Ringkasan Fisika SMA Kelas XI Semester 1 PDF
Ringkasan Fisika SMA Kelas XI Semester 1 PDF
Vektor Posisi
r = xi + yj
y (cm)
5
4
3
2
1
A
rA
0
1 2 3 4 5
x (cm)
Perpindahan
y
rP
rQ
y
x
r = xi + yj
x
Besar perpindahan :
| r| =
Arah perpindahan :
tan =
( x )2 + ( y)2
y
x
Kecepatan Rata-Rata
v=
x i + y j x y
=
i+
j
t
t
t
v=
r
= v xi + v y j
t
vx2 + vy2
BSE - Praktis Belajar SMA XI - Aip S dkk
Kecepatan Sesaat
v = lim
t 0
dy disebut
dr dx
, dan
,
dt
dt dt
fungsi turunan posisi (r, x,
atau y) terhadap waktu t.
r dr dx dy
= = i+ j
dt
t dt dt
v = vxi + vy j
r = at n
contoh:
vx2 + vy2
r = 3t 4
Arah Kecepatan :
tan =
vy
vx
dr
= nat n 1
dt
dr
= (4 )(3) t 4 1
dt
= 12t 3
lambang integral.
rumus integral:
t
r = at n dt r =
a n +1
t
n +1
contoh:
atau
r = r0 + v dt
r = 4t 3 dt r =
4 3 +1
t
3+1
= t4
Cara lain untuk menentukan perpindahan benda adalah dengan menghitung luas daerah di
bawah kurva v(t).
v (m/s)
9
x = luas daerah di bawah kurva v (t)
= luas trapesium
1
= ( )(5 + 9)(2) = 14
2
t (s)
Percepatan Rata-Rata
Percepatan rata-rata :
a=
(v + v) v = v
(t + t ) t t
a=
v x i + v y j vx
v y
=
i+
j
t
t
t
a = ax i + ay j
BSE - Praktis Belajar SMA XI - Aip S dkk
| a| =
tan =
ax 2 + ay 2
ay
ax
Percepatan Sesaat
a = lim
a = lim
t 0
t 0
a=
v dv
=
t dt
dv y
dv x
i+
j = axi + ay j
dt
dt
v = v0 + a dt
0
1 2
at
2
Gerak Parabola
y
vy
vx
vx
v0
v 0y
v = vx
vy
vx
v 0x
vy
Gerak pada sumbu-x (horizontal) adalah gerak lurus beraturan karena kecepatan benda di setiap
titik bernilai konstan dan berlaku persamaan
vx = v0x = v0 cos
Jarak mendatar yang ditempuh :
x = vx t = v0cos t
Gerak pada sumbu-y (vertikal) adalah gerak lurus berubah beraturan, karena benda mengalami
perubahan kecepatan akibat percepatan gravitasi Bumi.
Kecepatan di setiap titik :
vy = v0 sin gt
Posisi benda pada sumbu-y (menurut ketinggian) :
y = v0 sin t
1
gt 2
2
v=
v 2x + v 2y
vy
tan =
vx
BSE - Praktis Belajar SMA XI - Aip S dkk
10
v0 sin
g
B
v0
H
Tinggi Maksimum (H )
C
X
v0 2 sin 2
H=
2g
Jarak Terjauh (X )
Waktu tempuh untuk mencapai titik terjauh (titik C) sama dengan dua kali waktu yang diperlukan
untuk mencapai titik tertinggi (tAC = 2 tAB).
v0 2 sin 2
X=
g
1
gt 2)j
2
14
= 0 + (t ) dt
0
d
dt
= 0 + (t ) dt
0
15
Perpindahan/kedudukan
Gerak Rotasi
v=
s
t
v=
ds
dt
r = r0 + vdt
Menentukan kecepatan
dari fungsi percepatan
a=
v
t
a=
dv
dt
v = v0 + adt
v = v0 + at
s = v0t +
Perpindahan sudut ( )
s/r
1
at
2
v = r
d
dt
v= r
= 0 + dt
a =r
d
dt
a = r
= 0 + dt
Menentukan kecepatan
dari fungsi percepatan
= 0 + t
1 2
t
2
2 = 02 + 2
= 0t +
ax
a=
x
a x 2 + a y2
a=
ay
s= r
v2 = v02 + 2as
Hubungannya
tan =
v2
r
ay
ax
Gravitasi
Hukum-Hukum Kepler
Hukum Pertama Kepler
Planet
Matahari
Lintasan planet mengitari
Matahari berbentuk elips.
t Planet
Matahari
Kuadrat waktu edar planet (periode) berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak
planet itu dari Matahari.
