Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN RUMUS KSM FISIKA

BAB.1 MEKANIKA

= .
-GLB -GMB
=
= .
=
= posisi sudut (rad) Atau = .
keterangan:

= kecepatan sudut (rad/s) = .


V= kecepatan linier (m/s) Percepatan total:

= percepatan Sentripetal (m/s2) = +


R = jari-jari lintasan (m)

= percepatan Tangensial

1. = + . 1. = + .
-GLBB -GMBB

= + 2. . = + 2. .
+ 1 2. .
2. 2.
3. ∆ = + . . 3. ∆ =
4. ∆ = . 4. ∆ = .
GERAK PARABOLA

Contoh soal biasanya: bola dilempar pada sudut...

= . cos # ' = . &() − +.


Pada Sumbu-X Pada Sumbu-Y

# # = . $%& . # , = . &() . − 1
#
2 . +.
Kecepatan sesaat:

- = + '

. &() . &()
Waktu mencapai titik terjauh: Waktu untuk mencapai titik tertinggi:
= 2. ( ) =2 3
+ +

. &()2 . &()
Jangkauan Terjauh: Tinggi maksimum yang dicapai:
#01 = ,01 =
+ 2. +
GAYA

F = m.a F = -mg sinθ


W = m.g (berat)
N = Gaya Normal N=W N = mg.cosθ

©Nur Mufidatul Ula


Gaya Gravitasi : Gaya tarik-menarik antara benda-benda bermasa

6 .6
Keterangan:
4 = 5.
7
M =masa masing-masing benda (kg)

Percepatan gravitasi: + = ;
8.9
r = jarak kedua benda,dihitung dr pusat masing-
:
G = tetapan gravitasi (6,67 x 10= )
masing benda (m)

6.
Gaya Sentripetal: jumlahan gaya-gaya yang mempertahankan sebuah benda tetap bergerak melingkar.
4 =
7
USAHA DAN ENERGI

W = F.s W = Fcosα.s

1 @ = ∆>?
Energi Kinetik : energi yang dimiliki benda karena geraknya
>? = 6. 1
2
@ = 6( − )
2

> = 6. +. ℎ @ = −∆>
Energi Potensial : energi yang dimiliki benda karena kedudukannya

@ = −6. +(ℎ − ℎ )

>? + > = >? + >


Energi Mekanik : jumlah energi kinetik ditambah energi potensial (kekal dan berharga tetap)

MOMENTUM, IMPULS DAN TUMBUKAN

B = C. D E = 4. ∆
A.Momentum B. Impuls

E = ∆F
P = momentum F = Gaya yg bekerja (N)

E = 6. ( − )
m = massa ∆t = selang waktu (s)
v = kecepatan
C. Tumbukan
Koefisien Resistusi (e) : angka perbandingan antara selisih kecepatan sesudah tumbukan dibandingkan dengan

∆ H
selisih sebelum tumbukan.
G = −( ) ℎ
∆ G=I
H
− H ℎ
G = −( )

a. Lenting Sempurna b. Lenting Sebagian


- Berlaku kekekalan momentum - Berlaku hukum kekekalan momentum
- Berlaku hukum kekekalan energi - e=0<e<1
mekanik
- e=1
c. Tidak Lenting (sama sekali)
- Berlaku hukun kekekalan momentum
- Tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik.
- e=0<e<1

©Nur Mufidatul Ula


Bab 2. FLUIDA

J
Tekanan : Gaya persatuan luas Tekanan Hidrostatis : tekanan yang ada ketika
B=
B = L. M. N
sebuah benda didalam fluida pada kedalaman tertentu.
K denagn ρ = massa jenis fluida
h = kedalaman

L. N = LH NH
PIPA U HUKUM PASCAL
Hukum ini menjelaskan bahwa tekanan diruang
tertutup sama besar, maka perbandingan gaya

JO JP
persatuan luas juga sama besar.
=
KO KP

QR = QS + JK
HUKUM ARCHIMEDES Tegangan Permukaan

JK = L. M. T
Tegangan permukaan arahnya keatas dan melawan

Dengan : @U = berat benda diudara


gaya berat.

@V = berat benda dalam air 6. +


1. Tegangan permukaan pada zat cair
X=
4W = Gaya angkat keatas Y
6. +
V = volume fluida 2. Tegangan permukaan pada selaput
X=
2Y
KAPILARITAS

Pipa Kapiler : pipa yang ukurannya sangat kecil


Daya Kapilaritas : kemampuan naik turunnya zat cair didalam pipa kapiler.
Adhesi : gaya tarik-menarik antar partikel yang tidak sejenis (air-kaca).
Kohesi : gaya tarik menarik antar partikel yang sejenis (air-air).

