SNI 03-2414-1991 RUANG LINGKUP : Metode ini membahas tentang cara pengukuran, peralatan dan sarana penunjang serta persyaratan teknis dan non teknis dalam pelaksanaan yang telah lazim digunakan di Indonesia. RINGKASAN : Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pengukuran debit sungai dan saluran terbuka, yang tidak terpengaruh arus balik atau aliran lahar pada saat muka air rendah sampai tinggi yang masih tertampung di dalam alur sungai atau saluran terbuka untuk memperoleh data debit yang benar dan terpercaya. Pengukuran debit adalah proses pengukuran dan perhitungan kecepatan, kedalaman dan lebar aliran serta perhitungan luas penampang basah, untuk menghitung debit di sungai dan saluran terbuka. Debit sungai/Saluran terbuka adalah volume air yang mengalir melalui suatu penampang melintang sungai/saluran terbuka persatuan waktu. Peralatan yang digunakan untuk mengukur debit adalah: 1. Alat ukur kecepatan aliran a) Alat ukur arus ( lihat gambar dibawah ini). Terdiri dari baling-baling dengan sumbu horizontal; dan canting dengan sumbu vertikal. Untuk menghitung hubungan antara kecepatan aliran dan banyak putaran balingbaling , menggunakan Rumus :
a)
b)
Alat ukur lebar yang dapat digunakan antara
lain; kabel baja dengan ukuran diameter 3 -5 mm dan panjang tertentu antara lain dengan jarak tanda satu meter, dua meter; alat penunjuk lebar di pasang pada kabel melintang sungai. Alat ukur kedalaman, antara lain ; batang pengukur terbuat dari kayu atau logam yang dilengkapi dengan skala kedalaman; kabel dengan pemberat, yang dilakukan dari atas perahu, jembatan atau kereta gantung; alat duga kedalaman yang dapat bekerja secara elektronik.
V = pN + q
Dimana : V = kecepatan aliran (m/det)
N = Banyak putaran baling2/ detik p= Koefisien diameter gerak maju baling-baling. q = Koefisien kecepatan awal
b)
Pelampung yang digunakan adalah; bahan
yang dapat terapung di permukaan air, atau bahan yang sebagian tenggelam di bawah permukaan air. 2. Alat Ukur Penampang Basah