T2 r3
T r 22 = 23
T1
r1
2
T2 r2
T = r
1
1
32
Tx
rx
rx rx
9 9
T = r Tx = Tb r r = 1 1 1 = 27 tahun
b
b
b
b
Gaya Gravitasi
Hukum Gravitasi Newton
F21 = F12 = G
m1 m2
r2
m2
m1
F 12
F 21
r
Gaya gravitasi adalah gaya
yang ditimbulkan karena adanya
dua benda bermassa m yang
terpisah sejauh r.
Gravitasi
Tiga benda homogen masing-masing bermassa 2 kg, 3 kg, dan 4 kg, berturut-turut
terletak pada koordinat (0, 0), (4, 0), dan (0, 4) dalam sistem koordinat Cartesius
dengan satuan meter. Tentukanlah:
a.
b.
c.
Jawab
4 kg
(0, 4)
a.
F2
F1 = G
F2
F1
2 kg
(0,0)
b.
F1
m1 m2
r2
3 kg
(4,0)
= 2,502 1011 N
(2 kg )(3kg )
2
(4 m )
F2 = G
c.
Gaya gravitasi total pada benda 2 kg. Benda bermassa 2 kg mengalami dua gaya sekaligus, yaitu
F1 dan F2, seperti terlihat pada gambar. Gaya gravitasi total pada benda 2 kg adalah resultan
gaya F1 dan F2, yaitu :
F=
=
F1 2 + F2 2
(2, 502 10
11
N )2 + (3, 336 10 11 N ) 2
= 4,170 1011 N
(6 kg )( 3 kg ) = 1, 334 109 N
m1m2
= 6,672 10 11 m 3 /kgs 2
2
r2
(0, 3 m)
Tiga benda masing-masing bermassa mA= 4,5 kg, mB = 2 kg, dan mC = 8 kg terletak
pada satu garis lurus. Berapakah besar gaya gravitasi yang dialami benda B yang
terletak di antara benda A dan benda C, jika jarak AB = 30 cm dan jarak BC = 40 cm?
Jawab
Diketahui: mA = 4,5 kg, mB = 2 kg, mC = 8 kg, rAB = 30 cm, dan rBC = 40 cm.
F BC
FAB
A
FB = FBC FAB = G
mBmC
m m
G A 2B = 0
rBC 2
rAB
Gravitasi
Medan Gravitasi
g=G
m
r2
Pada titik sudut A dan titik sudut B dari sebuah segitiga sama sisi ABC disimpan benda bermassa m1 dan m2.
Jika m1 = m2 dan kuat medan gravitasi di titik C oleh salah satu benda adalah g, tentukanlah kuat medan
gravitasi di titik C yang disebabkan kedua benda tersebut.
Jawab
C
g
g 1 2 + g 2 2 + 2 g 1 g 2 cos 60 o
gc =
gC
A
m1
m2
()
g 2 + g 2 + 2g 2 1
2
g2 + g2 + g2 =
3g
=g 3
Percepatan gravitasi di permukaan Bumi (jari-jari bumi = R) berbeda dengan percepatan gravitasi
pada ketinggian tertentu (h) di atas permukaan Bumi :
R
ga = g
R + h
Percepatan
gravitasi pada suatu tempat di permukaan Bumi adalah 10 m/s2 . Tentukanlah percepatan
gravitasi di tempat yang memiliki ketinggian R dari permukaan Bumi (R adalah jari-jari bumi).
Jawab
R
R 1
R
= g = 2,5 m/s2.
= g
=g
2R 4
R + h
R + R
ga = g
Dua
Jawab
Diketahui: m1 = 4 kg, m2 = 9 kg, dan r = 10 m.
Dari soal dapat digambarkan kedudukan titik P terhadap kedua benda.
A
r1
4 kg
P
r2
9 kg
mA
m
4 kg
9 kg
, G dicoret dan hasilnya diakarkan sehingga
= G B2 G 2 = G
r1 2
r2
r1
(10 r1 )2
Gravitasi
2
3
=
r1 (10 r1 )
20 r1 = 3r1
r1 = 5 m
diperoleh:
R
g(R + h)
( R + h)
Sebuah satelit mengorbit Bumi pada jarak 3.600 km di atas permukaan Bumi. Jika jari-jari Bumi = 6.400 km,
percepatan gravitasi dipermukaan Bumi g = 10 m/s2, dan gerak satelit dianggap melingkar beraturan,
hitung kelajuan satelit dalam km/s.