P. [. S\]K
Z=
LM^

Bab 3. SUHU DAN KALOR


SKALA SUHU PEMUAIAN BENDA

_ a J − cP d − Pec ∆f = f` . g. ∆h
1. Panjang
= = =
O`` b` Ob` O``
∆K = K` . i. ∆h
2. Luas

∆T = T` . [. ∆h
3. Volume

3
X = j = 3.
j = 2. 2
KALOR KAPASITAS KALOR > banyaknya kalor yang
Sebuah bentuk energi yang berpindah dari dibutuhkan oleh suatu zat untuk menaikkan suhunya

l = C. S. ∆h _ = C. S
suhu tinggi ke suhu rendah. 1˚C.

‫ ؞‬1 kalori = 4,2 joule Perpindahan Panas:

CO h O + CP h P
Persamaan kesetimbangan Suhu (suhu campuran) 1. Konduksi
h=
2. Konveksi
CO + CP 3. Radiasi

©Nur Mufidatul Ula


Bab 4. GETARAN DAN GELOMBANG
A. GETARAN

m O n O
Periode Getaran Frekuensi Getaran
h= = o= =
n o m h

O M
Periode Frekuensi
q o=
Ayunan Bandul
h = PpI Pp q
M
C
h = Pp O r
I
Ayunan Pegas
r o=
Pp C
Keterangan :
l = Panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi
m = massa benda (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
B. GELOMBANG
GELOMBANG TRANSVERSAL GELOMBANG LONGITUDINAL

Pada gelombang Transversal, satu gelombang terdiri Pada gelombang Longitudinal, satu gelombang
dari 3 simpul dan 2 perut (puncak+lembah) atau jarak terdiri dari satu rapatan dan satu regangan.
puncak ke puncak yang berdekatan atau jarak lembah
ke lembah yang berdekatan.
CEPAT RAMBAT GELOMBANG
Jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu

D = s. o atau D =
s
h
C. BUNYI
Percobaan Melde Dawai
).
Berdasarkan pada Melde, besar cepat rambat Frekuensi ke-n Dawai:
z=
2{
gelombang transversal pada tali/dawai dapat ditentukan
dengan:
4
n = 1 > nada dasar
=I
t
n = 2 > nada atas pertama
n = 3 > nada atas kedua
Dengan t = ; 6 = v. maka:
0 ...
u Jika ternyata senar diikat dengan beban bermassa
= atau =
w.u w M yang digantung secara bebas,maka
0 x.W menggunakan Hukum Mersene, frek-n
F= gaya tegang tali (N) dinyatakan dengan:
() + 1) }+
V = cepat rambat tali/dawai (m/s)
z| = I
A= luas penampang tali/dawai (6 ) 2{ t
µ= massa persatuan panjang

ρ= massa jenis tali/dawai (kg/6 )y

m= massa tali (kg)


L= panjang tali (m)
Pipa Organa Terbuka Resonasi
Memiliki rumus frekuensi ke-n sama dengan Proses bergetarnya suatu benda
Dawai dikarenakan ada benda lain yang
bergetar.

©Nur Mufidatul Ula


). (Pn − O)
Pipa Organa Tertutup Maka panjang kolom udara ke-n:
z= fn = s
4. { •
n = 1 > nada dasar n = 1 > panjang resonasi pertama
n = 3 > nada atas pertama n = 3 > panjang resonasi kedua
n = 5 > nada atas kedua n = 5 > panjang resonasi ketiga
... ...
Intensitas Bunyi

B B
Dengan:
€= =
I = Intensitas bunyi (watt/m2)
K •p. ^P A = luas bidang bola (m2)
€O ^PP
=
P = Daya bunyi (watt)
€P ^PO

D ± D•
Efek DOPPLER
o• = .o
D ± D] ]
p (pendengar) dan s (sumber). Untuk D• bernilai + bila mendekat dan – bila menjauh. Untuk bernilai + bila
menjauh dan – bila mendekat.

Bab 5. CAHAYA DAN OPTIK


Optika Geometri Rumus Cermin dan Lensa
O O O
= +
]H NH
Jumlah bayangan pada Tinggi minimum
o ]` ]H
360° O a ‰=Š Š=Š Š
dua cermin datar : cermin datar:
)= −1 N = N…†n‡ˆ o= ] N
P P
ℎ = tinggi benda
M= Perbesaran
& = jarak benda
n = jumlah bayangan f= frekuensi
= sudut antara dua
& H = jarak bayangan ℎH = tinggi bayangan
cermin
R= kelengkungan
Perjanjian :
Positif (+) Negatif (-) Positif (+) Negatif (-)
Di depan cermin Di belakang cermin Di depan lensa Di belakang lensa
&H
s
Di depan cermin Di belakang cermin Di belakang lensa Di depan lensa
f Cermin Cekung Cermin Cembung Lensa Cembung Lensa Cekung
PEMBIASAN CAHAYA

$
Indeks bias mutlak suatu medium: Kedalaman Semu
)=
n = indeks bias mutlak suatu medium
c = kecepatan cahaya di udara
(3x10‹ m/s)
v = kecepatan cahaya suatu medium

Untuk pengamat A

Untuk pengamat B

©Nur Mufidatul Ula


Prisma

Sudut deviasi (D) adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar bias yang keluar dari prisma dengan

Π= ( + ( + j dan j = 7 + (
perpanjangan sinar datang.

