(Baja)
1
I.
J
1.73
A3
A4
1.73
A2
V3
1.73
D2
1.73
D1
A1
A5
2.60
2.29
D3
V2
L
V4
A6
D4
V1
1.73
V5
0.87
30
H1
1,5 m
H2
1,5 m
H3
1,5 m
H4
H5
B
H6
9,00 m
1.00
1.00
Data-data perencanaan :
Panjang bentang kuda-kuda
: 8,00 m
: 30
Profil Baja
: 2266 kg/m2
1. Beban mati
Berat rangka konstruksi kuda-kuda baja dihitung berdasarkan rumus pendekatan
Ir. Loa Wan Kiong, yaitu :
q
= (L 2) s.d. (L + 5) kg/m2
untuk L adalah lebar bentang kuda-kuda. Pada pendimensian diambil nilai q yang
terbesar.
Berat rangka kuda-kuda yang direncanakan (L = 8 m)
q
= (L 2) s.d. (L + 5)
= (8 2) s.d. (8 + 5)
14 kg/m 2 9 m 3,00 m
12
= 31,5 kg
Jadi beban rangka kuda-kuda diterima sama besar untuk semua titik buhul.
2. Beban hidup
Berdasarkan PPI-1987 beban hidup yang bekerja pada atap gedung adalah beban
terpusat dari seorang pekerja dengan peralatannya dan beban air hujan. Diantara
dua beban ini dipilih beban yang terbesar yang diperhitungkan membebani
konstruksi.
a. Beban pekerja dan peralatannya
Menurut PPI 1987, beban hidup pada atap gedung berupa beban terpusat dari
seorang pekerja dengan peralatannya diambil minimum P = 100 kg yang bekerja
pada tiap titik buhul.
b. Beban air hujan
Beban air hujan merupakan beban terbagi rata per m 2 bidang datar yang
diperhitungkan sebesar (40 0,8 ) kg/m2 (PPI 1987).
Beban air hujan :
q = (40 0,8 ) kg/m2
= (40 0,8 (30)) kg/m2
= 16 kg/m2
: w = 40 kg/m2
: = 30
a. Angin tekan
Koefisien angin tekan dengan sudut kemiringan atap < 65
c = 0,02 0,4
= 0,02(30) 0,4
= 0,2
Pelimpahan beban angin tekan pada titik buhul
Titik Buhul A
P = c ( A1 + T1) Jarak antar kuda-kuda
= 0,2 40 ( (1,73) + 1,15) 3,00
= 48,36 kg
Titik Buhul H = I
b. Angin hisap
Koefisien angin hisap
c = - 0,4