Jawab
Satuan kelajuan yang diharapkan adalah km/s maka percepatan gravitasi dipermukaan Bumi g
harus diubah dulu dari m/s2 menjadi km/s2 dan diperoleh g = 0,01 km/s2. Kelajuan satelit mengorbit
Bumi dapat dihitung dengan persamaan:
v=
( R + h)
g(R + h)
v=
6.400 km
(6.400 + 3.600) s
v = 6,4 km/s
lintasan
lurus
lintasan
lengkung F
Mm
EP = G
r
Dua
Jawab
Diketahui: m = m,
M = 3m,
Energi potensial gravitasi
EP = G
r=a
2
(3m)(m)
Mm
= 3G m
= G
a
a
r
m
r2
r1
mB
Gravitasi
v1
1
R
Jika resultan gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol, energi mekanik benda kekal.
Secara matematis, Hukum Kekekalan Energi Mekanik dirumuskan
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
1
2
G Mm + 1 mv12 = G Mm + mv2
2
r2
2
r1
Agar roket lepas dari pengaruh gravitasi Bumi maka EP2 = 0, sedangkan kecepatan minimum
roket diperoleh jika EK2 = 0. Dengan demikian, akan dihasilkan persamaan:
G Mm + 1 mv12 = 0
2
r1
G Mm + 1 mv 2 = 0
2
R
1 mv 2 = G Mm
2
R
vmin = 2G M
R
M
maka diperoleh persamaan kecepatan minimum roket
R2
agar dapat lepas dari gravitasi Bumi sebagai berikut
Oleh karena g = G
vmin = 2gR
dengan r1 = jarak titik 1 ke pusat massa M, r2 = jarak titik 2 ke pusat massa M, v1 = kecepatan benda
di titik 1, dan v 2 = kecepatan benda di titik (2).
Diasumsikan jarak titik 1 ke pusat massa sama dengan jari-jari Bumi (r1 = R).
BSE - Praktis Belajar SMA XI - Aip S dkk
Gravitasi
Sebuah roket bermassa m ditembakkan vertikal dari permukaan Bumi. Tentukan kecepatan minimum roket
ketika ditembakkan agar mencapai ketinggian maksimum R dari permukaan Bumi jika massa Bumi M dan
jari-jari Bumi R.
Jawab
Pada saat roket mencapai ketinggian maksimum R, kecepatan roket v2 = 0. Dengan menggunakan
persamaan Hukum Kekekalan Energi dan memasukkan harga v1 = v, v2 = 0, r1 = R dan r2 = R + R = 2R
maka diperoleh :
G
Mm 1
Mm 1
+ mv12 = G
+ mv22
2
2
r2
r1
GM 1 1 = 1 (v2 2 v12 )
r1 r2 2
( )
GM ( 1 ) = 1 v
2R
2
GM 1 1 = 1 (0 v 2 )
2
R 2R
2
atau
v 2 = GM sehingga v = GM atau v = gR
R
R
Berapakah
vmin =
=
2G M
R
5,9710 24 kg
= 1,12 104 m/s.
6,38106 m
Tegangan
F
A
Regangan
l0
A
e=
Ao
Fn
Fn
l
Regangan sebuah batang
sepanjang
adalah
A
.
A0
Modulus Elastisitas
F
A
E= =
e A
A
E=
FA
A A
Hukum Hooke
F = k x
dengan k = tetapan pegas (N/m).
x (m)
Benda bermassa 4,5 kg digantungkan pada pegas sehingga pegas itu bertambah panjang sebesar 9 cm.
Berapakah tetapan pegas tersebut?
Jawab
Diketahui: m = 4,5 kg, g = 10 m/s2, dan x = 9 cm.
F = k x
mg = k x
mg
45 kg
k = 0,09 m = 500 N/m
x = 9 cm
k x
1
ktotal
1 1 1
1
+ + + ....+
k1 k2 k3
kn
ktotal = k1 + k2 + k3 + ... + kn
l
l
mg sin
mg cos
mg
F = mg sin
y
, Persamaan diatas dapat dituliskan sebagai berikut :
A
y
F = mg
A
y = A sin t
x0
+ x0
v = A2 y 2
dengan: A = amplitudo/simpangan maksimum getaran (m),
= kecepatan sudut (rad/s), dan
t = waktu getar (sekon).
Nilai kecepatan maksimum untuk diperoleh saat nilai cos t atau sin t = 1 sehingga didapatkan
nilai kecepatan maksimum gerak harmonik adalah
vmaks = A
Tanda negatif () pada persamaan percepatan gerak harmonik menunjukkan bahwa arah
percepatan gerak selalu menuju ke titik kesetimbangannya, yaitu y = 0.
