr hole dan menunjukan hasil
yang baik.
KESIMPULAN
Pada pasien ini, subdural hematom disebabkan warfarine, INR lebih
dari 2 berhubungan dengan peningkatan resiko perdarahan. Dengan
craniotomy burr hole menunjukkan hasil yang baik.

Anda mungkin juga menyukai