ALAT OPTIK
Mata Lup

O`` ••
Rabun Jauh (Miopi) Mata berakomodasi maksimum
B(‡•\•m^•) = − ‰= +O
Ba o

••
Rabun Dekat (Hipermetropi) Mata berakomodasi minimum
Untuk s=25 cm : B = • −
O``
‰=
BB
o
Jika s≠25 cm : B =
O``
BB
Mikroskop Teropong
]Ž\…
Pada lensa obyektif : ‰\… = 1. Teropong Bintang
]\…
o\…
Mata berakomodasi minimum:
‰= ‡ˆn ‡ = o\… + o\r
Pada lensa okuler :
‰\r = + O (akomodasi maksimum)
BB
o\r
o \r
‰\r =
••

Mata berakomodasi minimum:
o\r
(akomodasi minimum)
o\…
• ]H\r = −•• ‰= ‡ˆn ‡ = o\… + ]\r
Untuk mata berakomodasi maksimum:
]\r
• Perbesaran total mikroskop (M):
]H\… •• ‡ = o\… + •o• + o\r
2. Teropong Bumi
‰= ×( + O)
]\… o\r
‡ = o\… + o\r
3. Teropong Panggung
• Panjang Mikroskop (d):
‡ = ]H\… + ]\r o\…
‰=
o\r
• ]H\r = ~
Untuk mata berakomodasi minimum:

• Perbesaran total (M):


]H\… ••
‰= ×( )
]\… o\r
• Panjang Mikroskop (d):
‡ = ]H\… + o\r

©Nur Mufidatul Ula


Bab 6. LISTRIK
Gaya Listrik Medan Listrik (E)
‘O ‘P •– 4
~Gaya interaksi antara dua buah muatan listrik. ~daerah yang dipengaruhi oleh gaya listrik.
J=r P >= ↔>=
^ 7 –
r = ’. O`’ “CP /_P
Usaha Listrik (W) Kapasitor (C)
~ tenaga yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu ~komponen elektronik yang fungsinya untuk

1 1 š
muatan dari tempat yang satu ke tempat lainnya. menyimpan muatan listrik.
@ = •– – ( − ) ˜ = •™
7 7 ›
™ = 8,84. 10= 4/6
d = jarak antar keping
A = luas keping sejajar ;k=permitifitas bahan
Hambatan Listrik Rangkaian Listrik

a] = aO + aP + ⋯
Hukum Ohm : Tegangan listrik dalam sebuah Rangkaian Seri

=( O O O
rangkaian sebanding dengan arus listrik yag mengalir

ž{ = + +⋯
= D] DO DP
š
O O O
Rangkaian Paralel
= + +⋯
H = hambatan jenis
L = panjang a• aO aP
D• = DO + DP + ⋯
A = luas penampang

= B. m = (T•)m = •a•m
Energi Listrik (E) P = Daya listrik

TP
V = tegangan

B = •a• =
R = hambatan
a t = waktu

Bab 7. BUMI DAN ANTARIKSA


Asal Mula Tata Surya
1. Hipotesis Kabut Nebula
Pada awala pembentukannya, tata surya masih berupa kabut raksasa. Gaya gravitasi yang dimilikinya
menyebabkan kabut ini menyusut dan berputar pada arah tertentu,suhu kabut memanas dan menjadi
matahari. cincin-cincin gas terlontar,memadat dan suhunya menurun menjadi planet.
2. Hipotesis Planetesimal
Tata surya terbentuk karena ada bintang yang melintas terlalu dekat dengan matahari. karena efek
gravitasi dari bintang tersebut sehingga terbentuk dua lengan spiral yang memanjang dari matahari.
sebagian materi yang tidak tertarik akan berada di orbit mendingin dan memadat menjadi benda-
benda berukuran kecil yakni planetesimal dan benda berukuran besar yg disebut protoplanet.
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Planet dianggap sebagai benda hasil kondensasi materi yang tertarik akibat adanya bintang yang
melintas dekat dengan matahari.
4. Hipotesis Kondensasi
Tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram
5. Hipotesis Bintang Kembar
Dahulunya tata surya kita terdiri dari dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang
salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil dan terperangkap oleh gravitasi bintang
yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
HUKUM KEPPLER
1. Hukum I Keppler
Orbit atau lintasan planet berbentuk elips.
2. Hukum II Keppler
Luas lintasan yang disapu oleh gerak planet akan selalu sama pada selang waktu yang sama.

¡
3. Hukum III Keppler

y
= G ¢

©Nur Mufidatul Ula

Anda mungkin juga menyukai