BSE - Praktis Belajar SMA XI - Aip S dkk
= t = ft (tanpa satuan)
T
= t rad = 2 t rad
T
1
f=
2
k
m
T = 2 m (sekon)
k
dengan: m = massa beban pegas (kg), dan
k = konstanta pegas (N/m).
f =
1
2
g
( Hz )
A
T = 2 A (sekon)
g
P
mg cos
mg sin
mg
Momentum
p = m<v
Impuls
F (N)
F(t) = 5t + 3
13
I = Ft
Impuls = luas daerah yang
r.
diarsir.
.co
m
I = p
ot
F t = m(vt v0)
t (s)
bl
og
sp
lin
k.
iv
at
://
pr
ht
tp
1 m v 2 + 1 m v 2 = 1 m v' 2 + 1 m v' 2
2 1 1
2 2 2
2 1 1
2 2 1
e=
(v 1 v 2 )
=
(v1 v2 )
(mv ) m
=
v
t
t
2. Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat tumbukan yang terjadi
k.
bl
og
sp
ot
.co
pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk
keluar dan mengembang secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong
ng
g udara
uda ini mampu meminimalkan efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip kerjanya adalah
dalah memperpanjang
m
me
waktu
yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum pengemudi. Saat
at tabrakan
tabraka terjadi, pengemudi
cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil (Hukum
Pertama Newton).
(Huk
(H
Gerakan ini akan membuatnya menabrak kaca depan mobil yang
gaya sangat besar
ang
g mengeluarkan
mengel
meng
untuk menghentikan momentum pengemudi dalam waktu
ktu
u sangat
sang singkat. Apabila pengemudi
menumbuk kantong udara, waktu yang digunakan untuk
menghentikan momentum pengemudi
tuk
k menghe
meng
akan lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada
ada pengem
pengemudi akan mengecil. Dengan demikian,
keselamatan si pengemudi akan lebih terjamin.
lin
3. Desain Mobil
ht
tp
:
//
pr
iv
at
v1 = 5 m/s
v1' = 4 m/s
Kasus B
v1 = 5 m/s
v1' = 0 m/s
Pada kasus A, mobil yang menabrak tembok dan terpental kembali, akan mengalami perubahan
kecepatan sebesar 9 m/s. Dalam kasus B, mobil tidak terpental kembali sehingga mobil tersebut hanya
mengalami perubahan kecepatan sebesar 5 m/s. Berarti, perubahan momentum yang dialami mobil
pada kasus A jauh lebih besar daripada kasus B.
Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan mobil yang dapat penyok akan memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan yang dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan momentum mobil dan menjaga agar mobil
tidak saling terpental. Rancangan badan mobil yang memiliki daerah penggumpalan atau penyok
tersebut akan mengurangi bahaya akibat tabrakan pada penumpang mobil.
BSE - Praktis Belajar SMA XI - Aip S dkk
Usah a
Dalam Fisika, usaha memiliki definisi yang lebih khusus. Jika Anda memberikan gaya konstan F
pada suatu benda sehingga menyebabkan benda berpindah sejauh s, usaha W yang dilakukan gaya
tersebut dinyatakan dengan
W = F<s
W = F cos s
F
s
F = gaya (N),
s = perpindahan (m), dan
W = usaha (Nm = joule).
= sudut antara gaya dan perpindahan benda (derajat).
Terdapat dua persyaratan khusus mengenai definisi usaha dalam Fisika ini. Pertama, gaya yang
diberikan pada benda haruslah menyebabkan benda tersebut berpindah sejauh jarak tertentu.
Kedua, agar suatu gaya dapat melakukan usaha pada benda, gaya tersebut harus memiliki
komponen arah yang paralel (searah) terhadap arah perpindahan.
Energi
Energi Potensial
Energi Potensial Gravitasi
EP = mgh
EP
w
m
g
h
=
=
=
=
=
Ww = EP
Ww = usaha oleh gaya berat.
Energi Kinetik
EK = 1 mv2
2
EK = energi kinetik (joule),
m = massa benda (kg), dan
v = kecepatan benda (m/s).
W = EK2 EK1 = EK
BSE - Praktis Belajar SMA XI - Aip S dkk
W = EK = EP
EK2 EK1 = EP1 EP2
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
mgh1 +
h1
v2
h2
1 mv 2
1 2
= mgh2 + mv2
2 1
2
Daya
Daya didefinisikan sebagai kelajuan usaha atau usaha per satuan waktu.
P=W
t
W = usaha (joule),
t = waktu (sekon), dan
P = daya (J/s atau watt).
Mobil, motor, atau mesin-mesin lainnya sering dinyatakan memiliki daya sekian hp (horse power) yang
diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai daya kuda dengan 1 hp = 746 watt.
P=
W F<s
s
=
= F = F <v
t
t
t
energi keluaran
100%
energi masukan